Anda di halaman 1dari 17

RESUME I

METODOLOGI PENELITIAN DAN PUBLIKASI


“Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi”

NAMA : MUHAMMAD ARLIM


NIM : 17033138
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA D
DOSEN : Dr. FATNI MUFIT, S.Pd., M.Si.

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
I. METODE PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian
Penelitian dalam dunia akademik khususnya di perguruan tinggi
merupakan sebuah kewajiban, setiap jenjang pendidikan tinggi yang akan
menyelesaikan studi harus melewati tahapan yang disebut penelitian meskipun
dikemas dalam nama yang berbeda. Di jenjang S1 disebut dengan Skripsi, S2
disebut dengan Tesis dan S3 disebut dengan Disertasi. Selain mahasiswa, di
perguruan tinggi yang menjunjung tinggi Tri Darma yaitu
Pendidikan/pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat maka
dosen/pengajar pun dituntut untuk mengembangkan diri melalui penelitian.
Salah satu metode penelitian ditinjau dari jenis data yang biasa digunakan
adalah metode penelitian kuliatatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut
metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya
metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya,
disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya
lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2013:14)
Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu pertukaran
informasi sosial yang diinterpresikan oleh individu-individu. Para peneliti
kualitatif percaya bahwa kenyataan merupakan konstruksi sosial, bahwa
individu-individu atau kelompok-kelompok memperoleh dan memberi makna
terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah itu peristiwa-peristiwa, orang-orang,
proses-proses atau obyek-obyek. Orang membuat konstruksi untuk
memahaminya dan menyusunnya kembali sebagai sudut pandang persepsi dan
sistem kepercayaan. Persepsi orang adalah apa yang dia yakini “nyata” padanya,
dan apa yang mengarahkan kegiatan , pikiran, dan perasaannya. Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau
perspektif partisipan. Penelitian kualitatif diarahkan lebih dari sekedar
memahami fenomena tetapi juga mengembangkan teori.
Menurut Lexy J. Moloeng (2004:6) dalam Aminah, mendefinisikan
penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (diunduh 20 Juli 2016, 08:54).

B. Karakteristik
Berikut ini akan di berikan beberapa karakteristik atau ciri dari penelitian
kualitatif dari berbagai sumber.
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982)
dalam Sugiyono (2013 :21) adalah sebagai berikut :
1. Qualitative Research had the natural setting as the direct source of data and
researcher is the key isntrumen ( Dilakukan pada kondisi yang alamiah,
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci)
2. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of words
of pictures rether than number (Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif,
data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak
menekankan pada angka)
3. Qualitative research are concerned with process rather than simply with
outcomes or products (Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses
dari pada produk atau hasil)
4. Qualitative research tend to analyze their data inductively (Penelitian
kualitatif menganlisi data secara induktif)
5. “Meaning” is of essential to qualitative approach (Penelitian kualitatif lebih
menekankan makna.

Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Penelitian naturalistik, yang mempelajari keadaan/situasi dunia-nyata seperti


mereka membentangkan lipatannya dengan kata lain memahami tingkah
laku manusia dari sudut pandang mereka.
2. Bersifat induktif. Analisis induktif dimana evaluator dibenamkan ke dalam
data yang detail dan khusus untuk mengetahui kategori penting. Peneliti
memulai dan mengembangkan permasalahan penelitian dari pengamatan
dan data yang ada.
3. Penelitian holistik, dimana seluruh fenomena yang dipelajari dipahami
sebagai sebuah sistem yang kompleks yang lebih daripada jumlah
bagiannya. Melihat ‘SETTING’ DAN MANUSIA’ sebagai satu kesatuan.
4. Data kualitatif, terperinci, deskripsi tebal
5. Hubungan peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif dan tidak bisa
dipisahkan  Kontak dan wawasan pribadi  dimana peneliti dekat
dengan orang, keadaan dan fenomena yang dipelajari
6. Sistem dinamis dengan perhatian pada proses dan perubahan  Proses
penelitian merupakan suatu hal yang dianggap penting, selain hasil
penelitian itu sendiri.
7. Orientasi “kasus” unik, memperhatikan/ menerima “setiap kasus” adalah
khusus dan unik
8. Sensitifitas konteks, “menempatkan penemuan dalam “sejarah sosial dan
konteks temporal.
9. Fleksibilitas Disain, dengan evaluator terbuka untuk mengadopsi penelitian
sebagai pemahaman mendalam.
10. Bersifat Humanistik
11. Berupaya memahami orang yang diteliti sebaik mungkin dan ikut
mengalami apa yang dialami mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya dalam Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik


penelitian kualitatif berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Aspek Karakteristik Metode Kualitatif

A. Desain a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul dalam proses
penelitian

B. Tujuan a. Menentukan pola hubungan yang bersifat


interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang kompleks
d. Memperoleh pemahaman data

C. Teknik a. Participant Observation


b. In Depth Interview
Pengumpulan data
c. Dokumentasi
d. Triangulasi
D. Instrumen Penelitian a. Peneliti sebagai Instrumen (human
instrument)
b. Buku catatan, tape – recorder, camera,
handycam, dan lain-lain

E. Data a. Deskriptif kualitatif


b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan
dan tindakan responden, dan lain-lain

F. Sampel/Sumber a. Kecil
b. Tidak representatif
Data
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selama proses penelitian

G. Analisis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir


penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema dan teori

H. Hubungan dengan a. Empati, akrab supaya diperoleh pemahaman


Responden yang mendalam
b. Kedudukan sama, bahkan sebagai guru,
konsultan
c. Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat
ditemukan hipotesis.

I. Usulan Desain a. Singkat, umum bersifat sementara


b. Tidak dirumuskan hipotesis karena justru
akan menemukan hipotesis
c. Prosedur bersifat umum, seperti
merencanakan piknik.
d. Literatur yang digunakan bersifat sementara,
tidak menjadi pegangan utama
e. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh
data awal dari lapangan

J. Kapan penelitian Setelah tidak ada data yang dianggap baru / jenuh
dianggap selesai ?

K. Kepercayaan Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan


terhadap hasil hasil penelitian
penelitian

C. Langkah – Langkah Penelitian Kualitatif


Asep Suryana (diunduh 22 Juli 2016, 13:06) Tahap-tahapan dalam
penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pra-Lapangan, meliputi :
 Menyusun rancangan
 Memilih lapangan
 Mengurus perijinan
 Menjajagi dan menilai keadaan
 Memilih dan memanfaatkan infoirman
 Menyiapkan instrumen
 Persoalan etika dalam lapangan
2) Lapangan
 Memahami dan memasuki lapangan
 Pengumpulan data
3) Pengolahan Data
 Reduksi data
 Display data
 Analisis
 Mengambil kesimpulan dan verifikasi
 Meningkatkan keabsahan
 Narasi hasil
Sedangkan menurut Sugiono (2013 : 27) proses penelitian kualitatif terdiri
dari 3 tahap yaitu :
1) Tahap Deskripsi ; memasuki situasi sosial : ada tempat, aktor dan
aktifitas.
2) Tahap Reduksi ; menentukan fokus : memilih diantara yang telah
dideskripsikan.
3) Tahap Seleksi ; Mengurai fokus menjadi komponen yang lebih rinci.

D. Penggunaan Metode Kualitatif


Berikut ini beberapa alasan yang perlu diperhatikan sehingga kita harus
menggunakan metode kualitatif (Sugiyono, 2013 : 35)
1) Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
masih gelap. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan
eksplorasi terhadap suatu objek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak
atau tambang emas, dan lain – lain.
2) Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan
dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai
makna tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut
hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif melalui teknik wawancara
mendalam dan observasi serta dokumentasi.
3) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut sehingga dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
4) Untuk mengembangkan teori melalui data yang diperoleh di lapangan
5) Untuk memastikan kebenaran data melalui teknik pengumpulan dengan
secara trianggulasi/gabungan maka kepastian data akan lebih terjamin.
6) Meneliti sejarah perkembangan, termasuk sejarah perkembangan seseorang
tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kualitatif dari berbagai
disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan :

- Model perencanaan pendidikan di era otonomi daerah


- Profil guru yang efektif mendidik siswa
- Makna gotong royong membangun sekolah
- Gaya belajar anak-anak sd berbakat
- Analisis kebijakan pendidikan di indonesia
- Analisis kesulitan guru mencapai pangkat dan jabatan fungsional tinggi

- Menelusuri pola supply dan demand narkoba di sekolah


- Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar dengan kurikulum 2013

II. METODE PENELITIAN KUANTITATIF


A. Pengertian
Apabila pada bagian sebelumnya kita membahas tentang penelitian
kualitatif, maka pada bagian ini akan dibahas tentang penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
lama digunakan. Sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini juga dsebut metode discovery karena dengan metode
ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru, dimana data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan model penelitian yang bertujuan
mengungkap fenomena lepas dari konteksnya. Penelitian kuantitatif seringkali
memunculkan dirinya dalam model-model penelitian eksperimen dan non
eksperimen. Penelitian kuantitatif cenderung dalam setting/lingkungan buatan
(artificial), misal; laboratorium. (Anik Ghufron, diunduh 22 Juli 2016 : 8:56).
Penelitian kuantitatif, menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008:
713), adalah pendekatan pendekatan terhadap kajian empiris untuk
mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik
daripada naratif. Penelitian kuantitatif sering dipandang sebagai antitesis atau
lawan dari penelitian kualitatif, walau sebenarnya pembedaan kualitatif-
kuantitatif tersebut agak menyesatkan. Donmoyer beralasan, banyak peneliti
kuantitatif tertarik mempelajari aspek-aspek kualitatif dari fenomena. Mereka
melakukan kuantifikasi gradasi kualitas menjadi skala-skala numerik yang
memungkinkan analisis statistik (Subagio ; diunduh 22 Juli 2016, 20:23).
Menurut Sugiyono (2013 : 14) Metode penelitian kuantitatif dapat
diarikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan isntrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.

B. Karakteristik

Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik penelitian kuantitatif


berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Aspek Karakteristik Metode Kuantitatif

L. Desain a. Spesifik, jelas dan terinci


b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah

d. Tujuan a. Menunjukkan hubungan antar variabel


b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
e. Teknik Pengumpulan
a. Kuesioner
data b. Observasi dan wawancara terstruktur

c. Instrumen Penelitian a. Tes, angket, wawancara terstruktur


b. Instrumen yang telah terstandar

a. Data a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen

c. Sampel/Sumber Data a. Besar


b. Representatif
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal

e. Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data


b. Deduktif
c. Menggunakan statistik untuk menguji
hipotesis

d. Hubungan dengan a. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa


Responden kontak supaya objektif
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari
responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat
dbuktikan

d. Usulan Desain a. Luas dan rinci


b. Literatur yang berhubungan dengan
masalah, dan variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah
langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan
jelas.
e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f. Ditulis secara rinci sebelum terjun ke
lapangan. Singkat, umum bersifat
sementara

g. Kapan penelitian Setelah semua kegiatan yang direncanakan


dianggap selesai ? dapat diselesaikan

h. Kepercayaan terhadap Pengujian validitas dan reliabilitas isntrumen


hasil penelitian
Dalam referensi lain perbedaan kuantitatif dengan kualitatif berdasarkan
aksioma dasar dapat dilihat pada tabel berikut :

Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


Sifat Realitas Dapat diklasifikasikan, Ganda, bolistik, dinamis,
kongkrit, teramati dan hasil konstruksi dan
terukur pemahaman
Hubungan peneliti Independen, supaya Interaktif dengan sumber
dengan yang diteliti terbangun obyektifitas data supaya memperoleh
makna
Hubungan variabel Sebab akibat Timbal balik/interaktif
Kemungkinan Cenderung membuat Hanya mungkin dalam
generalisasi generalisasi ikatan konteks dan waktu
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber
data
Sumber : Aminah (diunduh 20 Juli 2016 : 08:54)

C. Langkah – Langkah Penelitian Kuantitatif


Proses penelitian kuantitatif bersifat linier dan langkah-langkahnya jelas.
Proses penelitian kuantitatif secara ringkas adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan permasalahan
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang akan
diteliti (preliminary study). Agar supaya dapat menggali masalah dengan
baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai
referensi sehingga dapat dirumuskan permasalahan secara spesifik.
2) Mengajukan hipotesis
Rumusan masalah yang pada umumnya dibuat dalam kalimat tanya dan
bersifat sementara (berhipotesis) maka peneliti dapat membaca referensi
teoritis yang relevan dengan masalah.
3) Menentukan metode pendekatan penelitian.
Untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode / strategi /
pendekatan / desain yang sesuai. Pertimbangan pemilihan metode diutamakan
berdasarkan tingkat ketelitian data dan konsistensi yang diinginkan.
Pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu dan kemudahan yang
lain. Metode yang dapat digunakan antara lain : metode survey, ex post facto,
eksperimen, evaluasi action research, policy research.
4) Menyusun instrumen penelitian
Setelah menentukan metode penelitian yang sesuai, maka peneliti dapat
menyusun instrumen penelitian untuka mengumpulkan data yang dapat
berbentuk test, angket/kuesioner, pedoman wawancara atau observasi.
Sebelum digunakan sebaiknya instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas.
5) Mengumpulkan data
Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk
populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap
semuanya maka sampel harus representatif.
6) Menganalisa data
Tahapan selanjutnya adalah analisis data, untuk menjawab rumusan masalah
dan menguji hipotesis dengan teknik statistik tertentu. Berdasarkan analisis
ini apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
7) Menyimpulkan hasil penemuan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu proses penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah.

D. Penerapan Metode Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif dapat digunakan / diterapkan dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut :
1) Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode ini cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi
tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas maka dapat menggunakan
sampel.
3) Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang
lain. Metode eksperimen paling cocok digunakan.
4) Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5) Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
empiris dan dapat diukur.
6) Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori atau produk tertentu.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kuaantitatif dari berbagai
disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan
- Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak di sd. Xxx
- Pengaruh kurikulum, media dan kualitas guru terhadap kualitas sdm
sekolah
- Hubungan antara rumah yang dekat rel kereta dengan jumlah anak
- Analisis kinerja departemen pendidikan nasional
- Analisis tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah
daerah dibidang pendidikan

III. METODE PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHODS)

A. Pengertian
Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method Research
adalah : Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan
menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian
dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”. Mixed
Method Research bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada
pada pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif.
Metode kombinasi atau biasa juga diidebut dengan metode penelitian
gabungan adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau
menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut
Creswell (2009) dalam (Sugiyono, diunduh 21 Juli 2016, 18:53) menyatakan
bahwa “Mixed Methods Research is an approach to inquiry that combines or
associated both qualitative quantitative forms of research” yang artinya metode
kombinasi adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau
menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian kombinasi juga disebut sebagai sebuah metodologi yang
memberikan asumsi filosofis dalam menunjukkan arah atau memberi petunjuk
cara pengumpulan data dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Metode ini
berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta memadukan antara data
kuantitatif dan data kualitatif baik dalam single study (penelitian tunggal) maupun
series study (penelitian berseri). Premis sentral yang dijadikan dasar metode ini
adalah menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk
menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan jika hanya
menggunakan salah satu pendekatan saja (Ujang Murana, diunduh 23 Juli 2016,
22:21).
B. Karakteristik Penelitian Kombinasi (Mixed methods)
Menurut Creswell (2010) dalam R.B.E. Agung (Diunduh 23 Juli 2016:
22:27), ada enam karakteristik utama dari metode penelitian kombinasi, yaitu:
1. Dasar/Alasan Desain Penelitian
Dasar ini merupakan suatu pendekatan penelitian yang memiliki
dasar filosofis tersendiri dari penelitian kuantatif ataupun kualitatif.
Setidaknya ada tiga alasan mendasar dari penelitian kombinasi. Pertama,
digunakan untuk menguji hasil dari penelitian pada tahap awal saat akan
meneruskan suatu tahap penelitian ke tahap berikutnya. Kedua, menjelaskan
secara lebih rinci hasil penelitian dan menggambarkannya secara utuh.
Ketiga, memberikan pengertian yang lebih utuh daripada penelitian
kuantitatif ataupun kualitatif yang berdiri sendiri-sendiri. Artinya, Jika data
kuantitatif dan kualitatif digunakan secara bersama-sama, akan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang akan diteliti,
dibandingkan dengan penggunaan salah satu jenis data tersebut.
2. Pengumpulan Data Kuantitatif dan Kualitatif
Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dalam rangka untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Prioritas pengumpulan data ini dapat
digolongkan menjadi dua model : 1). Eksplanatif yaitu peneliti
memprioritaskan pada pengumpulan data secara kuantitatif terlebih dahulu,
baru kemudian data kualitatif dan 2). Eksploratif yaitu peneliti menekankan
pada data kualitatif daripada kuantitatif, pengumpulan data kualitatif
didahulukan, baru kemudian data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data
numerik, semetara data kualitatif berupa data teks.
3. Prioritas
Dalam prioritas ini, metode kualitatif maupun kuantitatif memiliki
bobot yang sama. Namun, dapat juga ditentukan salah satu lebih prioritas dan
memiliki bobot yang lebih besar dari yang lain. Misalnya : kuantitatif
memiliki bobot yang lebih besar dari kualitatif atau kualitatif memiliki bobot
yang lebih besar dari kuantitatif.
4. Urutan
Urutan ini dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:
a. Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan secara
bersamaan.
b. Data kuantitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh
pengumpulan data kualitatif.
c. Data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh
pengumpulan data kuantitatif.
5. Analisis Data Sesuai Desain Penelitian
Persepsi paling umum dari metode Kombinasi adalah bahwa proses
yang terjadi merupakan suatu proses modular, di mana komponen kualitatif
dan kuantitatif dilaksanakan, baik secara bersamaan maupun berurutan.
Walaupun secara umum persepsi ini dapat dikatakan benar, persepsi ini juga
memberi kesan bahwa analisa data harus dilakukan secara terpisah dan
terpilah untuk setiap tahapan kuantitatif dan kualitatif, serta pengkombinasian
hanya dapat terjadi di tahap interpretasi akhir. Kesimpulan ini hanyalah
memuat sebagian kebenaran yang dicari. Integrasi data juga dapat dilakukan
pada tahapan analisis, menghasilkan apa yang disebut dengan analisis data
metode kombinasi (Dörnyei, 2007). Analisa Data ini dapat dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu: Strategi analisis data untuk desain triangulasi; Strategi
analisis data untuk desain exploratif; dan Strategi analisis data untuk desain
eksplanatif.
6. Diagram dari Prosedur Penelitian
Diagram dari prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu : a) Penggunaan sistem notasi, b) Mengidentifikasi prioritas dan c)
Mengidentifikasi urutan
Dalam sumber lain karakteristik dapat dilihat bahwa metode
kombinasi secara umum merupakan gabungan karakteristik dari metode
kualitatif dan kuantitatif.

Aspek Karakteristik

Dasar teori Konfirmasi dan Eksplorasi


Hal yang paling umum dari
Beberapa Tujuan
tujuan penelitian
Fokus Beberapa fokus

Desain Beberapa Desain

Sifat Pengamatan Mempelajari perilaku lebih dari satu konteks

Teknik Pengumpulan data Beberapa teknik


Sampel Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif
Campuran angka dan data yang berdifat
Sifat Data
deskriptif
Analisis Data Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif
Sumber : https://elitasuratmi.wordpress.com/2013/02/11/metode-kombinasi/

C. Proses Penelitian Kombinasi (Mixed methods)


Untuk dapat melaksanakan Mixed Methods Research perlu mengenali
design. Desain research adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan melaporkan data dalam penelitian. Desain penelitian sangat
penting dipahami karena merupakan petunjuk bagi peneliti untuk memutuskan
metoda yang akan dipilih dalam melaksanakan studi dan bagaimana membuat
interpretasi pada akhir studi (Maman Abdurrahman, diunduh 20 Juli 2016, 08:59)
Desain penelitian adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan melaporkan data dalam penelitian. Desain penelitian sangat
penting dipahami karena merupakan petunjuk bagi peneliti untuk memutuskan
metoda yang akan dipilih dalam melaksanakan studi dan bagaimana membuat
interpretasi pada akhir studi. Pertimbangan penting dalam memilih desain adalah :
1. memahami tujuan dari setiap jenis desain
2. memahami prosedur desain
3. memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis desain
4. mengenal timing (lamanya waktu), bobot (berat –ringannya) dan bagaimana
cara mixing (memadukan) dari setiap desain.
Desain mixed method dikenal ada empat jenis disain yaitu :
a. Triangulation Design
Tujuan desain ini adalah untuk memperoleh data yang berbeda tetapi saling
melengkapi (complementary) untuk meneliti masalah penelitian dengan topic
yang sama. Desain ini digunakan apabila peneliti ingin membandingkan dan
membedakan secara langsung terhadap hasil analisis statistic kuantitatif
dengan temuan kualitatif atau untuk memvalidasi/mengekspansi hasil
kuantitatif dengan data kualitatif.
b. Embedded Design
Desain ini menggunakan seperangkat data yang berfungsi sebagai pendukung
(support), peranan data kedua dalam studi tergantung pada jenis data yang
lain. Model ini ada 2 yaitu Embedded experimental dan Correlation model.
c. Explanatory Design
Desain ini menggunakan a two phase mixed method. Tujuan umum desain ini
adalah data kuantitatif membantu memperjelas dan membentuk hasil
kualitatif yang inisial. Desain ini juga digunakan oleh peneliti apabila ingin
membentuk kelompok yang didasarkan pada hasil kuantitatif dan akan
menindaklanjuti (follow up) kelompok tersebut melalui penelitian kualitatif.
d. Exploratory Design
Desain ini ada 2 model yaitu Instrument Depelovment yang digunakan
apabila perlu mengembangkan dan mengimplementasikan instrument
kuantitatif untuk memperjelas temuan kualitatif dan Taxonomy Development
yang digunakan apabila hasil temuan pada fase kualitatif diperjelas lebih
lanjut melalui kegiatan mengindentifikasi variabel penting, mengembangkan
suatu taksonomi atau sistem klasifikasi, mengembangkan teori dan berikutnya
fase uji kuantitatif hasil secara detail.

D. Penerapan Penelitian Kombinasi (Mixed methods)


Metode penelitian kombinasi sebagaimana dijelaskan sebelumnya
yang merupakan penggabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Meskipun sulit menggabungkan keduanya dalam satu proses penelitian.
Dalam Sugiyono (2013:38) ada beberap catatan yang perlu
diperhatikan apabila ingin menerapkan metode kombinasi yaitu sebagai
berikut :
1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama tetapi
tujuan yang berbeda. Kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis
sedangkan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
2. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan
kualitatif sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut
diuji dengan metode kuantitatif.
3. Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena paradigmanya
berbeda. Tetapi dalam penelitian kuantitatif dapat menggabungkan
penggunaan teknik pengumpulan data (bukan metodenya), seperti
penggunaan trianggulasi dalam penelitian kualitatif.
4. Dapat menggunakan metode tesebut secara bersamaan, asal keduanya
telah difahami degan jelas dan seseorang telah berpengalaman luas dalam
melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,


2013, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 2011, Penerbit CV. Alfabeta,
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai