Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

HIDROCEFALUS KONGENITAL

Disusun Oleh :
Citra Dinanti Amanda
1102014063

Pembimbing :
Dr. Natalina Soesilawati, Sp.A

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh Alhamdulillahirabbil’alamin, puji


dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan kasus yang berjudul
“HIDROSEFALUS KONGENITAL” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan kasus ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Kabupaten Bekasi.
Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Anak, semoga dapat
memberikan manfaat.
Penyelesain laporan kasus ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Natalina, Sp.A selaku dokter pembimbing bagian kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Anak
2. Para perawat dan Pegawai di Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSUD
Kabupaten Bekasi
3. Teman-teman sejawat dokter muda di RSUD Kabupaten Bekasi
dalam menyelesaikan penulisan laporan kasus ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu
penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Jakarta, 30 April 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I LATAR BELAKANG .................................................................. 4
BAB II LAPORAN KASUS……………………………………….……... 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 20
3.1 Anatomi dan fisiologi............................................................. 20
3.2 Definisi ................................................................................. 25
3.3 Etiologi................................................................................... 26
3.4 Epidemiologi ......................................................................... 26
3.5 Klasifikasi............................................................................... .27
3.6 Patofisiologi........................................................................... 31
3.7 Gambaran Klinis.................................................................... 33
3.8 Pemeriksaan Penunjang......................................................... 35
3.9 Diagnosis Banding................................................................. 40
3.10 Komplikasi............................................................................ 41
3.11 Pencegahan………………...……………………………….. 32
3.12 Penatalaksanaan………...…………………………………… 43
3.13 Prognosis……………………………………………………. 46
BAB IV KESIMPULAN………………………………………………….... 47
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 48
BAB I
LATAR BELAKANG

Kasus hidrosefalus kongenital merupakan salah satu masalah yang sering


ditemui di bidang ilmu anak. Proses terjadinya hidrosefalus melibatkan dilatasi
sistem ventrikel akibat beragam etiologi. Kondisi ini diklasifikasikan menjadi tipe
komunikans dan obstruktif. Beragam etiologi menyebabkan gambaran klinis yang
berbeda-beda dan membutuhkan terapi yang berbeda pula. Ventriculoperitoneal
shunt merupakan terapi gold standard, namun Endoscopic 3rd ventriculostomy saat
ini dipertimbangkan sebagai terapi pilihan. Artikel ini membahas seluruh aspek
dari kondisi ini: epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala dan tanda klinis,
terapi, dan prognosis.
Hidrosefalus juga merupakan gangguan yang terjadi akibat kelebihan cairan
serebrospinal pada sistem saraf pusat. Seperti yang sudah disampaikan di atas,
hidrosefalus merupakan salah satu masalah yang sering ditemui di bidang ilmu
anak, yaitu sekitar 40% hingga 50%. Penyebab hidrosefalus pada anak secara
umum dapat dibagi menjadi dua, prenatal dan postnatal. Baik saat prenatal maupun
postnatal, secara teoritis patofisiologi hidrosefalus terjadi karena tiga hal yaitu
produksi liquor yang berlebihan, peningkatan resistensi liquor yang berlebihan,
dan peningkatan tekanan sinus venosa.1-3

4
BAB II
LAPORAN KASUS

I.IDENTITAS PASIEN
Nama : By. Ny. S A
Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 07 April 2019
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Mariuk RT 01/07, Gandasari, Cikarang Barat
Tanggal Masuk RS : 07 April 2019
Tanggal Pemeriksaan : 15 April 2019
Tanggal Keluar RS : 17 April 2019
Ruangan : NICU 1

IDENTITAS ORANGTUA PASIEN


Nama Ayah : Tn. Y
Usia : 27 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA

Nama Ibu : Ny. S


Usia : 22 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD

II.ANAMNESA
Dilakukan anamnesa dengan ayah dan ibu pasien pada tanggal 14 April 2019 di ruang NICU 1
RSUD Kabupaten Bekasi pukul 19.00 WIB.

A. Keluhan Utama
Hidrosefalus kongenital (post op VP Shunt)

5
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien adalah bayi yang lahir di RSUD Kabupaten Bekasi dengan indikasi SC pada tgl 7 April 2019
pukul 13.40 WIB. Ibu pasien mengatakan bayi nya harus segera dilahirkan karena hidrocefalus
kongenital yang diderita dan diketahui saat usia kandungan 28 minggu. Usia gestasi ibu pasien saat
dilakukan SC adalah 37 minggu. Saat lahir menurut ibu pasien, pasien tidak sianotik dan tidak
langsung menangis kuat, sempat diberikan bantuan oksigen dan belum menangis juga. Tidak ada
retraksi, abdomen supel. Meko (-) dan miksi (-).

C. Riwayat Kehamilan Ibu


Ibu pasien mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya. Saat hamil hanya mengalami keluhan mual dan
pusing pada trimester pertama. Memasuki usia kehamilan 20 minggu ibu pasien mengatakan mengalami
demam tinggi selama 3 hari berturut turut dan minum obat paracetamol yang dibeli di warung (pasien
lupa nama obat). Setelah itu saat melakukan control rutin pada usia kehamilan 28 minggu, dokter
kandungan memberitahu bahwa bayi pasien mengalami hidrocefalus kongenital.

D. Riwayat Kelahiran
Bayi lahir dari ibu G1P0A0.
- Tempat Lahir : RSUD Kabupaten Bekasi
- Penolong Persalinan : Dokter
- Cara Persalinan : Sectio Caesar
- Berat Badan Lahir : 3342 g
- Panjang Badan Lahir : 54 cm
- Lingkar Kepala Lahir : 44 cm
- Usia Gestasi : 37 minggu
E. Keadaan Bayi Setelah Lahir
- Langsung Menangis : (-)
- Kebiruan : (-)
- Pucat : (+)
- Riwayat Kuning : (+)
- Riwayat Kejang : (+)

F. Riwayat Nutrisi
Pasien mendapat ASI sejak lahir.

6
G. Riwayat Imunisasi
Pasien belum mendapatkan imunisasi apapun, hanya injeksi Vit K dan tetes mata saat setelah lahir.

H. Riwayat Pasca Lahir


Hidrocefalus Kongenital

I. Sosial Ekonomi
Ayah pasien lulusan SMA yang bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan berkecukupan.
Ibu pasien lulusan SMP yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.

7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis

Apgar Score : 3/4

Tanda Vital

TD : tidak dilakukan

HR : 154 x/menit

RR : 40 x/menit

Suhu: 36,90C

Lingkar Kepala: 44 cm
Tinggi Badan : 54 cm
Berat Badan : 3342 g
Status Gizi berdasarkan WHO dan Nellhaus
TB : perawakan normal (0 SD)

BB/TB : gizi baik (0 s.d 2 SD)

LK/U : Makrochepalis (+2SD)

8
9
Status Generalis

a. Kepala
- Makrocephal berdasarkan Nellhaus
- Ubun-ubun besar terpisah, teraba datar, sutura normal
- Rambut hitam
- Sikatrik (-)
b. Mata
- Sklera ikterik (-)/(-)
- Konjungtiva pucat (+)/(+)
- Mata cekung (+)/(+)
c. Telinga
- Bentuk normal
- Sekret (-)/(-)
- Recoil cepat kembali
d. Hidung
- Bentuk normal
- Septum nasi deviasi (-)
- Napas cuping hidung (-)
- Sekret (-)/(-)
- Epistaksis (-)/(-)
e. Mulut
- Bibir : kering (-), pucat (-), sianosis (-)
- Lidah : normoglosia, coated tongue (-)
- Gigi : gigi belum tumbuh
- Mukosa : kering (-), oral thrust (-)
- Gusi : edema (-), perdarahan (-)
- Bau pernapasan : tidak ada
f. Leher
- KGB membesar (-)
g. Thoraks
- Pulmonal:

Inspeksi : simetris, sikatrik (-), retraksi suprasternal, intercostae, subcostae (-)

10
Palpasi : fremitus taktil simetris kanan-kiri, krepitasi(-)
Perkusi : sonor kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+)/(+), Rh (-)/(-), Wh (-)/(-)
- Cor:
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di sela iga ke V pada linea midclaviculae sinistra
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
h.Abdomen
 
 Inspeksi : simetris, distensi (-), sikatrik (-), kelainan kongenital (-)
 
Auskultasi: BU (+)

Palpasi : supel, turgor elastis, pembesaran limpa (-), pembesaran hepar (-)
Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen
i. Genitalia
Laki-laki normal.
j. Anus dan rectum
Anus (+), BAB (+)
k. Ekstremitas
- Akral hangat
- Edema (-)/(-)/(-)/(-)
- Capillary refill test < 2 detik

l. Kulit
- Kuning langsat
- Ikterik (-)

11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tabel 1. Pemeriksaan Laboratorium 1

Pemeriksaan Nilai
Hasil Satuan
(07-04-2019) Normal

Hematologi (Seri DHF)

Hb g/dL 15,0 –
15,6 24,6

Ht L % 50,0 –
42 82,0

Eritrosit L 106/µL 4,00 –


3,82 6,80

Trombosit 266 103/µL 150 –


450

Leukosit 6,6 103/µL 5,00 –


21,0

Kimia Kinik

GDS H mg/dL 30 – 60
104

Pemeriksaan Nilai
Hasil Satuan
(09-04-2019) Normal

Hemostasis

PT (Pasien) Detik 10,3 –


11,9 12,9

PT (Control) detik 9,2 –


10,3 12,4

APTT (p) H detik 25,8 –


59,9 33,7

CRP <5 Mg/ L <5.00

12
Tabel 2. Pemeriksaan Laboratorium 2

Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Normal

Hematologi ( 10-04-19)

Hb L g/dL 15,2 –
14,1 23,6

Ht L % 44,0 –
39 72,0

Trombosit 103/µL 3,4 –


244 340,0

Leukosit 6,6 103/µL


3,5 –
340,0

Kimia Klinik (10-04-2019)

GDS mg/dL 80 –
90 170

Kimia Klinik ( 10-04-19)

Bilirubin H g/dL <12,7


Total 12,9

Bilirubin H % 0 – 0,52
Direk 0,8

Bilirubin H 103/µL <11,6


Indirek 12,1

13
Hitung Jenis

Eosinofil 1 % 1-6

Basofil % 0-1
0

Neutrofil % 50-
H 70
81

Limfosit % 20-
H 40
13

Monosit 5 % 2-9

Pemeriksaan Penunjang CT Scan

14
III.RESUME
Pasien bayi laki-laki lahir atas indikasi SC dengan BB 3342 g, PB 54 cm dan LK 44cm pada usia
gestasi 37 minggu di RSUD Kabupaten Bekasi pada tgl 7 April 2019 pukul 13.40 WIB. Pasien lahir
dengan keadaan hidrocefalus kongenital. Pasien tidak sianotik dan tidak langsung menangis kuat,
diberikan bantuan oksigen dan belum menangis juga. Tidak ada retraksi, abdomen supel. Meko (-)
dan miksi (-).Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sedang, kesadaran composmentis,
konjungtiva anemis (+/+). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 14.1 (), Ht: 39 (),
trombosit: 244 (n), leukosit: 6,6 (n) dan GDS: 72 (n).

IV.DIAGNOSIS KERJA
Hidrocephalus congenital

V. DIAGNOSIS BANDING
Hematom subdural, Higroma subdural, Emfisema subdural, Hidranensefali, Tumor otak

VI. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
- IVFD NACL 0,9% 20,6 cc
- Bactecyn 2x170 mg IV
- Ranitidin 3x1/3 amp IV
- Transamin 3x1/3 amp IV
- VIit K 1x1/3 amp
- Phenitoin 3x30 mg IV
- PCT 3x35 mg IV
- Sibital 2x1,75 mg IV
Non Medikamentosa :
- Diet via oral:
- ASI
VII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad malam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam

15
VII.FOLLOW UP PASIEN
Tanggal 15 April 2019
Keterangan
S Apneu
O KU: Lemah, post op shunt hr ke 5, tangis (-), gerak (+), BAB-
/BAK-
Terpasang infus, ogt, ventilasi
Kesadaran : Composmentis
LK : 43 cm
HR : 96 x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 36,6°C
SpO2 : 97%
Mata : CA(-/-), SI (-/-)
Hidung: Napas cuping hidung (+)
Thorak: Retraksi (+)
Pulmo : Vesikuler (+/+), rh (+/+), wh (-/-),
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen : Bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-),
A Hipersalivasi
P Medikamentosa :
- IVFD NACL 0,9% 20,6 cc/jam
- Bactecyn 2x170 mg IV
- Ranitidin 3x1/3 amp IV
- Transamin 3x1/3 amp IV
- VIit K 1x1/3 amp
- Phenitoin 3x30 mg IV
- PCT 3x35 mg IV
- Sibital 2x1,75 mg IV
Non Medikamentosa :
- Diet via oral:
- ASI

16
Tanggal 16 April 2019
Keterangan
S Kejang
O KU: lemah, post op shunt hr ke 6, tangis (-), gerak (+), BAB-
/BAK+
Terpasang infus, ogt, vetilator
Kesadaran : Composmentis
LK : 43 cm
HR : 110 x/menit
RR : 89 x/menit
Suhu : 36,2°C
SpO2 : 100%
Mata : CA(-/-), SI (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (+)
Thorak: Retraksi (+)
Pulmo : Vesikuler (+/+), rh (+/+), wh (-/-),
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen : Bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-),
A Hipersalivasi
P Medikamentosa :
-IVFD NACL 0,9% 20,6 cc/jam
- Bactecyn 2x170 mg IV
- Ranitidin 3x1/3 amp IV
- Transamin 3x1/3 amp IV
- VIit K 1x1/3 amp
- Phenitoin 3x30 mg IV
- PCT 3x35 mg IV
- Sibital 2x1,75 mg IV
Non Medikamentosa :
- Diet via oral:
- ASI

17
Tanggal 17 April 2019
Keterangan
S Apneu, kejang
O KU: Sangat lemah, sianosis perifer (+), udem anasarka (+),
post op shunt hr ke 7, tangis (-), gerak (+), BAB-/BAK-
Terpasang infus, ogt (CPL coklat +), ventilator
Kesadaran : Composmentis
LK : 43 cm
HR : 96 x/menit
RR : 40 x/menit
Suhu : 36,6°C
SpO2 : 76%
Pk 09.00 : Bayi apneu, sianosis seluruh tubuh -> RJP +/- 15s
-> no resp
Pk 09.15 : evaluasi airway -> bagging -> asistole -> RJP
Ulang
Pk 09.45: respon (-), RC -/-, Edukasi Klg -> dinyatakan
meninggal.
Mata : CA(-/-), SI (-/-)
Hidung: Napas cuping hidung (+)
Thorak: Retraksi (+)
Pulmo : Vesikuler (+/+), rh (+/+), wh (-/-),
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen : Bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-),
A Hipersalivasi
P Medikamentosa :
- IVFD NACL 0,9% 20,6 cc/jam
- Bactecyn 2x170 mg IV
- Ranitidin 3x1/3 amp IV
- Transamin 3x1/3 amp IV

18
Keterangan
- VIit K 1x1/3 amp
- Phenitoin 3x30 mg IV
- PCT 3x35 mg IV
- Sibital 2x1,75 mg IV
Non Medikamentosa :
- Diet via oral:
- ASI

19

Anda mungkin juga menyukai