OLEH:
Maria Lelly Aswindani
165070301111041 / 1A1
Dosen Pembimbing:
Intan Yusuf Habibie
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah resume filsafat ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Intan Yusuf Habibie selaku Dosen mata
kuliah Filsafat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu pengetahuan filsafat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.
Penyusun
Daftar Isi
Halaman Sampul........................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
Sebagai seorang calon ilmuan tentunya kita juga harus memiliki suatu
etika yang baik dalam melakukan penelitian atau dalam berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Seorang ilmuan harus memiliki etika karena ilmu
yang akan disampaikan nanti tentu akan berkaitan atau dipandang dan
dinilai oleh masyarakat. jika seorang ilmuan tidak memiliki etika atau sikap
yang baik tentu saja masyarakat juga akan ragu dengan penemuan-
penemuan yang akan dia dapatkan. Oleh karena itulah etiikus dimiliki oleh
seorang ilmuana yang harka sangat penting dimiliki oleh seorang ilmuan.
Berikut beberapa etika yang harus dimiiki oleh seorang ilmuan :
Memerhatikan kodrat dan martabat manusia
Menjaga keseimbangan ekosistem
Bertanggung jawab pada kepentingan umum dan generasi
mendatang
Bersifat universal
Fungsi etika dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
Membantu memberikan penilaian-penilaian yang tepat,
yang dapat dipertanggungjawabkan secara intelekual
Membuat manusia berpikir kritis, karena dapat memahami
tuntutan-tuntutan normativ dalam masyarakat, mengenai
sikap, dan mengitegrasikannya dalam kepribadian.
2.3 TANGGUNG JAWAB MORAL KEILMUAN
2.3.1 Definisi Moral
Moral berasal dari bahasa latin “ Mos “ yang artinya adat atau cara hidup.
Sedangkan menurut KBBI moral adalah ( Ajaran tentang ) baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya ;
akhlak; budi pekerti ; susila.
1. Sebab musabab
2. Faham kebenaran
3. Kepastian, obyektivitas, abstraksi, dan intuisi
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh.
Sayangnya makanan sekarang bisa dibilang hampir sedikit sekali gizi yang
dikandungnya. Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti
pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tetapi
tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan
sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1
bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam
buah - buahan juga berkurang.
Oleh karena itu sekarang ini peran dari ilmu gizi sangatlah penting seperti
memberikan kontribusi dalam mewujudkan sumberdaya manusia yg
berkualitas, sebagai kebutuhan dan modal dasar pembanguna, sebagai
indicator keberhasilan pembangunan
Life-long learners
Ahli gizi atau Registered Dietitien (RD) adalah sarjana gizi yang
telah mengikuti pendidikan profesi gizi (dietetic internship) dan
dinyatakan lulus setelah mengikuti ujian kompetensi profesi gizi,
yang kemudian diberi hak untuk mengurus ijin
memberikan pelayanan dan menyelenggarakan praktek gizi (Persagi,
2010). RD bertugas melakukan pengkajian gizi, menentukan diagnosa
gizi, menentukan dan mengimplementasikan intervensi gizi, dan
kemudian melakukan visite berkala untuk memonitor dan
mengevaluasi perkembangan kondisi pasien. Selain itu, RD juga
bertugas melakukan edukasi gizi untuk pencegahan penyakit dan
konseling gizi untuk kondisi kronis (ADA, 2007). Adapun peran yang
lain sebagai berikut :
1. Care Provider
2. Educator
3. Advocate
4. manager
5. Collaborator
6. Researcher
7. Leader
2.9.2 Hakikat Dietition
Dietisyen adalah Nutrisionis yg memiliki kompetensi mandiri dalam
mendiagnosis, memberi terapi nutrisi, dan memulihkan kondisi
kesehatan klien (kompetensi klinis), melalui pendekatan dietetik
bersama profesi kesehatan lainnya (dokter – perawat).
2.9.3 Posisi dietition dengan tenaga kesehatan lainnya
Arimba, Yudi Wani. 2016. Etika Ilmu dan Tanggung Jawab Motal Keilmuan [
PowerPoint slides ].
Muslihah, Nurul. 2016. Sejarah Ilmu Gizi dan Peran Ilmu Gizi [PowerPoint
Slides].