a. Fungi b. Lichen c. Bryophyta Jawab: a. Karakteristik dan Morfologi Fungi 1) Karakteristik fungi Eukariotik Tidak berpindah tempat Uniseluer dan Multiseluler Memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin Tidak mempunyai klorofil Memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik Reproduksi dengan pembentukan spora 100.000 – 1.000 – 200.000 Hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari, dan tumbuh ke segala arah. 2) Sruktur morfologi fungi Jamur tersusun dari hifa yang merupakan benang benang sel tunggal panjang, (Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding tubuler yang mengelilingi membran plasma dan sitoplasma ) msedangkan kumpulan hifa disebut dengan miselium. Miselium merupakan massa benang yang cukup besar dibentuk dari hifa yang saling membelit pada saat jamur tumbuh. Jamur mudah dikenal dengan melihat warna miseliumnya Bagian penting tubuh jamur adalah suatu struktur berbentuk tabung menyerupai seuntai benang panjang, ada yang tidak bersekat dan ada yang bersekat Pada satu koloni jamur ada hifa yang menjalar dan ada hifa yang menegak. Biasanya hifa yang menegak (hifa fertil) ini menghasilkan alat-alat pembiak yang disebut spora, sedangkan hifa yang menjalar (hifa vegetatif ) berfungsi untuk menyerap nutrien dari substrat dan menyangga alat-alat reproduksi. Pertumbuhan hifa berlangsung terus-menerus di bagian apikal, sehingga panjangnya tidak dapat ditentukan secara pasti. Diameter hifa umumnya berkisar 3-30 μm. b. Karakteristik dan morfologi lichen 1) Karakteristik lichen Penyusun liken dapat bersel satu ataupun koloni Tergolong tumbuhan perintis Tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama Bersifat endolitik Menghasilkan lebih dari 500 senyawa biokimia yang unik Memiliki warna yang bervariasi seperti putih, hijau keabu-abuan, kuning, oranye, coklat, merah dan hitam; Hidup secara epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi 2) Struktur morfologi lichen Krustos: Jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras) dan melekat erat pada substratnya. Contohnya : Physcia Folios: jika talus berbentuk seperti daun. Contohnya : Umbillicaria, Parmelia Fruktikos: jika talus tegak seperti semak /menggantung spt jumbai/ Contohnya : Usnea longissima Squamulos: Campuran bentuk kerak dan daun Filamen: Lumut ini tampak seperti kapas wol. Tumbuh pada kulit kayu pohon dan perdu, berwarna jingga kekuningan atau hijau cerah. c. Karakteristik dan morfologi Bryophyta 1) Karakteristik Bryophyta Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab. Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm. Dinding sel tersusun atas sellulose. Daun lumut belum memiliki pertulangan atau urat-urat daun. Batangnya belum memiliki berkas pembuluh angkut ; tidak terdapat xilem dan floem. Jaringan pengangkut hanya berupa jaringan empulur. Belum memiliki akar sejati, hanya rhizoid sebagai alat penghisap zat makanan. Rhizoid tersusun dari satu lapis jaringan tidak sempurna sedangkan akar memiliki lebih dari satu macam jaringan. Hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula berbentuk tetrader. Tumbuhan lumut berjenis kelamin satu berkembangbiak dengan spora. Gametofit lumut bersifat haploid (n) dan sporofitnya bersifat diploid (2n), tetapi sporanya haploid (n) karena mengalami perubahan reduksi 2. Jelaskan dan gambarkan dari siklus hidup: a. Fungi b. Lichen c. Bryophyta 3. Jelaskan klasifikasi dan peranan dari: a. Fungi b. Lichen c. Bryophyta Jawab: 1. Klasifikasi fungi a. Divisi Zygomycota Anggota divisi ini lebih dari 1000 lebih spesies yang telah diketahui. Dikenal juga sebagai fungi zigot. Divisi ini dianggap sebagai fungi terestrial yang pali ng primitir hidup di tanah atau tanaman yang membusuk atau hewan telah mati sebagian jamur ini sebagian adalah parasit pada tanaman, serangga, dan hewan kecil, sementara yan lain membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman b. Divisi Ascomycota Dikenal sebagai jamur kantung. Anggota divisi ini mengcakup hampir 75% dari jumlah spesies fungi yang ada. Mereka dalah filum terbesar, dengan lebih dari 64.000 spesies c. Divisi Basidiomycota Kelompok jamur ini memiliki tubuh buah sehingga mudah dikenal reproduksi seksual menghasilkan basiodospora, dibentuk dalam struktur khusus yang disebut basidium. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidium. Anggota basidiomycota bersifat parasit terutama pada tumbuhan Peranan Fungi a) Menguntungkan Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang berperan bagi kelangsungan hidup seluruh organism. Sebagai decomposer kedua kelompok tersebut dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan,bangkai hewan dan bahan-bahan organic lainnya dan hasil penguraianya dikembalikan ke tanah sehingga dapat menyuburkan tanah. Selain itu fungi saprofit bersama dengan protozoa dan bakteri saprofit merupakan organisme yang dapat menguraikan sampah Berperan dalam industri fermentasi tersebut adalah fungi, terutama dari kelompok ragi. Contoh hasil fermentasi adalah: bir, roti, asam sitrat atau 2 hidroksipropan,1,2,3, asam trikasboksilat. Berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini dihasilkan oleh fungi Penicllium notatum Dapat sebagai bahan baku sumber makanan baru yaitu protein sel tunggal (PST) Sumber makanan bagi manusia, contoh: Agaricus campestris, Volvariella volvaceae, Lentinus edodes, Pleurotes, Tuber melanosporum, Boletus spp., Cantharellus cibaricus dan lain-lain b) Merugikan Dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas makanan maupun bahan- bahan lain yang penting bagi manusia. Fungi dapat juga menyerang bahan-bahan lain yang bernilai ekonomi seperti kulit, kayu, tekstil dan bahan-bahan baku pabrik lainnya. Fungi juga dapat berperan sebagai agen penyebab penyakit. Fungi pada umumnya lebih sering menyebabkanpenyakit pada tumbuhan dibanding pada hewan atau manusia Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti seperti Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus (menghasilkan aflatoksin), dapat sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian 2. Klasifiksai Lichen KELAS ASCOLICHENES Jika cendawan yang menyusunnya tergolong dalam Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peritesium, misalnya Dermatocarpon dan Verrucaria. Jika cendawan penyusunnya tergolong dalam Discomycetales, Lichenes membentuk tubuh buah yang berupa apotesium. Berlainan dengan Discomycetales yang hidup bebas, yang apotesiumnya hanya berumur pendek, apotesium pada Lichenes ini berumur panjang , bersifat seperti tulang rawan dan mempunyai askus yang berdinding tebal. Dalam golongan ini termasuk Usnea (rusuk angina) yang membetuk semak kecil dan banyak terdapat pada pohon- pohon dalam hutan, terlebih di daerah pegunungan. Banyak terdapat di daerah tundra di sekitar kutub utara dan merupakan makanan utama bagi rusa kutub; Cetraria islandica, banyak terdapat di daerah pegunungan di Eropa, mampunyai khasiat obat. KELAS BASIODIOLICHENES Kebanyakan mempunyai talus yang berbentuk lembaran-lembaran. Pada tubuh buah terbentuk lapisan himenium yang mengandung basidium, yang sangat menyerupai tubuh buah Hymenomycatales. Contoh Cora pavonia. Peranan a) Menguntungkan: Sebagai bahan makanan Sebagai bahan obat-obatan Sebagai antibiotik Sebagai indikator pencemaran lingkungan Sebagai bahan dasar pembuatan kertas lakmus celup indikator pH Sebagai alat untuk menyeburkan tanah atau sebagai pupuk. Membantu fiksasi nitrogen di alam bebas b) Merugikan: Pigmen kuning yang berasal dari jenis Usnea dan Everia dapat menyebabkan alergi pada kulit dan menyebabkan gatal-gatal. Abu soredia yang melekat pada kulit akan menimbulkan rasa gatal. Lichen serigala atau Letharia vulpina adalah lichen beracun. 3. Klasifikasi Bryophyta a) Lumut Hati (Hepaticopsida) Tubuh berupa talus yang terbagi menjadi dua lobus seperti bentuk hati hewan dan mempunyai rizoid. Gametofit membentuk anteridium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung. Pertumbuhan sporofit terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik. pada sporangianya terdapat sel yang berbentuk gulungan atau elatera. reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, maupun dengan gema atau kuncup berbentuk seperti mangkuk di permukaan gametofit, dan reproduksi seksual dengan oogami. Tumbuhan lumut yang termasuk dalam. Hepatocopsida antara lain Marchantia polymorpha, porrela, nutans, dan limularia sp. b) Lumut Tanduk (Anthoceratopsida) Bentuk tubuh berupa talus, sporofit berupa kapsul memanjang, dan gametofit berupa talus yang lebar, tipis dengan tepi yang berkeluk. Rizoid berada pada bagian ventral. Sel nya hanya mempunyai satu kloroplas. Contohnya Antoceros laevis c) Lumut Daun/Musci (Bryopsida) Musci sering juga disebut lumut sejati, Bentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, ada bagian seperti akar berupa rizoid, batang yang berdiri tegak, bercabang dan daun kecil. Habitat di atas tanah, tembok, dan tempat terbuka. reproduksi dengan spora dan membentuk gamet. Contoh dari Musci antara lain Polytrichum juniperinum, Furaria, Poganatum cirratum, Aerobrycis longgissima, sphagnum sp,(lumut gambut) Polytrichum commune, dan Andraea petrophila. Peranan Lichen Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons) dan sebagai penyerap polutan. Pada ekosistem alami, lumut bersama lumut kerak (Lichenes) menjadi tumbuhan perintis yang tumbuh pertama di tempat-tempat gersang, seperti pada batu atau celah batu. Di tempat ini, lumut-lumut membuka lahan baru untuk tempat hidup tanaman lain, seperti tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji lainnya. Bantalan lumut di hutan-hutan berfungsi menyerap air hujan atau salju yang meleleh, sehingga mencegah banjir atau kekeringan di musim panas. Lumut gambut (Sphagnum) yang tumbuh pada habitat semi akuatik seperti dekat kolam alami, danau, payau, pegunungan basah, dapat dikeringkan untuk bahan bakar dan pupuk. Beberapa lumut seperti Marchantia polymorpha digunakan sebagai obat tradisional penyakit peradangan ringan di hati. lumut jenis Sphagnum setelah dibersihkan dan disterilkan digunakan sebagai pengganti kapas (banyak digunakan pada zaman Perang Dunia Sphagnum juga menghasilkan parafin, asam asetat, tar, amoniak, sebagai hasil samping yang digunakan dalam industri. 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spora dan jamur! Jawab: a. Spora adalah satu atau beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dominan dan hanya tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. 5. Bagaimana mekanisme fungi mendapatkan nutrisinya? Jawab: Fungi bersifat heterotrof, artinya tidak dapat menyusun atau mensintesis makanan sendiri. Fungi tidak memiliki klorofil, sehingga tidak bisa berfotosintesis. Fungi hidup dengan memperoleh makanan dari organisme lain atau dari materi organik yang sudah mati. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, Fungi dapat hidup secara saprofit, parasit, dan simbiotik. Kebanyakan Fungi adalah bersifat saprofit. Fungi tersebut memperoleh makanannya dari materi organik yang sudah mati atau sampah. Untuk memperoleh makannya, hifa Fungi mengeluarkan enzim pencernaan, yang dapat merombak materi organik, menjadi materi yang sederhana (anorganik) sehingga mudah diserap oleh Fungi. 6. Mengapa deutromycetes disebut dengan fungi imperfecti? Jawab: Deuteromycota disebut sebagai fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena belum diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini bereproduksi hanya secara aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor 7. Mengapa lichen dapat hidup di suhu yang ekstrim? Jawab: Dalam sejarah hidupnya lichen tidak memilki syarat hidup yang tinggi. Lichens yang hidup pada batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan bisa hidup kembali. Lichens menghasilkan lebih dari 500 senyawa biokimia yang unik untuk dapat beradaptasi pada habitat yang ekstrim. Senyawa tersebut berguna untuk mengontrol sinar terik matahari, mengusir atau menolak (repellen) herbivora, membunuh mikroba dan mengurangi kompetisi dengan tumbuhan, dan lainnya. Diantaranya berbagai jenis pigmen dan antibiotik yang juga membuat lichens ini sangat berguna bagi manusia pada masyarakat tradisional. 8. Lichenes merupakan bentuk thallus, juga Algae dan Fungi. Tetapi mengapa ketiga-tiganya tidak bisa digolongkan dalam satu kelas? Jawab: Lichenes, Algae, dan Fungi merupakan bentuk thaluss. Namun, mereka tidak dapat digolongkan dalam satu kelas karena ditinjau dari ciri perbedaan sruktur morfologi serta anatominya, cara memperoleh makanannya ada yang bersifat parasit dan juga autotrof atau mampu menghasilkan makanan sendiri, serta cara perkembangbiakannya. 9. Mengapa tumbuhan Bryophyta dikatakan tumbuhan peralihan dari Thallophyta ke Cormophyta? Jawab: Tumbuhan bryophytadikatakan sebagai tumbuhan peralihan dari thallophyta ke chormophyta karena lumut memiliki suatu jaringan yang menyerupai tanaman tingkat tinggi dengan memiliki dinding sel yang mengandung selulosa. Lumut ini juga memiliki jaringan yang menyerupai akar, daun, batang, dan juga bunga. 10. Sekalipun tumbuhan Bryophyta tergolong tumbuhan kormus, tetapi masih tergolong tumbuhan rendah. Berikan alasannya sekurang-kurangnya 3 pertimbangan! Jawab: Selnya hanya terdiri dari satu lapis sel saja berbeda dengan tumbuhan tingkat tinggi umumnya yang memiliki beberapa lapis sel. Tidak memiliki berkas pengangkut (xylem dan floem) sehingga penyaluran materi di dalam tubuhnya delakukan dengan cara berdifusi. Dilihat juga dari ukuran tubuhnya dimana bentuk paling besar saja berukuran kurang dari 50 cm. Lumut tidak memiliki akar dan batang sejati melainkan hanya mirip akar yaitu Rhizoid. Tidak menghasilkan bunga dan buah layaknya tumbuhan tingkat tinngi.