Anda di halaman 1dari 26

Sistem Ekskresi

EVA MURTISAL
1309200150011

Rajanya buah
Pada saat Anda makan beberapa durian, perhatikan bau urin Anda beberapa saat
setelah memakannya. Apakah Anda merasakan adanya perbedaan dalam urin Anda
sebelum dan setelah Anda mengkonsumsi durian? Apa fungsi dari urin?

SMA KELAS XI

Tujuan Pembelajaran: Materi dalam Modul:


1. Memahami definisi dari defekasi, sekresi, dan ekskresi a. Defekasi, sekresi, dan
2. Mengetahui struktur kulit pada manusia ekskresi
3. Memahami fungsi kulit pada manusia b. Kulit
4. Mengetahui struktur ginjal pada manusia c. Ginjal
5. Memahami fungsi ginjal pada manusia d. Hati
6. Memahami fungsi hati pada manusia e. Paru – paru
7. Mengetahui struktur paru – paru pada manusia
f. Proses pembentukan
8. Memahami fungsi paru – paru pada manusia
urin
9. Memahami proses pembentukan urin pada manusia
g. Kelainan/penyakit
10. Mengidentifikasi kelainan atau penyakit yang terdapat
dalam sistem ekskresi pada manusia
h. Sistem ekskresi pada
11. Memahami sistem ekskresi pada hewan hewan

MATERI AJAR - SISTEM EKSKRESI


Sistem Ekskresi

Cuci darah seumur hidup merupakan tindakan


yang harus dilakukan jika ginjal tidak
berfungsi lagi. Cuci darah yang menggunakan
mesin dialisis berfungsi menyaring air dan
kotoran atau racun dalam darah. Sekali cuci
darah yang memakan waktu 4 – 5 jam
menghabiskan ongkos ± Rp. 200.000,00 –
Rp. 250.000,00. Paling tidak dalam seminggu
harus menjalani dua kali cuci darah.
Tindakan ini memang sangat melelahkan dan
membosankan pasien. Tapi tidak ada jalan Gambar 1.
lain!. Selama hemodialisis darah pasien dikirim melalui
Sumber: Intisari, 2008 filter yang membuang produk limbah dan darah
bersih dikembalikan ke tubuh (Wilkin, 2012)

J ika Anda berolahraga pada hari yang panas, Anda akan kehilangan banyak air
dalam keringat. Kemudian, selama beberapa jam berikutnya, Anda merasakan
bahwa Anda tidak buang air kecil secara normal dan urin Anda lebih gelap dari
biasanya. Apakah Anda tahu mengapa hal ini terjadi? Tubuh Anda rendah akan air dan
mencoba untuk mengurangi jumlah air yang hilang dalam urin. Bagaimana tubuh
mengetahui kapan kadar air dalam tubuh dalam jumlah yang rendah ? Bagaimana cara
mengontrol jumlah air yang hilang dalam urin? Jawaban atas kedua pertanyaan adalah
ginjal dan kelenjar yang mengendalikan pengaturan di dalam tubuh kita.

Pengeluaran Sisa Metabolisme

Pada manusia berlangsung tiga proses pengeluaran zat, yaitu sebagai berikut:
a. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan atau faeces
b. Sekresi, yaitu proses pengeluaran hasil metabolisme yang masih dapat digunakan (enzim
atau hormon) oleh tubuh
c. Ekskresi, yaitu proses pengeluaran sisa metabolism yang sudah tidak digunakan lagi oleh
tubuh dalam bentuk urine, keringat, ataupun CO2.

Pengertian Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi adalah sistem organ yang mempertahankan homeostasis dengan menjaga
keseimbangan yang tepat dari air dan garam dalam tubuh Anda. Hal ini juga membantu untuk

1
Sistem Ekskresi
melepaskan limbah dari tubuh. Ekskresi adalah proses menghilangkan limbah dari tubuh.
Organ sistem ekskresi juga merupakan bagian dari sistem organ lain. Misalnya, paru-paru
Anda adalah bagian dari sistem pernapasan. Paru-paru Anda menghilangkan karbon dioksida
dari tubuh Anda sehingga paru - paru juga merupakan bagian dari sistem ekskresi.
Sistem ekskresi manusia terdiri dari atas paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Paru-paru
merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme berupa gas CO2 dan H2O (uap air). Usus juga
mengeluarkan garam anorganik dan beberapa gas hasil pembusukan, termasuk ammonia pada
saat melangsungkan proses pencernaan.
Hati sebagai kelenjar ekskresi menghasilkan empedu yang mengeluarkan zat ekskresi
berupa kolesterol, pigmen Bilirubin (hijau biru) dan biliverdin (kuning keemasan). Bilirubin
akan dioksidasi menjadi urobilin (kuning kecoklatan) yang berfungsi member warna pada
tinja dan urine.

Fungsi Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi mengontrol membuat bahan kimia cairan tubuh. Organ sistem ekskresi
membuang limbah metabolik. Sistem ekskresi juga mempertahankan konsentrasi yang tepat
dari air, garam, dan nutrisi dalam tubuh. Dengan cara ini sistem ekskresi memiliki pekerjaan
homeostatis yang penting. Tubuh Anda membutuhkan nutrisi dari makanan dan
menggunakannya untuk energi, pertumbuhan, dan perbaikan. Setelah tubuh kita sudah
mengambil apa yang dibutuhkan dari makanan, produk-produk limbah akan tertinggal di
dalam darah dan di usus besar. Produk-produk limbah harus dibuang dari tubuh. Ginjal
bekerja dengan paru-paru, kulit, dan usus untuk menjaga keseimbangan yang tepat dari
nutrisi, garam dan air dalam tubuh Anda.

Struktur dan Fungsi Alat – Alat Ekskresi

Alat – alat ekskrsi pada manusia lebih kompleks dibandingkan alat – alat ekskresi
makhluk hidup lainnya. Alat – alat ekskresi ini sangat penting untuk menjalankan fungsi
ekskresi di dalam tubuh kita sehingga homeostatis dalam tubuh tetap terjaga. Melalui organ –
organ ekskresi, keseimbangan garam dan air dalam cairan tubuh relatif stabil.

1
Sistem Ekskresi

1 Paru – paru

Selain merupakan organ respirasi, paru –


paru juga merupakan organ ekskresi karena
berfungsi mengeluarkan metabolism berupa gas
CO2 dan H2O dalam bentuk uap air. Kedua zat
ini merupakan sisa metabolisme. Karbohidrat dan
lemak yang dikeluarkan oleh sel dan diangkut oleh
darah menuju paru – paru untuk dilepaskan keluar
tubuh (external environment). Karbondioksida
dalam darah sebagian besar terlarut dalam bentuk
ion bikarbonat (HCO3-), sedangkan sisanya terikat
Hb dan larut dalam plasma darah.

Gambar 2.

Anatomi paru-paru dan pohon bronkial: (a) tampak


depan, (b) tampak medial kanan dan paru-paru kiri, (c)
bronchogram (radiografi dari pohon bronkial),
tampilan anterior (McGraw-Hill, 2010)

2 Kulit

Kulit menutupi seluruh permukaan tubuh manusia. Pada orang dewasa, kulit memiliki
luas permukaan sekitar 1,8 meter persegi (20,83 kaki persegi). Kulit sering disebut membran
kulit atau integumen. Karena kulit memiliki beberapa organ aksesori, yang memungkinkan
untuk berbicara tentang sistem integumen.
 Struktur Kulit.
Kulit manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu epidermis dan dermis (korium;
jangat). Lapisan hipodermis, jaringan subkutan, ditemukan antara kulit dan struktur yang
mendasari apapun, seperti otot. Biasanya, hipodermis ini hanya melekat longggar pada
jaringan otot yang mendasarinya, tetapi di mana tidak ada otot yang terlihat, hipodermis
menempel langsung ke tulang. Sebagai contoh, terdapat lipatan fleksi di mana kulit
menempel langsung pada sendi jari-jari.

1
Sistem Ekskresi

Gambar 3. Anatomi kulit. Kulit terdiri dari dua daerah: epidermis dan dermis.
Hipodermis, atau lapisan subkutan, terletak di bawah kulit (Maders, 2011)

 Epidermis
Lapisan epidermis adalah wilayah luar dan lebih tipis dari kulit. Lapisan terdiri dari
epitel skuamosa berlapis dibagi menjadi beberapa lapisan; lapisan terdalam adalah
stratum basal, dan lapisan paling atas adalah stratum corneum.
Stratum basal
Sel-sel basal dari stratum basal terletak pada bagian atas dari dermis dan terus
membelah dan memproduksi sel-sel baru yang didorong ke permukaan epidermis
dalam dua sampai empat minggu. Sebagai sel yang menjauh dari dermis, lapisan
ini bisa semakin lebih jauh dari pembuluh darah di dermis. Karena sel-sel ini
tidak dipasok dengan nutrisi dan oksigen (epidermis sendiri tidak memiliki
pembuluh darah), lapisan ini akhirnya mati dan terkelupas.
Sel Langerhans merupakan makrofag yang ditemukan jauh di dalam
epidermis. Makrofag terkait dengan monosit, sel-sel darah putih yang diproduksi
di sumsum tulang merah. Sel-sel ini memfagositosis mikroba dan kemudian
melakukan perjalanan ke organ limfatik, di mana makrofag ini merangsang
sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi.

1
Sistem Ekskresi
Melanosit adalah jenis lain dari sel khusus yang terletak di epidermis yang
lebih dalam. Melanosit memproduksi melanin, pigmen terutama yang
bertanggung jawab untuk warna kulit. Karena jumlah melanosit adalah sama pada
semua individu, variasi warna kulit ini disebabkan oleh jumlah melanin yang
diproduksi dan penyebarannya. Ketika kulit terkena sinar matahari, melanosit
memproduksi melanin lebih banyak untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat
sinar ultraviolet (UV) radiasi sinar matahari.
Melanin akan melewati sel-sel epidermis lainnya, dan hasilnya adalah
penyamakan kulit, atau pada beberapa orang, pembentukan bercak melanin yang
disebut bintik-bintik. Sebuah sifat keturunan yang ditandai dengan kurangnya
kemampuan untuk memproduksi melanin dikenal sebagai albinisme. Individu
dengan gangguan ini kekurangan pigmen tidak hanya di kulit, tetapi juga dalam
rambut dan mata.
Stratum corneum
Sebagai sel yang didorong ke arah permukaan kulit, Tahukah kamu?
Sifat keratin yang tahan air
lapisan ini menjadi datar dan keras, membentuk melindungi tubuh dari kehilangan
lapisan yang kuat, lapisan paling atas dari epidermis, air dan mendapatkan air. Stratum
korneum memungkinkan kita
stratum corneum. Pengerasan disebabkan oleh untuk hidup di padang pasir atau
hutan hujan tropis tanpa merusak
keratinisasi, produksi selular dari berserat, protein sel-sel dalam diri kita. (Maders,
yang tahan air disebut keratin. Lebih banyak dari 2011)
tubuh, keratinisasi sangat minim, tapi telapak tangan
dan telapak kaki biasanya memiliki lapisan luar yang sangat tebal mati, sel-sel
keratin.
 Lapisan epidermis
Dermis, suatu daerah yang lebih dalam dan lebih tebal dari epidermis, terdiri dari
jaringan ikat padat tidak teratur. Lapisan atas dari dermis memiliki proyeksi fingerlike
disebut papila dermal. Proyek papilla dermal ke dalam dan jangkar epidermis. Dalam
epidermis, dermal papilla menyebabkan tonjolan, yang mengakibatkan spiral dan pola
konsentris umumnya dikenal sebagai "sidik jari" Fungsi tonjolan epidermal adalah
untuk meningkatkan gesekan dan dengan demikian memberikan permukaan
pencengkeraman lebih baik.
Dermis mengandung serat kolagen dan elastis. Serat kolagen bersifat fleksibel tapi
memberikan perlawanan besar untuk peregangan berlebihan; lapisan ini mencegah kulit
dari yang robek. Serat elastis meregang untuk memungkinkan pergerakan otot dan

1
Sistem Ekskresi
sendi yang mendasari, tapi serat ini mempertahankan ketegangan kulit normal. Dermis
juga mengandung pembuluh darah yang memberi nutrisi pada kulit.
 Lapisan hipodermis
Hipodermis, atau jaringan subkutan, terletak di bawah dermis. Dari nama-nama untuk
lapisan ini, kita mendapatkan istilah subkutan injeksi, yang dilakukan dengan jarum
suntik. Hipodermis terdiri dari jaringan ikat longgar, termasuk jaringan adiposa
(lemak). Lemak adalah bentuk penyimpanan energi untuk memasok tubuh dengan
molekul untuk respirasi sel. Jaringan adiposa membantu melindungi tubuh. Sebuah
hipodermis berkembang dengan baik memberikan tubuh berpenampilan bulat dan
memberikan bantalan pelindung terhadap serangan eksternal. Pembangunan yang
berlebihan dari jaringan adiposa dalam hasil lapisan hipodermis pada obesitas.
Kelenjar
Kelenjar di kulit adalah kelompok sel-sel khusus untuk memproduksi dan
mengeluarkan zat ke dalam saluran.
 Kelenjar keringat
Kelenjar keringat, atau
kelenjar sudorifera, yang
terdapat di seluruh wilayah
kulit. Terdapat sebanyak
90 kelenjar per sentimeter
persegi di kaki, 400
kelenjar per sentimeter
persegi pada telapak tangan
dan kaki, dan jumlah yang
lebih besar pada ujung jari.
Sebuah kelenjar keringat
adalah tubulus. Tubulus ini Gambar 4.

melingkar, terutama pada asal- Jenis kelenjar kulit. Kelenjar apokrin dan
kelenjar ekrin ini jenis kelenjar keringat
usulnya dalam dermis. Kelenjar (Maders, 2011).
ini menjadi aktif ketika seseorang
berada di bawah stres.
Pangkal kelenjar keringat berbentuk gulungan yang berhubungan
dengan pembuluh darah kapiler dan serabut saraf. Kelenjar ini mampu
menyerap air, garam dan sedikit urea dari darah kapiler yang

1
Sistem Ekskresi
selanjutnya akan dikeluarkan ke permukaan kulit melalui salurannya.
Produksi keringat oleh kelenjar ini merupakan salah satu mekanisme
untuk menurunkan temperatur tubuh sehingga kembali normal.
Aktivitas kelenjar keringat diatur oleh hipoalamus dan enzim
brandikinin yang kerjanya dirangsang oleh perubahan suhu tubuh.
Rangsangan tersebut akan diteruskan oleh saraf simpatis menuju
kelenjar. Aktivitas kelenjar diatur sedemikian rupa agar tubuh selalu
konstan sehingga metabolisme tubuh berjalam normal.
 Kelenjar sebaceous (kelenjar minyak)
Sebagian besar kelenjar sebaceous ini terkait dengan folikel rambut.
Kelenjar ini mengeluarkan zat yang disebut sebum berminyak yang
mengalir ke folikel dan kemudian keluar ke permukaan kulit. Sekresi
ini melumasi rambut dan kulit, dan membantu terhadap tahan air.
Khususnya pada wajah dan punggung, kelenjar sebaceous akan gagal
untuk melepaskan sebum, dan sekresi mengumpulkan, membentuk
komedo. Jika bakteri nanah merangsang , mendidih atau jerawat dapat
terjadi.
 Fungi Kulit
Kulit manusia mempunyai berbagai fungsi antara lain sebagai berikut:
a. Pengendali suhu tubuh karena keringat yang keluar dapat menyerap panas tubuh
b. Pelindung terhadap kerusakan fisik,penyinaran, penguapan, gangguan kuman, dan
kekeringan.
c. Penerima rangsang sentuhan, tekanan, ataupun suhu dari luar.

 Proses Pengeluaran Keringat


Keringat yang keluar dapat berupa air keringat atau uap
air. Pengeluaran keringat dari kulit dalam bentuk uap air
Mencerna Fakta
disebut perspirasi. Komponen keringat terdiri atas air, Berdasarkan penampang kulit
pada gambar 3, dapatkan
larutan garam dan urea. Anda menjelaskan
Keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat yang keterkaitan antara produksi
keringat dan konsentrasi air
kegiatannya di atur oleh pusat pengatur suhu dari sistem di dalam tubuh?
saraf pusat (sel otak) di hipotalamus. Kelenjar keringat

1
Sistem Ekskresi
menyerap air dan garam-garam mineral dari darah yang selanjutnya akan dikeluarkan
melalui kulit berupa keringat.

3 Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubjuh dengan berat antara 1,5 kg – 2 kg.
hati terletak dibawah diafragma dan emnepati sebagian besar rongga perut. Hati diseliputi
oleh jaringan ikat penguat yang disebut kapsula glison. Di dalam hati terdapat pembuluh
darah arteri, vena dan saluran empedu. Hati mendapat pasokan darah dari pembuluh arteri
hepatika dan vena porta hepatika.
Hati termasuk dalam organ ekskresi karena menghasilkan cairan empedu yang
merupakan hasil perombakan sel – sel darah merah yang telah tua. Setiap hari sel – sel hati
mengekskresikan 800 – 1000 mL cairan empedu. Cairan ini tersusun atas air, garam – garam
empedu, kolesterol, beberapa ion, dan zat warna empedu.
Sel – sel darah merah yang sudah tua akan diromabk oleh sel – sel khusus di dalam
hati yang disebut histiosit. Sel – sel hasil perombakan ini akan difagositosis, sementara
hemoglobin (Hb) akan dicairkan menjadi heme dan globin. Heme disebut juga hemin. Di
dalam hati, hemin akan diuraikan menjadi biliverdin dan zat besi (Fe). Biliverdin selanjutnya
diubah menjadi bilirubin. Bilirubin merupakan zat warna empedu berwarna kehijauan.
Bilirubin sebagian terikat albumin darah dan diekskresikan langsung melalui ginjal,
sedangkan sebagian lagi diekskresikan oleh hati ke kantung empedu untuk dialirkan menuju
usus halus. Di dalam usus, bilirubin akan teroksidasi menjadi urobilin, zat warna empedu
yang berwarna kuning-kecoklatan. Sebagian urobilin akan diserap oleh usus dan masuk ke
peredaran darah untuk diekskresikan lewat ginjal. Urobilin sisanya akan keluar bersama
faeces. Itulah sebabnya faeces kita berwarna kuning-kecoklatan. Adapaun Fe akan disimpan
untuk digunakan kembali ataupun bisa juga keluar tubuh melalui darah menstruasi, luka dan
lain – lain. Sementara itu, globin akan dihidrolisis membentuk asam amino bebas. berikut
diagram proses pembentukan empedu.

1
Sistem Ekskresi

Sel darah merah tua (umur


120 hari)

Dipecah di dalam hati dan


limfa

Pecahan sel difagositosis Hemoglobin (Hb)

Heme Globin (dihidrolisis


menjadi asam amino
bebas)

Biliverdin Besi (Fe) (digunakan


atau disimpan ataupun
terbuang bersama luka)
Empedu
Bilirubin

Urobilin

Gambar 5. Proses Pembentukan Empedu

4 Ginjal

Ginjal merupakan bagian dari sistem urin. Ginjal bekerja sama dengan organ-organ
sistem kemih lainnya dalam fungsi ekskresi. Sistem saluran kemih disebut sistem ekskresi.
Namun, sistem saluran kemih hanya bagian dari sistem ekskresi. Ingat bahwa sistem ekskresi
terdiri dari kulit, paru-paru, dan usus besar serta ginjal. Sistem urin adalah sistem organ yang
membuat, menyimpan, dan menghilangkan urin. Ini mencakup dua ginjal, dua ureter,
kandung kemih, dan uretra.

1
Sistem Ekskresi
 Struktur ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi manusia yang
utama. Organ tersebut terdapat di daerah pingang
bagian kiri dan kanan. Jumlahnya sepasang,
terbungkus dalam lapisan pelindung yang tersusun dari
lemak. Berbentuk seperti kacang merah dengan
panjang 10 cm, lebar 5,5 cm, tebal 3 cm dan berat 150
gram. Dari setiap ginjal, keluar saluran urin (ureter)
yangbermuara pada kantung kemih (vesika urinaria).
Urin akan dikeluarkan dari kantung urin melalui
saluran pelepasan urin yang disebut uretra.

Ginjal berfungsi untuk membuang sampah


Gambar 6.
nitrogen dari darah dalam bentuk urea atau
Ginjal menyaring darah yang melewati melaluinya
(NH2)2CO, mengatur keseimbangan air dan garam dan kandung kemih menyimpan urin sampai
dalam darah, dan membuang substansi asing, obat, dilepaskan dari tubuh (Wilkin, 2012)

dan zat racun.


 Struktur Ginjal
Setiap ginjal tersusun dari:
Bagian luar (korteks)
 Nefron merupakan unit struktural dan fungsional. Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara
menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih
diperlukan tubuh
 Badan malphigi terdiri atas: kapsula bowman dan glomerulus
 Tubulus kontortus terdiri atas: tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus
distal dan tubulus kolektivus
Bagian dalam (medulla)
Terdiri dari pembuluh pengumpul dan lengkung henle
Rongga ginjal (Pelvis renalis)

1
Sistem Ekskresi

Gambar 7.
Struktur cairan bocor ginjal dari kapiler dan masuk ke dalam nefron di mana bentuk cairan
urine kemudian pindah ke ureter dan ke kandung kemih (Wilkin, 2012)

 Struktur Nefron
Nefron adalah unit struktural dan fungsional dari ginjal. Sebuah ginjal tunggal
dapat memiliki lebih dari satu juta nefron. Diagram dalam gambar struktur nefron
merupakan nefron individu dan menunjukkan struktur utama dan fungsi. Struktur
termasuk glomerulus, kapsula Bowman, dan tubulus ginjal.

1
Sistem Ekskresi

Gambar 8.

Anatomi nefron. Sebuah nefron terdiri dari sebuah kapsul glomerulus, tubulus proksimal
berbelit-belit, loop nefron, tubulus kontortus distal, dan saluran pengumpul.
Photomicrographs menunjukkan struktur ini secara cross section; MV = Mikrovili. Anda
dapat melacak jalur darah sekitar nefron dengan mengikuti panah (Maders, 2011)

 Glomerulus adalah sekelompok pembuluh darah yang menyaring zat-zat dari


darah.
 Kapsul Bowman adalah struktur berbentuk cangkir sekitar glomerulus yang
mengumpulkan zat yang disaring.
 Tubulus ginjal adalah panjang, tabung sempit yang dikelilingi oleh kapiler
yang menyerap kembali banyak zat yang disaring dan mengeluarkan zat-zat
lainnya

1
Sistem Ekskresi
 Proses pembentukan Urine pada ginjal
Urin merupakan sisa metabolism sehingga harus dikeluarkan tubuh. Proses
pembentukan urin berlangsung di bagian nefron. Proses ini berlangsung melalui tiga
tahap, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augemnetasi.
Filtrasi
Proses filtrasi merupakan proses penyaringan darah yang berasal dari
arteriol. Proses yang terjadi pada glomerulus menyaring sekitar 1,2 L dan hasil
penyaringannya dinamakan urine primer atau filtrat glomerulus. Urin primer
akan mengisi kapsula bowman sebelum memasuki bagian tubulus kontortus
proksimal. Kandungan urin primer berupa air, vitamin, urea, glukosa, asam
amino dan garam – garam berupa Na, K, Cl, dan HCO3
Jumlah urin primer yang dihasikan tiap menit sekitar 125 mL atau 18 liter
per hari. Namun, urin yang dikeluarkan rata – rata hanya 1,5 liter per hari.
Pengurangan ini terjadi karena adanya reabsorpsi urin yang mengembalikan
sekitar 70% urin primer ke dalam pembuluh darah.
Pada proses filtrasi yang disaring adalah darah, sedangkan yang tidak
disaring adalah eritrosit, keeping darah, dan protein darah.
Reabsorpsi
Reabsorpsi merupakan proses penyerapan kembali zat – zat hasil filtrasi
yang masih diperlukan tubuh. Reabsorpsi urin primer dimulai dari tubulus
kontortus proksimal. Melalui proses ini, zat – zat yang masih diperlukan oleh
tubuh masih diperlukan kembali ke dalam darah kapiler melalui dinding tubulus
secara difusi dan transport aktif. Urea dalam urin primer diabsorpsi dalam
jumlah cukup sedikit sehingga konsentrasinya tetap tinggi. Setelah melewati
tubulus tubulus kontortus proksimal, filtrate yang keluar dinamakan urin
sekunder atau filtrat tubulus.
Setelah melewati tubulus kontortus proksimal, urin sekunder kemudian
melewati lengkung henle sebelum akhirnya memasuki tubulus kontortus distal.
Sekitar 6% air direabsorpsi di lengkung desenden (turun), sementara di
lengkung asenden (naik) terjadi reabsorpsi ion Na dan Cl. Kepekatan urin
sekunder berkurang setelah melewati lengkung asenden. Setelah memasuki
tubulus kontortus distal urin sekunder akan mengalami penambahan serta
pengurangan komponen filtrat. Reabsorpsi Na dan Ca2+ dan air dikontrol oleh

1
Sistem Ekskresi
hormone antidiuretik (ADH). Kandungan urin sekunder berupa air, urea, dan
garam – garaman.
Augmentasi
Augmentasi merupakan sekresi beberapa zat dari darah di kapiler ke dalam
filtrat, antara lain berupa ion K+, PO3-, kreatinin, ammonia, obat – obatan dan
senyawa – senyawa toksik. Adanya hormon ADH menyebabkan tubulus ini
mampu menyerap air hingga Sembilan liter per hari. Setelah melewati tubulus
kontortus distal, akan berbentuk urin sesungguhnya yang selanjutnya akan
mengalir ke saluran pengumpul. Di dalam saluran ini masih dapat terjadi
reabsorpsiair dan ion Na yang dipengaruhi oleh hormon ADH dan aldosteron.
Di dalam saluran pengumpul berlangsung augmentasi ion K+ dan ion HCO3.
Beberapa saluran pengumpul akan bermuara di pelvis renalis yang
selanjutnya menuju ureter sebelum akhirnya sampai di kantung kemih (vesika
urinaria). Di dalam kantung kemih, urin akan ditampung untuk sementara
waktu sebelum akhirnya dikeluarkan melalui uretra. Daya tamping katung urin
sekitar 300 cc. Tekanan urin terhadap dinding kantung urin menyebabkan
ingin buang air kecil. Berikut diagram pembentukan urin.

1
Sistem Ekskresi

Gambar 9.

Langkah-langkah dalam pembentukan urin. Atas: Tiga tahapan utama dalam pembentukan urin
dijelaskan dalam kotak yang warna-kode untuk panah yang menunjukkan pergerakan molekul
masuk atau keluar dari nefron di lokasi tertentu. Pada akhirnya, urin terdiri dari zat-zat di dalam
saluran pengumpul (lihat panah abu-abu, kanan bawah) (Maders, 2011).

1
Sistem Ekskresi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin
 Jumlah air yang di minum
 Jumlah glukosa dan garam yang harus dikeluarkan
 Suhu lingkungan
 Hormon ADH (Anti Diuretic Hormone) yang dihasilkan di hipofisis bagian
posterior

Gangguan pada Sistem Ekskresi

a. Diabetes insipidus, yaitu penyakit pilulusan (banyak kencing) yang terjadi akibat
kekurangan hormon ADH
b. Diabetes melitus, yaitu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa di
dalam darah sehingga urine yang dihasilkan masih mengandung glukosa
c. Albuminuria, yaitu penyakit yang ditandai dengan adanya protein dan albumin di
dalam urine akibat kerusakan glomerulus
d. Nefritis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada bagian nefron
e. Batu ginjal, yaitu suatu endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran
ginjal, atau kandung kemih

Sistem Ekskresi pada Hewan

1 Sistem Ekskresi pada Invertebrata

Alat Ekskresi pada Platyhelminthes


Contoh hewan yang termasuk Platyhelminthes adalah Planaria. Alat ekskresinya
disebut sel – sel api (flame cell). Cairan tubuh yang melewati sel api akan disaring
sedangkan zat – zat sisa akan diserap oleh sel api. Di dalam sel api terdapat rambut getar
(silia). Gerakan silia ini akan mendorong zat – zat sisa ke arah saluran gabungan
selanjutnya melalui saluran gabungan zat – zat sisa dibuang ke luar tubuhnya melalui
lubang ekskresi.

1
Sistem Ekskresi

Gambar 10.
Alat Ekskresi pada Planaria. Protonefridia: sistem bola api pada seekor
planaria (Campbell, 2011)

Alat ekskresi pada Annelida


Contoh hewan yang termasuk Annelida adalah cacing tanah. Alat ekskresinya disebut
nefridium. Setiap nefridium dilengkapi dengan corong terbuka yang mempunyai rambut
getar (silia) disebut nefrostoma. Nefrostoma yang dilengkapi silia berfungsi untuk
menarik dan mengambil cairan tubuh masuk kedalam nefrostoma tersebut.
Pada saat cairan melalui nefridia , zat – zat yang dibutuhkan oleh tubuh akan diserap
oleh darah, sedangkan zat – zat sisa yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh akan
ditampung di dalam kantung kemih dan akhirnya akan dikeluarkan melalui
nefridiofora. Nefridiofora adalah lubang nefridium yang terdapat pada permukaan
setiap ruas tubuh.

1
Sistem Ekskresi

Gambar 11.

Metanefridia cacing tanah. Masing – masing segmen caicing tersebut mengandung sepasang metanefridia
yang mengumpulkan cairan selom dari segmen anterior disebelahnya. Cairan memasuki nefrostom dan lewat
melalui tubula pengumpul yang melilit, yang meliputi gelembung penyimpanan yang membuka ke bagian luar
melalui nefridiopori. Limbah bernitrogen masih tetap berada di dalam cairan itu, tetapi garam tertentu di
pompakan kembali ke dalam darah. Untuk menyeimbangkan pengambilan air secara osmotic melalui kulit,
urin seekor cacing tanah sangat encer (Campbell, 2011).

Alat Ekskresi pada Insekta


Contoh hewan yang termasuk insekta adalah belalang. Alat ekskresinya disebut
pembuluh malphigi yang melekat pada salah satu atau kedua ujung usus.
Zat – zat sisa metabolisme berupa senyawa nitrogen yang berasal dari cairan tubuh di
dalam darah diubah menjadi asam urat. Asam urat ini kemudian akan diserap oleh
pembuluh Malphigi,s elanjutnya diteruskan ke usus yang terdapat pada rectum akan
menyerap air yang berlebihan sebelum dikeluarkan dari tubuh, oleh karena itu kotoran
serangga akan berbentuk butiran – butiran.

1
Sistem Ekskresi

Gambar 12.

Tubula maphigi serangga. Tubula merupakan pelipatan keluar saluran pencernaan. Tubula itu
mensekresikan limbah bernitrogen dan garam dari hemolimfa, dan air mengikuti zat – zat terlarut
melalui osmosi. Sebagian besar garam dan air diserap kembali melaewati epihelium rektum,dan
limbah bernitrogen kering dikeluarkan bersama faeces (Campbell, 2011).

1 Sistem Ekskresi pada Vertebrata

Alat Ekskresi pada Pisces (Ikan)


Ikan mempunyai alat ekskresi berupa sepasang ginjal yang berbentuk memanjang dan
berwarna kemerah – merahan. Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan mas, saluran urin
dan saluran kelamin bersatu, disebut saluran urogenital. Saluran ini terletak di belakang
anus. Ikan jenis-jenis lainnya ada yang mempunyai kloaka. Kloaka adalah tempat
bermuaranya tiga saluran, yaitu saluran urin, saluran kelamin, dan anus.
Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan larutan yang ada disekitarnya ikan
yang hidup di air tawar dan ikan yang hidup di air laut mempunyai daya ekskresi yang
berbeda.

1
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada ikan air tawar
Pada ikan air tawar, untuk menghindari supaya jangan terlalu banyak air
yang masuk ke dalam tubuhnya dilakukan dengan cara sedikit minum namun,
banyak mengeluarkan urin. Selain itu tubuhnya dilindungi oleh kulit dan sisik
– sisik yang tidak mudah dilalui oleh air, serta terjadi pertukaran air dan garam
melalui selaput tipis di dalam insang dan mulutnya.
Untuk mengimbangi kehilangan garam dari tubuhnya maka ikan air tawar
akan mengeluarkan urin yang sangat encer melalui ginjalnya dan
mengabsorbsi garam secara aktif melalui sel – sel khusus yang terdapat pada
inangnya.
Sistem ekskresi pada ikan laut
Ikan air laut mempunyai kecendurangan kehilangan air sehingga
mereka menghadapi bahaya dehidrasi. Untu mengatasi bahaya ini, maka selain
dilengkapi dengan selubung kulit dan sisik – sisik yang kedap air laut banyak
minum dan sedikit mengeluarkan urin. Garam – garam yang masuk bersama
air yang diminumnya akan dikeluarkan secara aktif melalui insangnya.

Gambar 13.
Osmoregulasi pada ikan di air laut dan ikan di air tawar (Campbell, 2011)

1
Sistem Ekskresi
Alat Ekskresi pada Amphibi
Contohnya adalah katak. Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal yang berjumlah
sepasang, berbentuk memanjang dari depan ke belakang, dan berwarna merah
kecoklatan. Ginjal merupakan alat penyaring darah.
Zat – zat sisa seperti urin, garam – garam dan air yang berlebihan akan diserap dan
dikeluarkan oleh ginjal . Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui
ureter menuju ke kantung kemih. Kantung kemih merupakan gelembung tipis sebagai
tonjolan dinding kloaka yang berfungsi untuk menyimpan urin sementara.
Urin dikumpulkan dari dalam ginjal dan kemudian dikeluarkan melalui kantung
kemih ke kloaka.

Alat ekskresi pada Reptil


Alat ekskresi berupa ginjal. Zat – zat metabolisme diekskesikan dar ginjal dan
bermuara ke kloaka. Pada kulit reptil terdapat kelenjar penghasil asam urin yang
berfungsi untuk mengusir musuhnya.
Penyu mempunyai ginjal tipe mesonefros dengan saluran urin (ureter) yang
menyalurkan urin ke kloaka, dan tidak langsung ke keantung kemih.
Kadal memiliki kantung kemih. Sekretnya bersifat semisolid dan dikeluarkan
langsung melalui kloaka bersama faeces. Sekretnya mengandung asam urat.

Alat ekskresi pada Aves


Alat ekskresinya berupa paru – paru , ginjal, dan kulit. Ginjal berjumlah sepasang
dengan tipe metanefros dan berwarna coklat . Saluran ekskresi, saluran kelamin, dan
saluran pencernaan bersatu dan bermuara pada kloaka.
Burung tidak mempunyai kantung urin sehingga urin yang dihasilkan oleh ginjal
langsung bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka. Burung juga tidak mempunyai
kelenjar kulit tetapi mempunyai kelenjar minyak yang terdapat di tunggingnya yang
berguna untuk meminyaki bulu – bulunya. Zat sisa nitrogen dibuang sebagai asam urat.
Asam urat dikeluarkan melalui kloaka sebagai Kristal putih yang becampur dengan
faeces.

1
Sistem Ekskresi

Gambar 14.
Kelenjar pengekskresi garam pada burung (Campbell, 2011)

1
Sistem Ekskresi

Rangkuman

1. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan dari tubuh antara lain CO2 dan H2O, urea dan zat
warna empedu
2. Alat pengeluaran pada manusia dan hewan vertebrata terdiri atas ginjal, kulit, paru – paru dan
hati )kecuali pada ikan, paru – paru digantikan oleh insang)
3. Pada bagian korteks ginjal terdapat alat penyaring darah (nefron) yang tersusun atas badan
malphigi dan saluran panjang (tubula). Di dalam badan malphigi terdapat glomerulus yang
dikelilingi oleh simpai Bowman, kemudian disalurkan ke pembuluh panjang, ke sumsum
ginjal, saluran pengumpul, ke rongga ginjal (pelvis renalis), ureter, kemudian ke kantong
kencing
4. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis dan lapisan hypodermal
5. Paru – paru berfungsi mengeluarkan gas karbondioksida dan uap air
6. Alat pengeluaran amphibi adalah kulit, paru – paru dan ginjal
7. Reptilia memiliki alat pengeluaran berupa ginjal, kulit dan paru – paru
8. Alat pengeluaran pada burung berupa paru – paru, ginjal dan kelenjar minyak/kulit
9. Cacing pipih memiliki alat pengealuaran berupa sel api, sedangkan cacing tanah memiliki alat
pengeluaran berupa nefridium. Nefridium memiliki nefrostoma dan sepasang lubang
(nefridiofor) pada setiap segmen tubuh
10. Sistem pengeluaran serangga (missal belalang) berupa pembuluh malphigi

1
Sistem Ekskresi

Daftar Istilah
Ekskresi = Proses mengeluarkan limbah dari tubuh
Sistem ekskresi = Sistem organ yang mempertahankan homeostasis dengan
menjaga keseimbangan yang benar dari air dan garam dalam
tubuh Anda ; juga membantu untuk melepaskan limbah dari
tubuh
Ginjal = Organ yang menyaring dan membersihkan darah dan
membentuk urin; juga mempertahankan volume cairan tubuh ,
menjaga keseimbangan ion garam dalam cairan tubuh , dan
mengeluarkannya metabolik berbahaya oleh-produk seperti
urea , ammonia , dan asam urat
Dialisis ginjal = Proses artifisial menyaring darah limbah ; darah pasien
dikirim melalui filter yang menghilangkan produk limbah dan
darah bersih dikembalikan ke tubuh . gagal ginjal Bila
ginjal tidak mampu mengatur air dan bahan kimia dalam
tubuh atau menghapus produk limbah dari darah
Nefron = Satuan penyaringan berbentuk tabung ditemukan di dalam
masing-masing ginjal
Kandung kemih = Organ yang mengumpulkan urin yang berasal dari ginjal .
Sistem urin = Sistem organ yang membuat , menyimpan , dan
menghilangkan urin
Infeksi saluran kemih = Infeksi bakteri dari setiap bagian dari saluran kemih
. Absorpsi = Proses pengambilan suatu substansi (absorbat) dan menjadi
. bagian substansi (absorben) lain.
. Augmentasi = Proses penambahan zat-zat dan urea di tubulus distal, disebut
. juga sebagai sekresi pada ginjal.
Buang air kecil = Proses melepaskan urin dari tubuh.
Urine = Sebuah cairan yang dibentuk oleh ginjal ketika mereka
menyaring limbah dari darah; sebagian besar mengandung air
dan garam juga terlarut dan molekul yang mengandung
nitrogen.

1
Sistem Ekskresi
Daftar Pustaka

Aryulina, Diah, dkk. 2011. Biology (For Senior High School Grade XI). Jakarta: Erlangga

Campbell, Neil. A, Reece, Jane B, Lisa A. Urry, Michael L. Chain, Steven A. Wasserman,
Peter V. Minorsky, Robert B. Jackson. 2011. Campbell Biology Ninth Edition. United
States of America: Pearson Education.

CK-12 Foundation. 2011. CK-12 Life Science for Middle School. CK-12 Foundation
(http://www.ck12.org)

Lam, Peng Kwan dan Eric Y K Lam. 2013. Biology Matters GCE ‘O’ Level 2nd Edition.
Marshall Cavendish Education: Malaysia.

Mader, Sylvia. S. 2005. Human Understanding Anatomy & physiology. McGraw-Hill Higher
Education: USA.

Shier, D., Butler, J., & Lewis, R. (2010). Hole’s human anatomy & physiology (12th ed.).
New York: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai