KEPUTUSAN
PIMPINAN KLINIK PRATAMA SULTAN MEDIKA
NOMOR : KSM/SK- … /VI/2019
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
PIMPINAN KLINIK PRATAMA
SULTAN MEDIKA
Daniel P Pakpahan
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN KEPUTUSAN PIMPINAN
KLINIK PRATAMA SULTAN MEDIKA
NOMOR :
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS
DALAM MENINGKATKAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
1. Pumpinan klinik dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis wajib berpatisipasi
dalam program mutu dan keselamatan pasien. Mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evalusi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kalaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggaran diseluruh pemangku jabatan klinik.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh pemangku jabatan klinik pratama sultan
medika dengan pendekatan multi disiplin.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak ;
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi , baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan , resiko tinggi dan kecendrungan terjadi nya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah keselamatan pasien
c. Keinginan – keinginan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator kerja upaya klinik , dan indikator mutu klinis ,
indikator perilaku pemberi pelayanan, peningkatan mutu, dan indikator
keselamatan pasien.
f. Upaya – upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien meliputi standarisasi
,perancangan sistem , rancang ulang sisitem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan Upaya Klinik Pratama Sultan Medika.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan , kejadian tidak cidera , dan keadaan potensial cidera.
i. Program dan kegiatan – kegiatan peningkatan mutu pelayan klinis dan
keselamatan pasien , termasuk didalam nya program pencegahan dan
pengendalian infeksi
j. Program pelatian yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan , tindak lanjut , dan kemajuan tindaklanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir dibawah ini :
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai klinik , dan perencanaan klinik
b. Memenuhi kebutuhan pasien , keluarga , dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelengaraan upaya klinik , pedoman praktik klinis
, standar pelayanan klinis , kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari kementerian kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik klinik yang sehat
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko.
f. Dibagun sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang ada di Klinik.
g. Dibagun berbasius praktik Klinik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Dan mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemn mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada pimpinan klinik tiap tribulan.
8. Bedasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan , resiko tinggi , dan potensial bermasalah , maka area
prioritas yang perlu mendapatkan perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah ;
a. Pelayanan Rawat Jalan
b. Pelayanan Farmasi
c. Tindakan Gawat Darurat.