1913511080
Kelompok 05
Kelas C
Universitas Udayana
2019
i
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan pengetahuan manusia dan perkembangan zaman, saat ini sudah
di temukan beberapa ekosistem yang ada di dunia ini dan biota-biota yang tinggal
di dalamnya. Adapun pengertian dari ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.(Hutagalung, 2010). Ekosistem mencakup suatu sistem yang
didalamnya terkandung komunitas hayati dan saling mempengaruhi antara
komponen biotik dan abiotik. Ekosistem mempunyai sifat yang tidak tergantung
kepada ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya, dalam
ekosistem, organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sebaliknya
lingkungan fisik juga akan mempengaruhi organisme untuk hidup (Aryulina, 2004)
Sedangkan perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu,
baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun
statis (tergenang) seperti danau. ekosistem perairan dibedakan menjadi tiga yaitu
ekosistem perairan tawar, ekosistem perairan payau, dan ekosistem perairan laut.
Perairan ini dapat merupakan perairan tawar, payau, maupun asin (laut). Jadi
ekologi perairan dapat diartikan ilmu yang mempelajari hubungan organisme
dengan lingkungan perairan (Odum, 1988)
2
BAB II
TINJAU PUSTAKA
2.1 Ekosistem
Ekosistem (satuan fungsi dasar dalam ekologi) adalah suatu sistem yang
didalamnya terkandung komunitas hayati dan saling mempengaruhi antara
komponen biotik dan abiotik. Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem
air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan, adapun salah satu dari ekosistem air yaitu
ekosistem pantai. Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di
gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap
hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar
dan berdaun tebal (Aryulina, 2004). Berdasarkan salinitasnya ekosistem perairan
dibedakan menjadi tiga yaitu ekosistem perairan tawar, ekosistem perairan payau,
dan ekosistem perairan laut (Odum,1988), Ekosistem laut (oseanik) ditandai oleh
salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di
daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik,
suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga
terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin
di bagian bawah yang disebut daerah termokli (Campbell, 2009),
2.2 lamun
3
2.2.1 Lamun Enhalus Acroides
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Order : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalu
Divisi : Anthophyta
Kelas : Monocotyledonia
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocaritaceae
4
Sub famili : Vallisnerioideae
Genus : Thalassia
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
5
Kelas : Angiospermae
Ordo : Helobiae
Famili : cymodoceae
Genus : Syringodium
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Patomogetonales
Famili : Cymodeceaceae
Genus : Cymodoceae
6
Halodule univervis memiliki ujung daun yang berbentuk gelembang
menyerupai huruf w, jarak antara nodus kurang lebih 2 cm dan rimpangnya
berbuku-buku (Nontji, 2013 ).
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Halodule
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
7
2.3 Algae
Algae merupakan tumbuhan bersel banyak yang tidak memiliki sistem tunas
atau akar.Alga merupakan produsen primer dalam sebuah ekosistem yang memiliki
potensi untuk di kembangkan terutama dalam bidang pangan ( Sulistijono, 2009 ).
Talus menyerupai daun selada, terdiri atas dua lapis sel yang membentuk
struktur seperti parenkim. Menurut Ulva lactuca merupakan tanaman makroalga
dari devisio chlorophyta, Ulva lactuca hampir menyerupai tumbuhan tingkat
tinggi, warnanya hijau, karena memiliki pigmen klorofil jadi dia bisa
berfotosintesis, (Tjitrosoepomo, 1989)
Domain :Eukariotik
Kingdom :Plantae
Devisio :Thallophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Ulvales
Familia :Ulvaceae
Genus :Ulva
2.4 Animalia
8
memiliki tulang belakang, serta memiliki struktur anatomi dan morfologi yang lebih
sederhana dan juga dalam sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih
sederhana dibandingkan hewan vertebrata lainnya (Sukesih,2008). Sedangkan
vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah
tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor
(Roimomoharto, 2001)
Bintang laut ini adalah salah satu binatang laut berukuran besar yang
dapat ditemukan dalam jumlah yang besar di perairan dangkal indo pasifik
(Hyman, 1955). salah satu hewan invertebrata yang hidup di padang lamun,
yaitu Bintang laut.
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Ordo : Farcipulatida
Famili : Asteridae
Genus : Protoreaster
Bulu babi atau urchin adalah binatang kecil, berduri, berbentuk bulat,
tidak bertulang belakang, yang merupakan bagian dari kelas Echinoidea.
9
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Subkelas : Euchinoidea
Ordo : Cidaroidea
Famili : Diadematidae
Genus : Diadema
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Pomacentridae
Genus : Amphiprion
10
BAB III
METODOLOGI
Adapun waktu dan tempat dalam pelaksanaan praktikum ekosistem yaitu pada
hari jumat, 15 November 2019, pukul 16:00-17:00 WITA, bertempat di Pantai
Samuh, Badung, Bali.
3.2.1 Alat
11
3.3 Prosedur Praktikum
1. Disiapkan alat-alat yang ingin digunakan saat praktikum, seperti alat dasar
selam, papan jalan, kamera, dan alat tulis
2. Dipakai alat dasar selam yang sudah disiapkan untuk membantu kita
meneliti bawah air
4. Dicatat setiap hasil yang kita temukan di bawah air pada kertas
12
BAB IV
4.1 Hasil
13
Gambar 3. Protoeaster nodosus
14
Gambar 5. Lamun Enhalus
acroides
Gambar 6. Thalassia
Hempri
Gambar 7. Lamun
Syringodium isoetifolium
15
Gambar 8. Lamun Halophila ovalis
4.2 Pembahasan
Alga yang berhasil kami temukan salah satunya adalah alga Ulva lactuca, alga
ini memiliki ciri-ciri seperti talusnya menyerupai dengan tumbuhan daun selada,
dan memiliki warna yang hijau seperti hijau transparan. Alga ini mempunyai warna
yang hijau karena memiliki pigmen klorofil yang berfungsi untuk berfotosintesis
tidak jauh dengan tumbuhan pada umumnya yang dapat melakukan fotosintesis.
Hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh Tjitrosoepomo pada tahun 1989 di dalam
jurnalnya
Hewan yang berhasil kami temukan pada perairan pantai samuh terdapat
beberapa spesies seperti Amphiprion polymnus atau ikan badut, hewan ini memiliki
ciri-ciri warna dengan perpaduan warna hitam dan putih pada tubuhnya, hal ini
sesuai seperti yang dikatakan oleh Dunn pada tahun 2004 di dalam jurnalnya.
Terdapat juga hewan yang memiliki nama spesies Protoeaser nodosus atau bintang
laut, hewan ini memiliki ciri-ciri berukuran besar, dan habitat dari spesies ini ada
di padang lamun, hal ini sama seperti yang dikatakan oleh Hyman pada tahun 1955
di dalan jurnalnya, hewan terakhir yang berhasil kami temukan adalah Diadema
setosum atau bulu babi, hewan ini memiliki ciri-ciri berbentuuk bulat, tidak
16
bertulang belakang atau invertebrate dan memiliki duri, hal ini sama seperti yang
dikatakan oleh Pratt pada thaun 1935 di dalam jurnalnya.
Tumbuhan yang berhasil kami temukan di perairan Pantai Samuh adalah lamun.
Terdapat beberapa lamun yang kami temukan seperti lamun Enhalus acroides,
lamun ini memiliki ciri-ciri yang berbentuk daun-daunnya terdapat dua atau tiga
pasangan di dalam pelepah bangga. Hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh
Latuconsina pada tahun 2002 di dalam jurnalnya. Lamun berikutnya adalah lamun
Thalassia hemprichi, lamun ini memiliki ciri-ciri berhabitat di perairan tropic
seperti di Indonesia dan banyak terdapat di daerah terumbu. Hal ini sesuai seperti
yang dikatakan oleh Thomascik pada tahun 1997 di dalam jurnalnya. Lamun
selanjutnya yang kami temukan adalah lamun Syringodium isoetifolium,lamun ini
memiliki ciri-ciri berbentuk runcing, menyebar, dan memiliki daun yang tipis , hal
ini sesuai seperti yang dikatakan Endrawaati pada tahun 2010 di dalam jurnalnya.
Lamun terakhir yang kami temukan adalah lamun berspesies Halophila ovalis,
lamun ini memiliki tangkai yang terletak pada daunnya yang tipis. Hal ini sama
seperti yang dikatakan Philips dan Menez pada tahun 1988 di dalam jurnalnya.
17
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
2. Jenis tumbuhan yang dapat di temukan di pantai antara lain adalah tumbuhan
lamun dan berbagai spesiesnya, jenis hewan yang dapat di temukan di pantai
termasuk hewan vertebrata dan invertebrata, hewan vertebrata adalah ikan,
dan hewan invertebrate adalah seperti bulu babi, teripang, dan bintang laut.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Philips, C.R. and E.G. Menez.1988. Seagrass in : Smithsonian Contribusion
to the Marine Science no.34. Smithsonian Institutions Press.
WashingtonD.C.
Yulianda,F.1995.Padang Lamun dan Biota Laut yang Berasosiasi: Fakultas
Prikanan-Institut pertanian Bogor.
Endrawati, H. 2010. Modul 2, Botani Laut.
Nontji,A.2013.Laut Nusantara.Jakarta: Djambatan
Sulistijono.2009.Bahan Serahan Alga.Malang: UNI Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Sukesih.2008. Biologi SMU II .PT.Multi Adi Witata.Bandung
Kou,J.dan C.Den Hartog.2006. Taxonomy and Biogeography of
Seaggrasses.In A.W.D Larkum, R.J.Orth dan C.M.Duarte (ed).Seagrasses:
Biologi Ecology and Conservation.Springer.Dordercht Neterland
Den Hartog, C. 1970. The Seagrasses of Word North Holland Publishing.
CO. Amsterdams
Waycott,M.dkk.2004.A Guide to Tropical Seagresses of The Indo-West
Pasific.James Cook University Townsville Queensland Australia
Azkab. MH. 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Balai Penelitian Biologi
Laut. Puslitbang Oserienologi LIPI. Jakarta.
Jazin, M.1992.Zoologi Invertebrata Untuk Perguruan
Tinggi.Surabaya.Sinar Wijaya
Pratt H S. 1935. A Manual of The Common Invertebrates Animals. McGraw
Hill. Company Inc : New York
Dunn, D.F. 2004. Para clownfish anemone laut: Stichodactylidae
(Coelenterata: Actiniaria) dan anemone laut lainnya simbiosis dengan ikan
pomacentrid. Transaksi dari American Philosophical Society
L.H. Hyman, The invertebrates: Echinodermata, McGraw-Hill Book
Company, New York (1955)
20