Peningkatan retikulosit cenderung sebagai salah satu meoanisme kompensasi tubuh dalam mempertahankan pembentukn jumlah sel darah merah, penghancuran sel darah merah yang berlebihan mengakibatkan tingginya kadar bilirubin dalam tubuh, semakin banyak produksi sel darah merah / retikulosit cenderung akan meningkatkan pembentukan bilirubin, paling sering disebabkan oleh proses hemolisis sel darah merah yang berlebihan. Pada pemeriksaan ADT dpat ditemukan sel darah muda lebih banyak, temuan fragmented sel darah merah pada proses hemolysis. Selain itu dikaitkan dengan adanya defisiensi G6PD yang berperan pada prosses hemolysis darah yang berlebihan. Pemeriksaan terhadap kadar glukosa-6-phosphatase dehydrogenase (G6PD) direkomendasikan untuk bayi ikterus yang mendapat fototerapi dan dengan riwayat keluarga atau etnis/asal geografi yang yang menunjukkan kecenderungan defisiensi G6PD atau pada bayi dengan respon terhadap fototerapi yang buruk. Pada pasien pasien dengan anemia hemolitik karena faktor intrinsik yaitu enzimopati akibat defisiensi G6PD pembentukan sel darah akan menjadi abnormal sehingga usia umur sel akan menjadi lebih pendek, pembentukan bilirubin indirek pada akhirnya akan meningkat pada temuan laboratorium. Pada pemeriksaan apusan darah tepi akan dijumpai bite cell and Heinz bodies sebagai salah satu tanda untuk anemia hemolitik dengan defisiensi G6PD. Selain itu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kelainan ini adalah G6PD essay.5