DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KESAMBEN
Jl. A.Yani No.62, Telepon (0342) 331 533
BLITAR
A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis.Sebagian kuman Tuberculosis menyerang paru dan
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.Oleh karena itu perlu diupayakan
Program penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Paru
Sejak tahun 1995 program Pemberantasan penyakit Tuberculosis Paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course)
yang direkomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi, menurut Bank Dunia strategi DOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling Cost efektif.
Indonesia merupakan Negara berkembang penyumbang TB terbesar nomor 3
setelah Cina dan India (WHO, 2011). Penyakit Tuberkulosis oleh masyarakat
dikenal sebagai penyakit menular dan merupakan salah satu masalah utama
kesehatan di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya penderita
tuberkulosis yang ditemukan di masyarakat dan kematian yang disebabkannya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis bahwa Tuberkuosis (TB)
merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan salah satu penyebab kematian sehingga perlu dilaksankan
program penanggulangan TB secara berkesinambungan. Penanggulangan
Tuberkulosis yang selanjutnya disebut Penanggulangan TB adalah segala upaya
kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif, tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi
kesehatan masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian,
memutuskan penularan,mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan akibat Tuberkulosis melalui program Penanggulangan
TB dengan strategi DOTS.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan1995 menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyebab kematian Nomor 3 dan nomor 1 dari golongan
penyakit infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 222 penderita paru
TB BTA Positif. Penderita penyakit TB sebagian besar kelompok usia produktif
kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah
Dari data Kabupaten Penemuan suspek dan penemuan penderita TBA positif
baru belum mencapai target belum mencapai target hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.Maka dari itu peran akan
kader TBC sangat diperlukan.
Kader Tb adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam
membantu pengendalian TB sesuai dengan kemampuannya. Peran dari kader
ialah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang TB,membantu
puskesmas dalam membimbing dan memotivasi pasien TB untuk rutin dalam
meminum obatnya, membantu puskesmas dalam menemukan pasien yang
dicurigai TB di wilayahnya. Oleh karena itu, untuk mengembangkan wawasan
kader tentang TBC perlu diadakan refreshing kader.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan kader tentang penyakit TB
2. TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatkan peran serta aktif kader TB di desa dalam penemuan dan
peningkatan suspect TB
b. Meningkatkan peran serta aktif kader TB di desa dalam mencegah DO
pasien TB
F. SASARAN
Semua kader TBC di wilayah kerja Puskesmas Kesamben
1 Penyuluhan TB
H. PERAN TERKAIT
H.1 Peran Serta Lintas Program
.
Kepala UPT. Puskesmas
Kesamben
dr.Rofiq Ahmad
NIP. 19850321 201101 1 014