Kesimpulan :

Tingginya angka kejadian korupsi di Indonesia disebabkan oleh kelemahan di dalam peraturan
perundang-undangan kualitas peraturan yang kurang memadai, peraturan yang kurang disosialisasikan,
sangsi yang terlalu ringan, penerapan sangsi yang tidak konsisten, serta lemahnya bidang evaluasi dan
revisi peraturan perundang-undangan.
Ada berbagai macam solusi untuk memberantas korupsi diantaranya Mendesain ulang pelayanan
publik, terutama pada bidang-bidang yang berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan kepada
masyarakat, Memperkuat transparansi, pengawasan dan sanksi pada kegiatan-kegiatan pemerintah yang
berhubungan dengan ekonomi dan sumber daya manusia, Meningkatkan pemberdayaan perangkat-
perangkat pendukung dalam pencegahan korupsi. Namun solusi-solusi ini pun masih belum dapat
memberantas korupsi di Indonesia.
Pemerintah pun tidak tutup mata terhadap kasus korupsi ini. Pemerintah melakukan berbagai macam
cara untuk memberantas korupsi dari mulai mengawasi kinerja KPK, dan meluncurkan e-goverment
agar semua masyarakat dapat mengawasi keluar masuknya uang.
Implikasi dari makalah ini, memberi pemahaman kepada para pembaca mengenai korupsi dan
solusi yg diterapkan untuk meminimalisasi dan mengatasi korupsi. Dampak yang ditimbulkan dari
kasus korupsi ini Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan
masyarakat setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang
kacau, tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Setiap individu dalam masyarakat hanya
akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan selfishness. Tidak akan ada kerja sama dan
persaudaraan yang tulus.
Keterbatasan dalam makalah ini adalah kurangnya narasumber dari pemerintahan yang dapat
kami dapatkan infromasinya yang tentu saja membatasi kami dalam membuat penelitian ini.
Pemerintah seakan menutup rapat – rapat segala akses informasi untuk rakyat . Diharapkan
pemerintah lebih terbuka lagi terhadap informasi agar masyarakat lebih percaya dengan pemerintah.