Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan arus lalu lintas.
Hasil dari perhitungan tarikan lalu lintas berupa jumlah kendaraan, orang atau angkutan
barang per satuan waktu.
Bangkitan dan tarikan lalu lintas tergantung pada dua aspek tata guna lahan :
1. Jenis tata guna lahan (jenis penggunaan lahan);
2. Jumlah aktivitas dan intensitas pada tata guna lahan tersebut.
Jenis tata guna lahan yang berbeda (pemukiman, pendidikan, dan komersial) mempunyai
ciri bangkitan lalu lintas yang berbeda, yaitu :
1. Jumlah arus lalu lintas;
2. Jenis lalu lintas (pejalan kaki, truk atau mobil);
3. Lalu lintas pada waktu tertentu (kantor menghasilkan lalu lintas pada pagi dan sore,
pertokoan menghasilkan arus lalu lintas sepanjang hari).
Zona-zona yang memberikan tarikan dan bangkitan akitivitas lalu lintas bagi PKSN Long
Nawang dan diperlukan sistem trasnportasi yang terintegrasi adalah:
1. Bandar Udara;
2. Pasar dan Pertokoan;
3. Wisata dan Rekreasi (taman).
4. Permukiman;
5. Sarana Pendidikan;
6. Sarana kesehatan;
7. Terminal Bus;
8. Sarana Perkantoran; dan
9. Pos Lintas Batas.
Berdasarkan sifat dan pergerakan pada lalu lintas dan angkutan jalan, fungsi jalan
dibedakan atas arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan. Fungsi jalan pada sistem jaringan
primer dibedakan atas:
• Jalan arteri primer,
Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional
atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah.
• Jalan kolektor primer,
Jalan kolektor primer menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan
nasional dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau antara pusat
kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal.
• Jalan lokal primer,
Jalan lokal primer menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan
pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan,
antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan,
serta antarpusat kegiatan lingkungan.
• Jalan lingkungan primer.
Jalan lingkungan primer menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam kawasan
perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan.
Pola jaringan jalan di PKSN Long Nawawng berpola linier yaitu jalan utama karena
merupakan turunan dari pola jaringan jalan Kabupaten Malinau secara keseluruhan.
Sedangkan untuk pola jaringan jalan lokal lebih beragam dan lebih cenderung berpola grid
dan radial karena merupakan pecahan/cabang dari jalan utama. Berdasarkan pola tersebut
maka pola perkembangan lahan lebih terkonsentrasi pada lahan sekitar jalan utama.
Adapun titik jalan yang membentuk pola linear adalah jalan – jalan utama seperti ruas jalan
utama Long Nawang ruas jalan Kolektor Primer Data Dian – Long Nawang – Long Apung
dan jalan strategis nasional dengan ruas jalan Long Nawang – Perbatasan Negara. jalan
yang membentuk pola Grid sebagian tersebar di hampir seluruh wilayah PKSN Long
Nawang yaitu kawasan pemukiman.
Pengaturan kecepatan dan lebar jalan minimum berdasarkan fungsi jalannnya menurut
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006.
Tabel
Pengaturan Kecepatan dan Lebar Jalan Bedasarkan Fungsi Jalan
Fungsi jalan Hierarkhi Kecepatan rencana Lebar jalan
Kolektor Primer 40 Km/Jam 9,00 m
Sekunder 20 Km/Jam 9,00 m
Primer 20 Km/Jam 7,5 ,00 m
Lokal
Sekunder 10 Km/Jam 7,5 ,00 m
Sumber : Peraturan pemerintah No. 34 Tahun 2006
Pengembangan fungsi jaringan jalan di Kawasan PKSN Long Nawang untuk jangka
menengah pada beberapa ruas jalan yang menghubungkan aktivitas penting masyarakat
dalam lingkup Kawasan PKSN Long Nawang maupun dalam lingkup dengan wilayah di luar
Kawasan PKSN Long Nawang. Wilayah yang perlu dijadikan pusat perhatian terkait dengan
kegiatan peningkatan hierarkhi jaringan jalan ini antara lain jaringan jalan lokal yang
mengemban fungsi menjadi jaringan jalan kolektor serta beberapa jaringan jalan lokal yang
merupakan alternatif pergerakan kendaraan antar satu pusat aktivitas dengan pusat aktivitas
yang lainnya.
2. Angkutan Barang
Selain angkutan penumpang di Kawasan PKSN Long Nawang juga dilintasi oleh
angkutan barang. Jenis angkutan barang di Kawasan PKSN Long Nawang meliputi
angkutan barang berat dan ringan. Jenis angkutan barang yang melintasi antara lain
pick up dan truk. Angkutan barang didominasi oleh angkutan pengangkut sembilan
bahan pokok (sembako) dan bahan bakar minyak dan gas. Untuk kebutuhan sembako,
diambil dari Samarinda melalui Long Ampung-Long Banggun-Melak-Samarinda.
Sedangkan untuk kebutuhan minyak dan gas di ambil dari Malaysia melaui jalur
perbatasan Long Betaoh-Tapak Mega.
4.8.5 Terminal
Sebagai salah satu prasarana penunjang transportasi, maka keberadaan terminal sangatlah
penting dalam merencanakan sistem transportasi darat. Pada dasarnya sebuah terminal
mempunyai empat fungsi pokok, antara lain yaitu:
1. Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak pada jalur khusus.
2. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan atau pergantian moda angkutan dari
kendaraan yang bergerak pada jalur khusus ke moda angkutan lain.
3. Menyediakan sarana simpul lalu-lintas, tempat konsolidasi lalu-lintas.
4. Menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan.
Terminal selalu berkaitan erat dengan angkutan umum, baik penumpang maupun barang.
Ukuran suatu terminal sangat beragam, dari yang sangat luas dengan sarana yang lengkap
hingga yang sangat sederhana, yang hanya berupa tempat konsolidasi lalu-lintas. Kawasan
PKSN Long Nawang belum memiliki terminal, namun direncanakan akan di bangun terminal
Type A yang akan menghubungkan PKSN Long Nawang dengan kawasan di luar Kawasan
Long Nawang. Pembangunan terminal Type B ini diharapkan dapat meningkatkan
aksesibilitas penduduk dari dan ke Long Nawang.