Anda di halaman 1dari 1

Uji pembedaan adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

karakteristik atau sifat sensori antara dua atau lebih contoh . Jumlah anggota panelis
mempengaruhi derajat keandalan hasil pengujian. Meskipun dernikian uji pembedaan yang
dilakukan secara saksama dengan menggunakan panelis yang terlatih akan memberikan hasil
pembedaan yang jauh lebih baik daripada yang dilakukan tanpa menggunakan panelis terlatih
meskipun dengan anggota panelis yang besar (Setyaningsih 2010).
Uji pembedaan terdiri dari uji perbandingan pasangan, dimana para panelis diminta
untuk menyatakan apakah ada perbedaan antara dua contoh yang disajikan. Uji duo trio
dimana ada tiga jenis contoh (dua sama, satu berbeda) disajikan dan para panelis diminta
untuk memilih contoh yang sama dengan standar. Uji lainnya adalah uji segitiga, yang sama
dengan uji duo trio, tetapi tidak ada standar yang telah ditentukan dan panelis harus memilih
satu produk yang berbeda.
Uji pembedaan pada prinsipnya adalah penginderaan dua rangsangan yang sejenis.
Panelis melakukan proses penginderaan melalui 2 tahap yaitu merespon sifat inderawi yang
diujikan, kemudian membandingkan kedua contoh untuk menyatakan sama atau tidak
(Kartika, 1988). Oleh karena itu, dilakukan praktikum ini untuk memperkenalkan contoh uji
dan berlatih tata cara penyelenggaraan uji pembedaan, penginderaan contoh uji, dan berlatih
menganalisis respon ujinya.
Uji Pembedaan pada praktikum ini terdiri dari Uji Rangsangan Tunggal (“A”Not A” Test)
dan Uji Pembanding Jamak (Multiple Standards Test). Uji rangsangan tunggal (“A”Not A”
Test) adalah uji pembedaan yang digunakan untuk menggolongkan suatu contoh dengan
contoh lainnya sedangkan uji pembanding jamak (multiple standard test) digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan pada sampel uji dari pembanding yang banyak Adapun uji
rangsangan tunggal dilakukan dengan cara panelis menghadapi satu contoh baku dan satu
atau lebih contoh yang akan diuji. Kemudian panelis mengidentifikasikan apakah contoh uji
berbeda atau sama dengan contoh baku. Sedangkan untuk uji pembanding jamak, panelis
diminta untuk menilai satu contoh uji yang paling berbeda diantara kelima contoh-contoh
yang disajikan (Dewi S 2011).
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui dan berlatih tentang tata
cara penyelenggaraan berbagai variasi uji pembedaan dan analisis respon ujinya.

Dewi N. 2011. Uji pembedaan berpasangan. Purwokerto: Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal
Sudirman. http://www.scribd.com [3 April 2019]

Kartika, B., dan Pudji, H., Wahyu, S., 1988. Pedoman Uji Indrawi Bahan Pangan. UGM-
Press, Yogyakarta.
Setyaningsih D. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press.
http://www.scribd.com [3 April 2019]

Anda mungkin juga menyukai