JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
I. METODE PENELITIAN KUALITATIF
A. Pengertian
Penelitian dalam dunia akademik khususnya di perguruan tinggi
merupakan sebuah kewajiban, setiap jenjang pendidikan tinggi yang akan
menyelesaikan studi harus melewati tahapan yang disebut penelitian meskipun
dikemas dalam nama yang berbeda. Di jenjang S1 disebut dengan Skripsi, S2
disebut dengan Tesis dan S3 disebut dengan Disertasi. Selain mahasiswa, di
perguruan tinggi yang menjunjung tinggi Tri Darma yaitu
Pendidikan/pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat maka
dosen/pengajar pun dituntut untuk mengembangkan diri melalui penelitian.
Salah satu metode penelitian ditinjau dari jenis data yang biasa digunakan
adalah metode penelitian kuliatatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut
metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya
metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya,
disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya
lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2013:14)
Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu pertukaran
informasi sosial yang diinterpresikan oleh individu-individu. Para peneliti
kualitatif percaya bahwa kenyataan merupakan konstruksi sosial, bahwa
individu-individu atau kelompok-kelompok memperoleh dan memberi makna
terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah itu peristiwa-peristiwa, orang-orang,
proses-proses atau obyek-obyek. Orang membuat konstruksi untuk
memahaminya dan menyusunnya kembali sebagai sudut pandang persepsi dan
sistem kepercayaan. Persepsi orang adalah apa yang dia yakini “nyata” padanya,
dan apa yang mengarahkan kegiatan , pikiran, dan perasaannya. Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau
perspektif partisipan. Penelitian kualitatif diarahkan lebih dari sekedar
memahami fenomena tetapi juga mengembangkan teori.
Menurut Lexy J. Moloeng (2004:6) dalam Aminah, mendefinisikan
penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (diunduh 20 Juli 2016, 08:54).
B. Karakteristik
Berikut ini akan di berikan beberapa karakteristik atau ciri dari penelitian
kualitatif dari berbagai sumber.
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982)
dalam Sugiyono (2013 :21) adalah sebagai berikut :
1. Qualitative Research had the natural setting as the direct source of data and
researcher is the key isntrumen ( Dilakukan pada kondisi yang alamiah,
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci)
2. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of words
of pictures rether than number (Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif,
data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak
menekankan pada angka)
3. Qualitative research are concerned with process rather than simply with
outcomes or products (Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses
dari pada produk atau hasil)
4. Qualitative research tend to analyze their data inductively (Penelitian
kualitatif menganlisi data secara induktif)
5. “Meaning” is of essential to qualitative approach (Penelitian kualitatif lebih
menekankan makna.
A. Desain a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul dalam proses
penelitian
F. Sampel/Sumber a. Kecil
b. Tidak representatif
Data
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selama proses penelitian
J. Kapan penelitian Setelah tidak ada data yang dianggap baru / jenuh
dianggap selesai ?
Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kualitatif dari berbagai
disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan :
B. Karakteristik
a. Data a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen
Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kuaantitatif dari berbagai
disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan
- Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak di sd. Xxx
- Pengaruh kurikulum, media dan kualitas guru terhadap kualitas sdm
sekolah
- Hubungan antara rumah yang dekat rel kereta dengan jumlah anak
- Analisis kinerja departemen pendidikan nasional
- Analisis tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah
daerah dibidang pendidikan
A. Pengertian
Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method Research
adalah : Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan
menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian
dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”. Mixed
Method Research bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada
pada pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif.
Metode kombinasi atau biasa juga diidebut dengan metode penelitian
gabungan adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau
menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut
Creswell (2009) dalam (Sugiyono, diunduh 21 Juli 2016, 18:53) menyatakan
bahwa “Mixed Methods Research is an approach to inquiry that combines or
associated both qualitative quantitative forms of research” yang artinya metode
kombinasi adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau
menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian kombinasi juga disebut sebagai sebuah metodologi yang
memberikan asumsi filosofis dalam menunjukkan arah atau memberi petunjuk
cara pengumpulan data dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Metode ini
berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta memadukan antara data
kuantitatif dan data kualitatif baik dalam single study (penelitian tunggal) maupun
series study (penelitian berseri). Premis sentral yang dijadikan dasar metode ini
adalah menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk
menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan jika hanya
menggunakan salah satu pendekatan saja (Ujang Murana, diunduh 23 Juli 2016,
22:21).
B. Karakteristik Penelitian Kombinasi (Mixed methods)
Menurut Creswell (2010) dalam R.B.E. Agung (Diunduh 23 Juli 2016:
22:27), ada enam karakteristik utama dari metode penelitian kombinasi, yaitu:
1. Dasar/Alasan Desain Penelitian
Dasar ini merupakan suatu pendekatan penelitian yang memiliki
dasar filosofis tersendiri dari penelitian kuantatif ataupun kualitatif.
Setidaknya ada tiga alasan mendasar dari penelitian kombinasi. Pertama,
digunakan untuk menguji hasil dari penelitian pada tahap awal saat akan
meneruskan suatu tahap penelitian ke tahap berikutnya. Kedua, menjelaskan
secara lebih rinci hasil penelitian dan menggambarkannya secara utuh.
Ketiga, memberikan pengertian yang lebih utuh daripada penelitian
kuantitatif ataupun kualitatif yang berdiri sendiri-sendiri. Artinya, Jika data
kuantitatif dan kualitatif digunakan secara bersama-sama, akan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang akan diteliti,
dibandingkan dengan penggunaan salah satu jenis data tersebut.
2. Pengumpulan Data Kuantitatif dan Kualitatif
Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dalam rangka untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Prioritas pengumpulan data ini dapat
digolongkan menjadi dua model : 1). Eksplanatif yaitu peneliti
memprioritaskan pada pengumpulan data secara kuantitatif terlebih dahulu,
baru kemudian data kualitatif dan 2). Eksploratif yaitu peneliti menekankan
pada data kualitatif daripada kuantitatif, pengumpulan data kualitatif
didahulukan, baru kemudian data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data
numerik, semetara data kualitatif berupa data teks.
3. Prioritas
Dalam prioritas ini, metode kualitatif maupun kuantitatif memiliki
bobot yang sama. Namun, dapat juga ditentukan salah satu lebih prioritas dan
memiliki bobot yang lebih besar dari yang lain. Misalnya : kuantitatif
memiliki bobot yang lebih besar dari kualitatif atau kualitatif memiliki bobot
yang lebih besar dari kuantitatif.
4. Urutan
Urutan ini dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:
a. Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan secara
bersamaan.
b. Data kuantitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh
pengumpulan data kualitatif.
c. Data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh
pengumpulan data kuantitatif.
5. Analisis Data Sesuai Desain Penelitian
Persepsi paling umum dari metode Kombinasi adalah bahwa proses
yang terjadi merupakan suatu proses modular, di mana komponen kualitatif
dan kuantitatif dilaksanakan, baik secara bersamaan maupun berurutan.
Walaupun secara umum persepsi ini dapat dikatakan benar, persepsi ini juga
memberi kesan bahwa analisa data harus dilakukan secara terpisah dan
terpilah untuk setiap tahapan kuantitatif dan kualitatif, serta pengkombinasian
hanya dapat terjadi di tahap interpretasi akhir. Kesimpulan ini hanyalah
memuat sebagian kebenaran yang dicari. Integrasi data juga dapat dilakukan
pada tahapan analisis, menghasilkan apa yang disebut dengan analisis data
metode kombinasi (Dörnyei, 2007). Analisa Data ini dapat dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu: Strategi analisis data untuk desain triangulasi; Strategi
analisis data untuk desain exploratif; dan Strategi analisis data untuk desain
eksplanatif.
6. Diagram dari Prosedur Penelitian
Diagram dari prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu : a) Penggunaan sistem notasi, b) Mengidentifikasi prioritas dan c)
Mengidentifikasi urutan
Dalam sumber lain karakteristik dapat dilihat bahwa metode
kombinasi secara umum merupakan gabungan karakteristik dari metode
kualitatif dan kuantitatif.
Aspek Karakteristik
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 2011, Penerbit CV. Alfabeta,
Bandung.