PENGUJIAN REMBESAN
v=kxi
k = koefisien rembesan
80
Tanah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang saling
berhubungan satu sama lain, sehingga air dapat mengalir dari satu titik yang
mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi lebih rendah.
Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dalam mekanika
tanah karena hal ini sangat berguna dalam memperkirakan jumlah rembesan air
dalam tanah, menyelidiki permasalahan-permasalahan yang menyangkut
pemompaan air untuk kontruksi di bawah tanah dan menganalisis kestabilan dari
suatu bendungan tanah dan kontruksi dinding penahan tanah yang terkena gaya
rembesan.
Test Falling Head, air didalam pipa yang dipasang diatas contoh tanah
dibiarkan turun. Koefisien rembesan (k) dapat dinyatakan dengan hubungan
sebagai berikut :
𝑎𝐿 log ℎ1
K = 2,303 ………………………………………… 5.1
𝐴𝑡 ℎ2
Dimana :
81
5.2 TUJUAN
1. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan aliran air dalam
tanah. Biasanya memakai saluran angka koefisien permeabilitas atau
koefisien filtrasi dalam satuan cm / detik. Pada falling head permeability
test ini lebih cocok untuk tanah yang memiliki permeabilitas rendah.
2. Tujuan dari pengujian Falling Head Test yaitu untuk mengetahui nilai
koefisien rembesan dari tanah yang diuji serta dapat menentukan
karakteristik butiran tanah dengan harga koefisien yang berbeda sesuai
dengan jenis dan kepadatan sampel tanah.
82
5.4 DOKUMENTASI PRAKTIKUM
Gambar 5.3 Pemberian air pada Gambar 5.4 Pembacaan falling head
alat falling head test test
83
5.5 HASIL DAN ANALISA
Temperatur Volume
Tes h1 h2 Waktu tes, t K
air, T air, V
no (cm) (cm) (detik) (Cm/detik)
(oC) (Cm3)
1 50 47 5 28 2 0,00151
2 47 44,3 5 28 2 0,00144
1
= × 3,14 × 6,32
4
= 32,15 cm2
84
Luas Penampang Pipa (A) :
1
𝐴= × 𝜋𝐷 2
4
1
= × 3,14 × 12
4
=0,785 cm2
𝐾1+𝐾2+𝐾3+𝐾4+𝐾5
𝐾𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = ……………………… 5.2
5
= 0,001466 cm/detik
Tabel 5.3 Harga koefisien rembesan dan jenis tanah
K
Jenis Tanah
Cm/dt Ft/menit
Kerikil Bersih 1,0 - 100 2,0 - 200
Pasir Kasar 1,0 - 0,01 2,0 - 0,02
Pasir Halus 0,01 - 0,001 0,02 - 0,002
Lanau 0,001 - 0,00001 0,002 - 0,00002
Lempung < 0,000001 <0,000002
85
Tabel 5.4 Data Falling Head sampel 2
Temperatur Volume
h1 h2 Waktu tes, t K
Tes no air, T air, V
(cm) (cm) (detik) (Cm/detik)
(oC) (Cm3)
3 49 49 120 28 0 0
4 49 49 120 28 0 0
5 49 49 120 28 0 0
1
= × 3,14 × 6,32 = 32,15cm2
4
1
= × 3,14 × 12
4
=0,785 cm2
86
0,785 × 5 49,5
K2 = 2,303 = 0,00025 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
32,15 × 5 49
0,785 × 5 𝑙𝑜𝑔49
K3 = 2,303 = 0 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
32,15 × 5 49
0,785 × 5 𝑙𝑜𝑔49
K4 = 2,303 = 0𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
32,15 × 5 49
0,785 × 5 𝑙𝑜𝑔49
K5 = 2,303 = 0 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
32,15 × 5 49
𝐾1 + 𝐾2 + 𝐾3 + 𝐾4 + 𝐾5
𝐾𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =
5
0,00025 + 0,00025 + 0 + 0 + 0
=
5
= 0,0001 cm/detik
K
Jenis Tanah
Cm/dt Ft/menit
Kerikil Bersih 1,0 - 100 2,0 - 200
Pasir Kasar 1,0 - 0,01 2,0 - 0,02
Pasir Halus 0,01 - 0,001 0,02 - 0,002
Lanau 0,001,,,,,,,,
- 0,00001 0,002 - 0,00002
Lempung < 0,000001 <0,000002
5.6 KESIMPULAN
87