PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki
seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerja sama secara optimal
dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar
mau bekerja secara berhasil, sehingga para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ialah dorongan untuk menuju
lebih sukses dan lebih baik lagi, dan hal ini memerlukan faktor yakni faktor internal maupun
faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari diri manusia itu sendiri, yaitu
berupa kemauan. Sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar tubuh manusia
itu sendiri, contohnya lingkungan sekitar kita.
Psikologi – Motivasi | 1
Tujuan Khusus :
1. Mengetahui pengertian motivasi
2. Mengetahui fungsi motivasi
3. Mengetahui macam-macam teori motivasi
4. Mengetahui teknik peningkatan motivasi
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi
Psikologi – Motivasi | 2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
b. Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas – aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif ini dapat menjadi aktif pada saat – saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.
c. Menurut Azwar (2000: 15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit
tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan
bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan .
d. Menurut Malayu (2005: 143), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan. Motivasi (motivasion) dalam manajemen hanya ditujukkan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Pentingnya motivasi karena
Psikologi – Motivasi | 3
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia,
supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
g. Sedangkan menurut G.R. Terry (Dalam Malayu 2005: 145), mengemukakan bahwa
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya
untuk melakukan tindakan – tindakan. Motivasi itu tampak dalam dua segi yang berbeda,
yaitu dilihat dari segi aktif atau dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam
menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara
produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan apabila dilihat dari segi pasif atau statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan
sekaligus sebagai peranggsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan
potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.
Psikologi – Motivasi | 4
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian
tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.
c. Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai
3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Psikologi – Motivasi | 5
4. Kebutuhan Penghargaan.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja
seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri.
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya
dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi
yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan
potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang
yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang
menantang kemampuan dan keahliannya.
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih
pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang.
Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi
memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk
pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi.
Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi
utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah
terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil.
Psikologi – Motivasi | 6
1. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung
jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat
memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi, merupakan kebutuhan yang ditujukan dengan adanya bersahabat.
3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai
pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba
menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan
kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.
Teori ini masih banyak digunakan oleh organisasi karena para manajer bahwa anggapn-
anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang diamati perilaku manusia, sesuai dengan
anggapan tersebut teori ini tidak dapat menjawab seluruh pertanyaan yang terjadi pada orgaisasi.
Oleh karena itu, Mc. Gregor menjawab dengan teori yang berdasarkan pada kenyataannya.
Anggapan dasar teori Y adalah :
a. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia ialah hamper sama dengan halnya
bermain atau istirahat.
b. Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima
tetapi mencari tanggung jawab.
Psikologi – Motivasi | 7
c. Ada kemampuan yang besar dalam kecedikan, kualitas dan daya imajinasi untuk
memecahkan masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh pegawai.
d. Pengendalian dari luar hukuman bukan satu – satunya cara untuk mengarahkan
tercapainya tujuan organisasi.
Psikologi – Motivasi | 8
eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan bahwa individu akan termotivasi untuk
melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu dari ketiga perangkat kebutuhan.
Demikian berbagai teori motivasi menurut Maslow, McClelland, McGregor, Hezberg,
dan ERG Aldefer. Semoga bisa menjadi referensi dalam penyusunan skripsi manajemen
Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian
interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :
Psikologi – Motivasi | 9
b) Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi
individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana
kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia
yang disebabkan oleh pekerjaan.
c) Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap
pelaksanaan pekerjaannya.
d) Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan
kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai
hubungan di luar pekerjaan.
e) Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu
f) Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu.
g) Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan.
Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam bekerja
dapat dikategorikan sebagai berikut :
Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut
belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan
tujuan para anggota..
Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut fight atau flight syndrome.
Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu
tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam
banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan.
Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah team
tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya
memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval.
Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki
tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat
dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum
mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk
Psikologi – Motivasi | 10
mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang
melakukannya.
Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan,
dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras
untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar
terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota
team.
Tanggung jawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggung jawab.
Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau
mengambil suatu keputusan. Tim yang diberi tanggung jawab dan otoritas yang proporsional
cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi.
Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,
mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih
baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat memberikan
peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi
dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi
memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam
mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi
yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang
baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang
disebutkan diatas
Psikologi – Motivasi | 11
Contoh Kasus Motivasi
Ada seorang siswa usia 16 tahun. Selama hidup ia tidak pernah merasakan rasa kasih
sayang dan hubungan spesial dari lawan jenis. Ia tidak pernah memikirkan menjalin hubungan
dengan lawan jenis. Namun rasa itu hilang ketika ia melihat teman teman seumuranya
diperhatikan dijemput, diajak jalan dan makan bersama dan merasakan namanya falling in love
atau jatuh cinta. Ia merasa iri kepada teman temannya dan ia ingin merasakan hal hal seperti itu
juga dan juga iya ingin merasakan namanya pacaran.
Peninjauan Kasus
Dalam kasus ini mengambil teori Abraham Maslow tentang Kebutuhan Dasar Manusia
nomor 3 tentang Rasa cinta memiliki dan dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan
untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada
keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
Faktor yang mempengaruhi :
a. Persepsi pada diri sendiri
b. Harapan pribadi
c. Stimulus dari lingkungan
Teknik peningkatan pada kasus diatas ialah identifikasi. Yaitu motivasi yang didasarkan
pada kesadaran diri sendiri.
Psikologi – Motivasi | 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut pembahasan materi dalam makalah kami, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
suatu dorongan keinginan pada diri seseorang untuk menjadi individu yang lebih baik. Lebih
lanjut dikatakan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan sesuatu
perilaku yang di arahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Motivasi berfungsi
untuk sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu disetiap aktifitas yang dilakukan, penentu arah
perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai, menyeleksi perbuatan, pendorong usaha untuk
mencapai prestasi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis,
kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri
(self-actualization). Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi,
perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang.
Berbeda dengan dorongan atau teori pengurangan penggerak, para psikolog telah mengajukan
teori insentif karena stimulus eksternal dianggap menarik seseorang untuk beberapa tujuan.
(Iram, 2008).
3.2 Saran
1. Dalam pembelajaran, diperlukan adanya motivasi.
2. Diharapkan pembaca dapat termotivasi dengan meningaktkan proses pembelajaran.
3. Untuk meraih hasil belajar yang maksimal, siwa harus mempunyai motivasi untuk belajar,
baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun yang dari luar, seperti
lingkungan.
4. Pendidik harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
5. Diperlukannya usaha-usaha yang dapat membangkitkan motivasi belajar khususnya dari pihak
orang tua, pendidik maupun dari pihak sekolah untuk meningkatkan hasil belajar anak.
6. Disarankan supaya guru meningkatkan motivasi belajar menggunakan metode demonstrasi.
7. Disarankan agar guru mampu mengembangkan atau melatih siswa agar lebih terampil.
8. Diharapkan hasil makalah ini dapat berperan dalam proses belajar – mengajar dimasa
mendatang sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan dapat memotivasi
siswa untuk terus belajar.
Psikologi – Motivasi | 13
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
http://www.m-edukasi.web.id/2013/08/teori-motivasi-abraham-maslow-1943-1970.html
http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html
Psikologi – Motivasi | 14