Dibuat untuk Memenuhi Tugas UTS Regulasi dan Kebijakan Publik di Bidang Kesehatan
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Universitas Islam Bandung
Dibuat Oleh :
Islamiawati Satalam Sangaji
NPM. 20040018018
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
TAHUN 2018 M / 1449 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada kita khususnya bagi penulis, sehingga kami
dapat menyusun makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang mana telag menunjukan kita dari jalan
Dalam pembuatan paper ini, kiranya banyak terdapat kekurangan dan kesalahan
ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca
terutama dari dosen pembimbing mata kuliah ini sangat kami harapkan demi
Dan semoga paper Ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak, meskipun kadang bisa
dicegah atau dihindari. Konsep sehat sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
terutama faktor sosial budaya. Jadi, sangat penting menumbuhkan pengertian yang
benar pada benak masyarakat tentang konsep sehat dan sakit karena dengan konsep
yang benar maka masyarakat pun akan mencari alternatif yang benar pula untuk
masalah yang cukup menjadi perhatian para ahli belakangan ini adalah assessment
faktor risiko penyakit tidak menular. Salah satu penyebabnya adalah karena
peralihan bentuk penyakit yang harus dihadapi, yaitu dari penyakit menular dan
infeksi menjadi penyakit tidak menular dan kronis. Proses tersebutlah yang kerap
pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi
non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi
seiring dengan berubahnya gaya hidup sosial, ekonomi dan meningkatnya umur
degenerative.
terjadi secara cepat dan memberikan dampak yang sangat signifikan pada sisi
sosial, ekonomi dan kesehatan. WHO sendiri memperkirakan bahwa pada tahun
2020, penyakit tidak menular akan menyebabkan 73 persen kematian secara global
dan memberikan kontribusi bagi penyebab kematian secara global atau global
dari penyakit tidak menular ini justru terjadi pada negara-negara dengan
pendapatan rendah atau yang sering disebut sebagai low and middle income
terhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas (41 hari setelah
pencegahannya.
Indikator terpenting bagi kesehatan ibu hamil adalah Angka Kematian Ibu
(AKI), sedangkan indikator utama bagi hasil konsepsi pada kehamilan adalah
kematian yang terjadi pada ibu karena kehamilan, persalinan, dan masa nifas,
sedangkan Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu hamil di suatu
perinatal adalah peristiwa lahir mati serta kematian bayi selama minggu pertama
kehidupan, sedangkan Angka Kematian Perinatal adalah jumlah lahir mati dan
bayi yang mati dalam minggu pertama dalam 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia
(1994) AKI adalah 390 per 100,000 kelahiran hidup, dengan variasi terendah di
Yogyakarta (130 per 100,000 kelahiran hidup) sampai dengan yang tertinggi di
Nusa Tenggara Barat (1,340 per 100,000 kelahiran hidup). Angka Kematian
Perinatal pada periode yang sama di Indonesia adalah 40 per 1,000 kelahiran
hidup.
B. Identifikasi Masalah
kebidanan ?
2. Bagaimana undang-undang, peraturan kebijakan yang melandasinya atau
A. Epidemiologi
1. Pengertian epidemiologi
Epidemiologi berasal dari Bahasa yunani yaitu epi atau yang berarti
"pada" atau "tentang", demos= people yang berarti penduduk, dan logio=
epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit dan epideminya saja tetapi juga
atau masalah yang terkait dengan kesehatan jika dihubungkan dengan faktor
didalam populasi dan faktor yang mengendalikan ada atau tidaknya penyakit
tersebut.
Selain berfokus pada tipe dan keluasan cedera, kondisi atau penyakit
faktor resiko yang dapat menangani dampak, pengaruh, pemicu dan efek pada
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sebagai hasil akhir interaksi antara
hasil konsepsi adalah sesuatu yang harus dilindungi, yang pada gilirannya
empat kategori :
a. Faktor-faktor reproduksi
1) Usia
2) Paritas
2) Kehamilan ektopik
5) Infeksi nifas
6) Gestosis
7) Distosia
8) Abortus provokatus
3) Kesulitan transportasi
Gambar 2.1 Distribusi awitan gejala gangguan jiwa yang berkaitan dengan
kehamilan dan masa nifas
Salah satu gangguan kesehatan yang adakalahnya terjadi sebagai
dampak beban proses kehamilan pada ibu ialah gangguan jiwa yang awitannya
laporan penelitian yang dilakukan oleh Robertson, Celasun, dan Stewart (2003)
(Edwards, dkk., 2006; Dira & Wahyuni, 2016). Angka ini hampir setara dengan
prevalensi depresi di negara Asia lainnya, yaitu Tiongkok dan Turki yang
2014; Kirkan, dkk., 2015). Lain halnya dengan negara maju seperti Kanada
yang hanya terdapat 8% kasus depresi di negara tersebut (Dennis, dkk., 2012)
dan di Italia sebesar 9,6% (Banti, dkk., 2011). Hal tersebut menunjukkan
2014), efikasi diri ibu yang rendah dalam menjalani kehamilan, persalinan dan
penanganan masalah yang lemah (Haeba, 2005; Hawes, dkk., 2016), stres dan
perasaan tertekan yang dialami ibu saat hamil (Bonari, dkk., 2004; Bowen,
dkk., 2012) serta dukungan suami dan orang tua (Qonitatin, 2008).
Dampak depresi maternal dapat meluas terhadap ibu, anak dan keluarga.
Lindahl, Pearson dan Colpe (2005) melaporkan bahwa 20% dari kasus
kematian ibu setelah melahirkan terjadi karena bunuh diri setelah didahului
adanya halusinasi dan delusi sebagai ciri khas gangguan psikotik. Depresi pada
ibu dapat menjadi parah hingga muncul ide dan usaha untuk menyakiti diri dan
bunuh diri. Dampak depresi juga berbahaya bagi perkembangan anak. Depresi
dapat berpengaruh terhadap kurangnya interaksi ibu dan anak, lemahnya ikatan
dan kelekatan ibu dan anak, serta perkembangan kognitif dan sosial anak.
Vaever (2016) menemukan bahwa ibu yang mengalami depresi dan didahului
bayi. Gangguan ini dapat berpengaruh terhadap cara pengasuhan ibu hingga
hasilnya antara lain gangguan perilaku dan perkembangan kognitif anak serta
lemahnya hubungan orang tua dengan anak. Melalui depresi ini, dapat juga
terjadi transmisi psikopatologi atau gangguan mental dari seorang ibu kepada
anaknya.
Beberapa kasus yang diberitakan di Indonesia, ibu yang mengalami
depresi dapat melakukan bunuh diri maupun pembunuhan terhadap anak. Pada
awal April 2017 lalu, seorang ibu di Jawa Barat dikabarkan telah membunuh
anak kandungnya yang berusia 16 bulan. Ibu yang diketahui mengalami depresi
Pasal 10
Pasal 11
dalam Pasal 10 ayat (1) dilakukan sesuai tahap perkembangan mental dan
kebutuhan.
c. kesehatan reproduksi;
d. imunisasi;
f. gizi
merupakan salah satu cara agar dapat menurunkan kasus gangguan jiwa yang
berkaitan dengan kehamilan dan masa nifas. Sebagai tenaga medis dalam
diberikan agar permasalahan kasus gangguan jiwa pada kehamilan dan masa
nifas yang dapat mengakibatkan meningkatnya Angka Kematian ibu (AKI) dan
4. Stres dan perasaan tertekan yang dialami ibu saat hamil serta kurang
A. Simpulan
sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu
Sasaran epidemiologi adalah populasi manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang
B. Saran
penyakit.