Anda di halaman 1dari 2

Resume 7

Nama : Hutomo Rezky Noorsukma

NPM : 1906449415

Prodi : Ilmu Bedah

Dalam proses berpikir menentukan keputusan berdasarkan medicolegal assessment yang


berprinsip clinical judgement kita harus berpikir apakah diagnosis kita tepat? Apa terapi yang
kita berikan benar? Apakah konsep penegakan diagnosis tepat? Apakah teknik yang kita
gunakan tepat?. Logical Sequence of clinical care :

1. Situation Setting -> Situasi spesifik yang dihadapi pasien saat itu karena berbeda
penanganan dan situasinya
2. Clinical problems -> menyelesaikan dengan baik, klinisi harus merumuskan
pertanyaan yang tepat dan relevan
3. Hypothesis _> lanjutan dari yang kedua , inti dari sesuatu
4. Conceptual framework -> proteksi atas clinical argument

Fallacy dianggap sebagai berita salah yang dianggap benar. Sistematika bahasan saat ini
dimulai dari cara berfikir digambarkan sesuai warna yang kita sebut 6 topi berpikir yang
dibagi :

1. Putih : netral
2. Merah : hati-hati,
3. Hitam : cenderung menyalahkan
4. Kuning :
5. Hijau :
6. Biru :

Seorang critical thinking tidak akan mengatakan suatu yang egosentris, pikiran selalu bisa
diimprove (terbuka dengan masukan orang lain). Bagaimana kita bisa mengatasi egosentris,
maka kita harus mengenali emosi, sosio-centric. Critical thinking akan berpikir lebih akurat
dan cenderung cepat. Hal yang diperhatikan dalam critical thinking itu cenderung tidak
berputar-putar dan bertujuan mengatasi bila ada masalah bukan hanya memikirkan bahwa
masalah dalam sudut pandang satu sisi sehingga tidak salah menilai dalam satu masalah.
Persepsi kita dalam memahami sebuah pertanyaan yang menghasilkan sebuah asumsi dan
mendorong kita melakukan aksi. Tapi sebaiknya dalam hidup sehari-hari bekerja kita
bertindak berdasaerkan evidence based yang ada. Jika ada kedua orang melakukan kontak
dan berasumsi, asumsi kedua orang itu bisa saja benar, namun bila berdebat dengan orang
akan bergantung dengan dasar apa yang akan kita argumentasikan. Anda tidak bisa
memaksakan sesorang selalu mengikuti kehendak anda. Ada kalanya ego kita harus dikuasai
dan tidak bisa serta merta memaksakan apa yang menjadi pikiran kita. Jangan mencari sebuah
bukti tanpa argument yang jelas. Argumen digunakan untuk menyanggah dan tentu selalu
didasari oleh bukti yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai