Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS

HBNCBSBO!SBEJPHSBGJT!TBSLPNB!TJOPWJBM!CJGBTJL!QBEB!TJLV!LJSJ

Tjubohhboh!Gjsnbo!Q2-!Xjkbzb!J!Nbef3
Staf Bagian/SMF Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar1
PPDS 1 Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soetomo Surabaya
(Stase RSUP Sanglah Denpasar) 2

BCTUSBL

Sarkoma sinovial merupakan tipe sarkoma keempat yang tersering. Kejadiannya antara 5-10% dari seluruh sarkoma jaringan
lunak dan prevalensinya lebih banyak terjadi antara usia 15-40 tahun. Sarkoma sinovial sering salah dalam diagnosa awal
yaitu sebagai suatu proses keradangan, oleh karena karakteristiknya yang tumbuh lambat,berpenampilan jinak pada beberapa
studi imaging, ukuran yang bervariasi dan keluhan nyeri yang mirip bersamaan dengan trauma. Dilaporkan wanita, 17 tahun
dengan sarkoma sinovial. Tumor primernya berada pada siku sebelah kiri sejak tahun 2004. Sejak saat itu, pasien mengeluh
nyeri baik pasif maupun aktif pada siku kiri serta nyeri tekan. Pasien menolak untuk dilakukan pembedahan dan prosedur
medis lainnya yang telah direncanakan dan dijelaskan kepadanya dan keluarganya. [MEDICINA. 2012;43:131-6].

Kata kunci!;!tbslpnb!tjopwjbm!cjgbtjl-!tjlv!ljsj-!qfodjusbbo!sbejpmphj

SBEJPHSBQIJD!JNBHJOH!PG!CJQIBTJD!TZOPWJBM!TBSDPNB!PO!MFGU!FMCPX
Tjubohhboh!Gjsnbo!Q2-!Xjkbzb!J!Nbef3
Department of Radiology, Medical School, Udayana University/Sanglah Hospital Denpasar1
Resident of Department of Radiology, Medical School, Airlangga University/Dr.Soetomo Hospital Surabaya (Stases at
Sanglah Hospital Denpasar) 2

BCTUSBDU

!Synovial sarcoma is the fourth most common type of sarcoma. It represents between 5% -10% of all soft tissue sarcomas
and most prevalent in aged between 15 - 40 years/! Synovial sarcoma is the most commonly misdiagnosed soft tissue
malignancy, initially as an inflammation process,often because it may be slow-growing, have a benign appearance on imaging
studies, may vary in size, and may have pain similar to that associated with trauma. A rare case is presented of 17 years old
women with a synovial sarcoma biphasic. The primary tumor originated in the left elbow since 2004. Since then, the patient
has had repeated passive or active left elbow pain and tenderness. No history of trauma. She has not developed metastases
of the lung. The patient refused to have surgery and others medical procedures that already planned and explained to her.
The conclusion of this case report point that radiology is important to diagnosis and planning for further management.
[MEDICINA. 2012;43:131-6].

Keywords : tzopwjbm!cjqibtjd!tbsdpnb-!mfgu!fmcpx-!sbejpmphz!jnbhjoh

PENDAHULUAN terjadi di ekstremitas terutama adanya suatu mineralisasi tumor.


ekstremitas bawah. Gejala yang Tulang cenderung tidak terlibat,
Sarkoma sinovial sering paling umum dari sarkoma sinovial namun pada 15-20% kasus terdapat
terjadi pada remaja dan dewasa adalah pembengkakan atau massa reaksi periosteal, erosi tulang yang
muda, dengan mayoritas pada usia yang mungkin sangat nyeri di daerah superfisial atau adanya suatu invasi ke
15-40 tahun. Di Amerika Serikat, dekat persendian. Lamanya gejala tulang. Kerusakan tulang yang besar
prevalensinya berkisar 2,5-10% dan pertumbuhan awal yang lambat jarang terjadi dan sebagian besar
dari semua sarkoma. Di Indonesia dapat memberikan kesan palsu disebabkan oleh sarkoma sinovial
belum ada data tentang sarkoma sebagai suatu proses jinak,terkadang yang berdiferensiasi buruk. Invasi
jaringan lunak, baik yang berbasis tumor besar tanpa keluhan nyeri yang agresif ke tulang dan kerusakan
rumah sakit maupun yang berbasis sehingga dapat dikelirukan sebagai trabekulasi di kanal sumsum
komunitas. Sampai saat ini penyebab suatu proses keradangan seperti tulang dapat dilihat pada sekitar
pastinya belum diketahui tetapi artritis, bursitis, atau sinovitis.1-4 5% dari kasus. Modalitas lain yang
diperkirakan terdapat peran faktor Pemeriksaan radiografi dapat digunakan adalah dpnqvufe!
radiasi, bahan kimia, riwayat trauma, konvensional adalah studi awal yang upnphsbqiz (CT) scan termasuk
dan mutasi genetik pada “tufn!dfmm! penting. Pada sekitar 25% kasus, CT angiografi dalam mendeteksi
nftfodiznbm”. Hampir 50% kasus adanya kalsifikasi menunjukkan lokasi asal, tingkat lesi, keterlibatan

¹ º » ¼ ½ ¾ ¿ ¾ À ¿ ½ Á Â Ã Ä Å Â Æ Ã » ½ ¼ Ç È É È
MEDICINA Ê Ë Ì Í Î Ï Ð Ñ Ò Ó Ì Ï Ì Ô Õ Ê Ï Ð Ö Õ × Ø Õ

limfatik serta keterlibatan pembuluh pasien didiagnosis awal sebagai memutuskan untuk berobat langsung
darah yang mensuplai massa tumor osteomielitis TB. Setelah beberapa ke RSUP Sanglah Denpasar Bali
tersebut. Ada tiga subtipe histologis kali rangkaian pengobatan tidak dengan membawa rujukan dari RSU
utama dari sarkoma sinovial yaitu didapatkan hasil yang diharapkan di Mataram Lombok NTB.
bifasik (20-30%), monofasik (50- mana pembengkakan dan rasa nyeri Pada tanggal 06 Juni 2011,
60%) dan yang berdeferensiasi pada siku kirinya tidak berkurang. penderita melakukan serangkaian
buruk (15-25%).5-9 Pada tanggal 31 Januari 2009, pemeriksaan lanjut di poliklinik
Oleh karena potensi atas rekomendasi dokter bedah Orthopaedi RSUP Sanglah
perilakunya yang agresif, penilaian di RSU Mataram Lombok NTB, Denpasar yang berupa pemeriksaan
patologis untuk sf.tubhjoh dan pasien melakukan pemeriksaan pemeriksan fisik, laboratorium
penilaian radiologis adalah penting biopsi jaringan pada pada siku penunjang termasuk pemeriksaan
untuk mengevaluasi sejauh mana lesi kiri dan dengan kesimpulan suatu pencitraan radiologi konvensional
tersebut serta untuk mengarahkan keganasan, Tzopwjbm! Tbsdpnb! (foto dada PA, foto sendi siku AP/
terapi yang sesuai.10 Dalam Cjqibtjd (Hbncbs!2). Lateral kiri dan cpof! tvswfj). pada
laporan kasus ini bertujuan untuk Setelah pasien melakukan tanggal 09 Juni 2011 dilakukan
memaparkan temuan pencitraan serangkaian pengobatan baik medis dengan MSCT scan serta CT
radiologi konvensional, Nvmuj! Tmjdf! maupun nonmedis sampai kurang angiography pada siku sebelah kiri
Dpnqvufs! Upnphsbqiz (MSCT) lebih hampir dua tahun, tidak juga tersebut.
scan dan CT angiografi. Karena didapatkan hasil yang memuaskan Pemeriksaan fisik pasien
modalitas ini cukup sering gunakan maka pasien dan keluarganya diperoleh status lokalis pada siku
yang tentu dapat memberikan
informasi yang cukup untuk
membantu menegakkan diagnosis
serta menuntun rencana tindak
lanjutnya oleh tim multidisiplin.

ILUSTRASI K A S U S

! Perempuan, umur 17 tahun,


dengan keluhan adanya benjolan
pada siku kiri sejak tahun 2004.
Hbncbs! 2/! Gambar hasil biopsi yang menunjukkan suatu sarkoma
Benjolan tersebut awalnya kecil pada
sinovial bifasik, terlihat koeksistensi kedua komponen epitel kelenjar dan
tepi luar siku kiri yang tampak seperti
komponen sel tqjoemf.
jerawat yang kemudian makin lama
makin bertambah besar dan hingga
sekarang sudah sebesar telur angsa.
Penderita juga merasakan nyeri pada
benjolan tersebut dan dirasakan
menetap baik saat istirahat maupun
beraktifitas. Nyeri bertambah jika
benjolan tersebut ditekan. Tidak
ada riwayat trauma pada siku kiri
sebelumnya, tidak ada riwayat
demam, tidak adanya riwayat batuk
lama atau batuk darah dan tidak ada
riwayat keluarga dengan keluhan
yang sama.
Penderita telah berobat
sebelumnya di RSU Mataram
Lombok NTB dengan keluhan
adanya benjolan pada siku kiri dan
terasa nyeri baik nyeri aktif maupun Hbncbs!3B!ebo!3C/!!Tampak massa jaringan lunak pada daerah siku
pasif. Dari hasil pemerikssan dokter, kiri dengan jaringan parut. Daerah siku kiri ini sulit untuk digerakkan.!!!!!

Ù Ú Û

Ê Ü Î Ô Ó Ý Í Ö Í Ï Ö Ý Þ ß Ð à Ì ß á Ð Ô Ý Ó
ó ô õ ö ÷ ø ó ô ù ú ö û ö ü ô ø ö ý ø ÷ þ ÿ ö ù ú ô ö û  ý ÷  ö ô  ô ó û ÷ ü ô ÷ ý   þ    ÿ ÷   
           

kiri yaitu adanya benjolan pada sisi arteri sfddvsfou radialis dan ulnaris
postero-lateral siku kiri dengan kiri dan melingkupi arteri tersebut.
jaringan parut yang menurut Tidak tampak kelainan pada tulang
pasien adalah bekas operasi kecil. radius dan ulna kiri (Hbncbs!
Kulit disekitarnya berwarna coklat 7-8-9-:).
kehitaman, teraba massa jaringan Atas dasar hasil pencitraan
lunak dengan ukuran 10 x 8 x 3 radiologi tersebut tim bedah
cm, pada palpasi teraba hangat, Orthopedi RSUP Sanglah akan
permukaan rata, konsistensi kenyal dilakukan pengangkatan massa
serta nyeri tekan (Hbncbs! 3). tumor tersebut dengan diusahakan
Pergerakan atau Sbohf! pg! Npujpo penyelamatan dari ekstremitas
(ROM) pada siku kiri terbatas baik tersebut. Tetapi bila tidak
gerak aktif maupun pasif sedangkan memungkin untuk penyelamatan
ROM bagian distal masih dalam ekstremitas tersebut maka akan
batas normal. Tidak ditemukan Hbncbs! 5! )gpup! boufcsbdijj!! dikakukan amputasi terhadap
pembesaran kelenjar getah bening qspzfltj!BQ0mbufsbm!ljsj*/!Tampak ekstremitas tersebut dalam hal ini
regional. massa jaringan lunak di daerah siku adalah siku kiri dan dilanjutkan
Pada pemeriksaan pencitraan kiri tanpa proses destruksi korteks dengan kemoterapi. Akan tetapi,
radiologi konvensional dengan foto tulang di sekitarnya. setelah prosedur tersebut dijelaskan
dada proyeksi PA (posteroanterior) kepada pasien dan keluarganya dan
dan pemeriksaan cpof! tvswfz sampai saat laporan kasus ini selesai
disimpulkan tidak tampak proses Pada pencitraan radiologi dibuat, pasien dan keluarganya
metastase pada paru dan tulang dengan MSCT scan dengan 64 memilih untuk menunda prosedur
(Hbncbs! 4). Foto antebrachii slices dan CT angiography yang tersebut. Akhirnya pasien pulang
proyeksi AP/lateral kiri dan foto dilakukan pada tanggal 09 Juni kembali ke Lombok NTB.
Elbow proyeksi AP/lateral kiri, 2011, disimpulkan sebagai massa
disimpulkan sebagai suatu qsjnbsz! mpcvmbufe! tpgu! ujttvf dengan DISKUSI
tpgu! ujttvf! uvnps! fmcpx! ljsj komponen kalsifikasi di daerah
(Hbncbs!5-6). sendi siku kiri yang meluas sampai Adanya benjolan di daerah
intraartikular, mendapat gffejoh dari siku yang awalnya kecil kemudian

Hbncbs! 4! )gpup! ebeb! qspzfltj!


QB*/ Tidak tampak proses metastase,
tidak tampak lesi litik/blastik atau
destruksi pada tulang-tulang.

Hbncbs!6!)gpup!tfoej!tjlv!qspzfltj!BQ0mbufsbm!ljsj*/ (A) Trabekulasi


tulang tampak porotik,tidak tampak lesi litik/blastik, tidak tampak destruksi
korteks tulang. (B) Tampak massa jaringan lunak pada regio elbow kiri
dengan komponen kalsifikasi di dalamnya (panah).

â ã ä å æ ç è ç é è æ ê ë ì í î ë ï ì ä æ å ð ñ ò ò
MEDICINA       ! " #    $ %   & % ' ( %

lunak dengan gambaran tulang yang


porotik disertai kalsifikasi pada massa
jaringan lunak tersebut. Pada literatur
disebutkan gambaran radiologi
konvensionalnya disamping adanya
gambaran massa jaringan lunak
dan kalsifikasi (oleh karena adanya
proses mineralisasi dari tumor) juga
disebutkan adanya suatu proses erosi
superfisial, reaksi periosteal serta
invasi ke tulang, sedangkan pada
kasus ini tidak ditemukan adanya
destruksi atau invasi ke daerah
tulang-tulang disekitarnya. Pada
pencitraan dengan MSCT 64 slices
dan CTA (angiografi) disebutkan
adanya suatu massa yang mpcvmbufe
dengan komponen kalsifikasi di
daerah siku kiri yang meluas sampai
intraartikular dan mendapat gffejoh
dari arteri sfddvsfou! sbejbmjt dan
ulnaris kiri serta melingkupi arteri
tersebut. Tidak tampak kelainan
pada tulang radius kiri dan ulna kiri.
Berdasarkan Uif! BKDD!
Dbodfs! Tubhjoh! Bumbt edisi ke-6
Hbncbs!7!)CT scan!75!tmjdft!tfoej!tjlv!ljsj*/!Tampak massa jaringan tahun 2006 dan Uif! BKDD! Dbodfs!
lunak yang lobulated di regio siku kiri yang meluas dengan komponen Tubhjoh!Nbovbm!Iboecppl edisi ke-
kalsifikasi di dalamnya. 7 tahun 2010, pada kasus ini dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
tumbuh membesar secara perlahan dan dapat melibatkan persendian 1. Massa jaringan lunak (tumor)
selama kurang lebih 7 tahun, terasa serta sering dikelirukan sebagai pada siku kiri yang berukuran
nyeri yang menetap dan siku kiri suatu proses keradangan sendi oleh lebih besar dari 5 cm (T2)
semakin tidak dapat digerakkan. karena memiliki tampilan yang jinak dan lokasi massa atau tumor
Pada pemeriksaan fisik pasien seperti suatu proses imflamasi. tersebut termasuk effq!uvnps
tersebut ditemukan adanya massa Selanjutnya dilakukan yaitu berada di superficial
jaringan lunak atau tumor pada siku serangkai pemeriksaan penunjang sampai fasia dengan invasi atau
kiri dengan ukuran yang lebih besar termasuk radiologi konvenstional, melewati fasia dibawahnya.
dari 5 cm, konsistensi kenyal,adanya MSCT scan dan CTA (angiografi) Jadi termasuk dalam kriteri
nyeri tekan tanpa riwayat trauma termasuk pemeriksaan jaringan T2b.
sebelumnya. Hal ini menunjukkan atau patologi anatomi didapatkan 2. Tidak ditemukan adanya
bahwa penyakit tersebut berkembang diagnosa akhir sebagai suatu metastase ke kelenjar getah
secara perlahan atau bersifat “tmpx! nbmjhobodz-! tzopwjbm! tbsdpnb! bening regional (N0).
hspxjoh”/ Pembengkakan tersebut cjqibtjd dan ijtupmphjd! hsbef (G2 3. Tidak ditemukan adanya
awalnya dikelirukan sebagai suatu = npefsbufmz! ejggfsfoujbufe). Pada metastase jauh (M0).
proses keradangan, dalam hal ini pemeriksaan radiologi konvensional 4. Sedangkan untuk ijtupmphjd!
pasien didiagnosis awal sebagai suatu yaitu foto dada dan cpof! tvswfz hsbejoh! (G) termasuk ke
osteomielitis TB. Hal ini dikuatkan tidak ditemukan adanya suatu dalam G2 yaitu : npefsbuf!
dalam literatur yang menyebutkan proses metastase pada paru dan ejggfsfoujbufe, sehingga pada
bahwasannya jenis tumor jenis ini tulang-tulang, Sedangkan pada foto kasus ini disimpulkan tubhf!
(tzopwjbm! tbsdpnb! cjqibtjd) dapat sendi siku kiri proyeksi AP/lateral hspvqjoh!-nya adalah T2b
mengenai ekstremitas atas (siku) tampak adanya suatu massa jaringan N0 M0 G2 dengan bobupnjd!
tubhf atau qsphoptujd! hspvqt

) * +

 ,  $ # -  &   & - . / 0  / 1 $ - #
D E F G H I D E J K G L G M E I G N I H O P G J K E Q G L Q R N H S G E T Q E D L H M E H N T U O V U T P H W X Y Z [ \ ] ^ ^ \ ] ^ _ Z ` a \ ] b c d Z e \ f \ g h \ i j

terjadi pada remaja dan dewasa muda


dengan mayoritas pada usia 15-40
tahun serta lokasi tumor mayoritas
mengenai daerah ekstremitas.
Tumor ini tumbuh lambat
dapat memberikan kesan palsu
sebagai suatu proses yang jinak dan
dengan spektrum klinis yang sering
dikelirukan sebagai suatu proses
keradangan sendi. Pada kasus ini
awalnya didiagnosis sebagai suatu
osteomielitis TB.
Terdapat tiga subtipe
histologis utama dari sarkoma
sinovial yaitu tipe bifasik, tipe
monofasik dan tipe qppsmz!
ejggfsfoujbufe/ Pada kasus ini
termasuk pada tipe bifasik. dengan
ijtupmphjd!hsbef (G2 = npefsbufmz!
ejggfsfoujbufe).
Pemeriksaan pencitraan
radiologi yang ditunjang dengan
pemeriksaan patologi anatomi
merupakan pilihan dalam
membantu menegakkan diagnosis,
penatalaksaan awal, sf.tubhjoh serta
penatalaksanaan lanjutan, mengingat
residifitas tumor ini cukup tinggi
yaitu 81.97%. Dalam hal ini, sangat
diperlukan suatu kerjasama dari
pasien,keluarga pasien serta tim
multidisiplin dalam penatalaksaan
pasien ini agar diperoleh hasil yang
Hbncbs!8!)CT scan!75!tmjdft*/!Tampak gambaran massa jaringan lunak memuaskan.
pada siku kiri yang lobulated dan meluas ke intrartikuler. Tidak tampak
kelainan pada tulang radius dan ulna kiri. DAFTAR PUSTAKA
adalah termasuk ke dalam siku kiri tersbut. Hasil pengangkatan 1. Imaging of Synovial Sarcoma
tubhf IIB. Tubhf II disebutkan tumor tersebut diharapkan juga with Radiologic-Pathologic
mpdbm! sfdvssfodf-nya adalah untuk mendapatkan sediaan Correlation. RadioGraphic
81.97%, ejtfbtf.gsff! tvsgjwbm patologi anatomi yang representatif Journal. 2006;26:1543-65.
adalah 71.68% dan pwfsbmm! sehingga diperoleh sftubhjoh 2. Synovial Sarcoma:
tvsgjwbm adalah 80.89%. histologi baru. Sf.tubhjoh ini sangat Clinicopathologic
diperlukan untuk penatalaksanaan Fe a t u r e s, Tr e a t m e n t , a n d
Berdasarkan tumor staging selanjutnya mengingat residifitas Prognosis (Diakses 11 Juni
tersebut direncanakan akan tumor ini cukup tinggi. 2011). Diunduh dari ULR:
dilakukan suatu proses pembedahan http://www.orthosupersite.
atau operasi pengangkatan massa RINGKASAN com/article/30(12): 1020.
tumor tersebut dengan semaksimal 3. The Sarcoma Learning
mungkin juga untuk menyelamatkan Kasus sarkoma sinovial Center: Synovial Sarcoma
fungsi ekstremitas kiri dan pilihan termasuk kasus yang cukup jarang, (diakses 7 Juli 2011).
terakhir bila tidak memungkinkan merupakan keganasan primer Diunduh dari URL:http://
durante operasi adalah amputasi dari jaringan lunak yang umum, sering w w w. s a r c o m a h e l p. o r g /

2 3 4 5 6 7 8 7 9 8 6 : ; < = > ; ? < 4 6 5 @ A B C


MEDICINA k l m n o p q r s t m p m u v k p q w v x y v

learning_center/synovial_
sarcoma.html.
4. Synovial sarcoma (diakses
10 Juli 2011). Diunduh dari
URL:http://www.cancer.
gov/cancertopics/factsheet/
Site-Types/synovial.
5. Atlas of Genetic and
Cytogenetic Oncology and
haematology : Sost tissue
tumor : Synovial sarcoma
(Diakses 10 Juli 2011).
Diunduh dari URL:http://
atlasgeneticsoncology.org/
Tumor/synovSarcID5044.
html.
6. Sarkoma Jaringan lunak,Soft
Tissue Sarcoma (Diakses
10 Juli 2011). Diunduh dari
h t t p : / / i l mu b e d a h . i n f o /
sarkoma-jaringan-lunak-soft-
tissue-sarcoma-20110509.
html.
7. Greenspan,Adam.
Orthopedic Imaging: A
practical approach. Edisi ke-
4. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins;2004.
8. David Sutton.Textbook
of Radiology and
Imaging vol. 2. Edisi ke-
Hbncbs!9!)DU!bohjphsbgj*/!Tampak gambaran massa jaringan pada regio 7. Philadelphia: Churchill
siku kiri dengan feeding arterinya. Livingstone,Elsevier Science
Ltd;2003.
9. Mark J.Kransdorf, Mark
D.Murphy. Imaging of Soft
Tissue Tumors. Edisi ke-
2. Philadelphia: Lippincott
Williams and Wilkins;2006.
10. Ernest U.Conrad III.
Orthopaedic Oncology:
Diagnosis and Treatment.
New York: Thieme Medical
Publishers;2008.
11. The AJCC Cancer Staging
Manual. Edisi ke-7. New
york: Springer-Verlag;2010.
12. The AJCC Cancer Staging
Atlas. Edisi ke-6. New york:
Springer-Verlag; 2006.
Hbncbs!:!)DU!bohjphsbgj*/!Tampak massa jaringan lunak di regio siku
kiri yang lobulated dengan feeding arteri dari arteri reccurent radialis dan
ulnaris kiri dan melingkupi arteri tersebut.

z { |

k } o u t ~ n w n p w ~  € q  m € ‚ q u ~ t

Anda mungkin juga menyukai