Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY ”E” DENGAN


MASALAH CA COLON DI RUANGAN BAJI KAMASE
RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

NORMA JULIARTI.M
NS0619107

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2020
BAB I
KONSEP MEDIS
A.Definisi
Kolon adalah bagian terbesdari usus besar. Panjangnya hampir 5 kaki. Kolonmemiliki
empat bagian yaitu kolon ascending, transverse, descending, dan sigmoid.Dindingnya
memiliki empat lapisan utama mukosa, submukosa, muskularis propia, danserosa atau
adventitia. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan selyang abnormal, bila
hal ini terjadi di usus besar atau rectum maka disebut kankerkolorektal (American Cancer
Society 2017).American Cancer Society
  (ACA) tahun 2016, menjelaskan bahwa kanker kolorektaladalah kanker yang dimulai di
usus besar atau rektum. Kanker ini juga bisa disebutkanker usus besar atau kanker rektum,
tergantung tempat bermulanya. Kanker usus besardan kanker rektum sering dikelompokkan
bersama karena memiliki banyak kesamaan.Hampir semua kanker usus besar adalah
adenokarsinoma. Adenokarsinoma adalahkanker sel yang melapisi kelenjar dan, dalam kasus
kanker usus besar, memmproduksilendir (National Comprehensive Cancer Network, 2016)
Awalnya kanker kolorektaldapat muncul sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas,
menginvasi danmenghancurkan jaringan normal, dan meluas ke struktur sekitarnya (Smeltzer,
2015).
B. Etiologi
Sebagian besar kanker kolon dimulai dari polip pada lapisan dalam usus besar ataurektum
Beberapa jenis polip dapat berubah menjadi kanker selama beberapa tahun,namun tidak
semua polip menjadi kanker. Kemungkinan berubah menjadi kankertergantung pada jenis
polip. 2 jenis polip utama adalah:
1. Adenomatous polyps (adenoma): Polip ini kadang berubah menjadi kanker. Karenaitu,
adenoma disebut kondisi pra-kanker.
2. Hyperplastic polyps dan inflammatory polyps: Polip ini lebih sering terjadi, namunsecara
umum tidak bersifat pra-kanker. Adapun faktor resiko dari kanker kolorektal berdasarkan
National Cancer Institute(2017) adalah :
a) Usia
Menurut ACA (2017), risiko kanker kolorektal meningkat seiring
dengan bertambahnya usia. Proporsi kasus yang di diagnosis pada individu yang berusiad
ibawah 50 tahun meningkat dari 6 % pada tahun 1990 menjadi 11% pada tahun2013.
Sebagian besar (72%) pada kasus ini terjadi pada individu dengan usia di atas40 tahun.
b) Genetik
Hampir 30% pasien kanker kolorektal memiliki riwayat keluarga dengan penyakitini,
sekitar 5% diantaranya disebabkan oleh kelainan genetic yang diwariskan.Individu
dengan riwayat keluarga tingkat pertama (orangtua, saudara kandung atauanak) yang
didiagnosis dengan kanker kolorektal memiliki risiko 2 sampai 4 kali dibandingkan
mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakittersebut.
c) Riwayat menderita adenoma beresiko tinggi
( polip kolorektal yang berukuran 1sentimeter atau lebih besar atau memiliki sel yang
terlihat abnormal di bawahmikroskop). 
d) Riwayat menderita kolitis ulserativa kronis atau penyakit Crohn selama 8 tahun ataulebih.
Penyakit Crohn juga sering disebut colitis granulomatosis atau colitistransmural,
merupakan peradangan di seluruh dinding granulomatois, sedangkancolitis ulseratif
secara primer adalah inflamasi yang terbatas di selaput lendir kolon.Risiko terjadinya
kanker kolon pada Crohn;s lebih besar. 
e) Mengonsumsi alcohol
Konsumsi alcohol sedang dan berat (<12,5 gram perhari, sekitar satu minuman),dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker kolon. Dibandingkan dengan seseorangyang tidak
minum alcohol dan hanya mengonsumsi sesekali, seseorang yang rata-rata mengonsumsi
2 sampai 3 minuman beralkohol per hari memiliki risiko kanker20% lebih tinggi, dan
yang mengonsumsi lebih dari 3 minuman per hari memilikisekitar 40% peningkatan
risiko.
f) Merokok
Badan Penelitian Kanker Internasional pada November 2009 melaporkan bahwamerokok
dapat menyebabkan kanker kolorektal. Kaitan terhadap rectum lebih besardibandingkan
dengan kolon.
g) Gaya hidup (obesitas)
Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker kolon yang lebih tinggi pada
priadibandingkan wanita. Secara khusus seseorang dengan berat badan normal,
priaobesitas memiliki 50% risiko kanker kolon lebih tinggi dan kanker rectal
20%,sedangkan wanita obesitas memiliki sekitar 20% peningkatan risiko kanker
kolondan risiko kanker rectal 10%. Obesitas dapat berdampak negative pada
kesehatanmetabolic yang merupakan fungsi utama dari semua proses biokimia didalam
tubuh.Studi terbaru menunjukkan bahwa kesehatan metabolic yang buruk memiliki
kaitandengan kejadian kanker kolorektal.
C. Manifestasi Klinik
Kanker kolon seringkali dapat dideteksi dengan prosedur skrining. Adapunmanifestasi
klinis dari kanker kolon menurut (Network, 2016) adalah :
1. Anemia
2. Perdarahan pada rectum
3. Nyeri abdomen
4. Perubahan kebiasaan defekasi
5. Obstruksi usus atau perforasi.Sementara (Smeltzer, 2015) menjelaskan manifestasi klinis
dari kanker kolon maupunkanker rektum yaitu :
a) Keluarnya darah di dalam atau pada feses
b) Penurunan berat badan dan keletihan
c) Lesi di sisi kanan kemungkinan disertai dengan nyeri abdomen yang tumpul
danmelena
d) Lesi sisi kiri dikaitkan dengan obstruksi (nyeri dan kram abdomen,
penyempitanukuran feses, konstipasi dan distensi) dan darah berwarna merah
terang di feses.
e) Lesi rectal dikaitkan dengan tenesmus (mengejan yang nyeri dan tidak efektif
saatdefekasi), nyeri rectal, mengalami konstipasi dan diare secara bergantian,
feses berdarah
f) Tanda-tanda komplikasi : obstruksi usus parsial atau komplet, ekstensi tumor
danulserasi ke pembuluh darah sekitar (perforasi, pembentukan abses,
peritonitis,sepsis, atau syok)
g) Dalam banyak kasus, gejala tidak muncul sampai kanker kolorektal berada
dalamstadium lanjut.
D. KomplikasiKomplikasi primer dihubungkan dengan kanker kolorektal, antara lain :
1. Obstruksi usus diikuti dengan penyempitan lumen akibat lesi
2. Perforasi dari dinding usus oleh tumor, diikuti kontaminasi organ peritoneal
3. Perluasan langsung ke organ-organ yang berdekatan
E. Pemeriksaan PenunjangSmeltzer (2015) mengemukakan pemeriksaan yang biasa dilakukan
untuk diagnosiskanker kolorektum adalah :
1. Pemeriksaan abdomen dan rectal; pemeriksaan darah samar pada feses; bariumenema;
proktosigmoidoskopi; dan kolonoskopi, biopsy, atau apusan sitologi
2. Pemeriksaaan CEA (carsinoembryogenic antigen) adalah ditemukannya glikoproteindi
membran sel pada banyak jaringan, termasuk kanker kolorektal. Pemeriksaan iniharus
kembali normal dalam 48 jam sejak eksisi tumor (reliable dalam memprediksi prognosis
dan kekambuhan).
F. Peñatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medisTerapi kanker bergantung pada stadium penyakit dan komplikasi
yangterkait. Obstruksi ditangani dengan cairan IV dan pengisapan nasogastrik dan
denganterapi darah jika perdarahan cukup berat. Terapi suportif dan terapi pelengkap
(misalnya kemoterapi, terapi radiasi, imunoterapi) termasuk dalam penatalaksanaanmedis
(Smeltzer, 2015).
2. Penatalaksanaan bedaha.
a) Pembedahan adalah terapi primer untuk sebagian besar kanker kolon danrectal; jenis
pembedahan bergantung pada lokasi dan ukuran tumor, dan dapat bersifat kuratif atau
paliatif.
b) Kolonoskopi dilakukan pada kanker yang terbatas pada satu tempat.Kolonoskopi
adalah prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi bagiandalam kolon.
c) Kolotomi laparoskopik dengan polipektomi meminimalkan luasnya pembedahan
yang diperlukan dalam beberapa kasusd.
d) Neodimium : laser ittrium-aluminium-garnet (Nd:YAG) efektif pada beberapalesie.
e) Reseksi usus dengan anastomosis dan kemungkinan kolostomi atau
ileostomisementara atau permanen (kurang dari sepertiga pasien) atau
pembuatankantung/wadah koloanal (kantung J kolonik).
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A.Pengkajian Keperawatan
Pengumpulan Data
Biodata identitas klien dan penanggung jawab
1. Identitas KlienDikaji nama, jenis kelamin, agama, alamat, suku bangsa, pekerjaan dan
lain-lain.
2. Identitas penanggung jawabDikaji nama, alamat, pekerjaan dan hubungan dengan klien.
3. Riwayat Kesehatana.
a. Keluhan Utama(Menjelaskan keluhan yang paling dirasakan oleh klien saat ini)
b. Riwayat Kesehatan Sekarang(Menjelaskan uraian kronologis sakit klien sekarang
sampai klien dibawa ke RS,ditambah dengan keluhan klien saat ini yang diuraikan
dalam konsep PQRST)
1) P : Palitatif /Provokatif(Apakah yang menyebabkan gejala, apa yang dapat
memperberat danmenguranginya)
2) Q : Qualitatif /Quantitatif(Bagaimana gejala dirasakan, nampak atau terdengar,
sejauhmanamerasakannya sekarang)
3) R : Region(Dimana gejala terasa, apakah menyebar)
4) S : Skala(Seberapakah keparahan dirasakan dengan skala 1 s/d 10)
5) T : Time(Kapan gejala mulai timbul, berapa sering gejala terasa, apakah tiba-tiba
atau bertahap)
c. Riwayat Kesehatan Dahulu(Mengidentifikasi riwayat kesehatan yang memiliki
hubungan dengan ataumemperberat keadaan penyakit yang sedang diderita klien saat
ini. Termasukfaktor predisposisi penyakit dan ada waktu proses sembuh)
d. Riwayat Kesehatan Keluarga(Mengidentifikasi apakah di keluarga klien ada riwayat
penyakit turunan atauriwayat penyakit menular)
e. Pola Aktivitas Sehari-hari(Membandingkan pola aktifitas keseharian klien antara
sebelum sakit dan saatsakit, untuk mengidentifikasi apakah ada perubahan pola
pemenuhan atau tidak)
4. Pemeriksaan Fisik(Fokus pada struktur dan perubahan fungsi yang terjadi dengan tehnik
pemeriksaanyang digunakan Head to Toe yang diawali dengan observasi keadaan umum
klien.Dan menggunakan pedoman 4 langkah yaitu Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
5. Data Psikologis(Berisi tentang status emosi klien, kecemasan, pola koping, gaya
komunikasi, dankonsep diri)
6. Data Sosial(Berisi hubungan dan pola interaksi klien dalam keluarga dan masyarakat)
7. Data Spiritual(Mengidentifikasi tentang keyakinan hidup, optimisme terhadap
kesembuhan penyakit, gangguan dalam melaksanakan ibadah)
8. Data Penunjang(Berisi tentang semua prosedur diagnostik dan laporan laboratorium yang
dijalaniklien, dituliskan hasil pemeriksaan dan nilai normal, dituliskan hanya 3 kali
pemeriksaan terakhir secara berturut-turut. Bila hasilnya fluktuatif, buat keterangansecara
naratif)
9. Program dan Rencana Pengobatan(Berisi tentang program pengobatan yang sedang
dijalani dan yang akan dijalani olehklien)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganfaktor
biologis, ketidakmampuan mencerna makanan, kurang asupan makanan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi (infeksi)
3. Ansietas berhubungan dengan pembedahan yang akan dilakukan dan diagnosiskanker
4. Ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan dehidrasi
C. Rencana/Intervensi Keperawatan

No Diagnose NOC NIC


1. Ketidak seimbangan nutrisi: 1.Status Nutrisi a. Monitor input dan output cairan
kurang darikebutuhan tubuh 2.Status nutrisi :asupan b. Anjurkan pasien mendiskusikan
berhubungan denganfaktor makanan &cairan kebutuhanmakanan kepada ahli
biologis,ketidakmampuanmen 3.Nafsu makan diet
cerna makanan,kurang asupan 4.Fungsi c. Monitor parameter fisiologi (tanda
makanan gastrointestinal vital,elektrolit), sesuai yang
dibutuhkan
d. Monitor perubahan pernapasan dan
jantungsebagai indikasi kelebihan
cairan ataudehidrasi.
e. Pantau berat harian dan gejala
f. Menentukan riwayat dari jumlah
dan jenisintake cairan dan
kebiasaan eliminasi
g. Menetukan status nutrisi pasien
dankemampuan untuk memenuhi
kebutuhannutrisi.
h. Identifikasi alergi pasien pada
makanan atauketidakmampuan.
i. Menentukan pilihan makanan
pasien.
j. Lengkapi pengkajian nutrisi pasien
k. Monitor proses makan/cairan dan
hitungintake kalori.
l. Anjurkan makan makanan yang
disukai klien
m. Berikan terapi cairan IV

2. Nyeri akut berhubungan 1. Control nyeri a. Lakukan pengkajian lebih luas


dengan agen cedera biologi 2.Tingkat nyeri terkait nyeritermasuk lokasi,
(infeksi) 3.Pemulihan karakteristik,
pembedahan : onset/durasi,frekuensi, kualitas,
penyembuhan intensitas atau kehebatannyeri dan
4.Status kenyamanan faktor presipitasi
:fisik b. Obervasi ketidaknyamanan
5.Pergerakan nonverbal,terutama pada
ketidakmampuan dalam
berkomunikasi efektif
c. Gunakan starategi komunikasi
terapeutikuntuk menyatakan
pengalaman nyeri danmenyatakan
penerimaan sebagai respon pasien
terhadap nyeri
d. Mengeksplor pengetahuan dan
keyakinan pasien terhadap nyeri
e. Evaluasi pengalaman nyeri
sebelumnya baikriwayat individu
atau keluarga tentang nyerikronik
atau kecacatan yang diperoleh
f. Bantu pasien untuk mencari dan
menyediakan dukungan
g. Menentukan pilihan analgesic
h. Monitor tanda vita sebelum
meberikan analgesic
i. i.Pilih dan implementasikan jenis
tindakan(mis., famakoogi, non
farmakologi,interpensonal) untuk
mengurangi nyeri
3. Ansietas berhubungandengan 1.Tingkat kecemasan a. Monitor TTV 
pembedahanyang akan 2.Tanda-tanda vital b. Instruksikan klien untuk
dilakukandan diagnosis kanker menggunakanmetode mengurangi
kecemasan ( sepertiteknik nafas
dalam, distraksi,
visualisasi,meditasi, relaksasi otot
progressif, mendengarmusic)
c. Jelaskan semua prosedur pada
pasien/keluarga
d. Informasikan kepada klien atau
orang terdekatkapan dan dimana
tindakan akan dilakukan
e. Berikan kesempatan bagi klien
untuk bertanyaataupun
mendiskusikan perasaannya

4. Risiko ketidakseimbangan 1.Keseimbangan cairan a. Monitor input dan output klien 


elektrolit 2.Hidrasi b. Monitor TTV
Faktor risiko : c. Monitor dengan ketat risiko
terjadinya perdarahan pada pasien
 Diare d. Pantau adanya tanda dan gejala
overhidrasiyang memburuk atau
 Kekuranganvolume dehidrasi
cairan e. Timbang berat badan harian

 Muntah

PENYIMPANAN KDM
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society.(2016, October 15).
  About Colorectal Cancer 
. Retrieved May 14,2017, from American Cancer Society:https://www.cancer.org/cancer/colon-
rectal-cancer/about/what-is-colorectal-cancer.html American Cancer Society.(2017).
Colorectal Cancer. Facts & Figures 2017-2019.
 Atlanta:American Cancer Society.Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Douchterman, J. M., &
Wagner, C. M. (2013).
  Nursing Interventions Classification (NIC).
 Singapore: Elsevier.Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015).
  NANDA  International  Inc.  Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications 2015-2017.
 Jakarta: EGC. National Cancer Institute. (2017, March 6).
Colorectal Cancer 
Retrieved May 13, 2017, from National Cancer Institute:
https://www.cancer.gov/types/colorectal/patient/rectal-treatment-pdqMoorhead, S., Johnson, M.,
Maas, M. L., & Swanson, E. (2013).
  Nursing OutcomesClassifications (NOC).
 Singapore: Elsevier. National Comprehensive Cancer Network. (2016).
Colon Cancer.
 Washington: NationalComprehensive Cancer Network.Smeltzer, S. C. (2015).
  Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
 Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai