Anda di halaman 1dari 2

Part 1 .

Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Gangguan atau Komplikasi

Kesehatan ibu hamil di Indonesia perlu perhatian khusus karena AKI (Angka Kematian
Ibu) di Indonesia sangat tinggi, penyebab utama AKI antara lain hipertensi, perdarahan,
infeksi, dan penyakit yang diderita sebelum kehamilan. Gangguan kehamilan bisa terjadi
pada masa awal atau masa lanjut dalam kehamilan.

1. Asuhan keperawatan pada gangguan kehamilan awal :

Komplikasi pada kehamilan awal, diantaranya adalah infeksi, keguguran (miscarriage),


hipertensi, dan komplikasi lain seperti hiper-emesis, anemia karena kekurangan zat besi,
kehamilan ektopik, dan malnutrisi.

A. Infeksi pada masa kehamilan :


a. Infeksi saluran kencing selama kehamilan.
- Etiologi : perubahan fisik meningkatkan isk dengan meningkatnya urin yang
tertahan dan kembalinya urin ke uretra dan bladder ke arah ginjal. Hygiene yg
kurang benar dapat memperberat gangguan ini. Penyebab isk : bakteri e coli >
80%,
- Gejala isk pada ibu hamil asimptomatis sehingg infeksi dapat naik ke saluran
kemih bagian atas dan menimbulkan gejala lebih parah, seperti demam , nyeri
perut bagian bawah, disurea, inkontinensia, dan hematuri.
- Pada umunya ibu hamil yang mengalami isk dan menjalani terapi akan
mempunyai prognosis yang baik, namun adapula yang mengalami komplikasi
seperti reterdasi pertumbuhan janin, prematuritas, hipertensi, preeklamsia,
anemia , dan amneonitis (peradangan pada selaput amneon) dan dapat
menimbukan ketiban pecah prematur.
- Dx untuk ibu hamil dengan isk :
1) Hipertermi b.d proses penyakit isk ditandai suhu tubuh diatas normal, kulit
terasa hangat dan takikardi.
2) Gangguan eliminasi urin b.d iritasi kandung kemih ditandai dengan
desakan berkemih, sering BAK, dan distensi kandung kemih
3) Nyeri akut b.d isk ditandai dengan mengeluh nyeri , tampak meringis, dan
frekuensi nadi meningkat.
- Intervensi
1) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antbiotik dan antipiretik sesuai
indikasi.
2) Berikan kompres hangat pada daerah nyeri.
3) Ajarkan klien perineal hygiene yang benar.
4) Ajarkan klien cuci tangan dengan benar.
5) Monitor keluaran urin klien, jumlah, warna, dan keluhan.
6) Monitor suhu tubuh.
7) Berikan latihan bladder training untuk mengatasi urgensi berkemih dan
desakan berkemih.
8) Berikas cairan per oral atau parenteral sesuai kebutuhan klien.
9) Berikan nutrisi sesuai kebutuhan klien.
10) Memberikan edukasi bahwa klien isk tidak boleh diobati sendiri dengan
mengkonsumsi antibiotik tanpa resep karena dapat menimbulkan resitensi
antibiotik sehingga klien membutuhkan penanganan lebih kompleks.

Anda mungkin juga menyukai