Pihak-pihak yang dapat membantu terlaksananya program FLOBEE ditunjukan dalam
Pemerintah Provinsi Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur
Penanam Dinas Peternakan
Modal/Investor
Masyarakat, Produsen, dan Konsumen
Gambar 2.2 Pihak-pihak yang dapat mewujudkan program FLOBEE
Berdasarkan Gambar 2.2 dapat dijelaskan pihak-pihak terkait yang
meliputi: Pemerintah Provinsi Jawa Timr Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut berperan dalam pembangunan program yang akan dilaksanakan untuk beberapa tahun ke depan. Sehingga, demi terwujudnya peternakan lebah apung yang akan dibuat nanti maka diperlukan persetujuan dari pemerintah serta anggaran dana untuk mewujudkan gagasan dalam sepuluh tahun yang akan mendatang demi kemajuan sektor peternakan di Indonesia. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur juga ikut berperan karena disini Peternakan Lebah Apung dibangun di wilayah laut, tepatnya di wilayah pesisir pantai. Di mana pembangunan ini membutuhkan persetujuan dan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur sehingga sangat penting untuk berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dalam hal ini. Dinas Peternakan Dinas peternakan provinsi berperan dalam pembinaan dan pemberian pelayanan umum dari pembangunan “FLOBEE” dalam upaya pemanfaatan wilayah pesisir pantai sebagai solusi penyempitan lahan di darat guna menyediakan kebutuhan pangan asal ternak (madu). Penanam Modal/Investor Penanam modal/investor berperan untuk memberikan bantuan dana kepada peternak berupa modal baik uang maupun material untuk membangun atau merealisasikan konsep program “FLOBEE”
Masyarakat dan konsumen
Masyarakat berperan penting dalam persetujuan pembangunan peternakan lebah apung tersebut karena masyarakat juga akan mendapatkan dampak dari pembangunan peternakan itu. Masyarakat dan konsumen menjadi faktor yang juga penting untuk mengukur kesuksesan produksi madu serta berperan dalam menganalisis sektor perindustrian serta langkah pekerjaan yang terdapat dalam penaungan dinas peternakan dan peternak yang berusaha meningkatkan mutu kualitas pangan serta produktivitas pengolahan.
2.5 Langkah Yang Harus Dilakukan Untuk Program SOTO
Program FLOBEE ini diharapkan dapat berjalan 9-10 tahun dan terjadwal, yaitu 1-2 tahun pertama adalah melaksanakan pengenalan program kepada khalayak ramai, perancangan bangunan dengan matang, melakukan survey pemilihan material yang baik dan kuat, pemantapan lokasi dan mesin- mesin produksi madu. Dalam artian melakukan sebuah pembinaan secara bertahap agar semua pihak masyarakat serta lingkungan dapat berkontribusi dengan adanya sosialisasi yang mengedepankan jalan pemikiran kepentingan bersama. Peternak atapun masyarakat dapat mengerti bahwa selain adanya peternakan di wilayah daratan, namun ada solusi atau inovasi peternakan di wilayah perairab untuk mengatasi lahan yang telah menyempit akibat pembangunan perumahan. Untuk kedepannya, diharapkan para peternak dapat mengembangan peternakan ini secara konsisten, sehingga tidak merugikan pihak pemerintah yang telah menyuplai dana. Tahun ke 3-4 pelaksaan pembangunan peternakan lebah berbasis apung, yaitu proses penata awal dalam melangsungkan dijalankannya rangkaian sistem produksi madu secara efektif dan efisien. Pada tahun ini pelaksanaan program FLOBEE akan dikunjungi oleh pemerintah dan instansi perusahaan. Dinas Peternakan setiap dua bulan sekali akan mengawasi dan mengontrol. Bila ada kesalahan teknis dijalankannya pembangunan di wilayah perairan, mungkin meliputi kesalahan material, kesalahan dalam sistem pengeboran, dan lain-lain, maka akan ada mentoring untuk sistem pembangunannya. Tahun 5-6 pelaksaan program dan evaluasi tahap 1 dimana pihak pemerintah, pihak perusahaan, maupun investor terus mengawasi sistem kemanageran sehingga dapat menjalankan program FLOBEE dengan pembangunan yang aman dan berkualitas. Tahun ke 7-8 kelanjutan pelaksanaan program dari tahun sebelumnya tetap melakukan monitoring dan pengembangan program ini agar lebih terencana dengan pembangunan yang lebih tertata. Ditahun ke-9 sampai 10 diharapkan proses pembangunan peternakan lebah berbasis apung ini dapat berakhir dan pelakasanaan evaluasi tahun sebelumnya untuk mengetahui segala aspek tentang program ini. Langkah-langkah program ini dapat disimpulkan pada Tabel 2.1 No. Tahun Pelaksanaan program Pengenalan program kepada masyarakat 1 Ke- 1 dan ke-2 dan pemantapan rancangan FLOBEE 2 Ke- 3 dan ke-4 Pelaksaan pembangunan peternakan lebah berbasis apung (FLOBEE) 3 Ke- 5 dan ke-6 Pelaksaan program pembangunan FLOBEE berkelanjutan dan evaluasi tahap 1 4 Ke- 7 dan ke-8 Pelaksaan program FLOBEE berkelanjutan 5 Ke- 9 sampai 10 Pelaksanaan program pembanguan FLOBEE dan evaluasi tahap 2 (berakhirnya pelaksanaan program) dan bisa direalisasikan kepada peternak dan masyarakat Tabel 2.1 Strategi Pelaksanaan Program