Anda di halaman 1dari 2

Simple random sampling atau teknik acak sederhana merupakan salah satu teknik

pengambilan sample dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pada teknik pengambilan
sample ini memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anggota populasi
untuk menjadi sebuah sampel penelitian. Simple random sampling ini sering
dianggap sebagai teknik dasar dalam statistik. Cara melakukakan teknik simple
random sampling ini, yaitu pertama peneliti mengumpulkan populasi dan
memberikan nomor urut pada setiap anggota populasi. Masing-masing anggota
populasi memiliki nomor urut yang berbeda. Setelah semua anggota populasi
memiliki nomor urut kemudian peneliti mengacak semua nomor dan mengambil
salah satu nomor secara acak.

Contohnya: “Jumlah siswa disebuah kelas di SMA tertentu di


Jakarta yang akan diberikan bantuan. Simple random sampling ini
bisa dilakukan melalui undian, tabel bilangan random atau dengan
acak sistematis.

Contohnya : Dari jumlah 80 mahasiswa sebanyak 20 mahasiswa pada suatu kelas


di suatu kampus akan diberikan beasiswa tanpa kriteria tertentu. Simple random
sampling ini bisa dilakukan dalam pemilihan mahasiswa penerima beasiswa

Stratified random sampling merupakan teknik pengambilan sample dengan memperhatikan strata
atau tingkatan di dalam populasi. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Dalam stratified random sampling anggota
populasi dikelompokkan pada tingkatan-tingkatan tertentu dengan tujuan pengambilan sampel
akan merata pada seluruh tingkatan dan sampel mewakili karakter seluruh anggota populasi yang
heterogen.

Dalam teknik ini, analisis dilakukan pada sampel yang tersusun dan diseleksi berdasarkan
parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter penentu ini dapat berupa
berdasarkan demografi, latar belakang, perilaku dan kebiasaan, atau apa pun atribut lainnya
yang dapat menjadi fokus penelitian yang dilaksanakan. Cluster sampling biasa digunakan
pada kelompok yang mirip namun beragam secara internal. 
Suatu lembaga ingin melakukan survei mengenai performa sinyal telekomunikasi di seluruh
wilayah Jawa tengah. Peneliti dapat membagi-bagi populasi keseluruhan wilayah Jawa
tengah ke dalam pengelompokan berdasarkan kota-kota.  Selanjutnya menyeleksi kota-kota
dengan populasi terbanyak, lalu menyaringnya lagi dan memilih individu-individu yang
menggunakan sinyal telekomunikasi saja.
Judgement sampling (purposive sampling) atau sampel pertimbangan adalah teknik pengambilan
sampel berdasarkan kriteria yang ditetapkan peneliti terhadap elemen populasi target yang
disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Responden dapat memberikan informasi
yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitia Bedanya, jika dalam sampling stratifikasi
penarikan sampel dari setiap subpopulasi dilakukan dengan acak, maka dalam sampling
judgement, ukuran serta sampel pada setiap sub-sub populasi ditentukan sendiri oleh peneliti
sampai jumlah tertentu tanpa acak. teknik ini teknik sampling yang tepat dalam memperoleh
informasi dari populasi yang sangat spesifik tetapi untuk kondisi ukuran sampel kecil atau
populasi terbatas biasanya kecil dari duapuluh.
Pengambilan sampling berdasarkan kepada pertimbangan subyektif Menurut
kriteria yang ditetapkan oleh Peneliti berdasarkan pengetahuan dan
pengalamanya.

Penelitian kebiasaan membaca koran dari orang dewasa di Jakarta yang diperkirakan berjumlah 4
juta orang. Aplikasi Quota sampling dilaksanakan dengan menentukan kategori-kategori kontrol
sebagai berikut : a. Jenis Kelamin: Pria dan Wanita b. Usia: 18-30 tahun; 31-45 tahun; 46-60 
tahun; > 60 tahun. Akan diambil 10.000 sampel dan diketahui beberapa informasi dari
populasinya (berkaitan dengan kategori kontrol) sebagai berikut: a. Jenis Kelamin : Pria 60% ;
Wanita 40% b. Usia : 18-30 tahun (40%) ; 31-45 tahun (30%); 46-60  tahun (23%); > 60 tahun
(7%)

Atas dasar informasi tersebut maka komposisi dari sampel (10.000 orang), harus mengandung 60
% pria, 40 % wanita, dan dari 10.000 sampel tersebut harus terdiri dari 40 % orang yang berusia
antara 18-30 tahun, 30 % berusia 31-45 tahun, 23 % berumur antara 46-60 tahun, 7 % berusia >
60 tahun. Inilah yang dimaksud dengan Quota sampling dimana kita berusaha membuat
pencerminan terhadap komposisi dari populasinya dengan harapan agar statistik yang diperoleh
sedapat mungkin mendekati nilai parameternya.

Anda mungkin juga menyukai