Anda di halaman 1dari 3

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

1. a. Dampak Ekonomi
Pendirian suatu usaha sekecil apapun, itu akan memberikan dampak ekonomi.
Terutama pada masyarakat sekitar, secara khusus terhadap struktur ekonomi
masyarakat di lingkungan produksi. Dampak ekonomi dapat dirinci sebagai barikut ;
1) Memberikan Kesempatan Kerja Bagi Masyarakat,
Berdirinya usaha produksi souvenir akan memberikan lapangan pekerjaan kepada
masyarakat yang ada disekitarnya.
2) Menggunakan Sumber Daya Lokal,
Menggunakan sumber daya local misalnya ; menggunakan bahan baku dalam
negeri
3) Menyediakan Kebutuhan Konsumen dalam Negeri,
Produk yang dihasilkan dalam produksi tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam
negeri sehingga mengurangi impor dari luar negeri yang mengakibatkan akan
menguras devisa negara.
4) Menambah Pendapatan Nasional.
Dengan bertumbuhnya bisnis dalam negeri, negara akan karena ketika usaha yang
berjalan melakukan bisnis dengan baik maka pelaku bisnis akan membayar pajak
kepada pemerintah. Dengan hal ini dapat menambah pendapatan nasional melalui
pembayaran pajak yang dikenakan kepada pengusaha.
b. Hambatan di Bidang Ekonomi
Dalam menajalankann usaha tak luput dari berbagai hambat dalam menjalankannya.
Bagi pelaku usaha aksesoris, masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi.
Hambatan itu antara lain ;
1) Produktivitas rendah
Sebagai negara berkembang Indonesia kekurangan SDM yang berkompeten,
sehingga mengakibatkan produktivitas rendah
2) Bahan baku tiap tahun selalu berubah
Perputaran uang yang cepat mengakibatkan adanya inflasi hal ini berpengaruh
terhadap bahan baku dalam negeri. Ketika terjadinya inflasi maka bahan baku
yang ada di dalam negeri akan naik sehingga para pelaku bisnis kesulitan dalam
memproduksi pasalnya juga berakibat pada konsumen yang mencari barang
souvenir terjangkau.
3) Pesaing Baru Muncul
Kegiatan bisnis yang berkembang akan menarik perhatian bagi pesaing bisnis.
Hal ini memungkinkan sebagai hambatan bagi usaha souvenir yang sudah
berjalan.
2. a. Dampak Sosial
Pendirian usaha souvenir ini akan memberikan produk kepada seluruh kalangan
masyarakat baik dari anak-anak sampai orang dewasa. Rencana produksi ini akan
memberikan lapangan pekerjaan langsung disekitar lokasi. Selain itu, juga
meningkatkan kreativitas anak muda baik disekitar bisnis maupun diluar usaha bisnis.
Hal ini juga membantu pemerintah dalam menggurangi keterbatasan lapangan
pekerjaan, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesehjahteraan social masyarakat.
Usaha Sovernir ini akan membawa perubahan tingkat pengetahuan dan perilaku
kehidupan, baik bagi karyawan itu sendiri maupun bagi masyarakat. Perubahan bagi
karywan dapat dilihat melalui kemahiran karywan dalam mengelola bisnis,
mengoperasikan alat (mesin jahit) yang ada serta dapat menyalurkan kreativitas
masing-masing karyawan, sehingga dapat ikut serta meningkatkan keterampilan
masyarakat.
b. Hambatan social
Dalam menjalankan bisnis tentunya adanya hambatan-hambatan yang dirasakan
oleh pelaku bisnis tidak terkecuali hambatan social yang ada di usaha, sebagai contoh :
1) Kurang Disiplin
- Ketika masuk jam kerja karyawan sering terlambat ,
- Tidak Mengikuti peraturan didalam kegiatan usaha dengan benar
- Selalu izin tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak masuk akal
2) Kurang Kerja sama antara karyawan
Hal ini dapat sebagai hambatan social bagi pelaku bisnis karena akan mengakibatkan
proses bisnis terganggu sehingga perlu adanya kerja sama yang baik untuk
mengembangkan bisnis usahanya
3) Ada kecemburuan sesama karyawan
Ketika ada karyawan dipromosikan dengan jabatan yang lebih tinggi akan
memuncukan prespektif bahwa dirinya yang seharusnya berhak dalam promosi
jabatan tersebut.
Perubahan demografis di masyarakat terutama dalam kebiasaan atau budaya yang
sering dilakukan. Hal ini akan berdampak pada proses bisnisnya misalnya dalam
daerah tersebut masyarakat tidak bisa diajak dalam proses yang cepat sehingga
proses bisnis terhambat dan belum bisa melakukan yang terbaik.

https://www.academia.edu/32387084/Aspek_Ekonomi_dan_Sosial_Studi_Kelayakan_Bisnis

Anda mungkin juga menyukai