2. Ihda Maulidya P (920173021) 3. Kelvina (920173027) 4. Khoirun Nisa (920173029) 5. Siti Khofifatud D (920173042) Talasemia adalah penyakit anemia hemolitik diman terjadi kerusakan sel darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (<100 hari). (Ngastiyah, 1997) Talasemia adalah sindrom kelainan yang diwariskan yang masuk kedalam kelompok hemoglobinopati, yakni kelainan yang disebabkan oleh gangguan sistem hemoglobin akibat mutasi kedalam atau didekat gen globin. (Nurarif, 2013) • Penyakit talasemia adalah penyakit keturunan yang dapat ditularkan. Banyak diturunkan oleh paangan suami istri yang menghidap talasemia dalam sel-selnya atau faktor genetik. (suriadi,2012). Talasemia bukan penyakit menular melainkan penyakit yang diturunkan secara genetik dan resesif. Penyakit ini diturunkan melalui gen yang disebut sebagai gen globin beta yang terletak pada kromosom 11. pada manusia kromosom selalu ditemukan berpasangan. Gen globin beta ini yang mengatur membentukan salah satu komponen pembentuk hemoglobin. Bila hanya sebelah gen globin beta yang mengalami kelainan disebut pembawa sifat talasemia-beta. 1. Latergi (penurunan kesadaran atau kesiap siagaan) 2. pucat 3. Kelemahan 4. Anoreksia 5. Sesak nafas 6. Tebalnya tulang kranial 7. Pembesaran limpa 8. Menipisnya tulang kartigo • Pemeriksan hematologi : terdapat perubahan pada sel darah merah yaitu mikrositosis, hipokromia, anosositosis, pakilositosis, sel target, eritrosit yang imature, penurunan HB & HT. • Rontgen : perubahan pada tulang akibat hiperplasia sumsum yang berlebihan (pelebaran medula penipisan korteks dan trabekulasi yang kasar). • Analisa DNA, DNA probin, gone botting dan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction). Transfusi sel darah merah sampai kadar HB sekitar 11g/dl, Pemberian sel darah merah sekitar 10-20 ml/kg BB. Pemberian chelating agents sel intravena Transplantasi sumsum tulang dilakukan pada talasemia beta mayor Tindakan splenektomi perlu dipertimbangkan terutama bila ada tanda hipersplenisme (kebutuhan tranfusi meningkat/karena sangat besarnya limpa). • Hemoglobin pasca kelahiran yang normal terdiri dari 2 rantai alpa dan beta polipeptide. Dalam beta thalasemia ada penurunan sebagian atau keseluruhan dalam proses sintesis molekul hemoglobin rantai beta. Konsekuensinya adanya peningkatan kompensatori dalam proses pensintesisan rantai alpa dan produksi rantai gamma tetap aktif, dan menyebabkan ketidaksempurnaan formasi hemoglobin. Polipeptide yang tidak seimbang ini sangat tidak stabil, mudah terpisah dan merusak sel darah merah yang dapat menyebabkan anemia yang parah. Untuk menanggulangi proses hemolitik, sel darah merah dibentuk dalam jumlah yang banyak, atau setidaknya bone marrow ditekan dengan transfusi. Kelebihan fe dari penembangan RBCs dalam transfusi serta kerusakan yang cepat dari sel defectif, disimpan dalam berbagai organ (hemosiderosis). 1. Asal keturunan/warga kenegaraan 2. Umur 3. Riwayat kesehatan anak 4. Pertumbuhan dan perkembangan 5. Pola makan 6. Pola aktifitas 7. Riwayat kesehatan kelaurga 8. Riwayat ibu saat hamil 9. Data keadaan fisik anak 1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen sesuai kebutuhan NOC: Pasien tidak merasa lemah dan ekstremitas normal serta bisa beraktifitas sepertia biasa dan TTV normal dengan KH: - Mendemontrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan a. TD normal b. Tidak ada peningkatan intrakranial NIC: - Monitor TTV - Pemberian terapi oksigen - Edukasi keluarga untuk observasi kulit jika ada isi atau laserasi - Kolaborasi dengan tim medis lainnya 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia NOC: - adanya peningkatan berat badan - mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi - tidak ada tanda tanda malnutrisi NIC: 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe, vitamin C dan protein 3. Edukasi kepada pasien tentang bagaimana membuat catatan makanan harian 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan 3. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan efek ketidakberdayaan fisik NOC: - anak berfungsi optimal sesuai tingkatnya - keluarga dan anak mampu menggunakan koping karena adanya ketidakmampuan - kematangan fisik NIC: 1. Identifikasi fisik penyebab gangguan perkembangan anak 2. Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi takstil 3. Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memenuhi persyaratan gizi yang sesuai