Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FISIKA INSTRUMENTASI

(ALARAM MALING MENGGUNAKAN LDR)

Disusun Oleh:

HESTI PURWASIH

A24117075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang diberi judul “Alaram Anti Maling
Menggunakan LDR” untuk di ajukan sebagai Tugas fisika instumentasi. Penulis
menyadari bahwa didalam penulisan makalah ini masih banyak sekali kekurangan-
kekurangan baik itu dari segi bahasa maupun dari segi penulisan. Mudah-mudahan
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palu , 15 febuari 2020

penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.1 Tujuan ….................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LDR .......................................................................................... 3


2.2 Fungsi Alat dan Bahan ............................................................................... 3
2.3 Cara Kerja……............................................................................................ 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 9


3.2 Saran.............................................................................................................9

Daftar Pustaka......................................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tindakan kriminal yang semakin meningkat akhir-akhir ini yaitu
pencurian di suatu rumah atau gedung. Maraknya pencurian di rumah atau
gedung ini pasti membuat para penghuninya merasakan resah dan tidak aman.
Banyak kejadian tindakan pencurian terjadi saat penghuni rumah sedang
berpergian atau rumah yang ditinggal pemiliknya dalam waktu yang lama.
Kejadian tersebut semakin parah karena respon dari lembaga terkait sangat
lambat.

Pencurian terjadi karena sistem keamanan yang tidak baik. Dalam


kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan keamanan tindak pencurian sangatlah
penting, karena siapapun pasti menginginkan keadaan yang aman. Ada
beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terhadap bahaya
pencurian, yaitu memasang sistem alarm anti maling di rumah atau Gedung

Sistem alarm anti maling ini sangat bermanfaat untuk mengurangi


terjadinya tindakan pencurian yang menimpa rumah atau gedung.Ada beberapa
hal yang menjadi alasan mengapa peneliti mengangkat tema ini yaitu :pertama,
rumah sebagai tempat aktifitas manusia dan tempat penyimpanan barang
berharga lainnya memerlukan sistem perlindungan yang mudah dioperasikan
dan terjangkau harganya.Kedua, kejadian yang sering membahayakan rumah
dan penghuninya adalah tindakan pencurian.

1.2 Rumus Masalah

a. Jelaskan pengertian LDR?

b. Jelaskan fungsi alat dan bahan pada rangkaian alaram anti maling
menggunakan LDR?

c. Bagaimana cara kerja dari alaram maling menggunakan LDR?

1
1.3 Tujuan

a. Mampu menjelaskan pengertian LDR

b. Mampu menjelaskan fungsi alat dan bahan pada rangkaian alaram anti
maling menggunakan LDR

c. Mampu menjelaskan bagaimana cara kerja dari alaram maling


menggunakan LDR

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LDR (Light Dependent Resistor)

Sensor cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari


sumber cahaya, pantulan cahaya, bias cahaya yang mengenai benda atau
ruangan yang diproses dan dikondisikan lalu dirubah menjadi besaran listrik.

Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis
resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami
perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya
LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang
diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang
berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari
cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semi konduktor yang resistansinya
berubah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya.

Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor


Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang
mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya.
Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon
Spektral sebagai berikut : Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) Bila sebuah “Sensor Cahaya LDR (Light Dependent
Resistor)” dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke
dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi
dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap
tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan
setelah mengalami selang waktu tertentu.
Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai
resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR
tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai
dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah

3
sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan
waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level
cahaya 400 lux.
Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang
sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna).
Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga,
aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga
merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya
hantaryang baik (TEDC,1998)
2.2 Fungsi Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:

1. Buzzer 3V-24V

Buzzer merupakan perangkat elektronika yang terbuiat dari elemen


piezoceramics pada suatu diafragma yang mengubah getaran atau vibrasi
menjadi gelombang suara. Buzzer menggunakan resonansi untuk
memperkuat intensitas suara (berfungsi sebagai penghasil suara alarm).

2. Bateray 9V

4
Baterai berfungsi sebagai sumber daya pada alarm.

3. Soket Baterai

Soket baterai digunakan sebagai penghubung antara sistem rangkaian


komponen dengan sumber daya (baterai)

4. Transistor BC457

Transistor BC547 adalah Transistor adalah alat semikonduktor yang


dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus
(switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.

5. LDR

LDR (Light Dependent Resistor) biasa disebut dengan sensor cahaya.


LDR yang terdiri dari sebuah piringan bahan semikonduktor dengan dua
buah elektroda pada permukaannya. Di bawah cahaya yang cukup terang,

5
banyak elektron yang melepaskan diri dari atom-atom bahan semikonduktor
sehingga nilai tahanan listrik bahan rendah. Dan sebaliknya apabila dalam
gelap atau dibawah cahaya yang redup, bahan piringan hanya mengandung
elektron bebas dalam jumlah yang relatif sangat kecil sehingga nilai tahanan
bahan sangat tinggi sehingga alarm dapat bekerja.

6. Resistor

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang dapat membatasi


aliran arus listrik. Resistor berfungsi sebagai tahanan listrik yang
mempunyai besar tahanan sesuai dengan warna-warna yang ditunjukkan
pada transistor.

7. LED

lampu LED (Light Emitting Diode) digunakan sebagai penanda jika


lampunya hidup berarti rangkaian alat alarm anti maling sedang aktif atau
bekerja.

6
8. Solder

Solder listrik yaitu alat yang digunakan untuk menyambungkan semua


komponen. Penyambungan komponen eletronika dengan menggunakan
solder dibantu dengan timah.

2.3 Cara Kerja

Gambar rangkaian

7
Adapun cara kerja dari alaram anti maling menggunakan LDR ini adalah
ketika cahaya lampu mengenai LDR maka bazzer akan berbunyi dan lampu akan
menyala sebagi indicator bahwa alaram sedang bekerja

8
BAB III

PENUTUP

3.3 Kesimpulan

Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis
resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami
perubahan penerimaan cahaya. Adapun alat dan bahan yang digunakan
yaitu: LED, soket baterai, baterai 9V, transistor BC547, resistor 1,5 Kilo
ohm, LDR, solder, buzzer 3V-2V. sedangkan cara kerja dari alaram maling
ini adalah Adapun cara kerja dari alaram anti maling menggunakan LDR ini
adalah ketika cahaya lampu mengenai LDR maka bazzer akan berbunyi dan
lampu akan menyala sebagi indicator bahwa alaram sedang bekerja

3.2 Saran

Penulis menyadari dan tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangan kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bias bermanfaat bagi pembaca.

9
DAFTAR PUSAKA

Irfan, (2017). Alaram Anti Maling mengguakan LDR. [online]. Tesrsedia:


https://www.academia.edu/6934456/Alarm_Anti_Maling_menggunakan_LDR
. [15 febuari 2020]
Niar, (2015). Laporan alaram anti maling. [online] Tersedia:
https://www.researchgate.net/publication/304200262_LAPORAN_ALARM_
ANTI_MALING. [15 febuari 2020]

Ainun. (2013). Sensor cahaya ldr (light dependent resistor). [online]. Tersedia:
http://elektronika-dasar.web.id/kom ponen/sensor-tranducer/sensor-cahaya-
ldr-light-dependent-resistor/ [15 febuari 2020]

10

Anda mungkin juga menyukai