Anda di halaman 1dari 3

Bab 3 Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

I. Pilihan ganda
1. e 11. a 21. c 31. e 41. a
2. c 12. b 22. d 32. d 42. e
3. d 13. c 23. a 33. c 43. d
4. b 14. a 24. e 34. a 44. b
5. b 15. c 25. b 35. e 45. a
6. a 16. d 26. e 36. d 46. a
7. e 17. d 27. b 37. a 47. c
8. a 18. d 28. e 38. d 48. a
9. e 19. c 29. b 39. a 49. e
10. c 20. c 30. c 40. e 50. b

II. Jawaban singkat


1. Sumber daya alam berdasarkan jenisnya dapat dikelompokkan atas apa saja.
 Sumber daya alam nonhayati berupa benda-benda mati di lingkungan alam fisik.
Contohnya, tanah, air, udara, batuan, dan mineral.
 Sumber daya alam hayati (biotik) berupa makhluk hidup, seperti hutan dan produk
hutan, tanaman pertanian, pakan ternak, hewan liar dan peliharaan.
Contohnya, burung, reptilia dan ikan.
2. Tiga jenis hutan berdasarkan fungsi pokoknya.
a. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang memiliki fungsi
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
b. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
c. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok memproduksi hasil
hutan. Hutan produksi terdiri dari hutan produksi tetap (HP), hutan produksi terbatas
(HPT) dan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK).
3. Potensi tembaga terbesar Indonesia terdapat di Papua. Potensi lainnya menyebar di Jawa
Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
4. Pasir besi berguna untuk industri logam besi dan industri semen. Pasir besi ini antara lain
ditemukan di Sumatra, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor.
5. Indonesia memiliki 18 ekoregion. Sepuluh diantaranya adalah :
1) Ekoregion Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.
2) Ekoregion Selat Malaka.
3) Ekoregion Laut Natuna.
4) Ekoregion Selat Karimata.
5) Ekoregion Laut Jawa.
6) Ekoregion Selat Makassar.
7) Ekoregion Teluk Tomini di antara Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
8) Ekoregion Laut Banda sebelah timur Sulawesi.
9) Ekoregion Laut Banda sebelah selatan Sulawesi dan Teluk Bone.
10) Ekoregion Teluk Cenderawasih.
6. Potensi perikanan di ekoregion Laut Jawa, ekoregion ini memiliki potensi perikanan, seperti
udang, kerapu, kakap merah, banyar, kembung, ikan terbang, layang bloso, kuniran, kurisi,
dan swanggi.
7. Potensi perikanan di ekoregion Laut Halmahera. Wilayah ini memiliki potensi perikanan,
seperti udang, kerapu, tuna mata besar, madidihang, ikan terbang, layang, kakap merah,
dan cakalang.
8. Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan
amdal, adalah:
1) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2) Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan.
3) Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam
dalam pemanfaatannya.
4) Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat memengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya.
5) Proses dan kegiatan yang hasilnya akan memengaruhi pelestarian kawasan konservasi
sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya.
6) Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik.
7) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati.
8) Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau memengaruhi pertahanan negara.
9) Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk memengaruhi
lingkungan hidup.
9. Istilah pembangunan berkelanjutan pertama kali diperkenalkan oleh WCED. Kepanjangan
dari WCED World Commission on Environment and Development. Pengertian pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya
(Development that meets the needs of the present without compromising the ability of the
future generation to meet their own needs).
10. Ada lima prinsip utama pembangunan berkelanjutan.
1. Prinsip “keadilan antargenerasi (intergenerational equity)” berdasarkan gagasan bahwa
generasi sekarang menguasai sumber daya alam yang ada di bumi sebagai titipan untuk
dipergunakan generasi yang akan datang.
2. Prinsip “keadilan dalam satu generasi (intragenerational equity)” menekankan keadilan
dalam satu generasi.
3. Prinsip “pencegahan dini (precautionary principle)” mengandung pengertian bahwa
seandainya muncul ancaman signifi kan berupa kerusakan lingkungan yang tidak dapat
dipulihkan (irreversible).
4. Prinsip “perlindungan keanekaragaman hayati (conservation of biological diversity)”
yang menjadi target utama pembangunan berkelanjutan. Hal ini disebabkan sumber
daya ekologis (ecological resources) memberikan banyak keuntungan bagi manusia.
5. Prinsip “internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif (internalization of
environment cost and incentive mechanism)”. Prinsip internalisasi biaya lingkungan
berisi gagasan bahwa biaya lingkungan dan biaya sosial harus diintegrasikan dalam
proses pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber-sumber alam.

Anda mungkin juga menyukai