Disusun oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
A. Deskripsi Diet `
Pada awal abad ke-19 imigran Jerman yang menetap di wilayah California Selatan
membawa konsep diet ke Amerika Serikat. Kemudian pada 1960-an, diet ini semakin
dipopulerkan oleh Institusi Kesehatan Hippocrates. Raw food diet merupakan diet yang
dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang tidak dimasak dan tidak diolah, seperti
buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian hingga daging.1 Lebih rincinya raw
food diet disajikan dalam beberapa jenis yaitu, ovo-lacto-vegetarian (makanan makanan
nabati ditambah telur dan produk susu), vegetarian/vegan (tidak mengkonsumsi produk
yang berasa dari sumber hewani, dan omnivore (diet makanan mentah campuran, termasuk
daging dan ikan mentah). Namun, selain 3 jenis tersebut saat ini banyak orang yang
menganut diet carnivora atau hanya mengkonsumsi produk hewani seperti daging merah
dan telur mentah.. Diet makanan mentah ini menjadi popular dan dilakukan dalam jangka
panjang, tetapi sifatnya masih kontroversial. 2
Beberapa alasan seseorang menganut raw food diet atau konsumsi makanan adalah
akibat dari proses memasak atau pemanasan makanan di atas 104oF - 118oF (40-48oC)
yang diyakini dapat menghancurkan enzim dalam makanan yang bisa membantu
pencernaan dan penyerapan makanan. Memasak makanan juga dianggap dapat mengurangi
rasa, kandungan gizi dan gaya hidup dari bahan makanan tersebut.1 Beberapa bukti terkait
menjelaskan makanan mentah lebih sehat dari makanan yang diproses pemasakan yaitu,
memasak makanan dapat menghancurkan enzim, mengubah struktur dan daya cerna
makanan, serta menciptakan produk sampingan yang mungkin dapat berbahaya. 3
Kelebihan :4
Kekurangan :1
1. Terlalu membatasi
Secara keseluruhan, diet ini sangat rendah kalori. Dan beberapa makanan
sebenarnya kurang bergizi saat tidak dimasak. Beberapa makanan menjadi lebih mudah
dicerna setelah dimasak. Misalnya, tomat yang dimasak mengandung likopen tiga
hingga empat kali lebih banyak daripada tomat mentah. Tingkat senyawa dalam brokoli
yang disebut sulforaphan dimaksimalkan ketika brokoli dikukus pada 140 derajat F.
2. Defisiensi zat gizi
Salah satu perhatian utama orang dengan diet makanan mentah adalah risiko
kekurangan gizi, seperti vitamin B12, vitamin D, zat besi, seng, dan asam lemak
omega-3. Diet makanan mentah juga dikaitkan dengan massa tulang yang rendah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengikuti diet makanan mentah yang
ketat dapat dikaitkan dengan peningkatan faktor risiko penyakit jantung. Para peneliti
memeriksa status gizi orang yang telah mengikuti diet makanan mentah (setidaknya 70
persen makanan mentah) selama dua tahun atau lebih. Mereka menemukan bahwa 14
persen mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL (atau "buruk") dan tidak ada yang
memiliki trigliserida tinggi.
3. Penyakit bawaan makanan
Memasak membantu membunuh bakteri berbahaya, sehingga makan makanan
mentah meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan. Hal ini
terutama berlaku pada orang yang melakukan diet mentah yang makan ikan mentah,
telur, atau daging, atau susu yang tidak dipasteurisasi atau produk susu lainnya. Buah-
buahan dan sayuran juga dapat membawa bakteri. Dan ada beberapa, seperti talas yang
beracun jika dikonsumsi mentah.
Dalam pelaksanaannya, raw food diet dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
makanan yang dianjurkan dan dihindarinya, yaitu :
Jumlah atau porsi makanan dalam raw food diet ini yaitu seperlima dari makanan
biasa yang biasa konsumsi tetapi, efisiensi energi raw food 5-6 kali lebih tinggi daripada
makanan biasa. Untuk mengikuti diet makanan mentah, pastikan setidaknya 75% dari
makanan yang dikonsumsi adalah mentah.7 Waktu makan raw food diet ini yaitu seperti
waktu makan biasa yaitu 3x makan utama dan 2x selingan.
D. Contoh Menu
Vegan raw food diet merupakan salah satu diet vegetarian dimana seseorang hanya
mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan, tidak mengandung produk hewani,
susu atau telur dan tidak dimasak atau dipanaskan hingga suhu lebih dari 104-118oF.
Beberapa orang dengan prinsip raw food diet juga dapat mengkonsumsi daging mentah
seperti carpaccio atau sushi dan produk susu mentah. Seseorang yang melakukan diet
makanan mentah umumnya percaya bahwa makanan mentah lebih sehat daripada makanan
yang dimasak dan bahwa makanan yang dimasak dapat menjadi beracun. Ada beberapa
bukti yang mendukung gagasan bahwa makanan mentah bisa lebih sehat daripada makanan
yang dimasak. Namun, memasak juga dapat memecah komponen makanan yang dapat
mengganggu penyerapan mineral dan membuat beberapa zat gizi menjadi lebih baik untuk
diserap.11
Pernyataan tersebut memang tidak sepenuhnya dapat benar atau juga salah.
Beberapa kandungan zat gizi pada bahan makanan utamanya pada sayur dan buah yang
mengandung banyak vitamin serta mineral. Beberapa kandungan vitamin dan mineral
dalam bahan makanan tersebut seperti vitamin C dan karoten dapat mengalami penurunan
kuantitas saat bahan makanan dipanaskan utamanya dalam proses pemanasan yang
tinggi.12 Selain itu, seseorang dengan diet makanan mentah vegetarian dapat berhubungan
dengan penurunan risiko sindrom terkait metabolism seperti gangguan metabolism
glukosa, obesitas sentral, peningkatan tekanan darah dan dyslipidemia. Makanan mentah
yang dikonsumsi mengandung enzim yang masih utuh karena enzim tersebut tidak rusak
oleh suhu saat dimasak. Enzim yang masih utuh berfungsi sebagai self decstruction, yaitu
suatu peristiwa enzim berperan menghancurkan dirinya sendiri sehingga manusia akan
lebih mudah mengabsorbsi nutrisi yang terkandung didalamnya. 13
Penelitian lain yang berhubungan dengan bahan makanan protein dengan efek dari
proses pemasakan menunjukkan hasil positif pada bahan makanan mentah. Bahan pangan
yang dijadikan sampel seperti daging ayam, ikan kembung, tempe dan tahun diberikan
perlakuan bentuk segar, direbus dan digoreng. Hasilnya menunjukkan bahwa proses
pemasakan bahan makanan menggunakan panas menyebabkan penurunan kadar zat gizi
dibandingkan dengan bahan mentahnya. Tinggi atau rendahnya penurunan kandungan gizi
bahan makanan akibat pemsakan tergantung dari jenis bahan makanan, suhu, dan lamanya
proses pemasakan. Penggorengan menyebabkan penurunan kandungan gizi yang
signifikan karena menggunakan suhu tinggi sehingga zat gizi seperti protein mengalami
kerusakan. Sedangkan, pada perebusan menyebabkan berkurangnya kandungan zat gizi
karena banyak yang terlarut dalam air rebusan. 14 Selain itu, dalam diet makanan mentah
juga dapat menerapkan beberapa proses pembuatan makanan seperti fermentasi dan
perkecambahan. Proses tersebut juga dapat memperkaya bahan makanan tersebut.
Beberapa keuntungan tersebut akan sangat bergantung dari cara pemilihan dan
pencucian bahan makanan mentah yang akan di konsumsi. Sebuah penelitian di daerah
Ethiopia menemukan fakta menarik mengenai kontaminasi parasite pada sayuran dan buah.
Kontaminasi parasite dalam bahan makanan utamanya dimakan secara mentah dapat
berhubungan dengan penyakit bawaan makanan (food borne disesases). Wabah yang
menginfeksi manusia akibat konsumsi sayur dan buah mentah terlah terjadi dengan
meningkatnya frekuensi selama beberapa dekade terakhir. Penelitian telah menunjukkan
bahwa Ascaris lumbricoides, Cryptosporidium spp., Entamoeba histolytica, Enterobius
vermicularis, Fasciola spp., Giardia intestinalis, cacing tambang, Hymenolepis spp., Taenia
spp., Trichuris trichiura, danTococara spp, dapat menulari manusia.15
G. Kesimpulan
Raw food diet merupakan diet yang dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang
tidak dimasak dan tidak diolah, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian
hingga daging. Beberapa alasan seseorang menganut raw food diet atau konsumsi makanan
adalah akibat dari proses memasak atau pemanasan makanan di atas 104oF - 118oF (40-
48oC) yang diyakini dapat menghancurkan enzim dalam makanan yang bisa membantu
pencernaan dan penyerapan makanan. Walaupun demikian, kandungan mikroba parasit
dalam sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, daging dan ikan juga dapat berbahaya
pada kesehatan manusia bila persiapan konsumsi dan kondisi bahan makanan tidak baik.
Tetapi dalam penyajiannya makanan metah dapat terlebih dahulu direndam,
dikecambahkan, dikeringkan, fermentasi dan dihaluskan sehingga dapat mengurangi
kandungan parasit atau mikroba pathogen dalam bahan makanan meski tidak dapat
menghilangkannya. Pathogen hanya dapat mati pada proses pemanasan dengan suhu tinggi
dan waktu tertentu. Selain itu, asupan diet makanan mentah yang berhubungan dengan
vegetarian juga dapat berpengaruh terhadap kebutuhan gizi seseorang. Seseorang yang
vegetarian cenderung berisiko mengalami defisiensi vitamin B12 dan besi akibat jenis
bahan makanan yang dikonsumsi sedikit mengandung zat gizi tersebut.
H. Saran
Raw food diet tidak disarankan untuk bayi dan anak-anak karena dikhawatirkan
kandungan zat gizi tidak dapat mencukupi kebutuhan gizi terutama pada vegetarian.
Seseorang yang ingin melakukan diet makanan mentah (raw food diet) sebaiknya
mempertimbangkan kebutuhan dirinya. Tipe diet yang diambil akan berpengaruh
terhadap kecukupan zat gizi yang dibutuhkan masing-masing individu. Pemilihan raw
vegan food yang akan dilakukan harus dengan memperhatikan bahan makanan yang
diasup. Pastikan asupan vitamin B12 yang cukup untuk vegan termasuk makanan yang
diperkaya seperti ragi nutrisi, sereal, dan susu nabati serta suplemen. Serta sumber
vitamin D untuk vegan termasuk susu tanaman yang diperkaya suplementasi mungkin
diperlukan jika ada defisiensi.
Pastikan memilih bahan makanan yang mutu dan kualitasnya terjamin. Jangan
mengkonsumsi produk makanan mentah yang secara kenampakan sudah tidak layak atau
dijual di pasar terbuka. Lebih baik mengkonsumsi makanan mentah yang dibekukan
seperti daging karena berperan untuk membuat mikroba menjadi dorman. Terapkan
penanganan sebelum konsumsi makanan mentah dengan baik seperti pencucian yang
baik. Makanan mentah yang diproses seperti fermentasi dan blender juga dapat
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Koebnick C, Garcia AL, Dagnelie PC, Strassner C, Lindemans J, Katz N, et al. Long-term
consumption of a raw food diet is associated with favorable serum LDL cholesterol and
triglycerides but also with elevated plasma homocysteine and low serum HDL cholesterol
in humans. J Nutr [Internet]. 2005;135(10):2372–8. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16177198
2. Turner-McGrievy, G. M., Davidson, C. R., Wingard, E. E., Wilcox, S., & Fongillo EA.
Comparative effectiveness of plant-based diets for weight loss: A randomized controlled
trial of five different diets. Nutrition. doi:101016/j.nut201409002 (RCT). 2015;2(31):350–
8.
3. Jennings J, Cheng M. Does eating a raw food diet cause spleen qi deficiency? J Chinese
Med. 2011;97:50–4.
4. Glick-Bauer M, Yeh M. The health advantage of a vegan diet: Exploring the gut microbiota
connection. Nutrients. doi:103390/nu6114822. 2014;11(6):4822–38.
7. Living and raw foods. The living and raw foods F.A.Q. (frequently asked questions)
[Internet]. Available from: http://www.living-foods.com/faq.html
8. Raw blended: a healthy mix for life [Internet]. rawblended. 2014. Available from:
www.rawblended.com.au
9. Dean S. 15 raw meat dishes from around the world [Internet]. 2013. Available from:
www.bonappetit.com
10. Trisandy A. 5 Kuliner ikan mentah asli indonesia ini patut kamu coba! [Internet]. IDN
Times. 2018. Available from: www.idntimes.com/food/dining-guide
11. Hoffman I, Leitzmann C. Raw food diet: health benefits and risks. In Vegetables, Fruits,
and Herbs in Health Promotion. Boca Raton, FL CRC Press. 2000;293–308.
12. Igwemmar NC, Kolawole SA, Imran IA. Effect Of Heating On Vitamin C Content Of Some
Selected Vegetables. Int J Sci Technol Res. 2013;2(11):209–12.
13. Chan Q, Stamler J, Brown IJ, Daviglus ML, Van L, Dyer AR, et al. Relation of raw and
cooked vegetable consumption to blood pressur: The INTERMAP study. J Hum Hypertens
[Internet]. 2014;28(6):353–9. Available from: http://dx.doi.org/10.1038/jhh.2013.115
14. Sundari D, Almasyhuri, Lamid A. Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Protein. Media
litbangkes. 2015;25(4):235–42.
15. Bekele F, Tefera T, Biresaw G, Yohannes T. Parasitic contamination of raw vegetables and
fruits collected from selected local markets in Arba Minch town, Southern Ethiopia. Infect
Dis Poverty [Internet]. 2017;6(1). Available from: http://dx.doi.org/10.1186/s40249-016-
0226-6
18. Audicana M, Kennedy M. Anisakis simplex: from obscure infectious worm to inducer of
immune hypersensitivity. Am Soc Microbiol. 2008;(21):360–79.
19. Greig J. Outbreaks associated with consumption of raw meats, recorded in Publically
Available International Foodborne Outbreak Database (PAIFOD). Public Heal Agency
Canada, Lab Foodborne Zoonoses. 2018;
22. Andrie M, Taurina W, Studi P, Fakultas F, Universitas K. Pengaruh Diet Sayuran Mentah
(Raw Food) Pada Pasien Yang Mengalami Gangguan Kardiovaskuler Kronis Sebagai
Upaya Anti Aging Medicine Effect of Raw Vegetable Diet (Raw Food) In Patients Who
Experienced Cardiovascular Disorders Chronic Effort For Anti Aging .
23. Andarti IY, Wardani AK. Pengaruh lama fermentasi terhadap karakteristik kimia ,
mikrobiologi , dan organoleptik miso kedelai hitam ( Glycine max ( L )). Pangan dan
Agroindustri. 2015;3(3):889–98.