Anda di halaman 1dari 52

BAB III

METODOLOGI ANALISIS PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yang mempunyai tujuan


untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat berdasarkan
pengantar terhadap akibat adanya faktor yang menjadi penyebab yang dicari
kembali melalui data tertentu. Metode observasi dilakukan dengan pengamatan,
pencatatan, dan pengukuran secara sistematis terhadap gejalah atau fenomena
yang diteliti. Metodee observasi yang digunakan pada pengumpulan data ini
menggunakan teknik pengukuran, pengamatan dan pencatatan serta cara
perhitungan

Alur pikir teknik pengukuran

Metode observasi ini dilakukan dengan pengamatan pencataan, dan


pengukuran secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diteliti. Metode
observasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini menggunakan teknik
pengukuran, pencatatan, perhitungan, dan penggambaran.

Teknik Pengukuran

Shadow Analisis Formula


Sketchup dan Sun Indeks Kenyamanan
Kenyamanan
Puth Diagram

Skema 3.1 Teknik Pengukuran


Kerangka Penelitian

Skema 3.2 Kerangka Berfikir


B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Gambar 3.1 Peta Kota Makassar

Sumber : https://www.peta-hd.com/2019/09/peta-kota-makassar.html

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak


di bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang,
terletak antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan
yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur
Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat
adalah Selat Makassar.

Kota Makassar adalah kota yang terletak dekat dengan pantai yang
membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai
“Waterfront City” yang didalamnya mengalir beberapa sungai (Sungai
Tallo, Sungai Jeneberang, dan Sungai Pampang) yang kesemuanya
bermuara ke dalam kota. Kota Makassar merupakan hamparan daratan
rendah yang berada pada ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan
laut. Dari kondisi ini menyebabkan Kota Makassar sering mengalami
genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun hujan bersamaan
dengan naiknya air pasang.

Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan


dengan 153 kelurahan. Di antara 15 kecamatan tersebut, ada tujuh
kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Tamalate,
Kecamatan Mariso, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah,
Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, dan Kecamatan Biringkanaya.

Batas-batas administrasi Kota Makassar adalah:

 Batas Utara: Kabupaten Maros


 Batas Timur: Kabupaten Maros
 Batas Selatan: Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar
 Batas Barat: Selat Makassar

Gambar 3.2 Peta Kecamatan Tamalate

Sumber : http://teknikpwk14.blogspot.com/2016/04/gambaran-umum-kecamatan-manggala.html

Kecamatan Manggala Adalah salah satu dari 14 kecamatan yang


berada di kota Makassar. Luas wilayah kecamatan Manggala adalah 24,14
km2 atau 13,73 persen dari luas Kota Makassar. Letak Geografis
kecamatan Manggala adalah 5,1752°LS 119,4935°BT. Dengan jumlah
penduduk sebesar 118.191 jiwa pada tahun 2012.
Kecamatan manggala dibatasi oleh:

 Utara : Kec.Tamalanrea
 Selatan : Kabupaten Gowa
 Barat : Kec.Panakukang
 Timur : Kabupaten Maro

Gambar 3.3 Peta Kec Manggala


(Sumber : Google Maps)

Dalam proses pengumpulan data, Jl. Toddopuli 6 No.25, Borong


Kec. Manggala merupakan titik objek penelitian yang mana didalamnya
terdapat beberapa masalah yang akan diteliti.
Gambar 3.4. Peta Radius 50m
(Sumber : Google Earth)

Lokasi yang akan diteliti memiliki radius 50 m, titik pusat radius berada tepat
di tengah bangunan pada kantor kelurahan borong, pada radius ini akan dibahas
beberapa masalah terkait dengan pembayangan dari bangunan tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga


( pkk), Jl. Toddopuli 6 No.25, Borong , kecamatan Manggala,kota Makassar,
Sulawesi selatan 90231 Pada hari Jumat, tanggal 18 oktober 2019. Pukul 15.52
WITA

C. Sumber Data Penelitian


1. Sumber Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dengan cara Observasi. Metode ini
merupakan penghimpunan data langsung di lapangan, yang berupa kegiatan
pengukuran dimensi ruang, pengukuran sudut tinggi banguna, yang divisualkan
melalui foto
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau yang dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber – sumber yang telah ada. Data ini
biasanya dirujuk dari perpustakaan atau laporan dari peneliti yang terdahulu.
Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari buku, internet, Jurnal Ilmiah,
dan lain sebagainya.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang di inginkan maka


menggunakan metode pengumpulan data serta tahapannya sebagai berikut :

Metode Dokumentasi
Adapun tahapan pengumpulan data dengan metode dokumentasi, antara lain:
a. Mencari 10 referensi ( berupa jurnal ) yang berhubungan dengan
praktikum
(tahun 2009-2019 ).
b. Menyiapkan gambar peta sesuai dengan arahan asisten.
c. Menentukan titik objek kajian pada peta.
d. Menyiapkan surat izin untuk melakukan penelitian.
e. Menyiapkan alat dan bahan untuk penelitian.
1) Meteran 100m
Digunakan untuk mengukur jarak lebar bangunan serta tinggi badan dri
mata kaki hingga mata.

Gambar 3.5 Meteran 100m


( Sumber: Google Search )
2) Angle Finder
Digunakan untuk mengukur dan mengetahui besar sudut yang tercipta pada
bangunan dalam rangka menemukan tinggi pada bangunan.

Gambar 3.6 Angle Finder


( Sumber: Data pribadi )
3) Alat Tulis
Untuk memncatat hasil pengukuran dari survey yang dilakukan.

Gambar 3.7 Alat Tulis


( Sumber: Data pribadi )

4) Baju Savety
Baju yang dikenakan saat melakukan penelitian

Gambar 3.8 Baju Savety


( Sumber: Data Pribadi )
5) Handphone atau kamera
Digunakan untuk merekam atau mebuat dokumentasi pada saat melakukan
penelitian di lokasi.

Gambar 3.9 Handphone


( Sumber: https://www.idropnews.com/giveaways/)

f. Survey lokasi sesuai titik yang telah ditentukan.

Gambar 3.10 Tampak bagian halaman TPM


( Sumber: Data Pribadi )
Gambar 3.11 Tampak bagian depan TPM
( Sumber: Data Pribadi )

g. Dokumentasi pengambilan data

Gambar 3.13 Pengambilan data dengan menggunakan Alat (Angel Finder)


( Sumber: Data Pribadi )
Gambar 3.14 Pengukuran lebar bangunan menggunakan Alat (Meteran)
( Sumber: Data Pribadi )

Gambar 3.15 Pengukuran lebar bukaaan (jendela dan pintu) menggunakan


alat (Meteran)
( Sumber: Data Pribadi )
h. Denah bangunan

Gambar 3.15 Denah bangunan


( Sumber: Data Pribadi )

i. Mencatat hasil penelitian.

E. Metode Anlisis Data

Penelitan ini menggunakan Analisa kuantitatif dimana untuk menganalisa


hasil observasi yaitu untuk mendapatkan indeks kenyamanan thermal didalam
bangunan. Hasil pengukuran berupa data kuantitatif, baik pengukuran dengan
menggunakan diagram matahari dan pengukuran sudut bayangan kemudian
dihubungkan pada denah dan tampak dari pengukuran dengan menggunakan
software Ecotecth untuk mendapatkan besar bayangan yang terjadi sesuai waktu
dan orientasi bangunan serta pengukuran dengan menggunakan formula yang
dihitung secara sistematis.

Penelitian ini juga menggunakan Analisis Kualitatif, digunakan untuk


menganalisis bentuk denah dan tampak untuk mengetahui besar pembayangan yang
terjadi akibat radiasi matahari pada tanggal 23 juni pukul 09.00 AM, 13.00 PM, 17.00 PM
WITA. Dimana posisi bangunan berada dimakassar yang waktu rillnya 18 oktober 2019.
Pukul 15.52 WITA

Serta menggunkan Analisa terhadap aplikasi / persamaan / formula 1 Untuk


mengetahui pembayangan yang terjadi akibat orientasi bangunan, diagram
matahari, dan pengukuran sudut bangunan dengan formula sebagai berikut:

𝑥 𝑇𝑎𝑛
𝐷 = (𝐶𝑜𝑥 𝛽)

Dimana x = Lebar atap naungan (m)

α = Sudut vertical basis fasade

β = Sudut azimuth/ sudut horizontal basis fasade

d = kedalaman bayangan

1. Data pengukuran tinggi bangunan dan overstek

Pembahasan I (Tinggi Bangunan)

Keterangan :

ha = tinggi bangunan yang diukur dari mata manusia


h2 = tinggi badan manusia dari mata hingga kaki
d = jarak orang dari bangunan
t = tinggi bangunan keseluruhan
DIK : Tan θ = 30˚ = 0,57

d =6
h2 = 1,44

h1 = d . Tan θ

= 6 . 0,57
= 3,47m

T = h1 + h2
= 3,47 + 1,44
= 4,86

a) Ukuran kusen

T: 12 cm
L: 165 cm

b) Ukuran jendela tengah

T: 145 cm
L: 165 cm

c) Ukuran jendela samping kiri dan kanan

T : 145 cm
L : 230 cm
2. Table Karakteristik Bangunan

Tabel 3.1.

Tabel karakteristik bangunan


No. Objek Jenis Material Overstag Tinggi
1 Rumah tinggal 1 Rumah tinggal Bata Merah -+ 1m 4m
2 Rumah tinggal 2 Rumah tinggal Bata Merah -+ 1m 4m
3 Rumah tinggal 3 Rumah tinggal Bata Merah -+ 1m 4m
4 Ruko Ruko Bata Merah -+ 1,5 6m
5 Vegetasi Pohon Bata Merah - -+5m
3. Tabel 2 Pembayangan Tampak Bangunan

Bulan Maret
Jam 09.00 AM
Tampak Depan
Bulan Maret
Jam 09.00 AM
Tampak Samping Kiri
Bulan Maret
Jam 13.00 PM
Tampak Depan
Tampak Samping Kiri
Jam 13.00 PM
Tampak Kiri
Bulan Maret
Jam 17.00 PM
Tampak Depan
Bulan Maret
Jam 17.00 PM
Tampak Samping Kiri
Bulan Juni
Jam 09.00 AM
Tampak Depan
Tampak Samping Kiri
Jam 09.00 AM
Tampak Samping kiri
Bulan Juni
Jam 13.00 PM

Tampak Depan
Tampak Samping Kiri
Jam 13.00 PM
Tampak Samping Kiri
Bulan Juni
Jam 17.00 PM
Tampak Depan
Tampak Samping Kiri
Jam 17.00 PM
Tampak Samping Kiri
Bulan Desember
Jam 09.00 AM
Tampak Depan
Tampak Samping Kiri
Jam 09.00 AM
Tampak Samping Kiri
Bulan Desember
Jam 13.00 PM
Tampak Depan
Bulan Desember
Jam 13.00 PM
Tampak Samping Kiri
Bulan Desember
Jam 17.00 PM
Tampak Depan
Tampak Samping Kiri
Jam 17.00 PM
Tampk Samping Kiri
4. Tabel 2 Pembayangan Site Plan
23 Maret
Jam 09.00 AM
23 Maret
Jam 13.00 PM
23 Maret
Jam 17.00 PM
23 Juni
Jam 09.00 AM
23 Juni
Jam 13.00 PM
23 Juni
Jam 17.00 PM
23 Desember
Jam 09.00 AM
23 Desember
Jam 13.00 PM
23 Desember
Jam 17.00 PM
23 Maret Jam 09.00 – 17.00 WITA Warna Lama Pembayangan

0 Jam

1 Jam

2 Jam

3 Jam

4 Jam

5 Jam

6 Jam

7 Jam

8 Jam

9 Jam

10 am
23 Juni Jam 09.00 – 17.00 WITA Warna Lama Pembayangan

0 Jam

1 Jam

2 Jam

3 Jam

4 Jam

5 Jam

6 Jam

7 Jam

8 Jam

9 Jam

10 am
23 Desember Jam 09.00 – 17.00 WITA Warna Lama Pembayangan

0 Jam

1 Jam

2 Jam

3 Jam

4 Jam

5 Jam

6 Jam

7 Jam

8 Jam

9 Jam

10 am
Akumulasi 1 tahun Warna Lama Pembayangan

0 Jam

1 Jam

2 Jam

3 Jam

4 Jam

5 Jam

6 Jam

7 Jam

8 Jam

9 Jam

10 am
5. Data Percobaan
1. Bulan : Maret
Tanggal : 23
Jam : 09.00 AM, 13.00 PM, 17.00 PM
Data Untuk Jam 09.00
a. Sudut azimuth : 80,80
b. Sudut altitude : 57,40
c. Sudut azimuth Bf : 80,80
d. Sudut altitude Bf : 84,20
e. Lebar atap naungan (x) : 1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

84.2
d =1,00 (80.8)

−0.71
d = 1,00 ( 0.63 )

d =1,1 m

Data Untuk Jam 13.00 PM


a. Sudut azimuth : -84.00
b. Sudut altitude : 62,40
c. Sudut azimuth Bf : -84,00
d. Sudut altitude Bf : 86,90
e. Lebar atap naungan (x) :1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 86,9
d = 1,00 (𝑐𝑜𝑠−84,0)

−1.80
d = 1,00 (−0.68)

d = 2,6 m
Data Untuk Jam 17.00 PM
a. Sudut azimuth : -91,60
b. Sudut altitude : 2.70
c. Sudut azimuth Bf : -91,60
d. Sudut altitude Bf : 120,30
e. Lebar atap naungan (x) : 1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 120,3
d = 1,00 (𝑐𝑜𝑠−91,6)

1.31
d =1,00 (−0.88)

d =1,4 m

2. Bulan : Juni
Tanggal : 23
Jam : 09.00 AM, 13.00 PM, 17.00 PM
Data Untuk Jam 09.00 AM
a. Sudut azimuth : 45,30
b. Sudut altitude : 48,30
c. Sudut azimuth Bf : 45,30
d. Sudut altitude Bf : 58,00
e. Lebar atap naungan (x) : 1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 58,0
d = 1,00 (𝑐𝑜𝑠 45,3)

8.33
d = 1,00 (0.25)

d = 33,32 m
Data Untuk Jam 13.00 PM
a. Sudut azimuth : -43,50
b. Sudut altitude : 49,70
c. Sudut azimuth Bf : -43,50
d. Sudut altitude Bf : 58,40
e. Lebar atap naungan (x) : 1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 58,4
d =1,00 (𝑐𝑜𝑠−43,5)

−3.47
d 1,00 ( 0.88 )

d = -3,94m

Data Untuk Jam 17.00 PM


a. Sudut azimuth :0
b. Sudut altitude :0
c. Sudut azimuth Bf :0
d. Sudut altitude Bf :0
e. Lebar atap naungan (x) : m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 27,3
d = (𝑐𝑜𝑠−64,6)

−1,47
d = (−0,19)

d=m
3. Bulan : Desember
Tanggal : 23
Jam : 09.00 AM, 13.00 PM, 17.00 PM
Data Untuk Jam 09.00 AM
a. Sudut azimuth : 125,10
b. Sudut altitude : 55,60
c. Sudut azimuth Bf :125.10
d. Sudut altitude Bf : 111.50
e. Lebar atap naungan (x) : 1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 111,5
d = 1,00 (𝑐𝑜𝑠 125,1)

37.67
d = 1,00 ( 0.84 )

d = 44,84m

Data Untuk Jam 13.00 PM


a. Sudut azimuth : -125,50
b. Sudut altitude : 56.00
c. Sudut azimuth Bf : -125,50
d. Sudut altitude Bf : 111,40
e. Lebar atap naungan (x) : 1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 111,4
d = 1,00 (𝑐𝑜𝑠−125.5)

7.86
d =1,00 (0.98)

d =8,02 m
Data Untuk Jam 17.00 PM
a. Sudut azimuth : -113,40
b. Sudut altitude : 2,30
c. Sudut azimuth Bf : -113.40
d. Sudut altitude Bf : 174,30
e. Lebar atap naungan (x) : 1 m
Kedalaman Bayangan

tan 𝜎
d = x (𝑐𝑜𝑠 𝛽) …..m

tan 174,3
d = 1,00 (𝑐𝑜𝑠−113.4)

17.10
d = 1,00 ( 0.95 )

d = 18 m

Anda mungkin juga menyukai