Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH RESUME FILSAFAT

OLEH:
Maria Lelly Aswindani
165070301111041 / 1A1

Dosen Pembimbing:
Intan Yusuf Habibie

ILMU GIZI 2016


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah resume filsafat ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Intan Yusuf Habibie selaku Dosen mata
kuliah Filsafat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu pengetahuan filsafat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.

Malang, Januari 2017

Penyusun
Daftar Isi

Halaman Sampul........................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................ii

Daftar Isi....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2

1.3 Tujuan........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Filsafat ...................................................................... 3

2.2 Etika Ilmu .................................................................................. 6

2.3 Tanggung Jawab Morak Keilmuan ........................................... 7

2.4 Sejarah Ilmu Gizi dan Peran Ilmu Gizi ..................................... 7

2.5 Peran Ilmu Gizi ......................................................................... 9

2.6 Cabang Keilmuan Gizi .............................................................. 10

2.7 Health and Nutrition .................................................................. 11

2.8 Penerapan Metoda Ilmiah dalam Melaksanakan

Fungsi dan Peran Dietition ......................................................... 11

2.9 Filsafat Dietition ........................................................................ 13

2.10 Aplikasi Metoda Ilmiah ........................................................... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG

Ilmu merupakan langkah mendasar untuk menuju pribadi yang lebih


baik, berilmu berarti berfikir mengenai pengetahun, mendalami ajaran-
ajaran dasar yang akan berkembang menjadi lebih luas dan dapat dibagikan
kepada orang lain. Namun banyak sekali ilmu yang tidak dapat di
pertanggung jawabkan kebenarannya sehingga banyak sekali yang
menyalahgunakan ilmu.
Pemahaman yang mencari sebab sedalam dalamnya mencari sumber
dari sebuah pikiran, rasio dan pandangan yang sangat luas dalam mencari
jawaban paling benar disebut filsafat. Karena filsafat adalah pengetahuan
tentang sesuatu yang maha agung dan memerlukan usaha untuk
mencapainya. Maka dari itu ilmu dapat dipertanggung jawabkan oleh semua
orang yang mengutarakan jawabanya.
Ilmu bukan hanya pengetahuan melainkan sekumpulan pengetahuan
yang tersusun dan di kembangkan berdasarkan teori-teori yang sudah
disepakati kemudian berjalan secara sistematik seperti metode-metode
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya.
Sedangkan pengetahuan muncul karena adanya pengamatan akal,
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
dirasakan sebelumnya.
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar
filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara
lain ilmu alam dan ilmu sosial. Filsafat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan
karena filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan dan
mempunyai peranan yang mendasar dalam sebuah pendidikan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana peran ilmu fisafat dan peran ilmu gizi dalam mengatasi
masalah dalam masyarakat.
1.3 TUJUAN
a) Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran ilmu filsafat dan peran ilmu gizi dalam
mengetasi masalah dalam masyarakat.
b) Tujuan Khusus
 Untuk memaparkan materi tentang Pengantar Ilmu Filsafat
 Untuk memaparkan materi tentang Aksiologi dan Ontologi, dan
Epistemiology
 Untuk memaparkan materi tentang Etika Ilmu
 Untuk memaparkan materi tentang Tanggung jawab Moral Keilmuan
 Untuk memaparkan materi tentang Sejarah Ilmu Gizi
 Untuk memaparkan materi tentang Peran Ilmu Gizi
 Untuk memaparkan materi tentang Cabang Keilmuan Gizi
 Untuk memaparkan materi tentang Tantangan Ilmu Gizi
 Untuk memaparkan materi tentang Gizi dan Kesehatan
 Untuk memaparkan materi tentang Filsafat Diestisien
 Untuk memaparkan materi tentang Aplikasi Metode Ilmiah
 Untuk memaparkan materi tentang Metode Ilmiah dalam Fungsi
Diestisien
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGANTAR FILSAFAT


2.1.1 Definisi Filsafat
Fisafat berasal dari bahasa Arab yaitu Falsafah, sedangkan dari bahasa
Yunani filsafat terdiri dasi philos yang bermakna cinta dan sophia yang
bermakna pengetahuan.
Definisi filsafat menurut para ahli:
1. Al- farabi: filsafat yaitu pengetahuan tentang alam bagaimana hakikat yang
sebenarnya
2. Plato : filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada
3. Aristoteles : filsafat adalah menyelidiki sebab dan ada segala benda
2.1.2 Definisi Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan ilmu yang disusun dengan sistem dan
metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat di uji
kebenarannya, atau pengetahuan yang diatur secara sitematis dan langkah-
langkah pencapaiannya dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis. Ilmu
pengetahuan bersifat terbuka dan berkaitan dalam memecahkan masalah.
Karakteristik Ilmu pengetahuan terdiri dari:
 Bersifat rasional
 Didukung dengan fakta empiris
 Disusun secara sistematis
 Bersifat obyektif
 Dapat dikritik
2.1.3 Definisi Teori
Teori adalah pengetahuan ilmiah mengenai penjelas suatu sektor tertentu
dari suatu disiplin ilmu, dan dianggap benar. Teori biasanya terdiri dari hukum-
hukum, yaitu pernyataan yang menjelaskan tentang hubungan sebab akibat
antara dua variabel atau lebih. Teori memerlukan tingkat keumuman yang
tinggi karena agar teori tersebut dapat dijadikan teori ilmiah.
Teori Ilmiah harus memiliki tiga syarat yaitu:
 Harus konsisten dengan teori sebelumnya.
 Dapat dibuktuikan dengan fakta-fakta empiris.
 Dapat menggantikan teori lama yang sudah tidak cocok dengan
pengujian fakta da empiris.
Filsafat ilmu pengetahuan selalu memperhatikan dinamika ilmu dan
metode ilmiah. Secara dinamika filsafat ilmu pengetahuan harus dengan
aktivitas/ perkembangan pengetahuan sistematik dan rasional yang sesuai
dengan fakta yang ada, dapat diprediksi dan memiliki hasil, dan
berhubungan dengan perkembangan teknologi karena ilmu pengetahuan
bersimbiose dangan teknologi. Filsafat ilmu pengetahuan juga harus
memiliki metode ilmiah dengan berbagai ukuran riset yang disesuaikan.
2.1.4 Kegunaan Ilmu Filsafat
 Filsafat telah mengajarkan kita untuk lebih mengenal diiri sendiri secara
totalitas, sehingga dengan pemahaman itu dapat dicapai hakikat manusia
itu sendiri dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya. Filsafat
mengajarkan kita untuk berpikir serius, berpikir secara radikal, mengkaji
sesuatu hingga ke akarnya. Berfilsafat adalah berusaha menemukan
kebanran tentang segala sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara
serius. Kemampuan berpikir serius diperlukan oleh orang biasa, terlebih
lagi bagi orang-orang yang memegang posisipenting dalam membangun
dunia, memimpin masyarakat, menjadi penguasa dalam pemerintahan.
Belajar berfilsafat merupakan salah satu bentuk latihanuntuk
memperoleh kemampuan berpikir serius
 Filsafat mengajarkan tentang hakikat alam semesta. Pada dasarna
berpikir filsafat ialah berusaha untuk menyusun suatu sistem
pengetahuan yang rasional dalam rangka memahami sesuatu, termasuk
diri manusia itu sendiri.
 Filsafat mengajarkan tentang hakikat Tuhan. Studi tentang filsafat
seyogyanya dapat membantu manusia untuk membangun keyakinan
keagamaannya secara matang berdasarkan intelektual, bukan hanya
sekedar mengikuti dogma yang ditanamkan padanya. Dengan
pemahaman yang mendalam dan dengan daya nalar yang tajam, maka
manusia akan sampailah kepada kekuasaan yang mutlak, yaitu Tuhan.
Maka dengan filsafat, nash atau ajaran-ajaran agama dapat dijadikan
sebagai bukti untuk membenarkan akal. Atau sebaliknya, dengan filsafat
dapat dijadikan untuk membenarkan nash atau ketentuan agama.
2.1.5 Landasan Filsafat
Landasan filsafat ada 3 yaitu,
1. Ontologi, berkaitan dengan cara pandang kita, seberapa jauh kita
ingin tahu. Ontologi memiliki beberapa aspek yaitu:
a. Metodis; menggunakan cara ilmiah
b. Sitematis; saling berkaitan satu sama lain, tersusun teratur
c. Koheren; dari semua unsur-unsurnya tidak boleh ada yang
bertetangan
d. Rasional; semua yang dikemukakan harus masuk akal,
berfikir secara logis
e. Komprehensif; melihat objek tidak hanya satu sisi/sudut
pandang namun secara holistik(keseluruhan) atau
multidimensionl.
2. Epistemologi, berkaitan dengan bagaimana cara kita dapat
mendapatan pengetahuan. Untuk mengetahui kebenaran dari
suatu ilmu pengetahuan dilakukan sebagai berikut
a. Menemukan kebenaran masalah
b. Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran
c. Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaran
d. Oprasionalism
e. Konfirmasi kemungkinan menemukan kebenaran
f. Metode hipotetico – deduktif
g. Induksi dan presuposisi/ teori untuk menemukan kebenaran
fakta
3. Aksiologi, berkaitan dengan nilai kegunaan ilmu pengetahuan.
Tujuan dari landasan ini yaitu untuk menemukan kebenaran atas
fakta yang ada atau sedapat mungkin ada kepastian kebenaran
ilmah. Aksiologi terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan
disiplin khusus, yaitu etika.
2. Esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan.
3. Sosio-political life, yaitu kehidupan social politik, yang
akan melahirkan filsafat sosio-politik.
2.2 ETIKA ILMU
2.2.1 Definisi Etika
Etika berasal dari bahasa yunani “Ethos” yang artinya watak kesusilaan
atau adat. Sedangkan menurut KBBI etika adalah ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral ( akhlak ).

2.2.2 Sikap dan Etika seorng ilmuan

Sebagai seorang calon ilmuan tentunya kita juga harus memiliki suatu
etika yang baik dalam melakukan penelitian atau dalam berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Seorang ilmuan harus memiliki etika karena ilmu
yang akan disampaikan nanti tentu akan berkaitan atau dipandang dan
dinilai oleh masyarakat. jika seorang ilmuan tidak memiliki etika atau sikap
yang baik tentu saja masyarakat juga akan ragu dengan penemuan-
penemuan yang akan dia dapatkan. Oleh karena itulah etiikus dimiliki oleh
seorang ilmuana yang harka sangat penting dimiliki oleh seorang ilmuan.
Berikut beberapa etika yang harus dimiiki oleh seorang ilmuan :
 Memerhatikan kodrat dan martabat manusia
 Menjaga keseimbangan ekosistem
 Bertanggung jawab pada kepentingan umum dan generasi
mendatang
 Bersifat universal
Fungsi etika dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
 Membantu memberikan penilaian-penilaian yang tepat,
yang dapat dipertanggungjawabkan secara intelekual
 Membuat manusia berpikir kritis, karena dapat memahami
tuntutan-tuntutan normativ dalam masyarakat, mengenai
sikap, dan mengitegrasikannya dalam kepribadian.
2.3 TANGGUNG JAWAB MORAL KEILMUAN
2.3.1 Definisi Moral
Moral berasal dari bahasa latin “ Mos “ yang artinya adat atau cara hidup.
Sedangkan menurut KBBI moral adalah ( Ajaran tentang ) baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya ;
akhlak; budi pekerti ; susila.

2.3.2 Menerapkan Etika dan Sikap Keilmuan

Sikap ( ilmiah ) sorang ilmuan :

 Tidak ada rasa pamrih


 Bersikap selektif, mampu mengadakan pemilihan terhadap
berbagai al yang dihadapi
 Ada rasa percaya terhadap kenyataan, alat-alat indra serta
budi
 Memiliki sifat bahwa setiap pendapat atau teori terdahulu
telah mencapai kepastian
 Terus melakuan penelitian
 Berakhlak baik, dengan tujuan kebahagiaan manusia

2.4 SEJARAH ILMU GIZI DAN PERAN ILMU GIZI


2.4.1 Berfikir Filsafat
1. Belajar filsafat merupakan cara mengembangkan diri secara
luas untuk memahami pemikiran orang lain atau yang biasa
disebut dengan berfikir (out of the box).

2. Belajar mengembangkan daya nalar secara kritis untuk


menjelaskan fenomena yang dihadapi manusia untuk
kepentingan kehidupan. Filsafat mempelajari dengan
sungguh sungguh hakikat segala sesuatu, filsafat bukan
menjawab pertanyaan kita namun mempermasalahkan apa
yang sudah kita jawab.
2.4.2 Filsafat Pengetahuan dan Filsafat Ilmu Pengetahuan

Filsafat Pengetahuan adalah Keseluruhan pemikiran, gagasan, ide,


konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan
segala isinya (spontan).

Filsafat pengetahuan mengkaji tentang :

1. Sebab musabab
2. Faham kebenaran
3. Kepastian, obyektivitas, abstraksi, dan intuisi

Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah Keseluruhan sistem pengetahuan


manusia yang telah dibakukan secara sistematis (sistematis dan Reflektif).
Ilmu Pengetahuan mengkaji tentang metode atau cara kerja ilmu
pengetahuan.

2.4.3 Operational Procedures of Critical Thinking


 Kenali masalah
 Tentukan prioritas
 Kumpulkan informasi
 Kenali presepsi yang muncul
 Analisis data
 Membuat kesimpulan/ keputusan
2.4.4 Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Pengakuan pertama ilmu gizi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri
pada tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai
profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, A

Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates


yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan
manusia, artinya manusia butuh makan

2.4.5 Penelitian yang Mendukung Ilmu Gizi


1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri :
Penelitian pertama kali dilakukan oleh Antonie Lavosier (1743-
1794), mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan
energi makanan ( proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri)
2. Penemuan Mineral:
Tahun 1808 ditemukan kalsium, tahun 1808, Boussingault
menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke
(1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit
tertentu.
3. Penemuan Vitamin :
Tahun 1887-1905 ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang
tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan
penyakit (Scurvy dan Rickets). Tahun 1912, Funk mengusulkan
memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin
diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular :
Penelitian ini dimulai tahun 1955, diperoleh pengertian tentang
struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960,
penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship
antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan
zat gizi manusia dan pengolahan makanan terhadap kandungan zat
gizi.
5. Sekarang ini munculah konsep baru yaitu:
 Pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi
 Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah
makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi
esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO
dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food
labeling dan batas keracunan).
2.5 PERAN ILMU GIZI
2.5.1 Makna Ilmu Gizi
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan
minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet
yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan kebutuhan dasar (standar)
nutrisi pada makhluk hidup.

Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh.
Sayangnya makanan sekarang bisa dibilang hampir sedikit sekali gizi yang
dikandungnya. Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti
pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tetapi
tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan
sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1
bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam
buah - buahan juga berkurang.

Oleh karena itu sekarang ini peran dari ilmu gizi sangatlah penting seperti
memberikan kontribusi dalam mewujudkan sumberdaya manusia yg
berkualitas, sebagai kebutuhan dan modal dasar pembanguna, sebagai
indicator keberhasilan pembangunan

2.6 CABANG KEILMUAN GIZI


Perkembangan dunia modern sekarang makin pesat oleh karena itu WHO
sebagai badan yang bertindak sebagai koordinator kesehatan di dunia
membagi ruang lingkup gizi sebagai berikut ini:
 Gizi Seluler (kimia analitik, kimia organik, biokimia, biologi sel,
imunologi,)
 Organ khusus (anatomi, fisiologi, patologi, genetika,)
 Pangan (tehnologi pangan, toksiologi,)
 Masyarakat (epidemiologi, demografi, antropologi,)
1) Ilmu gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan
Gizi klinik (clinical nutrition): Menitikberatkan pada kuratif daripada
preventif dan promotif

2) Ilmu gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat


Gizi masyarakat: Menitikberatkan pada pencegahan (preventif) dan
peningkatan (promotif). Berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok
masyarakat.

2.7 HEALTH AND NUTRITION


2.7.1 Manusia dan Makanan
Manusia untuk menjalankan tugas dan fungsi nya hidup di bumi,
sangat tergantung kepada tersedianya makanan. Agar manusia
survive hidup di Bumi dengan berbagai lingkungan hidupnya,
manusia di lengkapi dengan:
 Jasmani dg banyak sendi (360 sendi) agar lentur di berbagai
kondisi.

 Berbagai moda mencernak makanan (omni-vora) agar mampu


memenuhi kebutuhan makanan-nya di berbagai kondisi alam.

 Berbagai mekanisme proteksi jasmani - rohani: refleks2 fisiologis


- biokimiawi, sistem imunitas sehingga mampu menyembuhkan
sendiri semua gangguan kesehatan jasmani – rohani.

2.8 PENERAPAN METODA ILMIAH DALAM


MELAKSANAKAN FUNGSI DAN PERAN DIETITION
2.8.1 Syarat menjadi Dietitin Profesional
Untuk menjadi dietition yang profesional diharapkan mempunyai
hal-hal berikut ini:
1. mempunyai profesi
2. punya ilmu dan ketrampilan khusus
3. lulus uji kompetensi (profesi)
4. patuh terhadap kode etik profesi
5. bertanggung jawab
6. jujur dan terbuka
7. selalu ingin tahu (belajar terus menerus)
8. menghormati otoritas klien dan profesi yang lain

2.8.2 Fungsi Utama Dietition

Fungsi utama dietition yaitu sebagai :

 Tenaga kesehatan/ klinik care.


 Bekerja di industri dan produk marketing production.
 Food service management.
 Komunitas dan populasi kesehatan manusia.
 Organisasi manajemen.
2.8.3 Penerapan Metode Ilmiah pada Dietetic clinic care
 Critical thinkers on social-cultural-environmental phenomena
related to nutritional issues.

 Life-long learners

 Membaca journals ilmiah gizi dg sikap kritis dan sikap


ilmiah.

 Ahli dalam melaksanakan penelitian ilmiah.

 Kritis dlm menanggapi dan mengamati fenomena alam


dan sosio-budaya.

 Menggunakan pendekatan ilmiah dalam menangani klien.

 Unbiased observers (objektif, kritis).

 Practice of Updated NCP (Nutritional Care Process).


Procedures.

 Evidence based decision makers in dietetic therapy.

 Mengidentifikasi problem klinis yg menarik bagi


pengembangan ilmu dietetik dan procedur kinis dietition.

2.8.4 Penerapan Metode Ilmiah dalam NCP


1. Nutrtition Assessment
Adalah alat untuk mengukur atau menskrining status gizi
seseorang. Nutrition assesment mengandung pertanyaan
tentang komdisi kesehatan, kualitas hidup, pengetahuan
mobilitas dan kesehatan yang subjektif. Nutrition Diagnosis
Mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang
spesifik.
2. Nutrition Intervention
merencanakan dan mengimplementasikan tindakan spesifik
untuk mengatasi masalah gizi.
3. Monitor And Evaluate
serta menetukan kemajuan yang terjadi dan apakah sasaran
telah tercapai.
Penerapam Metode Ilmiah Non NCP
1. Critical thinkers on observing the practice of dietitian’s scope
of “ job’s or managerial’s problems” and organization.
2. Formulate Scientific And Researchable “Job’s Or
Managerial’s Problems” On His/Her Post.
3. Expert On Conducting Dietetic Related Research.
2.9 FILSAFAT DIETITION
2.9.1 Peran Dietition

Ahli gizi atau Registered Dietitien (RD) adalah sarjana gizi yang
telah mengikuti pendidikan profesi gizi (dietetic internship) dan
dinyatakan lulus setelah mengikuti ujian kompetensi profesi gizi,
yang kemudian diberi hak untuk mengurus ijin
memberikan pelayanan dan menyelenggarakan praktek gizi (Persagi,
2010). RD bertugas melakukan pengkajian gizi, menentukan diagnosa
gizi, menentukan dan mengimplementasikan intervensi gizi, dan
kemudian melakukan visite berkala untuk memonitor dan
mengevaluasi perkembangan kondisi pasien. Selain itu, RD juga
bertugas melakukan edukasi gizi untuk pencegahan penyakit dan
konseling gizi untuk kondisi kronis (ADA, 2007). Adapun peran yang
lain sebagai berikut :

1. Care Provider
2. Educator
3. Advocate
4. manager
5. Collaborator
6. Researcher
7. Leader
2.9.2 Hakikat Dietition
Dietisyen adalah Nutrisionis yg memiliki kompetensi mandiri dalam
mendiagnosis, memberi terapi nutrisi, dan memulihkan kondisi
kesehatan klien (kompetensi klinis), melalui pendekatan dietetik
bersama profesi kesehatan lainnya (dokter – perawat).
2.9.3 Posisi dietition dengan tenaga kesehatan lainnya

Saat sudah menempuh profesi dan sudah mendapatkan gelar RD.


Dietition mempunyai kewenangan untuk mendiagnosis status gizi
seseorang, memberikan diet yang benar bagi pasien yang sakit bahkan
bisa juga mendirikan praktek mandiri. Posisi dietiton dengan tenaga
kesehatan lainnya sama, bisa mendiagnosis seperti dokter namun
dalam ruang lingkup gizi.

2.10 APLIKASI METODA ILMIAH

2.10.1 Fungsi Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah suatu prosedur langakah demi langkah untuk


menyelesaikan masalah ilmiah, dimana metode ilmiah ini tersusun
secara sistematik untuk mengkaji hasil pengamatan, rumusan
masalah, menduga penyebab masalah, menguji kebenaran
penyebabnya, menyimpulkan dan mencari solusinya dengan tujuan
untuk membantu iluan dalam menguji kebenaran teori yang akan
digunakan. Fungsi- fungsi metode ilmiah seperti:
 melakukan pengamatan masalah gizi secara obyektif (tidak bias)
 Merumuskan masalah gizi secara kritis (tahu prioritas masalah)
 Menegakkan diagnosa (penyebab) masalah gizi secara kritis &
objektif
 Memilih solusi masalah secara tepat dan kritis
KESIMPULAN

Berdasarkan paparan yang sudah di jelaskan tersebut dapat ditarik


kesimpulan bahwa Filsafat merupakan ilmu yang mengkaji tentang sumber dasar
sedalam-dalamnya, Pemahaman yang mencari sebab sedalam dalamnya mencari
sumber dari sebuah pikiran, rasio dan pandangan yang sangat luas dalam mencari
jawaban paling benar. Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah Keseluruhan sistem
pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis (sistematis dan
Reflektif). Ilmu Pengetahuan mengkaji tentang metode atau cara kerja ilmu
pengetahuan yang harus dikaji terus menerus oleh karena itu sekarang ini
dibutuhkan tenaga kesehatan yang mempunyai pengetahuan dan skill yang
kompeten dan profesional dalam mengemban tugas yang diberikan maka peran dari
ilmu gizi sangatlah penting seperti memberikan kontribusi dalam mewujudkan
sumberdaya manusia yg berkualitas, sebagai kebutuhan dan modal dasar
pembangunan, dan sebagai indicator keberhasilan pembangunan. Filsafat Ilmu gizi
(filsafat dietition) akan belajar dari bagaimana seorang ahli gizi beretika dengan
baik dan benar, hingga bagimana peran seorang ahli gizi yang sangat penting bagi
masyarakat, gambaran bahwa prospek kerja ahli gizi sangat luas seperti di clinic
care, komunitas, industri dan penyuluhan-penyuluhan. Dapat di ketahui bahwa
peran ilmu filsafat dan ilmu gizi harus berjalan seimbang karena ilmu gizi harus
bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya sebagai tenaga ahli yang profesional.
Daftar Pustaka

Habibie, Intan Yusuf. 2016. Pengantar Filsafat [Power Ponit Slides].

Al-Maqassary, Aldi. 2013. Manfaat Memmpelajari Filsafat. (Online),


(http://www.e-jurnal.com/2013/10/manfaat-mempelajari-filsafat.html), diakses
pada 14 Januari 2017.

Arimba, Yudi Wani. 2016. Etika Ilmu dan Tanggung Jawab Motal Keilmuan [
PowerPoint slides ].

Muslihah, Nurul. 2016. Sejarah Ilmu Gizi dan Peran Ilmu Gizi [PowerPoint
Slides].

Hariyanto, Tatong. 2016. Health & Nutrition [ PowerPoint slides].

Hariyanto, Tatong. 2016. Penerapan Metoda Ilmiah dalam Melaksanakan Fungsi


dan Peran Dietisyen [ PowerPoint slides].

Team gvectors. 2014. Mini Nutritional Assessment (MNA). (Online),


(http://karyatulisilmiah.com/mini-nutritional-assessment-mna/) , diakses pada 14
Januari 2017.

Yunila. 2016. Pelatihan NCP (Nutrition Care Process). (Online),


(http://gizi.undip.ac.id/2016/08/pelatihan-ncp-nutrition-care-process.html),
diakses pada 14 Januari 2017.

Hariyanto, Tatong. 2016. Filsafat Dietisyen [ PowerPoint slides].

Cempaka, Anggun. 2013. A Registered Dietitian Roles as A Professional Labor.


(Online), (https://nutritionnowadays.wordpress.com/2013/01/23/a-registered-
dietitian-roles-as-a-professional-labor/), diakses pada 14 Januari 2017.

Hariyanto, Tatong. 2016. Aplikasi Metoda Ilmiah [ PowerPoint slides].

Anda mungkin juga menyukai