Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND)

Dosen Pengampu: : I Nyoman Giri Putra, S.Pd.,M.Si

Dr. Ida Ayu Gede Widihati, S.Si., M.Si

Dr. Dra Ida Ayu Raka Astiti Asih, M.Si

Ima Yudah Perwira, S.Pi., Mp., D.Sc

Asisten Dosen : Muhammad Tomtommy Haykal Kifly

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Arvel Danny Devara

1913511080

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

1
I. Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan

Percobaan Volume Volume Volume Volume


Air Tukad KMnO4 H2SO4 Na2C2O4
I 50 mL 5 mL 5 mL 5 mL
II 50 mL 5 mL 5 mL 5mL

II. Perhitungan
Adapun perhitungan dari laporan COD adalah :
Percobaan 1
COD = COD = ((a-b) x 1 x 1000 x 0,2)/(Volume Sampel)
= ((1 – 0,9) x 200)/50
= 0,1 x 200/50
= 0,1 x 4
= 0,14 mg⁄L
Percobaan 2
COD = ((a-b)x 1 x 1000 x 0,2)/(Volume Sampel)
= ((2 – 0,9) x 200)/50
= 1,1 x 200/50
= 1,1 x 4
= 4,4 mg⁄L
III. Pembahasan
Untuk mengetahui jumlah bahan organic di dalam air dapat dilakukan
suatu uji yang lebih cepat daripada uji BOD, yaitu berdasarkan reaksi kimia
dari suatu bahan oksidan. Uji tersebut disebut uji COD (chemical oxygen
demand), yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan
oleh bahan oksidan misalnya kalium dikhromat, untuk mengoksidasi bahan-
bahan organic yang terdapat di dalam air (Fardiaz, 2006).

Metoda standar penentuan kebutuhan oksigen kimiawi atau Chemical


Oxygen Demand (COD) yang digunakan saat ini adalah metoda yang

2
melibatkan penggunaan oksidator kuat kalium bikromat, asam sulfat pekat,
dan perak sulfat sebagai katalis. Kepedulian akan aspek kesehatan lingkungan
mendorong perlunya peninjauan kritis metoda standar penentuan COD
tersebut, karena adanya keterlibatan bahan-bahan berbahaya dan beracun
dalam proses analisisnya (Nurdin, 2009). Walaupun metode COD tidak
mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologic, metode COD
mempunyai nilai praktis.Untuk limbah spesifik dan pada fasilitas penanganan
limbah spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh korelasi yang baik antara
nilai-nilai COD dan BOD. Metode COD cepat, lebih teliti (kurang lebih 8%)
dan umumnya memberikan perkiraan kebutuhan oksigen total dari suatu
limbah yang berguna (Jenie, 2007).
Pada percobaan pertama didapatkan hasil sisa titrasi KMnO4 dari
campuran larutan air sungai, H2SO dan Na2C2O4 yaitu 5 ml. Perhitungan
percobaan pertama didapatkan hasil dari rumus yang sudah ditetapkan yaitu
0,14 mg⁄L. Nilai COD yang didapat dari hasil akhir pada percobaan pertama
yaitu 0,14 mg⁄L sehingga dapat dinyatakan air sungai Tukad Mati tidak
tercemar karena <20mg⁄L.

Pada percobaan kedua didapatkan hasil sisa titrasi KMnO4 dari


campuran larutan air sungai, H2SO dan Na2C2O4 yaitu 5 ml. Perhitungan
percobaan pertama didapatkan hasil dari rumus yang sudah ditetapkan yaitu
4,4 mg⁄L. Nilai COD yang didapat dari hasil akhir pada percobaan pertama
yaitu 4,4 mg⁄L sehingga dapat dinyatakan air sungai Tukad Mati tidak
tercemar karena <20mg⁄L.

Hasil dalam laporan praktikum ini didapakan nilai COD pada


percobaan pertama dan kedua yaitu dibawah 20mg⁄L dengan ini dapat
dinyatakan air sungai Tukad Mati tidak tercemar.

DAFTAR PUSTAKA

3
 Nurdin, M dkk. 2009. Pengembangan Metode Baru Penentuan Chemical
Oxygen Demand (COD) Berbasis Sel Fotoelektrokimia: Karakterisasi
Elektroda Kerja Lapis Tipis TiO2/ITO. Dalam Makara, Sains
 Fardiaz, Srikandi. 2006. Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Kanisius.
 Jenie, Betty Sri Laksmi dan Winiati Pudji Rahayu. 2007. Penanganan
Limbah Industri Pangan. Yogyakarta: Kanisius.

4
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai