Anda di halaman 1dari 32

Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 1

BAB III METODOLOGI ANALISIS ................................................................... 10

A. Metode Penelitian....................................................................................... 10

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 11

C. Tahapan Penelitian ..................................................................................... 11

D. Data Percobaan........................................................................................... 14

E. Pergantian Udara Bersih ............................................................................ 17

F. Kenyamanan Termal Ruang Dalam (Indoor Thermal Comfort)................ 19

G. Kenyamanan Termal Ruang Luar (Outdoor Thermal Comfort) ................ 27

i
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram Psikrometrik ........................................................................ 5


Gambar 2. 2 Diagram Temperatur Efektif .............................................................. 5
Gambar 2. 3 Diagram Olygay ................................................................................. 6

Gambar 3. 1 Anemometer ..................................................................................... 11


Gambar 3. 2 Termohigrometer .............................................................................. 12
Gambar 3. 3 Infrared Termometer ........................................................................ 12
Gambar 3. 4 Gambar Kondisi Ruangan ................................................................ 13
Gambar 3. 5 Pengukuran Kecepatan Angin, Suhu dan Kelembaban .................... 13
Gambar 3. 6 Sketsa Inlet dan Outlet ..................................................................... 14
Gambar 3. 7 Sketsa Bukaan Inlet .......................................................................... 15
Gambar 3. 8 Sketsa Bukaan Outlet ....................................................................... 15
Gambar 3. 9 Sketsa Bukaan Outlet ....................................................................... 16

ii
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

DAFTAR TABEL

Tabel 2 1 Perkiraan Sensasi Termis ........................................................................ 2


Tabel 2 2 Konstanta Efektif Bukaan ....................................................................... 7
Tabel 2 3 Faktor Konversi ...................................................................................... 8
Tabel 2 4 Pergantian Udara Bersih dan Volume Ruang yang Baik ........................ 8

Tabel 3. 1 Konstanta Efektif Bukaan .................................................................... 17


Tabel 3. 2 Pergantian Udara Bersih dan Volume Ruang yang Baik ..................... 18
Tabel 3. 3 Iklim Ruang Dalam .............................................................................. 19
Tabel 3. 4 Ketermanfaatan Angin ......................................................................... 26
Tabel 3. 5 Iklim Ruang Luar ................................................................................. 27

iii
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti didukung oleh hasil-hasil penelitian


yang telah ada sebelumnya berkaitan dengan pembayangan pada bangunan
sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.

I. Taruna, Oki, dkk. 2015. Fisika Bangunan I. Penerbit Gunadarma.


Empat (4) terminology yang dapat dipergunakan sebagai tolak ukur dalam
menyatakan kenyamanan suhu yang tepat bagi manusia adalah sebagai berikut:
A. ISO 7730 tahun 1994
Berdasar ISO 7730 : 1994, sensasi termis yang dialami manusia merupakan
fungsi dari 4 (empat) faktor iklim:
1. Suhu udara
2. Suhu radiasi
3. Kelembaban udara
4. Kecepatan angina

Serta 2 (dua) faktor individu:

1. Tingkat aktivitas, yang berbanding lurus dengan laju metabolism


tubuh
2. Jenis pakaian yang dikenakan

B. Rumus Teori Fanger


Standar Amerika (ANSI/ASHRAE 55 pada tahun 1992) diilhami
oleh teori Fanger. Rumusan kenyamanan suhu dalam teori Fanger adalah
fungsi dari 4 (empat) faktor iklim:
1. Suhu udara (oC)
2. Suhu radiasi (oC)
3. Kelembaban udara (%)
4. Kecepatan angina (m/s)

1
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Dan fungsi 2 (dua) faltor individu:

1. Jenis aktivitas (met)


2. Jenis pakaian (clo)

Rumusan dari Fanger tersebut bias diartikan bahwa ‘manusia berasal


dari manapun, akan merasakan sensasi suhu yang sama, bila berada pada
ruang yang sama dengan aktivitas yang sama dan mengenakan pakaian
yang sama’.

Namun rumusan tersebut mendapat banyak kritikan, dikarenakan


adanya penyimpangan hasil berbagau penelitian,. Dan kenyataan bahwa
setiap manusia dengan ragam latar belakang berbeda (antara lain budaya
dan iklim), akan memberikan suatu ‘ambang rasa’ yang berbeda-beda
terhadap suatu kondisi suhu tertentu, yang dirasakan sebagai suatu suhu
yang nyaman. Misalnya, perbedaan sensai suhu ynag dirasakan oleh
manusia yang berasal dari Negara empat iklim, disbanding dengan
manusia yang berasal dari Negara iklim tropis; atau secara ekstrim antara
manusia yang berasal dari benua Antartika dengan manusia yang berasal
dari benua Afrika.

C. Perkiraan Sensai Termal Rata-Rata


Perkiraan sensasi termis rata-rata (PMV) adalah merupakan fungsi
dari suhu, udara, suhu radiasi, kelembaban, kecepatan angin, laju
metabolisme, dan jenis pakaian.
Perkiraan Sensasi Termis Rata-rata secara tabel adalah sebagai
berikut:

Tabel 2 1 Perkiraan Sensasi Termis


(Sumber: Buku Fisika Bangunan I)

Skala Kriteria Batas Keterangan


+3 Panas sekali

2
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

+2 Panas ___ + 0,5


+1 Agak panas/hangat
0 Netral/nyaman Masih nyaman
-1 Agak dingin/sejuk
-2 Dingin ___ - 0,5
-3 Dingin sekali

D. Teori Adaptasi (The Adaptive Model)


Humphreys dan Nicol (Inggris) dan Auliciems (Australia)
menyangkal ISO 7330 : 1994, dengan menyatakan bahwa:
‘Suhu nyaman manusia merupakan fungsi dari suhu luar rata-rata,
dimana proses adaptasi memegang peranan penting terhadap
kenyamanan suhu manusia’

Terdapat 2 (dua) rumusan duna mengatahui suhu nyaman: yaitu:


1. Pada bangunan tanpa penghawaan buatan (air conditioning) atau
pemanas
Tn = 11.9 + 0,534 Tm oC
2. Pada bangunan dengan penghawaan buatan (air conditioning) atau
pemanas
Tn = 23.9 + 0,259 (Tm-22)exp. (-((Tm-22)/(24 2))2) oC
Tn = Suhu netral/suhu nyaman
Tm = Suhu buatan rata-rata
Secara umum, hitungan dengan teori Adaptasi memberikan hasil
yang lebih akurat dibanding teori Fanger.

Strategi pencapaian suhu nyaman atau pembentukan suhu ruang


lebih kecil dari 28,8oC, secara umum dapat dilakukan melalui 2 (dua) hal
berikut:
1. Pengkondisian udara mekanis ===> Air Conditioning (AC)

3
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

2. Pengkondisian udara alami ===> *pohon


*pendingin malam hari
*meminimalkan perolehan
panas (heat gain)
*memaksimalkan pelepasan
panas
*rancangan kota tropis
II. Dr. Juhana Said, ST., MT.. 2014-2015. Penuntun Praktikum Fisika Bangunan
Arsitektur, Makassar.
Merancang bangunan untuk mencapai kenyamanan termal ada tiga
aspekutama yang menjadi inti permasalahan menurut lippsmeier (1994),
Szokolay (1981), dan Koeningsberger (1974) yaitu:
1. Faktor Iklim
2. Kondisi dalam ruang (aktifitas ruang)
3. Bangunan yang berlaku sebagai filter dan modifier

Faktor iklim yang paling utama adalah:

1. Radiasi dan cahaya matahari


2. Temperatur udara,
3. Kelembapan udara,
4. Pergerakan udara, dan
5. Curah hujan

Dalam Juhana (2001) dan Juhana (2013) dijelaskan bahwa aspek


perencanaan yang perlu diperhatikan untuk mencapai kenyamanan termal di
dalam bangunan adalah bangunan beserta elemen-elemen pembentuk dan
tatanan lingkungannya,yaitu:

1. Orientasi dan lokasi


2. Bentuk dan denah
3. Bukaan-bukaan
4. Atap dan dinding

4
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

5. Overstek/pelindung
6. Material dan warna
7. Tatanan lingkungan

Kenyamanan termal dapat diukur dengan menggunakan diagram dan


standar-standar yaitu:

1. Untuk menentukan Wet Bulb Temperatur (WBT) digunakan diagram


psikometrik.

Gambar 2. 1 Diagram Psikrometrik


(Sumber: Buku Penuntun Praktikum Fisika Bangunan Arsitektur)

2. Untuk menentukan Temperatur Efektif (TE) digunakan diagram temperatur


efektif

Gambar 2. 2 Diagram Temperatur Efektif


(Sumber: Buku Penuntun Praktikum Fisika Bangunan Arsitektur)
5
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

3. Untuk menentukan batas kenyamanan termal digunakan diagram


kenyamanan Olygay

Gambar 2. 3 Diagram Olygay


(Sumber: Buku Penuntun Praktikum Fisika Bangunan Arsitektur)

Standar kenyamanan termal berdasarkan Ashrae 55-2004, yaitu:

1. Temperatur udara (20,5-27,2oC atau 69-81oF temperatur efektif)


2. Temperatur radiasi rata-rata (MRT) ≈ temperatur udara lingkungan
3. Kelembaban relatif (20%-60%)
4. Kecepatan udara (0,1-0,3 m/s)

Standar kenyamanan hasil penelitian Mom dan Wiesebrom (1940) dengan


kecepatan udara 0,1 m/detik - 0,2 m/detik yaitu:

1. Ambang bawah untuk kondisi sejuk adalah temperatur 23°C TE.


2. Ambang bawah kondisi nyaman optimal adalah 24°C, KH = 80% atau
temperatur efektif 22,8oC TE yang juga digunakan ambang atas untuk
kondisi sejuk nyaman.
3. Ambang atas untuk kondisi nyaman optimal adalah pada 28°C,RH =
70% atau temperatur efektif 25,8oC TE yang juga merupakan ambang
bawah untuk kondisi hangat.

6
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

4. Ambang atas untuk kondisi hangat adalah pada 310C, RH = 60% atau
temperatur efektif 27.10C.

Menurut Terry S. Boutet (1987), pergantian udara bersih di dalam ruang untuk
menciptakan kenyamanan termal harus dapat dihitung dengan dua sistem yaitu:

1. Sistem ventilasi ke arah mendatar

Q = A x V x Cf x CV.............................................................................................. (1)

Keterangan:

Q = Pergantian udara bersih yang dibutuhkan (m3/detik)

A = Luas lubang inlet (m2)

V = Kecepatan angin (m/detik)

Cf = Faktor koefisien (besamya 60)

CV = Efekitis bukaan (0.5- 0.6 untuk angin yang tegak lurus bukaan dan 0.25 -
0.35 untuk angin dengan arah miring terhadap bukaan) nilai ini dikali dengan
konstanta efektiftas bukaan.

Tabel 2 2 Konstanta Efektif Bukaan

Konstanta Konstanta
Inlet dan Outlet Inlet dan Outlet
Efektif Bukaan Efektif Bukaan
1:1 1,00 1: 5 1,40
1:2 1,27 2:1 0,63
1:3 1,35 4:1 0,35
1:4 1,36 4:3 0,86

2. Sistem ventilasi ke arah vertikal


Q = Cr . A[n(Ti – T0) / Ti] ......................................................................... (2)

7
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Keterangan:
Q = Pergantian udara bersih yang dibutuhkan (m3/detik)
A = Luas lubang inlet (m2)
n = ½ beda tinggi antara inlet dan outlet (m)
Ti = Temperatur udara dalam, rata-rata pada ketinggian n, af + 460
T0 = Temperatur udara di luar, af + 460
Cf = Faktor kofisien

Tabel 2 3 Faktor Konversi

Inlet dan Outlet Faktor Cr Inlet dan Outlet Faktor Cr


1:1 313 1: 5 432
1:2 394 2:1 197
1:3 417 4:1 107
1:4 429 4:3 264

Tabel 2 4 Pergantian Udara Bersih dan Volume Ruang yang Baik

Arus udara bersih Volume


Jenis M3 per menit per ruangan M3
orang per orang

Kantor kecil 0,8 30


Kantor besar 0,4 15-20
Kamar mandi dan ruangan bermain 0,8 12-15
Toko kecil 0,4 12-14
Toko besar 0,6 8,5-12
Ruangan perundingan 0,7 5,5-7
Restoran kecil 0,7 8,5-12
Restoran besar 0,8 5,5-8,5
Night club/bar/grill 1,2 3-5,5
Teater dan ruangan pertunjukkan 0,4 5,5-8,5

8
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Sekolah untuk anak-anak 0,8 5,5-7


Sekolah untuk orang dewasa 0,6 5,5-7
Rumah sakit: Kamar bedah 1,2 ke atas 30 ke atas
Kamar pribadi 0,7 21 ke atas
Kamar-kamar perawatan 0,8 10,5-14
Klinik umum 0,9 5,5-8,5

9
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

BAB III

METODOLOGI ANALISIS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini berfokus pada masalah kenyamanan termal pasif pada suatu
ruang. Adapun metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana data
diambil dengan cara pengukuran dan diolah dengan menggunakan rumus
pergantian udara bersih, sebagai berikut:

Q = A x V x C f x CV
Dengan:
A = Luas bukaan inlet
= 7,32 m2
V = Kecepatan udara rata-rata inlet
= 0,456 m/s
Cf = Konstanta efektifitas bukaan
= 60
CV = Konstanta efektifitas bukaan
= 0.5 s/d 0.6 untuk arah mata angin tegak lurus bukaan dan 0.25 s/d
0.35 untuk arah mata angin miring dari bukaan, nilai ini nanti dikali
dengan konstanta efektifitas bukaan.

Adapun hasil pengukuran temperatur relatif dan kelembaban yang


didapatkan nantinya kan dihubungkan dengan diagram Olgyay dan diagram
Psikometrik untuk menentukan tingkat kenyamanan termal ruang tersebut.

10
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Percobaan ini berlokasi di Masjid Al Haq, Komp. BTN CV. Dewi, Jalan
Abdullah Daeng Sirua, Kecamatan Panakkukang, Kelurahan Pandang, Kota
Makassar. Dan dilakukan pada tanggal 10 November 2019 pukul 10.35 WITA
dalam keadaan kondisi cerah.

C. Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang diinginkan maka


menggunakan tahapan sebagai berikut :

1) Melakukan identifikasi permasalahan mengenai kenyamanan termal pasif


2) Melakukan studi pendahuluan yang berkaitan dengan penelitian
3) Menentukan ruang objek penelitian pada bangunan yang telah ditentukan
4) Menyiapkan alat untuk melakukan penelitian, yang diantaranya:
a. Anemometer
Digunakan untuk mengukur kecepatan angin

Gambar 3. 1 Anemometer
(Sumber: Foto Pribadi)

11
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

b. Termohigrometer
Digunakan untuk mengukur temperatur dan kelembaban

Gambar 3. 2 Termohigrometer
(Sumber: Foto Pribadi)

c. Infrared Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu material

Gambar 3. 3 Infrared Termometer


(Sumber: Foto Pribadi)

12
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

5) Melakukan analisis ruang untuk menentukan Inlet dan Outlet

Gambar 3. 4 Gambar Kondisi Ruangan


(Sumber: Foto Pribadi)

6) Melakukan pengukuran kecepatan angin, suhu dan kelembaban pada tiap


Inlet dan Outlet serta As ruang

Gambar 3. 5 Pengukuran Kecepatan Angin, Suhu dan Kelembaban


(Sumber: Foto Pribadi)

7) Melakukan pengukuran termal outdoor pada boundary layer dan level jalan
8) Mencatat semua hasil pengukuran

13
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

D. Data Percobaan

Gambar 3. 6 Sketsa Inlet dan Outlet


(Sumber: Aplikasi SketchUp)

 Nama bangunan : Masjid Al-Haq


 Nama ruang : Ruang Shalat
 Aktivitas ruang : Ibadah/Shalat

 Dimensi ruang
Panjang : 18 m
Lebar : 18 m
Tinggi :5m
Volume ruang : 990 m3

14
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

 Lubang bukaan inlet

Gambar 3. 7 Sketsa Bukaan Inlet


(Sumber: Software SketchUp)

Inlet berjumlah 3 yang terdiri dari 2 jendela (0,8 x 2,2m) dan 1 pintu (2 x
1,9m)
Lebar inlet : 0,8 m ; 1,9 m
Tinggi inlet : 2,2 m ; 2 m
Luas inlet : 7,32 m2

 Lubang bukaan outlet

Gambar 3. 8 Sketsa Bukaan Outlet


(Sumber: Software SketchUp)

15
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Gambar 3. 9 Sketsa Bukaan Outlet


(Sumber: Software SketchUp)

Outlet berjumlah 8 yang terdiri dari 6 jendela (0,8 x 2,2m) dan 2 pintu (2 x
1,9m)
Lebar outlet : 0,8 m ; 2,2 m
Tinggi outlet : 2 m ; 1,9m
Luas outlet : 18,16 m2

 Perbandingan inlet dan outlet = 1 : 2

 Kecepatan angin rata-rata as ruang


0,16  0,04  0,16  0,12  0,04  0,12  0,12  0,04
Ta = = 0,145 m/s
8
(miring)
 Temperatur rata-rata angin as ruang
31,8  31,7  31,8
Ta = = 31,76oC
3
 Kelembaban relatif udara rata-rata as ruang
63,3  63,4  63,5
RH = = 63,4%
3

16
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

E. Pergantian Udara Bersih

Q = Pergantian udara bersih


= A x V x C f x CV
A = Luas bukaan inlet
= 7,32 m2
V = Kecepatan udara rata-rata inlet
= 0,456 m/s
Cf = Konstanta efektifitas bukaan
= 60
CV = Konstanta efektifitas bukaan
= 0.5 s/d 0.6 untuk arah mata angin tegak lurus bukaan dan 0.25 s/d 0.35
untuk arah mata angin miring dari bukaan, nilai ini nanti dikali dengan
konstanta efektifitas bukaan.

Tabel 3. 1 Konstanta Efektif Bukaan

Konstanta Konstanta
Inlet dan Outlet Inlet dan Outlet
Efektif Bukaan Efektif Bukaan
1:1 1,00 1: 5 1,40
1:2 1,27 2:1 0,63
1:3 1,35 4:1 0,35
1:4 1,36 4:3 0,86

Perhitungan:
Q = A x V x C f x CV
= 7,32 x 0,456 x 60 x (0,30 x 1,27)
= 76,30 m/s

Maka Q = 76,30 m3/s

17
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Hubungkan dengan tabel berikut:

Tabel 3. 2 Pergantian Udara Bersih dan Volume Ruang yang Baik

Arus udara bersih Volume


Jenis M3 per menit per ruangan M3
orang per orang

Kantor kecil 0,8 30


Kantor besar 0,4 15-20
Kamar mandi dan ruangan bermain 0,8 12-15
Toko kecil 0,4 12-14
Toko besar 0,6 8,5-12
Ruangan perundingan 0,7 5,5-7
Restoran kecil 0,7 8,5-12
Restoran besar 0,8 5,5-8,5
Night club/bar/grill 1,2 3-5,5
Teater dan ruangan pertunjukkan 0,4 5,5-8,5
Sekolah untuk anak-anak 0,8 5,5-7
Sekolah untuk orang dewasa 0,6 5,5-7
Rumah sakit: Kamar bedah 1,2 ke atas 30 ke atas
Kamar pribadi 0,7 21 ke atas
Kamar-kamar perawatan 0,8 10,5-14
Klinik umum 0,9 5,5-8,5

18
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

F. Kenyamanan Termal Ruang Dalam (Indoor Thermal Comfort)

Tabel Iklim Ruang Dalam

Tabel 3. 3 Iklim Ruang Dalam

Variabel Iklim Nilai Pengukuran


Kecepatan angin di inlet (m/s) 0,456 m/s
Temperatur udara (oC) 31,6oC
Kelembaban relatife (%) 64,69%
Kecepatan angin di ruang tengah (m/s) 0,145 m/s
Temperatur udara (oC) 31,76oC
Kelembaban relatife (%) 63,4%
Kecepatan angin di outlet (m/s) 0,04 m/s
Temperatur udara (oC) 31,56 oC
Kelembaban relatife (%) 66.09%

Hasil Pengukuran Inlet

1. Kecepatan angin di inlet


- Inlet 1
0,48  0,50  0,44  0,48  0,54  0,56  0,60  0,76  0,88  1,03 
1,15  1,22  1,19  1,11  1,05  1,15  1,27  1,31  1,27  1,19  1,11 
1,00  0,84  0,72  0,56  0,60  0,54  0,60  0,54  0,56  0,50 
0,44  0,36  0,40  0,16  0,24  0,16  0,04  0,12  0,16  0,40 
0,60  0,76  1,02  1,13  1,06  0,94  1,08  0,90  0,76  0,62 
0,76  1,00  0,82  0,66  0,50  0,40  0,24  0,12  0,24  0,04 
0,12  0,48  0,68  0,48  0,12  0,04  0,40  0,66  1,01  1,25 
1,40  1,38  1,42  1,25  1,15  1,06  0,88  0,96  1,01  1,05
v1 =
81
55,32
v1= = 0,68 m/s (miring)
8

19
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

- Inlet 2
0,28  0.04  0,16  0,04  0,12  0,16  0,04  0,12  0,24  0,36 
0,24  0,28  0,12  0,04  0,12  0,28  0,04  0,12  0,04  0,12 
0,16  0,04  0,16  0,12  0,04  0,12  0,28  0,12  0,04  0,12 
0,28  0,36  0,24  0,36  0,44  0,40  0,48  0,44  0,54  0,50 
 0,54  0,44  0,28  0,12  0,04  0,12  0,28  0,36  0,24  0,36 
0,44  0,40  0,48  0,44  0,54  0,50  0,44  0,28  0,12  0,04 
0,12  0,24  0,04
v2 =
63
15,06
v2= = 0,239 m/s (miring)
63

- Inlet 3
0,24  0,04  0,16  0,12  0,04  0,12  0,04  0,16  0,04  0,16 
0, ,12  0,24  0,16  0,04  0,40  0,50  0,40  0,36  0,40  0,60 
0,76  0,79  0,72  0,62  0,56  0,40  0,48  0,60  0,88  0,94 
0,82  0,68  0,54  0,44  0,50  0,42  0,28  0,12  0,04  0,12 
0,40  0,66  0,82  1,01  1,00  0,96  0,82  0,66  0,60  0,62 
0,56  0,62  0,72  0,90  1,13  1,08  0,96  0,84  0,78  0,66 
0,48  0,16  0,28  0,48  0,60  0,50  0,40  0,28  0,16  0,12 
0,04  0,16  0,04  0,12  0,16  0,28  0,12  0,16  0,24  0,12 
0,24  0,28  0,40
v3 =
83
37,39
v3= = 0,45 m/s (miring)
83

- Kecepatan Angin Rata-Rata Inlet


0,68  0,24  0,45
vi= = 0,456 m/s (miring)
3

2. Temperatur Rata-Rata Inlet


- Inlet 1
31,9  31,8  31,7  31,8  31,7  31,6
Ta 1 =
6

20
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

190,5
Ta 1 = = 31,75oC
6

- Inlet 2
31,6  31,5
Ta 2 =
2
63,1
Ta 2 = = 31,55oC
2

- Inlet 3
31,4  31,5  31,6  31,5
Ta 3 =
4
126
Ta 3 = = 31,5oC
4

- Temperatur Rata-Rata Inlet


31,75  31,55  31,5
Ta i = = 31,6oC
3

3. Kelembaban Rata-Rata Inlet


- Inlet 1
RH 1=
62,7  62,9  63,1  63,3  63,4  63,6  63,7  63,8  63,7  63,9  64,1
11
698,2
RH 1 = = 63,47%
11

- Inlet 2
64,7  64,6  64,5  64,4  64,3  64,2  64,3  64,4
RH 2 =
8
515,2
RH 2 = = 64,4%
8

21
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

- Inlet 3
65  65,2  65,3  65,2  65,3
RH 3 =
5
326
RH 3 = = 65,2%
5

- Kelembaban Rata-Rata Inlet


63,47  64,4  65,2
RH i = = 64,69%
3

Hasil Pengukuran Outlet

1. Kecepatan angin di outlet


- Outlet 1
0,12  0,12  0,04  0,12  0,04  0,04  0,12  0,12  0,12
v1 =
9
1,2
v1= = 0,13 m/s
9

- Outlet 2
0,12  0,16  0,12  0,04  0,12  0,12
v2 =
6
0,68
v2= = 0,13 m/s
6

- Outlet 3
0,02  0,06  0,02
v3 =
3
0,10
v3= = 0,03 m/s
3

22
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

- Outlet 4
v 4 = 0,00 m/s

- Outlet 5
v 5 = 0,00 m/s

- Outlet 6
v 6 = 0,02 m/s

- Outlet 7
0,04  0,02
v7 =
2
0,06
v7= = 0,03 m/s
2

- Outlet 8
0,06  0,02  0,06  0,12  0,02
v8 =
5
0,28
v8= = 0,05 m/s
5

- Kecepatan Angin Rata-Rata Inlet


0,13  0,11  0,03  0  0  0,02  0,03  0,05
vi= = 0,04 m/s
8

2. Temperatur Rata-Rata Outlet


- Outlet 1
31,6  31,7
Ta 1 = = 31,65oC
2

23
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

- Outlet 2
31,6  31,7
Ta 2 = = 31,65oC
2

- Outlet 3
31,4  31,5  31,6
Ta 3 = = 31,5oC
3

- Outlet 4
31,7  31,6  31,5
Ta 4 = = 31,6oC
3

- Outlet 5
31,6  31,7
Ta 5 = = 31,65oC
3

- Outlet 6
31,4  31,5
Ta 6 = = 31,45oC
2

- Outlet 7
31,5  31,4  31,5
Ta 7 = = 31,46oC
3

- Outlet 8
31,6  31,5  31,6
Ta 8 = = 31,56oC
3

- Temperatur Rata-Rata Outlet


31,65  31,65  31,5  31,6  31,65  31,45  31,46  31,56
Ta o =
8
= 31,56oC

24
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

4. Kelembaban Rata-Rata Outlet


- Outlet 1
66,3  66,4  66,6  66,7  66,8  66,7  66,8  66,4  66,1  65,8 
65,7  65,6
RH 1=
12
795,9
RH 1 = = 66,32%
12

- Outlet 2
66,5  66,4  66,3  66,2  66,3  66,2  66,1  66  65,9
RH 2=
9
595,9
RH 2 = = 66,21%
9

- Outlet 3
66,1  66,2  66,1  66,2  66,3  66,5  66,6  66,7  66,9  66,7
RH 3=
10
595,9
RH 3 = = 66,43%
10

- Outlet 4
66,1  66  65,9  65,8  65,7  65,6  65,7
RH 4=
7
460,8
RH 4 = = 65,82%
7

- Outlet 5
65,6  65,7  65,8  65,9  66  65,9  66  66,1
RH 5=
8
627
RH 5 = = 65,87%
8

25
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

- Outlet 6
66,3  66,6  66,7  66,8  66,7  66,4  66,2  66  65,8
RH 6=
9
597,5
RH 6 = = 66,38%
9

- Outlet 7
65,8  65,7  65,6  65,5  66,6  66,5  66,7  65,6
RH 7=
8
528
RH 7 = = 66%
8

- Outlet 8
65,7  65,6  65,7  65,6  65,5  65,4  65,5  65,6  65,7  65,6
RH 8=
10
655,9
RH 8 = = 65,59%
10

- Kelembaban Rata-Rata Inlet


66,32  66,21  66,43  65,82  65,87  66,38  66  65,69
RH i =
8
= 66,09%

Tabel ketermanfaatan angin

Tabel 3. 4 Ketermanfaatan Angin

Kecepatan angin di Kecepatan angin di Nilai Ketermanfaatan


boundary layer (m/s) level jalan (m/s) Angin

1,486 0,77 51,81%

26
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Hasil Perhitungan Kecepatan Angin

- Boundary Layer
1,52  1,56  1,50  1,54  1,58  1,59  1,62  1,64  1,68  1,64  1,61  1,62 
1,54  1,50  1,45  1,40  1,42  1,36  1,27  1,22  1,32  1,40  1,46  1,52 
1,58  1,63  1,73  1,81  1,83  1,75  1,69  1,59  1,50  1,44  1,38  1,32 
1,29  1,33  1,48  1,52  1,54  1,47  1,36  1,25  1,20  1,25  1,33  1,27 
1,34
vb =
49
72,85
vb= = 1,486 m/s
49

- Level Jalan
0,40  0,36  0,24  0,16  0,04  0,12  0,40  0,56  0,72  0,94  1,03 
1,11  1,09  1,13  1,08  1,01  1,05  1,11  1,15  1,18  1,27  1,34  1,31 
1,36  1,32  1,22  1,15  1,13  1,06  1,13  1,09  1,06  0,96  0,82  0,78 
0,82  0,88  0,78  0,82  0,78  0,82  0,78  0,68  0,54  0,49  0,40 
0,28  0,16  0,04  0,12  0,04
v j=
51
39,71
vj= = 0,77 m/s
51

G. Kenyamanan Termal Ruang Luar (Outdoor Thermal Comfort)

Tabel 3. 5 Iklim Ruang Luar

Variabel Iklim Boundary Layer Level Jalan


Kecepatan Angin (m/s) 1,486 m/s 0,77 m/s
Temperatur Udara Kering (oC) 23,32oC 23,10oC
Temperatur Udara Basah (oC) 25,65oC 25,74oC
Temperatur Efektif (oC) 35,35 oC 35,1oC
Kelembaban Relatif (%) 56,55% 55,74%

27
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Hasil Perhitungan Boundary Layer

- Temperatur Udara Kering

23,4  23,5  23,6  23,5  23,4  23,3  23,2  23,3  23,2  23,3 
Ta b = 23,2  23,3  23,2  23,1
14

Ta b = 326,32 = 23,32oC
14

- Temperatur Udara Basah


25,7  25,8  25,9  25,8  25,7  25,6  25,5  25,4  25,5  25,6 
Ta b = 25,7  25,6  25,7
13

Ta b = 333,5 = 25,65oC
13

- Temperatur Efektif
35,5  35,4  35,3  35,4  35,3  34,2  35,3  35,4
Ta b =
7
282,8
Ta b = = 35,35oC
8

- Kelembaban Relatif
56,2  56,4  56,3  56,4  56,5  56,7  56,8  56,7  56,5  56,6 
56,7  56,8
RH b =
12

678,6
RH b = = 56,55%
12

28
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI
Laporan Praktikum : Pembayangan Pada Bangunan

Hasil Perhitungan Level Jalan

- Temperatur Udara Kering


23,3  23,4  23,5  23,4  23,3  23,2  23,1  23,0  22,9  23,0 
23,1  23,2  23,1  23,0
Ta j =
14
323,5
Ta j = = 23,10oC
14

- Temperatur Udara Basah


25,8  25,9  26,0  25,9  25,8  25,7  25,6  25,7  25,6  25,7 
Ta j = 25,6  25,7  25,6  25,7  25,8
15

Ta j = 386,1 = 25,74oC
15

- Temperatur Efektif

Ta j = 35,4  35,3  35,2  35,1  35  34,9  34,8


7

Ta j = 245,7 = 35,1oC
7

- Kelembaban Relatif
56,3  56,4  56,5  56,6  56,5  56,6  65,7  56,8  57,0  56,9  56,7 
56,4  56,0  55,7  55,4  55,0  54,9  54,7  55,0  54,8  54,9  54,7 
54,4  54,8  55,0  55,4  55,2
RH j=
27
1505
RH j = = 55,74%
27

29
Lab. Sains & Teknologi Arsitektur, Fak. Teknik Jurusan Arsitektur UMI

Anda mungkin juga menyukai