Peran Perawat Didalam Jurnal Komunikasi Antara Perawat Terhadap Pasien Di
Igd Rsu Jati Husada Karanganyar
1. Perawat sebagai pelaku dalam melakukan komunikasi efektif
Perawat dalam kegawatdaruratan juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, karena mungkin saat itu keluarga sedang mengalami kedukaan dan krisis akibat kondisi korban sehingga perawat perlu mendengarkan dan menyamankan mereka. Selain berkomunikasi dengan keluarga korban, perawat juga perlu melakukan komunikasi dengan efektif kepada tenaga kesehatan lain guna mengusahakan keselamatan korban dan memberi pelayanan terbaik yang dapat dilakukan. Terdapat perbedaan komunikasi perawat terhadap pasien berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat kegawatan pasien. Sebagai perawat juga harus bisa menjelaskan dengan baik dan benar tentang prosedur rumah sakit agar tidak terjadi kesalahpahaman antara perawat dan pasien atau keluarga pasien. 2. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan Sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. 3. Perawat sebagai Pendidik Klien (educator) Sebagai pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima sehingga klien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya.