BLOK DERMATOMUSKULOSKELETAL
TUTORIAL 24
Anggota :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
LAPORAN COMMUNITY BASED LEARNING (CBL)
BLOK DERMATOMUSKULOSKELETAL
TUTORIAL 24
Abstrak
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk penyakit yang dapat mengganggu aktivitas kerja individu adalah
penyakit muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal merupakan gangguan yang
memengaruhi struktur pada otot, tulang, tendon dan persendian. Gangguan yang
terjadi pada sistem muskuloskeletal dapat mempengaruhi dan bermanifestasi pada
setiap area pada tubuh penderitanya sehingga akan menyebabkan berbagai kesulitan
dalam bekerja, terutama jika gangguan tersebut terjadi pada lokasi-lokasi yang
strategis seperti pergelangan tangan, jari, lutut, leher dan bahu.
Selain efek langsung pada anggota tubuh yang terkena, gangguan muskuloskeletal
juga dapat menyebabkan respon peradangan. Gejala umum yang biasa dirasakan
dapat berupa kelelahan, mual, nyeri, ngilu, gangguan tidur, serta pembengkakan.
Hal tersebut tentunya akan menurunkan produktivitas dan kualitas hidup penderita.
Observasi ini kami lakukan untuk mengetahui jenis gangguan muskoloskeletal yang
dapat terjadi pada komunitas petani susu perah. Pada laporan ini akan dianalisis
apakah gangguan muskuloskletal yang terjadi berhubungan dengan jenis pekerjaan
yang mereka lakukan sehari hari.
BAB II
2.1.1 Responden 1
Nama : Tuan F
Usia : 19 Tahun
2.1.1 Responden 2
Nama : Tuan A
Usia : 22 Tahun
Keluhan utama
- Keluhan tambahan :-
Keluhan utama
Sakit pada bagian pergelangan tangan, serta pada bagian otot fleksor
pollicis bravis, kaku dan kesemutan di telapak tangan
- Keluhan tambahan :-
TTV
- Nadi : 88 kali/menit
PF abdomen : Normal
- Look
Sikatriks (-)
Fistula (-)
Warna Normal
Benjolan (-)
- Feel
Jalan Pasien Normal
Suhu meningkat
Nadi Normal
Nyeri Tenderness (+)
ekstremitas superior
dextra (pergelangan
tangan)
Krepitasi (-)
Saraf Paresthesia (+)
ekstremitas superior
Otot Normal
Edema (-)
- Move
TTV
- Nadi : 80 kali/menit
- Look
Sikatriks (-)
Fistula (-)
Warna Normal
Benjolan (-)
- Feel
Jalan Pasien Normal
Suhu meningkat
Nadi Normal
Nyeri Tenderness (+)
ekstremitas superior
dextra (pergelangan
tangan)
Krepitasi (-)
Saraf Paresthesia (+)
ekstremitas superior
Otot Normal
Edema (-)
- Move
PEMBAHASAN
1. Gangguan sensorik
2. Hilangnya sensasi atau rasa
3. Kesemutan
4. Pembengkakan, kekakuan pada jari dan pergelangan tangan.
Dari hasil autoanamnesis yang dilakukan kepada bapak F, bahwa gejala
subyektif atau gejala yang di rasakan atau dikeluhkan oleh bapak F yaitu
rasa nyeri, kesemutan, dan merasa sulit untuk tidur karena rasa nyeri
yang diderita. Terkadang bapak F merasa daya genggaman tangannya
terasa sangat lemah, dan sering terasa kaku (kebas). Tetapi tidak
ditemukan pembengkakan. Akibatnya pekerjaan bapak F menjadi
terhambat apalagi pekerjaan bapak F sehari-hari memeras susu sapi.
Gejala Objective yang ditemukan pada bapak F yaitu mati rasa pada
pergelangan tangan yang kerap timbul, kelemahan otot serta perasaan
tangan yang kadang kaku, kesemutan kerap terjadi secara tiba-tiba saat
menggenggam. dan rasa sakit yang menjalar sampai lengan. Nyeri lebih
terasa pada saat malam hari yang membuat kesulitan untuk tidur.
Bila etiologi dari carpal tunnel syndrome belum jelas seperti pada usia
muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan
beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah, kadar hormon tiroid
ataupun darah lengkap.
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, serta
manifestasi klinik yang dirasakan oleh pasien dan melalui hasil pengamatan
kami, didapatkan diagnosis kerjanya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
atau Sindroma Terowongan Karpal (STK). Pasien mengeluhkan sakit itu
terutama pada tangan kanannya.
3.4 Penatalaksanaan
a) Terapi konservatif
2. Pemberian OAINS.
3. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3
minggu.
b) Terapi operatif
b) Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat kerja.
d. Tekanan mekanis
1. Mengalasi atau memberi bantalan pada pergelangan perkakas yang
digunakan, panjangkan, atau lebarkan pegangan perkakas sehingga
cocok dengan genggaman, agar tekanan mekanis merata ke permukaan
tangan.
2. Jangan memegang perkakas yang bertepi tajam.
e. Pengendalian getaran
1. Gunakan isolator (alat peredam) vibrator.
2. Hindari penggunaan perkakas pemutar yang kuat.
Joseph JB, and Perry JR. 2012. Carpal Tunnel Syndrome. New York: American
College of Rheumatology.
Tana, Lusianawaty dan Delima. 2012. Peran Latihan Tangan pada Carpal Tunnel
Syndrome bagi Perempuan Pekerja Garmen. Jurnal Ekologi Kesehatan.
11(2): 167-177.