Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Pervasive Computing

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komputasi dan Komunikasi Multimedia

Daniel Putra Ariyanto (1903421003)

BM – 3B

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat dan
Berkatnya sehingga kita dapat melakukan aktivitas dengan baik da lancar.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah mendukung sehingga
makalah ini dapat selesai untuk mata kuliah Komputasi dan Komputasi Multimedia ini.

Saya Memohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini karena manusia
tidak luput dari kesalahannya dan tidak sempurna

Bekasi, 4 Januari 2021

Daniel Putra
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pervasive diartikan sebagai ‘meresap’. Intinya, pervasive computing merupakan


keadaan di mana teknologi menjadi terintegrasi pada beragam objek dan aktivitas kehidupan
manusia, sehingga kehadiran teknologi tersebut menjadi transparan, atau hampir tidak dapat
dirasakan. Transparansi ini terjadi karena pervasive computing itu sendiri terdiri dari kumpulan
benda yang sering digunakan, portabel, dan mudah digunakan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pervasive Computing?


2. Apa Terminologi Pervasive Computing?

1.3 TUJUAN

 Mengetahui apa itu Pervasive Computing


 Memahami Terminologi Pervasive Computing
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Terminologi
• Lingkungan dimana orang-orang berinteraksi dengan perangkat komputer/prosesor yang
embedded (tertanam) dan perangkat-perangkat tersebut terintegrasi dalam sebuah jaringan.
• Perangkat tersebut. aware terhadap lingkungan sekitarnya dan pasangannya di dalam
jaringan tersebut.
• Perangkat-perangkat ini mampu menyediakan layanan atau menggunakan layanan dari
pasangannya secara efektif

2.2 Dasar
Pada dasarnya pervasive computing ditujukan untuk melibatkan teknologi komputasi
dalam berbagai aktivitas manusia dalam kehidupan sehingga memberikan kenyamanan
penggunaan teknologi dalam pekerjaan manusia. Dengan adanya model komputasi tersebut,
model interaksi manusia-komputer konvensional diharapkan akan berubah dengan
memungkinkan interaksi yang lebih alami seperti melalui ucapan, sentuhan, pola gerakan, dan
sebagainya.

Berdasarkan definisi dan tujuan pervasive computing, maka setidaknya peralatan yang akan
mengadopsi model komputasi tersebut didukung kemampuan seperti:

1. Wireless broadband accesibility (Kemampuan akses secara broadband dan nirkabel)  


Kemampuan konektivitas perangkat secara nirkabel pada jaringan luas memegang
peranan penting untuk terciptanya lingkungan komputasi pervasif, sehingga komputasi
bisa dilakukan di mana-mana.

2. Perangkat harus bersifat ‘tanggap’, atau dalam istilah asing dikenal dengan ‘context
aware’. Artinya, perangkat mampu membaca kondisi pengguna, menggunakan seluruh
informasi yang tersedia, mengolahnya, dan memberikan respon yang tepat untuk kondisi
pengguna tersebut. Dengan demikian, keaktifan bukan berada pada sisi pengguna
sebagaimana komputasi konvensional, tetapi keaktifan berada pada sisi komputer.

3. Komputasi yang invisible.


Sebagaimana maksud dari pervasive computing untuk menjadikan teknologi yang
meresap dalam kehidupan, maka perlu adanya invisibilitas komputasi. Hal ini berarti
pengguna tidak menyadari bahwa sebenarnya dalam aktifitasnya ia sedang berhadapan
dengan komputer dan di sana terjadi proses komputasi.

4. Naturalness User Interface


Maksudnya adalah kemampuan sistem komputer untuk menyediakan interface
komunikasi dengan manusia yang lebih alami, seperti dengan informasi suara, sentuhan,
deteksi gerakan, dan yang semacamnya.
2.3 Dampak Positif dan Negatif

Manfaat pervasive computing tersebut sangat banyak, beberapa di antaranya yaitu:

• Kompleksitas teknologi menjadi tidak terlihat oleh manusiaMenyajikan model interaksi


dengan komputer yang lebih alami.
• Menciptakan lingkungan yang cerdas (intelligent environment)
• Mampu membaca dan beradaptasi dengan keadaan sehingga dapat membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaannya secara proaktif tanpa banyak campur tangan manusia.
• Memungkinkan untuk terintegrasi dengan berbagai macam teknologi yang lain.

Dampak Negatif Pervasive Computing diantaranya:

 Rentannya distribusi informasi pribadi ke publik.


Penggunaan layanan jaringan publik oleh beragam perangkat memungkinkan informasi
seseorang yang bersifat privat menjadi terekspos oleh publik. Misalnya informasi kartu kredit
seseorang yang tersimpan dalam dompet elektronik.

 Penyelewengan penggunaan oleh pihak yang tertentu.


Kehadiran teknologi yang transparan ini mungkin justru dimanfaatkan oleh sebagian orang
untuk melakukan aksi buruknya. Contoh sederhananya seperti penggunaan piranti multifungsi
untuk melakukan kecurangan dalam ujian tanpa sepengetahuan pengawas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pervasive diartikan sebagai ‘meresap’. Intinya, pervasive computing merupakan keadaan
di mana teknologi menjadi terintegrasi pada beragam objek dan aktivitas kehidupan manusia,
sehingga kehadiran teknologi tersebut menjadi transparan, atau hampir tidak dapat dirasakan.
Pada dasarnya pervasive computing ditujukan untuk melibatkan teknologi komputasi
dalam berbagai aktivitas manusia dalam kehidupan sehingga memberikan kenyamanan
penggunaan teknologi dalam pekerjaan manusia.

3.2 Saran
Demikianmakalah makalah Pervasive Computing ini yang dapat saya sampaikan.
semoga isi dari makalah ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
Sayamenyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu Saya juga
mengaharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini dapat disempurnakan.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://ixsan.wordpress.com/2012/09/22/pervasive-computing-kehadiran-teknologi-dalam-
aktifitas-kita/ Diakses pada 4 Januari 2021
2. https://www.kompasiana.com/ehusni/55006a4aa333115b73510ca2/pervasive-computing-terintegrasinya-
teknologi-informasi-dan-komunikasi-ke-dalam-kehidupan-sehari-hari Diakses pada 4 Januari 2021
3. https://socs.binus.ac.id/2018/12/20/apa-itu-ubiquitous-computing/ Diakses pada 4 Januari 2021
4. http://febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/56178/IMK11+Ubicomp.pdf Diakses pada
4 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai