E DENGAN DIAGNOSA
TUMOR INTRA CRANIAL DI RUANGAN LONTARA 3 BAWAH BELAKANG
(NEUROLOGI) RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
40 45
G3 18 13 10
Keterangan :
: : Laki-Laki X: Meninggal : Satu Rumah
: Perempuan : Kawin : Klien
? : Tidak Diketahui
Komentar :
G1 : ibu klien meninggal karena faktor usia
G2 : klien memiliki 6 saudara, 1 perempuan dan 5 laki-laki
G3 : klien mempunyai 3 orang anak
E. Riwayat lingkungan
Pada saat dilakukan pengkajian keluarga klien mengatakan lingkungan sekitar rumah
klien bersih, tidak ada keadaan yang akan membahayakan klien.
F. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan : tidak ada
b. Kesulitan yang dialami:
( ) Menurunya sensitifias terhadap sakit
( ) Menurunnya sensifitas terhadap panas dan dingin
( ) Membaca dan menulis
2. Persepsi sendiri
Hal yang dipikirkan saat ini : Kesembuhannya dan pulang kerumah
Harapan setelah perawatan : Bisa beraktivitas kembali seperti dulu
3. Suasana hati : cemas dan gelisah
Rentang perhatian : merasa ingin diperhatikan oleh keluarga
4. Hubungan/komunikasi
a. Tempat tinggal: permanen. klien tinggal di Konawe bersama istri dan anak-
anaknya
b. Bicara
Pada saat dilakukan pengkajian ketika diajak bicara klien berbicara dengan baik,
volume kecil, ekspresi datar dan menggunakan bahasa indonesia
c. Kehidupan keluarga :
1) Adat istiadat yang dianut : Tolaki
2) Pembuat Keputusan Keluarga : Keluarga (kepala rumah tangga/klien)
3) Pola komunikasi : Efektif
4) Pola keuangan : (√ ) Memadai ( ) Kurang
5. Kebiasaan seksual : tidak di kaji
6. Pertahan Koping :
a. Pengambilan keputusan
( ) Sendiri
( √ ) Keluarga
b. Yang disukai tentang diri sendiri : tidak ada
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : Menjaga pola hidup
d. Yang dilakukan jika stress : curhat
e. Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : Memberikan
pelayanan dengan baik, senyum dan sopan.
7. Sistem nilai dan kepercayaan :
a. Siapa atau apa sumber kekuatan : Islam
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayan penting bagi anda (√) Ya ( ) Tidak
c. Kegiatan agama yang dilakukan (macam dan frekuensi) : Sholat.
d. Kegiatan agama/kepercayaan yang ingin dilaksanakan di RS : Sholat.
G. Pengkajian Fisik
1. GCS : E : 4 M : 6 V: 5
2. Kesadaran : compos mentis Keadaan umum : lemah
3. Tanda-tanda vital : TD: 150/100 mmHg N: 85
P: 20 x/I S: 37,2 ᴼC
4. Kepala
a. Inspeksi :
Bentuk Kepala : bulat
Kesimetrisan Muka, Tengkorak : simetris kiri – kanan
Warna/distribusi rambut/kulit kepala : hitam , tebal, bersih
Ekspersi wajah meringis,sering memegang kepala saat nyeri
Merasakan pusing
b. Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan dan massa pada kepala
5. Mata
a. Inspeksi:
Kelopak mata : tidak edema
Konjungtiva: anemis
Sklera: icterus
Pupil : isokor kiri dan kanan
Reaksi terhadap cahaya : ada reflex terhadap cahaya (+)
Pandangan kabur
6. Hidung
a. Inspeksi
Tidak nampak ada epsitaksis (perdarahan), kemampuan penciuman baik, tidak
ada pernapasan cuping hidung.
b. Palpasi
Tidak terdapat adanya obstruksi dan sinusitis, tidak terdapat nyeri tekan pada
hidung
7. Mulut dan tenggorokan
Sulit/gangguan bicara : tidak
Kesulitan menelan : tidak sulit menelan
Pemeriksaan gigi terakhir : -
8. Leher
a. Inspeksi
Bentuk : simestris
Mobilisasi leher : bisa berotasi, pergerakan kanan / kiri baik
b. Palpasi
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada dan paru-paru, jantung
a. Inspeksi
Bentuk dada : simetris kiri dan kanan
Irama pernapasan : pernapasan dangkal
Pengembangan dada pada waktu bernapas simetris kiri dan kanan
b. Palpasi
Tidak adanya massa dan nyeri tekan.
c. Auskultasi
Bunyi napas vesikuler ( inspirasi sama dengan ekspirasi)
d. Perkusi : tidak dikaji
10. Abdomen
a. Inspeksi
Kesimetrisan dan warna sekitar : simetris dan kuning,
b. Auskultasi
Terdengar peristaltik usus 12 kali permenit
c. Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan pada perut
d. Perkusi : tidak dikaji
11. Genitalia dan status reproduksi
Kehamilan : tidak ada
Buah dada : ada
Pendarahan : tidaak ada
Fluora albus : tidak di kaji
Prostat : tidak ada pembesaran prostad
penggunaaan kateter : iya
12. Status neurologi
a. GCS : E:4 M:6 V: 5
Skor GCS : 15 (compos mentis)
b. Reflekx patologis : kernig sign (-), laseq sign (-), brunsinzky sign (-), babinsky
(-), chaddock sign (-)
c. Reflekx fisiologis : bisep (+), trisep (+), patella (+)
13. Ekstremitas
a. Keadaan ekstremitas : ekstremitas atas kanan terpasang infus RL 24 tetes
permenit
b. Kesimetrisan : simetris
c. Atropi : tidak dikaji
d. Rom : aktif
e. Edema : tidak ada
f. Nadi perifer : ada
g. Akral : normal (hangat)
h. Kekuatan otot : ada
5 5
5 5
Ket: Normal
i. Resiko jatuh:
() Ya ( ) Tidak
Skor: 30 resiko sedang (Metode Morse)
j. Gaya berjalan tampak lemah dan oleng
k. Perubahan warna : Nampak berwarna kuning pada semua ekstremitas
H. Data Penunjang
1. Radiologi
Tanggal hasil :10-06-2019 jam : 16.34.05
Klinis : Tumor Intra Cranial
Jenis pemeriksaan : foto Thoraks OA/AP
Hasil Foto Thoraks PA:
- Tampak perselubungan Homogen disertai periapical capping pada hemithoraks
sinistra yang menutupi sinus dan diafragma kiri
- Tampak perselubungan inhomogen pada lapangan bawah paru kiri
- Cor: kesan normal, aoeta dilatasi
- Sinus dan diafragma kanan kesan baik
- Tulang-tilang intak
- Jariang lunak sekitar kesan baik
Kesan:
- Efusi pleura sinistra
- Pneumonia sinistra
- Dilatasi aortae
2. Radiologi
Tanggal hasil :12-06-2019 jam : 12.40.00
Klinis : Tumor Intra Cranial
Jenis pemeriksaan : MSCT Kepala (Dengan Kontras)
Telah dilakukan pemeriksaan MSCT Scan kepala tanpa dan dengan kontrasirisan
akxial reformal coronal dengan hasil sebagai berikut:
- Lesi isodens pada lobus occipital dextra yang sedikit menyangat post kontras,
batas relatif tegas, tanpa klasifikasi disertai perifocal edema disekitarnya
- Sulci dan gyri obliterasi
- Middine tidak shift
- Ruang subrachnoid dan sistem ventrikel dalam batas normal
- Kalsifikasi fisiologis pada plexus choroid bilateral
- Pons dan cerebellum dalam batas normal
- Sinus paranasalis dan aircell mastoid yang terscan dalam batas normal
- Bulbus oculi dan struktur rettrobulber yang terscan dalam batas normal
- Tulang-tulang yan terscan intake
Kesan :
- Sugertif astrocytoma lobus occipital dextra
3. Radiologi
Tanggal registrasi :14-06-2019 jam : 09.54.25
Tanggal hasil :17-06-2019 jam : 08.35.34
Klinis : Tumor Intra Cranial
Jenis pemeriksaan : MRI Brain (Dengan Kontras)
Telah dilakukan pemeriksaan MRI kepala T1WI tanpa kontraks, T1WI dan
FLAIR,potong axila, coronal dan sagital serta MRA dengan hasil sebagai berikut:
- Tanpak lesi isontens pada T1WI yang menyangat post kontraks, tanpak lesi
hiperintens T1WI DAN FLAIR, batas relatif tegas, tepi ireguler ukuran +/-3,0 x
0,4 cm pada lobus occipital dextra yang disertai vacogenic edema disekitarnya
- Sulci dan gyri yang terscan lainnya dalam batas normal
- Posisi interhemisphere aissure tanpak normal di midline
- Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid dalam batas normal
- Cerebellum, ponst dalam batas normal
- Kedua orbita: bentuk, ukuran, intensitas dan posisi dalam batas normal baik
bylbus oculi,nervus, muscular dan jaringan retrobulber lainnya
- Tanpak pneumotisasi pada concha nasalis medial
- Sinus paranasalis dalam batas normal
- Tulang-tulang yan terscan intake
Kesan:
- Gambaran astrocytoma lobus occipital dextra
- Concha bulosa dextra
I. TERAPI MEDIS
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
No Tanggal DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1 25-06-2019 DS : Nyeri
pasien mengatakan nyeri kepala
menjalar ke leher
P : pembengkakan Tumor,
Q : berdenyut,
R : kepala bagian belakang,
S : skala nyeri berat (skala 7) (NRS)
T : terus menerus
pasien mengatakan nyeri bertambah saat
ia banyak bergerak dan berkurang saat ia
isterahat tidur
DO :
Pasien tampak nyeri, nyeri berat (skala 7)
(NRS)
Ekspresi wajah tampak meringis
Klien terlihat memegang kepalanya
TTV
TD: 150/100 mmHg
2 25-06-2019 Faktor resiko: Resiko Nutrisi kurang
klien mengatakan napsu makan berkurang dari kebutuhan tubuh
saat nyeri kepala
Klien makan dengan takaran porsi kecil
3-4 sendok dan makanan tidak di habiskan
Perubahan berat badan 3 bulan terakhir :
turun 16 kg
IMT 21,6 kg/m2
3 25-06-2019 Faktor resiko: Resiko Cidera
Klien mengatakan pusing
Klien mengatakan mata kabur
Gaya berjalan tampak lemah dan oleh
Klien mengatakan jika nyeri datang selalu
bergerak berlebihan di tempat tidur
Resiko jatuh: Skor: 30 resiko sedang
(Metode Morse)
Gaya berjalan tampak lemah dan oleng
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
2 Resiko Nutrisi kurang dari Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji tanda dan gejala
kebutuhan tubuh tindakan keperawatan kekurangan nutrisi:
berhubungan dengan selama 3x24 jam kebutuhan penurunan berat badan,
intake tidak adekuat nutrisi klien dapat terpenuhi tanda-tanda anemia, tanda
Faktor resiko: dengan adekuat dengan vital
klien mengatakan napsu kriteria hasil: 2. Monitor intake nutrisi pasien
makan berkurang saat a. Antropometri: berat 3. Berikan makanan dalam porsi
nyeri kepala badan tidak turun kecil tapi sering.
Klien makan dengan (stabil) 4. Timbang berat badan 3 hari
takaran porsi kecil 3-4 b. Clinis: tidak tampak sekali
sendok dan makanan kurus, terdapat lipatan 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
tidak di habiskan lemak, rambut tidak
Perubahan berat badan jarang dan merah
3 bulan terakhir : turun c. Diet: klien
16 kg menghabiskan porsi
3 Resiko cedera Faktor Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji skor resiko jatuh
risiko tindakan keperawatan 2. Pasang pengaman tempat
Faktor-faktor risiko : selama 3x24 jam diagnosa tidur
Klien mengatakan tidak menjadi masalah 3. Pasang pengunci roda pada
pusing actual dengan kriteria hasil : tempat tidur
Klien mengatakan mata a. Pasien dapat 4. Anjurkan keluarga untuk
kabur mengidentifikasikan selalu mendamping klien
Gaya berjalan tampak kondisi-kondisi yang 5. Edukasi pencegahan jatuh
lemah dan oleh menyebabkan vertigo
Klien mengatakan jika b. Pasien dapat
nyeri datang selalu menjelaskan metode
bergerak berlebihan di pencegahan penurunan
tempat tidur aliran darah di otak
Resiko jatuh: Skor: 30 tiba-tiba yang
resiko sedang (Metode berhubungan dengan
Morse) ortostatik.
Gaya berjalan tampak c. Pasien dapat
lemah dan oleng melaksanakan gerakan
mengubah posisi dan
mencegah drop tekanan
di otak yang tiba-tiba.
d. Menjelaskan beberapa
episode vertigo atau
pusing.