Anda di halaman 1dari 2

Konflik Teluk Persia Memanas, AS

Jatuhkan Sanksi ke Menlu Iran

Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Luar


Negeri Iran yaitu Mohammad Javad Zarif, dengan alasan yang
bersangkutan telah bertindak atas nama pemimpin tertinggi
Negeri Persia yaitu Ali Khamenei.
Menteri Luar Negeri Zarif adalah pendukung utama kebijakan
Ayatollah Khamenei di seluruh kawasan Teluk dan di seluruh
dunia .Zarif dianggap terlibat dalam perilaku ilegal yang
dilakukan rezim mafia (khamenei) lainnya tetapi zarif
mengabaikan sanksi yang dijatuhkan oleh AS.
Alasan AS menuduh zarif karena ia sebagai juru bicara utama
Iran di seluruh dunia dan AS menganggap Zarif sebagai ancaman
besar bagi agenda mereka.
setelah Washington mengumumkan sanksi terhadap Zarif,
penasihat keamanan nasional Gedung Putih yaitu John Bolton,
mengatakan AS akan memperbarui sanksi keringanan untuk
program nuklir Iran yang memungkinkan Rusia, China, dan
negara-negara Eropa untuk melanjutkan kerja sama nuklir sipil
mereka dengan Teheran.
surat kabar Washington Post  mengatakan Menteri Keuangan AS
yaitu Steven Mnuchin, berargumen untuk memperbarui
keringanan terkait atas keberatan Pompeo dan Bolton.

Alasannya adalah jika itu tidak diperpanjang, maka Washington


harus memberi sanksi kepada perusahaan-perusahaan Rusia,
China, dan Eropa yang terlibat dalam proyek dengan Iran, sebagai
bagian dari kesepakatan nuklir 2015.

Pemerintah AS pertama kali mengancam akan menjatuhkan


sanksi kepada Zarif bulan lalu, tetapi mengalah untuk
mengizinkannya mengunjungi New York, sementara secara ketat
membatasi kebebasannya bergerak di dalam kota.

Selama tinggal di New York, Zarif dilaporkan telah bertemu


dengan Senator Rand Paul, yang menurut Donald Trump
berusaha untuk membantu negosiasi antara kedua negara.

Zarif adalah kepala negosiator Iran dalam kesepakatan 2015,


Comprehensive Plan of Action (Rencana Aksi Bersama
Komprehensif), di mana kemudian AS menarik diri pada Mei tahun
lalu.

Dalam menghadapi meningkatnya upaya AS untuk membunuh


perjanjian tersebut, diplomat Iran terus bertemu rekan-rekannya
dari Eropa, Rusia dan China, yang kian cemas dalam
mempertahankan kesepakatan tersebut .

Ketegangan antara AS dan Iran meningkat pada bulan Mei, ketika


Washington memperketat sanksi, yang pada dasarnya
menghalangi semua negara untuk membeli minyak dari Negeri
Persia.

Bulan lalu, Iran menyita kapal tanker minyak MT Riah yang


terhubung dengan Inggris di selat Hormuz, hal tersebut sebagai
balasan atas penangkapan tanker Grace 1 milik Iran oleh Inggris
di Selat Gibraltar.

Zarif menuduh kejadian tersebut sebagai upaya Inggris dalam


melakukan penawaran untuk pemerintahan Donald Trump. Dalam
hal tersebut  Richard Nephew beranggapan Penunjukkan Zarif
adalah salah satu langkah paling konyol yang pernah ada dalam
pemerintahan Trump. 

Anda mungkin juga menyukai