Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN
Laringitis tuberkulosis adalah proses inflamasi pada mukosa pita suara dan laring
yang merupakan kasus yang jarang terjadi dari tuberkulosis extrapulmoner akibat
Mycobacterium Tuberculosis yang dapat terjadi secara primer tanpa infeksi paru dan
sekunder dengan infeksi paru. Insidensi laringitis tuberkulosis tinggi pada orang berusia 40
-50-an, dengan usia mulai dari 25 hingga 78 tahun dengan dominasi laki-laki. Alkoholisme
kronis dan penyalahgunaan tembakau adalah faktor predisposisi paling umum untuk TBC.
Laringitis tuberkulosis disebabkan infeksi laring oleh Mycobacterium tuberculosa yang
hampir selalu akibat tuberkulosis paru aktif. Sering kali setelah diberi pengobatan,
tuberculosis parunya sembuh tetapi laringitis tuberkulosanya menetap. Hal ini terjadi karena
struktur mukosa laring yang sangat lekat pada kartilago serta vaskularisasi yang tidak sebaik
paru, sehingga bila infeksi sudah mengenai kartilago, pengobatannya lebih lama.
Tuberkulosis dapat terjadi secara primer dan sekunder, menyebar secara bronkogenik
maupun hematogen. Tuberkulosis laring secara makroskopis dibagi menjadi 4 tipe: 1. Tipe
granulomatous, 2. Tipe polipoid, 3. Tipe ulseratif, 4. Tipe nonspesifik. Diagnosis tuberkulosis
laring dapat ditegakkan dari anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang seperti laringoskopi langsung maupun tidak langsung, pemeriksaan patologi
anatomi, mikrobiologi, dan foto rontgen toraks. Pemeriksaan patologi anatomi atau
histopatologi merupakan standar baku emas untuk menegakkan diagnosis. Diagnosis banding
laringitis tuberkulosis adalah laringitis leutika dan karsinoma laring.
Pengobatan pada dasarnya ditujukan terhadap penyakit parunya. Obat-obat anti
tuberkulosis seperti isoniazid yang dikombinasikan dengan rifampisin atau etambutol paling
sering digunakan untuk mencegah timbulnya kuman yang resisten. Dosis yang biasa
diberikan ialah isoniazid 300-400 mg/hari, rifampisin 10 mg/kgBB/hari dan etambutol 15-25
mg/kgBB/hari. Obat-obat ini diberikan sekurang-kurangnya selama enam bulan setelah dahak
dan bilasan lambung tidak mengandung basil tahan asam lagi.

Anda mungkin juga menyukai