Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
D. Fase Halusinasi
Menurut (Kusumawati & Hartono, 2010), tahapan halusinasi terdiri dari 4
fase yaitu:
a) Fase I (comforting)
Comforting disebut juga fase menyenangkan, pada tahapan ini masuk dalam
golongan nonpsikotik. Karakteristik dari fase ini klien mengalami stress,
cemas, perasaan perpisahan, perasaan rasa bersalah, kesepian yang
memuncak, dan tidak dapat diselesaikan. Pada fase ini klien berperilaku
tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, menggerakan bibir tanpa suara,
pergerakan mata cepat, respon verbal yang lambat jika sedang asik dengan
halusinasinya dan suka menyendiri.
b) Fase II (conndeming)
Pengalaman sensori menjijihkan dan menakutkan termasuk dalam psikotik
ringan. Karakteristik klien pada fase ini menjadi pengalaman sensori
menjijihkan dan menakutkan, kecemasan meningkat, melamun dan berfikir
sendiri menjadi dominan, mulai merasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien
tidak ingin orang lain tahu dan klien ingin mengontronya. Perilaku klien pada
fase ini biasanya meningkatkan tanda-tanda system syaraf otonom seperti
peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, klien asik dengan
halusinasinya dan tidak bisa membedakan dengan realita
c) Fase III (controlling)
Controlling disebut juga ansietas berat, yaitu pengalaman sensori menjadi
berkuasa. Karakteristik klien meliputi bisikan, suara, bayangan, isi halusinasi
semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Tanda-tanda fisik berupa
berkeringat, tremor, dan tidak mampu memenuhi perintah.
d) Fase IV (conquering)
Conquering disebut juga fase panic yaitu klien lebur dengan halusinasinya
termasuk dalam psikotik berat. Karakteristik yang muncul pada klien meliputi
halusiansi berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien.
Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat
berhubungan secara nyata dengan orang lain dan lingkungan.
E. Rentang Respon Neurobiologis
Respon perilaku klien dapat diidentifikasi sepanjang rentang respon yang
berhubungan dengan fungsi neurobiologis. Perilaku yang dapat diamati dan
mungkin menunjukkan adanya halusinasi disajikan dalam table berikut:
Rentang Respon Neurobiologis (Stuart, 2007)
F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping merupakan upaya yang diarahkan pada pengendalian
stress, termasuk upaya penyelesaian masalah secara langsung dan
mekanisme pertahanan lain yang digunakan melindungi diri. Mekanisme
koping yang sering dilakukan oleh klien dengan halusinasi adalah regresi
yaitu berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
menanggulangi ansietas, klien jadi malas beraktifitas sehari-hari. Proyeksi
yaitu upaya untuk menyelesaikan kehancuran persepsi dan mencoba
menjelaskan gangguan persepsi dengan mengalihkan tanggung jawab
kepada orang lain atau suatu benda. Denial adalah menghindari kenyataan
yang tidak diinginkan dengan mengabaikan dan mengakui adanya
kenyataan ini. (Stuart, 2007)
III. A. Pohon Masalah
Gangguan sensori
persepsi: Halusinasi
Isolasi Sosial
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi: Halusinasi
Nama:
SP:
Pertemuan:
Tanggal:
Proses keperwatan
Kondisi klien: