Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbesar pada

populasi usia 65 tahun ke atas dengan jumlah kematian yang lebih banyak

ditemukan pada negara berkembang (Rasmaliah dkk, 2018). Salah satu penyakit

kardiovaskular yang banyak dijumpai di masyarakat Indonesia adalah stroke.

Stroke merupakan urutan kedua penyakit mematikan setelah penyakit jantung.

Serangan stroke lebih banyak dipicu oleh hipertensi, yang kedua diabetes mellitus

dan obesitas.

Menurut World Health Organization (2015) kejadian stroke di dunia

diperkirakan mencapai 200 kasus per 100.000 penduduk. Di Indonesia,

diperkirakan sekitar 500.000 penduduk mengalami stroke dan 125.000 orang

meninggal dan sisanya mengalami cacat ringan hingga cacat berat (Pudiastuti, 2011

dalam Rasmaliah dkk, 2018). Menurut data Riskesdas (2018) bahwa Provinsi Bali

menempati urutan ke 17 di Indonesia dengan prevalensi penderita stroke sebesar

10%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar bahwa selama

tahun 2016, sudah ditemukan kasus stroke sebanyak 1.219 kasus (Dinkes Kab

Gianyar, 2016). Sedangkan di wilayah Puskesmas Sukawati I, total pasien stroke

berjumlah 55 orang dimana terdiri dari 20 perempuan dan 35 laki-laki.

Stroke merupakan sebuah manifestasi klinis dari gangguan peredaran darah

otak yang menyebabkan defisit neurologis (Karolus, 2017). Stroke adalah kelainan
pembuluh darah dimana penyebabnya adalah penyumbatan atau pecahnya

pembuluh darah di otak. Faktor risiko terjadinya stroke adalah usia, jenis kelamin,

status tekanan darah dan komplikasi dari penyakit kronis lainnya seperti diabetes

mellitus. Selain faktor tersebut, pola makan yang salah dimana terlalu banyak

mengonsumsi makanan berlemak, makanan tinggi garam dan kurangnya olahraga

dapat menyebabkan serangan stroke terjadi (Aru, 2009).

Penyakit stroke bisa disembuhkan dengan melakukan fisioterapi

(Balitbangkes RI, 2014). Tujuan dari dilakukannya fisioterapi adalah untuk

mengaktifkan kembali anggota gerak yang lumpuh agar dapat kembali beraktivitas

dan meningkatkan kualitas hidup dari pasien stroke itu sendiri (Karolus, 2017).

Pemberian fisioterapi dapat diberikan dalam bentuk program latihan di rumah

dengan melibatkan keluarga pasien itu sendiri. Keterlibatan keluarga diharapkan

mampu memberikan manfaat yang baik karena keluarga merupakan pertama pasien

dalam menjalankan proses kesembuhannya (Sudomo, 2010 dalam Rasmaliah dkk.

2018).

Dukungan keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan

mulai dari tahapan peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan sampai dengan

rehabilitasi (Karolus, 2017). Dukungan keluarga dapat diperoleh dari anggota

keluarga yang meliputi; suami, istri, anak, cucu atau kerabat (Kuntjoro, 2002 dalam

Karunia, 2016). Menurut Friedman (1998, dalam Rasmaliah dkk, 2018)

mengatakan keluarga merupakan penyedia layanan kesehatan utama bagi pasien

yang mengalami penyakit kronis khususnya stroke. Diharapkan keluarga dapat

membantu kebutuhan pasien stroke sehingga pasien dapat menuju ke arah mandiri.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah

yaitu “Gambaran Dukungan Keluarga pada Lansia dengan Stroke di Puskesmas

Pembantu Batubulan II”

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran dukungan keluarga pada lansia dengan stroke di

Puskesmas Batubulan II ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran dukungan keluarga pada lansia dengan stroke di

Puskesmas Batubulan II

1.3.2 Tujuan Khusus

a Mengidentifikasi gambaran dukungan keluarga pada lansia dengan stroke

di Puskesmas Batubulan II

b. Mengidentifikasi karakteristik dukungan keluarga pada lansia dengan

strok meliputi ; umur, jenis kelamin, pekerjaan

1.4 Mafaat Penelitian

a. Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan perawatan pada

lansia dengan stroke

b. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan


Menambah dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi

terapan bidang keperawatan pada pada lansia lansia dengan stroke

c. Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasi tindakan keperawatan

pada lansia dengan stroke

d. Bagi instansi kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan institusi pelayanan

kesehatan memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan stroke

Anda mungkin juga menyukai