Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA


“MULTIMETER 2”

NAMA PRAKTIKAN : DALILA SHOFIA (1903332005)


NAMA KELOMPOK : 1. DALILA SHOFIA (1903332005)
2. HANUNNISA NUR (1903332066)
3. IBRAHIM ADHAM (1903332067)
4. ENRICO DESTAMA (1903332035)
KELAS/GROUP : TELKOM 1A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
TUJUAN PERCOBAAN ............................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN ........................................................... 2
DIAGRAM RANGKAIAN ........................................................................... 2
PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN ............................................... 2
HASIL PERCOBAAN (PENGAMATAN DAN PENGUKURAN) ............. 3
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN ..................................................... 3
KESIMPULAN / ANALISIS ........................................................................ 4
PERTANYAAN / TUGAS ............................................................................ 4
LAMPIRAN ................................................................................................... 5
TANDA TANGAN ........................................................................................ 5
1. TUJUAN PERCOBAAN
Menyelidiki dan membandingkan pengaruh dari tahanan dalam alat ukur (𝑅𝑑 )
terhadap nilai pengukuran arus dan tegangan pada suatu beban (𝑅𝐿 ).

2. PENDAHULUAN
Suatu voltmeter yang ideal harus mempunyai tahanan dalam yang tak terhingga,
namun pada kenyataannya tahanan dalam voltmeter selalu ada batasnya. Oleh karena
itu jika kita mengukur tegangan maka akan terdapat error (penyimpangan). Hal ini
disebabkan oleh aru yang mengalir melalui voltmeter. Besar penyimpangan
bergantung pada nilai tahanan beban bila dia dibandingkan dengan tahanan dalam.

Sebaliknya, amperemeter yang ideal harus mempunyai tahanan dalam nol. Tetapi
pada umumnya tahanan dalam suaru ampermeter tidaklah sama dengan nol, sehingga
penyimpangan selalu tetap ada, yang disebabkan oleh tegangan jatuh pada
ampermeter.

Jika nilai tahanan beban cukup besar dibangingkan dengan tahanan dalam
ampermeter, naka penyimpangan yang terjadi dapat diabaikan.

Untuk mengukur kuat arus di suatu rangkaian digunakan amperemeter seperti


diperlihatkan Gambar 1a. mengukur tegangan antara dua titik dalam rangkaian
digunakan voltmeter. Voltmeter pengukur tegangan dipasang parallel seperti
diperlihatkan dalam Gambar 1b.

Gambar 1a gambar 1b
3. ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN
- 1 buah sumber daya searah
- 1 buah multimeter analog
- 1 buah multimeter digital
- 4 buah tahanan RL (200Ω, 1KΩ, 4,7KΩ, 10KΩ)
- 1 buah protoboard
- Kabel-kabel penghubung
-
4. DIAGRAM RANGKAIAN

A A

RL RL
v v

Gambar 2 gambar 3

5. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN

1. Hubungkan rangkaian seperti gambar 2.


2. Bacalah harga arus dan tegangan untuk keempat nilai tahanan beban 𝑅𝐿 . Catatlah
hasil pengukuran saudara pada tabel hasil percobaan.
3. Hitunglah harga arus dan tegangan untuk setiap beban 𝑅𝐿 (anggaplah alat-alat
ukur ideal) serta masukkan pada tabel hasil percobaan.
4. Ulangi langkah (2) dan (3) untuk beberapa harga tegangan sumber yang lain.
5. Hubungkan rangkaian seperti pada Gambar 3.
6. Ulangi langkah (2), (3) dan (4).
7. Bacalah harga tahanan dalam (𝑅𝑑 ) Voltmeter.
6. HASIL PERCOBAAN
7. Tabel Hasil Percobaan

Perhitungan Pengukuran
V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA)
Rangkaian 5V 10 V 5V 10 V 5V 10 V 5V 10 V
RL1= 10 K 5 10 0,5 1 4,98 9,98 0,50 1
RL2 = 4,7 K 5 10 1,064 2,13 4,98 9,98 1,00 2,14
RL3 = 1 K 5 10 5 10 4,98 9,98 4,98 10,25
I RL4 = 200 5 10 25 50 4,96 9,95 24,50 50,5
RL1= 10 K 5 10 0,5 1 4,98 9,98 0,50 1,01
RL2= 4,7 K 5 10 1,064 2,13 4,98 9,98 1,06 2,14
RL3= 1 K 5 10 5 10 4,98 9,97 5,12 10,26
II RL4= 200 5 10 25 50 4,97 9,95 25,11 50,4

8. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


8.1 PERHITUNGAN DAN CONTOH
𝑉
I=
𝑅
V = I.R
Contoh :
𝑉
I=
𝑅
5
I= = 0,005mA
1000

V = I.R
V = 0,005 . 1000
= 5V

8.2 PEMBAHASAN
Terjadi nya kesalahan pengukuran dikarenakan alat ukur yang tidak memadai
atau ada yang rusak.
9. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Menurut praktikum yang dilaksanakan, terdapat kesimpulan antara lain :
1) Besar Hambatan tidak berpengaruh pada perhitungan atau pengukuran
Tegangan. Meskipun hambatan diubah-ubah ukurannya, nilai Tegangan
akan tetap sama.
2) Besar Hambatan berpengaruh terhadap perhitungan atau pengukuran Arus.
Semakin kecil nilai Hambatannya, maka nilai Arus akan semakin besar
(berbanding terbalik)

TUGAS
1. Dalam rangkaian yang manakah arus melalui 𝑅𝐿 dapat diukur dengan lebih tepat?
Jelaskan jawaban saudara
Jawab : Pada rangkaian Gambar 2. Karena amperemeter dirangkai seri langsung
dengan 𝑅𝐿

2. Rangkaian yang manakah yang lebih baik untuk mengukur tegangan pada 𝑅𝐿 ?
Jelaskan
Jawab : Pada rangkaian Gambar 3. Karena voltmeter dirangkai arallel langsung
dengan 𝑅𝐿

3. Untuk beban 𝑅𝐿 yang kecil, rangkaian manakah yang saudara pilih untuk mengukur
arus? Jelaskan jawaban saudara
Jawab : Pada RL 200Ω dilihat dari hasil pengukuran dan perhitungan yang paling
mendekati nilainya memakai rangkaian I dan II.

4. Pada harga 𝑅𝐿 berapa terjadi penyimpangan pengukuran arus yang terbesar?


Jawab : pada harga 10KΩ
LAMPIRAN

Jakarta, 20 September 2019

Dalila Shofia

Anda mungkin juga menyukai