Anda di halaman 1dari 26

Evolusi dan Klasifikasi Mamalia

A. Evolusi Mamalia
Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Fosil tertua
yang diyakini merupakan mamalia berumur 220 juta tahun, kembali ke masa trias.
Leluhur mamalia merupakan sala satu diantara hewan terapsida, yang merupakan
bagian dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia. Terapsida menghilang saat
dinosaurus berlimpah, tetapi mamalia yang berasal dari terapsida hidup
berdampingan dengan dinosaurus selama masa mezosoikum. Sebagian besar
mamalia zaman mezosoikum berukuran sangat kecil dan sebagian besar mungkin
merupakan pemakan serangga.
Saat zaman senozoikum datang setelah kepunahan massal di masa kretaseus,
mamalia sedang melakukan radiasi adaptasi besar-besaran. Keanekaragaman itu
diwakili oleh tiga kelompok utama yaitu: Monotrema ( mamalia yang bertelur),
marsupilami (mamalia berkantung) dan mamalia eutheria (berplasenta).
1. Mamalia Monotrema
Platipus dan achidna (pemakan semut berduri) adalah mamalia bertelur yang
masih hidup hingga saat ini. Telur hewan monotrema, yang struktur dan
perkembangannya mirip dengan telur reptilia, mengandung cukup kuning telur
untuk memberi makan embrio yang sedang berkembang. Hewan monotrema
memiliki rambut dan menghasilkan susu, dua ciri khas penting hewan mamalia.
Pada bagian perut induk monotrema terdapat kelenjar khusus yang mensekresi
susu. Setelah menetas, anak yang baru keluar itu menyedot susu dari bulu
induknya, yang tidak memiliki puting susu.. Saat ini monotrema hanya ditemukan
di Australia dan Papua Nugini.
2. Mamalia Marsupialia
Opposum, kanguru dan koala adalah contoh marsupialia. Marsuialia maupun
eutaria memiliki karakter-karakter turunan tang tidak dimiliki oleh monotremata.
Kedua kelompok tersebut memiliki laju metabolik yang lebih tinggi dan puting
yang menyediakan susu, serta melahirkan anak. Embrio berkembang di dalam
uterus dari saluran reproduksi betina.
Marsupialia terlahir sangat dini dalam tahap perkembangannya dan
menyelesaikan perkembangan embrioniknya sambil menyusu. Pada kebanyakan
spesies, anak yang menyusu ditampung di dalam kantong maternal yang disebut
marsupium.

Gambar.3. Hewan Marsupiali


3. Mamalia Eutharia
Dibandingkan dengan marsupial, mamalia eutharia memiliki masa kehamilan
yang lebih lama. Anak hewan eutharia menyelesaikan perkembangan
embrioniknya di dalam uterus, yang dihubungkan ke induknya melalui plasenta.
Hubungan filogenetik antara mamalia marsupialia dan mamalia eutharia agak
kurang jelas, tetapi para saintis yakin bahwa mereka lebih dekat hubungannya satu
sama lain dibandingkan dengan hubungan mereka dengan hewan monotrema.
Bukti-bukti fosil menunjukkan bahwa hewan eutharia dan marsupial mungkin
telah memisah dari leluhur bersama sekitar 80 sampai 100 juta tahun silam.
Gambar.3. Hewan Eutharia

Primata dan Filogeni (Homo Sapiens)


Evolusi primata memberikan pandangan bagi pemahaman asal mula manusia
Struktur gigi menunjukkan bahwa primata pertama diturunkan dari insektivora
pada masa kretaseus. Primata awal ini kemungkinan merupakan mamalia kecil
arboreal (hidup di pepohonan). Dengan demikian, selama zaman mezosoikum, ordo
ini telah didefenisikan oleh karakteristik yang telah dibentuk, melalui seleksi alam,
karena adanya kebutuhan untuk hidup di pohon. Sebagai contoh, primata memiliki
sendi pundak yang lentur, yang memungkinkannya untuk berayun dari satu pegangan
ke pegangan lain. Tangan kanan primata dapat menggantung pada dahan dan
memanipulasi makanan. Cakar telah digantikan oleh kuku pada bebebrapa spesies
dan jari tangan sangat sensitif. Mata primata sangat berdekatan satu sama lain di
bagian depan muka. Bidang penglihatan yang tumpang tindih pada kedua mata itu
meningatkan kedalaman persepsi, suatu keuntungan yang jelas ketika bergelayutan di
pohin. Mamalia menghabiskan lebih banyak energi untuk menjaga, merawat, dan
mengasuh anaknya dibandingkan dengan sebagian besar vertebrata lain, dan primata
adalah salah satu di antara semua induk mamalia yang paling memiliki perhatian.
Sebagian besar primata melahirkan satu anak per satu kehamilan serta membesarkan
dan memelihara anaknya dalam periode waktu yang lama. Meskipun manusia tidak
hidup di pohon, kita masih mempertahankan, dalam bentuk yang termodifikasi,
banyak ciri dan sifat yang dulu dievolusikan di sana.
Primata Modern
Dua sub ordo Primata adalah Prosimii dan Anthropoidea. Anggota sub ordo
promisii (Pramonyet) kemugkinan menyerupai primata arboreal awal.

Gambar.4. Hewan Pramonyet

Evolusi antropoidea dari anggota sub ordo Promisii merupakan topik perdebatan
yang sangat hangat. Para ahli paleontologi membagi fosil anggota sub ordo Promisii
ke dalam dua kelompok, satu merupakan leluhur bagi tarsius yang lain merupakan
leluhur bagi lemur, lotis dan potto.
Fosil Primata yang mirip monyet menunjukkan bahwa hewan antropoid
sebelumnya telah mapan dan masih belum jelas apakah leluhur monyet Dunia Baru
mencapai Amerika Selatan dengan naik batang kayu atau serpihan-serpihan lain dari
Afrika atau dengan cara bermigrasi ke arah selatan dari Amerika Utara. Hal yang
pasti adalah bahwa monyet Dunia Baru dan keta Dunia lama telah berevolusi di
sepanjang jalur yang terpisah selama beberapa juta tahun.
Manusia merupakan cabang yang sangat muda pada pohon silsilah vertebrata
Dalam rangkaian kehidupan yang membentang lebih dari 3,5 miliar tahun, manusia
dan kera telah memiliki leluhur bersama selama berjuta-juta tahun, kecuali beberapa
juta tahun terakhir. Paleontropologi, yaitu kajian mengenal asal usul dan evolusi
mamalia, memfokuskan pada fraksi masa geologis yang sangat kecil, saat manusia
dan simpane memisah dari nenek moyang yang sama.
Anthropoid Awal
Fosil kera tertua yang diketahui telah dimasukkan ke dalam genus Aegyptopitheus.
“kera fajar” hewan antropoid ini berukuran sebesar kucing dan tinggal di pohon dan
hidup sekitar 35 juta tahun silam. Selama kurun Miosen yang dimulai sekitar 23 juta
tahun silam, keturunan kera pertama berdiverensiasi dan menyebar ke Eurasia.
Sekitar 20 juta tahun silam, lempeng india bertubrukan dengan Asia dan
menghasilkan daerah Himalaya. Iklim menjadi semakin kering dan daerah hutan
yang sekarang dikenal sebagai Afrika dan Asia mulai berkurang, sehingga
mengisolasi kedua daerah evolusi hewan anthropoid tersebut. Salah satu hewan
anthoropoid Afrika adalah nenek moyang bersama manusia dan simpanse.
Berdasarkan rekaman fosil dan pembandingan DNA antara manusia dan simpanse,
sebagian besar ahli antropologi sekarang setuju bahwa manusia dan kera memisah
dari nenek moyang tersebut hanya sekitar 6 sampai 8 juta tahun silam.
Manusia Pertama
Pada tahun 1924, ahli antropologi Inggris Raymond Dart mengemukakan bahwa
sebuah fosil tengkorak yag ditemukan di galian tambang Afrika Selatan merupakan
sisa-sisa manusia purba. Dengan penemuan lebih banyak fosil, semakin jelas bahwa
Australopithecus pada kenyataannya adalah hominid yang berjalan dan sepnuhnya
berdiri tegak (berkaki dua) dan memiliki lengan dan gigi seperti lengan dan geligi
mausia. Namun demikian, otak Australopithecus tak lebih dari sepertiga ukuran otak
manusia modern.
Sejak tahun 1994, para ahli paleontologi yang bekerja pada tempat yang berbeda
di Afrika Timur telah menggali fosil hominid yang sudah muncul sebelum A.
Afarensis. Dengan penemuan hominid tertua yang diketahui ini, catatan fosil umat
manusia perlahan–lahan mendekati pemisahan manusia-kera yang diperkirakan
terjadi 5-8 tahun silam.
Homo Habilis
Pembesaran otak manusia pertama kali terlihat jelas pada fosil yang umurnya setua
masa akhir australopithesin, sekitar 2,5 juta tahun. Peralatan batu sederhana yang
dibuat oleh tangan kadang-kadang ditemukan bersama-sama dengan fosil berotak
besar, yang dinamai Homo Habilis (orang yang cekatan). Setelah berjalan tegak
paling tidak selama dua juta tahun, hominid akhirnya mulia menggunakan otak dan
tangannya untuk membuat peralatan.
Homo habilis hidup bersama selama sejuta tahun dengan Australopithecus yang
berotak lebih kecil, Australopithecus yang dinamai demikian karena memiliki tubuh
yang pendek gemuk dan tengkorak yang berat. Homo awal dan Australopithecus
mungkin idak bersaing secara langsung, meskipun keduanya mencari makanan.
Homo Erectus
Homo erectus bertubuh lebih tinggi dibandingkan dengan H. Habilis dan memiliki
kapasitas otak yang lebih besar. Selama 1,5 juta tahun keberadaan spesies tersebut.
Otak H.erectus bertambah menjadi sebesar 1200 cc, suatu, kapasitas otak yang tidak
berbeda jauh dari kisaran normal otak manusia modern.
Inteligensia yang berkembang selama asal mula H. Habilis di Afrika
memungkinkan menusia ini bertahan hidup dalam iklim yang yang lebih dingin di
daerah utara, setelah migrasi dimulai. Homo Erectus tinggal dalam gubuk atau gua,
membuat api, membuat pakaiannya dari kulit hewan dan merancang perkakas batu
yang lebih halus daripada perkakas Homo habilis. Dalam adaptasi anatomis dan
fisiologis, H. Erectus kurang mampu untuk dapat hidup di luar daerah tropis akan
tetapi mengatasi kekurangan dengan inteligensia dan kerja sama sosial.
Kemunculan Homo sapiens
Dalam pandangan beberapa ahli antropologi, Homo sapiens kuno ini menjadi
manusia modern sepenuhnya. Menurut model tersebut, yang disebut dengan model
multiregional, manusia modern berkembang secara paralel pada bagian dunia yang
berbeda. Jika pandangan ini benar, maka keanekaragaman geografis manusia muncul
relatif baru, ketika Homo erectus menyebar dari Afrika ke benua lain antara 1 atau 2
juta tahun silam.
Dengan demikian, Stringer merupakan salah satu di antara para ahli antropologi
yang mengajukan teori bahwa manusia modern berkembang pertama kali dari Hom
erectus di Afrika, yang kemudian bermigrasi ke benu lain.
Pada akhir tahun 1980-an, Rebecca Cann dan para ahli genetika lainnya di
laboratorium membuat berita dengan hasil penelitian yang tampaknya mendukung
model monogenesis mengenai asal mula manusia. Dengan menggunakan komputer
untuk menganalisis datanya, para ahli genetika itu melacak sumber semua mtDNA
manusia kembali ke Afrika.
Evolusi Kultural
Suatu postur tegak merupakan perubahan anatomis yang paling radikal dalam evolusi
manusia, kondisi ini memerlukan permodelan tulang penting pada kaki, pelvis dan
tulang belakang. Pembesaran otak merupakan perubahan sekunder yang dapat terjadi
dengan cara memperlama periode pertumbuhan tengkorak dan lainnya.
Evolusi kultural berlangsung terus menerus, yang terdiri atas tiga tahapan utama.
Pertama dimulai dengan pengembara yang berburu dan mengumpulkan makanan di
padang rumput Afrika 2 juta tahun silam. Mereka membuat perkakas, mengatur
aktivitas bersama, dan membagi-bagi tugas dan pekerjaan. Kedua datang bersama
perkembangan pertanian di Afrika, Eurasia, dan Amerika Serikat 10.000 sampai
15.000 tahun silam. Bersama-sama dengan adanya kegiatan pertanian, pemukiman
tetap dan kota pertama mulai muncul. Ketiga dalam tahapan evolusi kultural manusia
adalah Revolusi Industri yang dimulai pada abad kedelapan belas. Sejak itu,
teknologi baru telah meningkat secara eksoponensial, suatu generasi saja sudah
mencakup peristiwa penerbangan Wright bersaudara dan perjalan Neil ke bulan.
Evolusi otak manusia mungkin saja secara anatomi lebih seerhana dibandingkan
dengan perolehan postur berdiri tegak, tetapo konsekuensi pembesaran otak sangat
luar biasa besarnya. Evolusi kultural menjadikan Homo sapiens suatu kekuatan baru
dalam sejarah kehidupan suati spesies yang dapat menantang dan mengatasi
keterbatasan fisiknya dan mengambil jalan pintas evolusi biologis. Evolusi kultural
jauh melebihi laju evolusi biologis. Kita sedang mengubah dunia lebih cepat
dibandingkan dengan kecepatan spesies apapun. Laju kepunahan yang cepat ini
terutama disebabkan oleh perusakan habitat, yang merupakan suatu fungsi perubahan
kultural manusia dan kelebihan penduduk.
Klasifikasi Hewan Mamalia
Kelas mamalia dibagi atas tiga sub kelas, yaitu sebagai berikut:
1. SubKlas Prototheria
Ordo Monotremata
Ordo ini sering disebut mamalia bertelur.Meempunyai coracoid dan precoracoid,
tidak ada pinna externalis pada telinga,gigi-gigi hanya ada pada anaknya dewasa
mempunyai cocor (paruh bebek)dari zat tanduk ada kloaka, ureter, bermuara pada
dinding dorsal darisaluran urogenitalis, testis abdominalis, penis hanya menyalurkan
sperma,oviduk nyata, masuk ke kloaka terpisah, tidak ada uterus atau
vagina,kelenjar-kelenjar susu tanpa puting susu. Contoh Ornithorhynchus
anatinus.Hewan ini merupakan bukti adanya evolusi mamalia berasal dari Aves.

Gambar 2.1 Ornithorhynchus anatinus


2. Sub Klas Allotheria
Ordo Multituberculata, Jurassic sampai dengan Eocene, sudah punah.
3. Sub KlasTheria
Telinga umumnya dengan pinna externalis, merupakan mamaliayang
bermarsupium (kantong ventral) dan berplasenta.Gigi terdapat
baik pada hewan dewasa maupun pada hewan muda, berdiferensiasi sesuaidengan
bentuk dan fungsinya biasanya memiliki atau tidak memilikikloaka.Testis hewan
jantan terbungkus oleh suatu scrotum. Kelenjar-kelenjar susu mempunyai puting
susu, betina melahirkan (vivipar).

a. Infra kelas Phantiother, jenis ini sudah punah.


b. Infra kelas Metatheria, anggota ini memiliki ciri-ciri betina mempunyai kantung
di bawah perut, kelenjar susu terdapat di dalam kantung, embrio tanpa plasenta,
anak yang dilahirkan prematur.
1) Ordo Massupalia
Pada hewan marsupalia betina memiliki marsupium di sekitas susu di sebelah
abdomen. Uterus dan vaginanya ganda sel telur di buahi dalam uterus, tetapi
larva premature keluar menuju marsupium, dimana masing-masing
selanjutanya menempelkan mulutnya pada putting susu untuk tumbuh
menjadi sempuna menjadi anak.contoh: Marcapus kangaro.(Kanguru).

Gambar 2.2 Marcapus kangaro


c. Infrakelas Eutheria
Merupakan mamalia yang berplasenta, tidak bermarsupium, beruterus satu,
faetus tumbuh dalam uterus tubuh hewan betina menempel pada dinding uterus
dengan placenta dan memiliki chorion.
1) Ordo incektivora
Ukuran tubuh kecil, moncong pipih dan panjang, tiap kaki berjari lima, gigi
runcing dan tajam, placenta berbentuk bulat discoidal bersifat
noktural.Contoh Scalopus sp.

Gambar 2.3 Scalopus sp.


2) Ordo Dermoptera
Merupakan hewan mamalia yang mempunyai parasut berbulu (patagium)
pada sela-sela empat kakinya. Contoh Gakopithecus sp.

Gambar 2.4 Gakopithecus sp.


3) Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia terbang, ukuran tubuh kecil, kaki muka kecil
memiliki 2-5 jari panjang dan disokong oleh suatu kulit membran yang
menghubungkan dengan kaki belakang. Sebagian besar adalah noctural.
a) Sub Ordo Megachiroptera
Hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, contoh Pteropus edulis.

Gambar 2.5 Pteropus edulis

b) Sub Ordo Microchiroptera


Pemakan insecta, contoh Myotis dan Eptesicus(kelelawar coklat).

Gambar 2.6 Eptesicus


4) Ordo Primata
Anggota badan panjang, masing-masing mempunyai 5 jari dengan kuku
pipih atau mencekung. Sebagian besar ibu jari kaki dan ibu jari tangan dapat
diarahkan berlawanan untuk memanjat.
Biasanya hanya melahirkan satu anak. Sebagian besar spesies adalah
arboreal (hidup di pohon). Sebagian sistem sarafnya lebih maju dari pada
vertebrata lainnya, makan biji-bijian dan kadang-kadang materi lainnya.
a) Sub Ordo Lemuroidae
Jari kedua mempunyai kuku kait sedang lainnya berkuku biasa. Ekor
panjang, warna bulunya cerah dan relatif panjang serta tebal. Terdapat di
Madagaskar, Afrika Selatan, Filipina dan Sulawesi. Hidup solither,
nocturnal. Contoh Lemur sp.

Gambar 2.7 Lemur sp.


b) Sub Ordo Tarsiodea
Tarasiu adalah primate dari genus tarasius suatu genus monotype dari
family tarasiidae, satu-satunya family yang bertahan dari ordo
Tarasiiformes.Meskipun grup ini dahulu memiliki penyebaran yang luas,
semua spesies yang hidup sekang ditemukan di pulau-pulau di Asia
tenggara.
Gambar 2.8 Tarasuis sp.
c) Sub Ordo Anthorophoidea
Anggota ini memiliki ciri kelenjar susudi daerah dada,kaki dan
tangan prehensile kecuali manusia, jari-jarinya berkuku, hidup di darat,
di pepohonan dan bersifat diurnal.
(1) Superfamilia Ceboidea(New World Monkeys). Muka daerah hidung
datar, takmempunyai kantong pipi. Contoh Alouatta seniculus.

Gambar 2.9 Alouatta seniculus


(2) Superfamilia Cercopithecoidea (Old world Monkeys). Daerah hidung
menjorok ke bawah, sering mempunyai kantong pipi. Contoh
Nasalis larvadus.
Gambar 2.10Nasalis larvadus
(3) Superfamilia Hominoidea, tidak berekor dan tidak berkantong pipi.
Familia 1 Pongidae.Contoh Mylobates moloch(Gibbon atau siaman atau
waru-waru), terdapat di Asia Tenggara dan kepulauan Malaysia,
Indonesia sebelah barat,Gorilla, terdapat di Afrika Barat dan
tengah, Anthtropithecus troglodytes(chipanse) terdapat di
AfrikaBarat danPongo pygmaeus(orang utan).

Famili 2 Homonidae; Homosapiens (manusia).

Gambar 2.11 Homosapiens


5) Ordo Tillodontia (sudah punah)
6) Ordo Taeiodonta (sudah punah)
7) Ordo Edentata
Edentata berasala dari bahasa bahasa latin ex:tanpa,dens=gigi. Suatu
bangsahewan dari kelas Mammalia yang mulutnya tidak dilengkapi dengan
gigi, karena giginyamengalami rudimenter, mangsanya adalah dari jenis
semut atau serangga tanah kecillainnya.
Ordo ini terbagi atas tiga subordo, yakni 1 Subordo pilosa dengan 2
famili, yakniMegalonychidae (dua-berujung sloths) dan Bradypodidae (tiga
berkuku sloths), Subordo Vermilingua dengan 1 famili, yakni
Myrmecophagidae dan Subordo Lingulata dengan 1 famili, yakni
Dasypodidae.Contoh Bradypus griseus.

Gambar 2.12 Bradypus griseus


8) Ordo Pholidota
Ordo ini memiliki ciri-ciri tubuh tertutup oleh sisik-sisik bahan tanduk
tersusuntumpang tindih, rambut-rambutterletak di antara sisik-sisik,
moncong panjang, tanpa gigi,telinga mereduksi, tungkai pendek dan bersifat
nocturnal. Ordo ini mencakup family Manidae dengan contoh spesiesManis
javanica (Trenggiling Jawa).

Gambar 2.13 Manis gigantea


9) Ordo Logomorha
Ordo Logomorphaukuran tubuh agak kecil, mempunyai cakar, badan dan kaki
berbulu.Ekor pedek atau tidak ada.Jumlah gigi sampai 6 atau 5 rahang ats
lebar, langit-langit lebar, ragang gergerak hanya ke lateral, samungan siku
tidak berputar.Maka hanya daun-daun dan ranting. Contoh
Lepuscamprestris, Lepus camericanus.

Gambar 2.14 Lepus camericanus


10) Ordo Rodentia
Tubuh kecil, beranggota badan berjari lima dan bercakar,gigi-gigi pipih bawah
dan atas kurang lebih berukuran sama, langit-langit sempit, gerakan rahang
ke depan dan lateral, sambungan lutut berotasi. Familia:
Muridae; Mus musculus(Tikus), Rattusmuleri(Tikus
Hutan),Rattus diardii(Tikus merah) ,Caviidae;Cavia cobaya(Marmut),
Sciuridae;Sciurius notatus(Bajing
Jawa),Geomydae;Geomys,Heteromyidae; Dypodomys,Erethizontidae; Hystr
is indica.

Gambar 2.14 Cavia cobaya


11) Ordo Cetacae
Ukuran tubuh sedang sampai besar sekali, berbentuk skocikepala panjang dan
sering runcing.Memiliki beberapa sirip
dorsal berdaging, jari melebar tanpa kuku. Tidak beranggota belakangekor
panjang dengan akhir melebar, bagian mulut terdapat bagianseru, gigi tanpa
lapisan email.Nostril terdapat diantara kepala.Permukaan tubuh licin tanpa
bulu. Tidak mempunyai kelenjar kulit,kecuali kelenjar susu. Contoh spesies
Dhelphinus delphis (ikan lumba-lumba) dan Siboldus, ikan paus raksasa.

Gambar 2.15 Dhelphinus delphis

12) Ordo Carnivora


Ukuran tubuh kecil sampai besar dengan jari kaki yang biasanya lima buah
dan ada juga empat buah, berkuku. Anggota tubuh adalah mobil. Radius dan
ulna, tibia dan fibula sempurna terpisah satu sama lain. Incicivi kecil (3/3)
canini (1/1).
a) Sub Ordo Crodonta.Hidup pada zaman Eosin dan Meiosin, sekarang
sudah punah.
b) Sub Ordo Fissipedia
Jari kaki terpisah atau satu sama lain mendiami semuacontinental kecuali
Australia dan New Zealand. Pemakan
dagingdan hewan predator dan hewan lain. Tapi ada beberapa yang
pemakan materi tumbuhan. Kulitnya merupakan bahan yang berharga
terutama kulit beruang.
Familia: Canidae;Canis lupus(Anjing Wolf) yang terdapat di Eropa dan
Amerika,Gion javanicus(Anjing hutan), Procyonidae;rocyoni latormirip
kucing, ekor berbulu hitam dengan garis putih.
Pemakan katak, ikan, udang,gemar berburu pada malam hari,
Ursidae(Beruang);Thalarctosmaritimu(beruang
kutub),Evactos americanus(beruang hitam),Ursus arctos (beruang merah
Eropa dan Asia),Selenarotosthibetanus(beruang hitam Asia
Tengah), Helarctos malayanus(Beruang madu, Sumatra dan
Kaimantan),Hyacienidae; Hyena sp. Berbentuk seperti anjing, berbulu
coklatdengan sirip atau titik.

Gambar 2.16 Paradoxurus hermaphrodytes

c) Sub Ordo Plamipedia


Tubuh besar, berbentuk sekoci.Anggota muka sebagaidayung untuk
berenang, berekor pendek. Familia: Otarida, (Singa laut yang berdua
telinga); Eumetiopias jubata(SingaLaut California), yang terdapat juga di
Alaska, Odobendae;Odobenus sp(anjing laut Artartica), Phoca
vetulin,(singa laut pelabuhan).

Gambar 2.17 Phoca vetulin


13) Ordo Condylarth
14) Ordo Litopterna
15) Ordo Notoungulata
16) Ordo Astrapotheria
17) Ordo Tubulidentata
Tubuh tampak kaku seperti babi hutan, berbulu jarang dan berhidung panjang.
Genus:Orycteropus(Nocturnal mencari sarangsemut dan rayap serta
menangkap insekta dengan lidahnya.

Gambar 2.18 Orycteropus


18) Ordo Pantodonta
19) Ordo Dinocerata
20) Ordo Pyrotheria

21) Ordo Probocidae


Hewan yang memiliki belalai. Padat, kepala besar, telinga lebar, leher
pendek, badan besar, kaki seperti pilar, kulit tebal,rambut jarang, hidung dan
bibir atas merupakansuatu proboncis yang berotot dan fleksibel (belalalai),
berisi saluranhidung dengan lubang hidung pada ujungnya.
Familia:Elephantidae; Elephas maximus, dari India, gadingnya sampai
9kaki, dipergunakan untuk transport dan sirkus, Loxodonta Africana (Gajah
Afrika).
Gambar 2.19 Loxodonta Africana

22) Ordo Embrithopoda


23) Ordo Hyracoidae
Anggota tubuh kecil mirip babi, kaki depan berjari empat kaki belakang bejari
3. Hidup di erah karang atau pohon. Familia:Procaviidae; Procavia, species
seperti marmut, di daerah berkarang-karang atau pepohonan.

Gambar 2.20 Procavia capensis

24) Ordo Sirenia


Ordo ini memiliki ciri-ciri di antaranya mempunyai suhu tubuh yang tetap,
bernafas dengan paru-paru memberi makan anaknya induk betina dengn
cara menyusui memiliki badan yang cukup besar menyerupai kapal selam
dengan panjang badan, berwarna abu-abu kebiruan dengan kulit yang tebal
sekitas satu inci atau keras dan licin, rambut pada badannya lebih pendek
dan sedikit di bandingkan dengan rambut yang terdapat di sekita mulutnya,
tidak meimiliki parus eperi ikan lumba-lumba, memiliki mata dan kupin yan
kecil yang juga berarti kuran memiliki pendengnaran dan penglihatan baik
di perairan dankal dan tenang yang bsnyak di tumbuhi oleh lumun dan
memiliki siat monogamy dan berkembang biak dengsn lambat, Familia:
Trichecidae;Trichechus latirostris, Dugongidae; Dugong dugong(ikan
duyung, tersebar luas di lautdekat pantai).

Gambar 2.21 Dugong dugong


25) Ordo Perissodactyla
Ukuran besar, kaki panjang dengan teracak tunggal,lambung sederhana,
jari kaki ganjil dan masing-masing diselaputioleh teracak dari zat tanduk.
Familia: Equidae (mempunyai satu jaridan kuku (teracak) yang berfungsi
pada tiap-tiap kakinya); Equuscabalus, Tapiridae (jari kaki depan ada
3);Tapirus indicus(MalayTapir), Rhinocerotidae (berkuku, cula 1 atau
2); Rhinoceros sondaicus(Badak Jawa).

Gambar 2.22 Rhinoceros sondaicus


26) Ordo Artyodectyla
Mammalia berkuku genap, ukuran tubuh bermacam-macam, kaki panjang,
pada tiap-tiap kaki terdapat 2-4 jari yangmasing-masing dibungkus oleh
teracak dari zat tanduk.Sebagian besar pada kepalanya terdapat tanduk
atau cula, kecuali pada babi.Giginya tereduksi, lambung terdiri atas 4
bagian.
a) Sub Ordo Bunondontia
Tanpa tanduk, bergigi 38-44, canini membesar dan kadang-kadang sampai
keluar.Sub Ordo ini memiliki beberapa family.
(1) Tayasuidae (babi dunia baru)
Contoh Pecaritajacu, terdapat Arizona dam mexsico

Gambar 2.23 Pecaritajacu

(2) Suidae (babi dunia lama)


Banyak terdapat diasia contoh spesies Sus scerofa (babi yang ada di
eropa) yang merupakan asal usul babi perairan.
Gambar 2.24 Sus Scerofa
(3) Hippopotamidae
Memiliki tubuh besar, kaki pendek, kulit tebal dan kulit jarang. Pandai
berenang makan tmbuhan air contoh spesies Hipopotamus
Amphibius Kuda nil Chaeropsis liberiensis (Badak Afrika barat).

Gambar 2.25 Chaeropsis liberiensis


b) Sub Ordo Picora rumanansia
Bergigi 32 buah, canini kecil atau tidak ada, lambung terdiri atas empat
bagian yaitu rumen, reticulum, omasum dan sub omasum abomasum.
Familia Camelidae(kaki lunak danlebar, tanpa teracak);Camelus
dromedaries,Tragulidae (besartubuh antara kijang dan babi disebut
kancil atau pelanduk);Tragulus javanicus,Cervidae (kijang, menjangan,
pada kepalahewan jantan mempunyai sepasang tanduk bertulang
yangtumbuh teratur sepanjang tahun);Cervus unicolor,
Cervuscanadensis,Girrafidae (jerapah, leher panjang dan kaki
juga panjang);Girappa camelopordalis, Okapia
johnstoni,Antilocspridae; Antilocapra Americana (Antilop, terdapatdi
Amerika, kedua jenis kelamin memiliki tanduktulang yang permanen),
Bovida(memiliki tanduk berongga sepasang ,dantidak bercabang yang
tersusunolehzatkeratintumbuhnya perlahan-lahan
pada dasar, kedua jenis kelamin bertanduk,hanya pada hewan jantan
bertanduk lebih besar); Bos sundaicus(Banteng), Ovis maximus (Biri-
biri),Cepra aegragus(Kambing), Bos indicus (Sapi), Bos gaurus, Anoa
depressicornis (Anoa).

Gambar 2.26 Hippopotamus ampbibius


(1) Camelidae
Kaki lunak dan lebar, tanpa teracak. Contoh Camelus bactreanus(unta).
(2) Tragulidae
Besar tubuh antara kijang dan babi. Contoh Tragulus javanicus
(Kancil).
Gambar 2.27 Tragulus javanicus
(3) Cervicedae
(Kijang, menjangan) pada kepala hewan jantang memiliki tanduk bertulang
yang teratur sepanjang tahun. Contoh spesies ini Axis kuhli (rusa pulau
baweaan)

Gambar 2.28 Axis kuhli


(4) Grafidalis
Memliki leher yang panjang dan kaki yang panjang pula.Contoh Spesies
Giraffa camaiopardus.

Gambar 2.29 Giraffa camaiopardus


(5) Antilocapridae
Contoh spesies Anticopra Americana (antilop) yang terdapat di Amerika.
Kedua jenis kelamin memiliki tanduk yang permanen.
Gambar 2.30 Anticopra Americana
(6) Bovidae
Memiliki tanduk berongga separang dan tidak bercabang yang tersusun oleh
zat keratin, tumbuhnya perlahan-lahan pada dasar.Keduan jenis kelamin
bertanduk hanya pada hewan jantang memiliki tandk ysng lebih besar.
Genera yang masuk dalam family ini meliputi 25 buah contoh Bison.
Contoh bisonsp.

Gambar 2.31 Bison sp

Anda mungkin juga menyukai