Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

GAS-FORMING LIVER ABCESS

Disusun Oleh:
Mirantika Audina
I4061171033

Pembimbing:
dr. Indria Fajrianita, Sp. Rad

KEPANITERAAN KLINIK STASE RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Telah disetujui Diskusi Topik dengan judul:

GAS-FORMING LIVER ABCESS

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Kepaniteraan Klinik Stase Radiologi

Pontianak, Maret 2020


Pembimbing Lapkas, Disusun oleh:

dr. Indria Fajrianita, Sp. Rad Mirantika Audina

2
BAB I
PENDAHULUAN

Abses hati telah dikenal sejak zaman Hippocrates (400 SM).(1-4) Sampai
sekarang penyakit ini baik piogenik maupun non-piogenik memiliki hasil yang fatal
bila tidak ditangani. Abses hati piogenik atau Pyogenic Liver Abcess (PLA)
merupakan kondisi yang jarang ditemukan dan berkaitan dengan angka morbiditas
dan mortalitas yang signifikan lebih tinggi.1
Abses hati piogenik (PLA) memiliki estimasi insidensi sebanyak 2-3 kasus per
100.000 populasi. PLA dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran, mikroorganisme
etiologi dan formasi gas.2 Abses hati piogenik (PLA) disebabkan oleh bakteri yang
beragam. Escherichia coli sebelumnya disebutkan sebagai pathogen penyebab yang
umum pada abses hati piogenik. Namun, saat ini Klebsiella pneumonia telah menjadi
penyebab utama baik PLA dan GFPLA di banyak populasi Asian dan di beberapa
populasi Western. Abses hati piogenik terjadi lebih sering pada dewasa dengan factor
komorbid seperti diabetes mellitus.1
Gas-forming PLA (GFPLA) didefiniskan sebagai adanya gas didalam abses.
GFPLA, pertama kali dideskripsikan di tahun 1944 oleh Smith. Pemahaman scientific
dan ciri jelas dari GFPLA masih sukar untuk dipahami. 2 GFPLA merupakan kasus
yang lebih jarang terjadi dengan angka 7%-24% dari seluruh PLA dan memiliki
fatalitas yang lebih tinggi terkait dengan managemen yang agresif, angka mortalitas
di abad ke-20 tetap tinggi pada angka 60-80%.1,2 Pengembangan diagnostic dan
radiologi terapeutik menunjukan peningkatan di identifikasi mikrobiologi dan terapi
yang baru-baru ini menurunkan angka mortalitas hingga <5-30%.1
Entamoeba histolytica, sebuah parasit protozoa juga dikenal sebagai penyebab
non bakteria dari abses hepar. Di Eropa, kasus dari abses hepar amoebik atau
amoebic liver abscess (ALA) jarang dimana pada beberapa daerah endemic kasus
ALA dapat lebih sering dijumpai diabndingkan dengan PLA. Terdapat bukti baik
bahwa ALA dapat ditangani dengan sukses menggunakan terapi antimikroba

3
dibandingkan dengan PLA dan drainase biasanta secara umum tidak dibutuhkan.
Walaupun, terdapat bukti terbaras untuk menunjukan perbedaan PLA dan ALA
secara klinis atau radiologis.3
Pencitraan memainkan peran penting dalam deteksi dini, karakteristiksasi dan
managemen dari penyakit infeksi hepar. Diagnosis dan managemen yang tepat adalah
krusial terutama untuk piogenik dan infeksi jamur karena mereka dapat menjadi fatal
apabila tidak ditangani awal. Ultrasonografi (USG), computed tomography (CT) dan
magnetic resonance (MR) dapat menjadi deteksi yang akurat dari kebanyakan infeksi
hepar, bahkan beberapa di antaranya dapat menyediakan clue dari pathogen
penyebab.4
Penatalaksanaan pilihan pada PLA adalah pendekatan multimodal
mengkombinasikan antibiotic spectrum luas dan aspirasi dari drainase kavitas besar
abses. Pada abses hepar amebic dapat disembuhkan dengan terapi metronidazole
tanpa drainase.5

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi

2.2. Abses Hepar


2.2.1. Definisi
2.2.2. Etiologi
2.2.3. Epidemiologi
2.2.4. Faktor Predisposisi
2.2.5. Klasifikasi
2.2.6. Manifestasi Klinik
2.2.7. Diagnosis
2.2.8. Tatalaksana

5
BAB III
PENYAJIAN KASUS

3.1. Anamnesis
A. Identitas
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 57 tahun
Alamat : Dusun Keramat 2
Biaya perawatan : BPJS

B. Keluhan Utama
Demam

C. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien di bawa ke IGD RS Untan dengan keluhan demam sejak ± 1
minggu SMRS. Demam dirasakan terutama saat malam hingga
menggigil. Saat siang hari, demam dirasakan hilang bahkan menyerupai
suhu tubuh normal. Mual (+), muntah (-), nyeri dada (-), nyeri perut (-).
Keluhan disertai perut teras panas sejak 1 hari yang lalu dan rasa penuh di
dada. BAK (+) berwarna pekat seperti teh sejak ± 1 bulan SMRS dan
BAB (+) tidak ada keluhan. Riwayat berpergian (-).

D. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
b. Pasien tidak pernah mengalami kejang demam
c. Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
d. Pasien memiliki riwayat DM dan tidak terkontrol obat

6
E. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Tidak ada keluarga dengan keluhan serupa
b. Tidak ada keluarga yang sedang mengalami batuk

F. Riwayat Pengobatan
a. 1 hari SMRS pasien melakukan pemeriksaan darah lengkap di
PRODIA dan mendapatkan peningkatan nilai leukosit menjadi
19.000 serta penurunan nilai trombosit menjadi 78.000
b. Selama keluhan, pasien beberapa kali memeriksakan kesehatannya ke
Puskesmas dan mendapatkan terapi beruba obat demam, antinyeri
dan antibiotic

G. Riwayat Kebiasaan
Pasien merupakan perokok aktif
Riwayat mengkonsumsi alkohol (-)

3.2. Pemeriksaan Fisik


A. Keadaan umum : Tampak Lemah
B. Kesadaran : Compos mentis
C. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 111/65 mmHg
b) Nadi : 66 x/m reguler, kuat angkat
c) Respirasi : 20 x/m
d) Suhu : 37oC
e) SpO2 : 97 % tanpa O2
D. Status Generalis
a) Kepala : Normocephal
b) Mata : Tampak cekung, CA (-/-), SI (-/-), pupil
reguler bulat , isokor 3 mm/3 mm, refleks cahaya (+/+)

7
c) Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (+),
atrofi papil lidah (-)
d) Leher : Bentuk simetris, ↑JVP (-), pembesaran KGB(-)
e) Paru : Statis, bentuk dada simetris, kelainan kulit (-).
Dinamis, gerakan paru simetris, tidak ada
gerakan paru yang tertinggal. Fremitus taktil paru kanan = paru kiri,
nyeri tekan (-). Sonor dikedua lapang paru. Suara napas dasar:
vesikuler (+/+). Suara napas tambahan: wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
f) Jantung : Iktus kordis tidak terlihat dan tidak teraba.
Batas kanan jantung di SIC IV linea parasternal dextra, pinggang
jantung di SIC III linea parasternal sinistra, batas kiri jantung di SIC
V linea midclavicularis sinistra.
g) Abdomen : Distensi (-), sikatrik (-),bising usus (+) normal,
timpani dan supel (+), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan(+) a/r
epigastrium
h) Ekstremitas :Akral hangat, CRT <2”

3.3. Pemeriksaan Penunjang


A. Laboratorium
a) Darah Rutin (05-03-2020):
- WBC : 17.3
- HCT : 40,9
- PLT : 48
- RBC : 4,95
- HB : 13,9
- MCV : 82,6
- MCH : 28,1
- MCHC : 34,0

8
b) Urinalisa (04-03-2020)
- Makroskopis
o Warna : Kuning seperti teh
o Kejernihan : Agak keruh
o Bau : Khas
- Urin Rutin:
- Kimia:
o Glukosa : ++++
o Bilirubin :+
o Keton :±
o Berat Jenis : 1,020
o Darah : ± 0,03
o pH : 5,5
o Protein : + 50 mg/dl
o Urobilinogen : Normal
o Nitrit : Negatif
o Leukosit : Negatif
- Sedimen
- Mikroskopis
o Eritrosit : 1-2
o Leukosit :0
o Silinder : Negatif
o Epitel:
 Bulat : 1-2
 Gepeng : 4-6
o Bakteri : Negatif
o Kristal : Negatif

9
o Lain-lain : Negatif
c) Tubex (03-03-2020) : 4
d) Kimia Klinik
o GDS (03-03-2020) : 477 mg/dL
o GDP (05-03-2020) : 223 mg/dL

B. Radiologi
a) Rontgen Thorax PA (04-03-2020)

Interpretasi:
Foto Thorax, PA view, posisi erect, simetris, inspirasi dan kondisi cukup
Hasil :
- Tampak corakan bronchovasular normal
- Sinus costophrenicus lancip
- Kedua diafragma licin, tak mendatar
- Cor, CTR < 0,5
- Sistema tulang yang tervisualisasi intak
- Tampak adanya gambaran udara dengan airfluid level (+) di proyeksi hepar
Kesan :

10
- Pulmo tak tampak kelainan
- Cor dalam batas normal
- Suspect abcess hepar (saran: USG abdomen)

b) USG Abdomen (05-03-2020)

11
12
13
Hasil :

14
- Hepar : ukuran membesar lk 15 cm dan echostructure normal,
permukaan licin, sistema bilier dan vaskuler intrahepatal tak prominent.
Tampak lesi hiperechoic luas dengan posterior enhance, ukuran lk
6,9x6,5x8,4 cm dengan batas dan bentuk yang tidak dapat dievaluasi
karena tertutup posterior enhance dari lesi hiperechoic (udara)
- VF : ukuran normal, dinding tak tampak menebal, tak tampak massa,
batu maupun sludge
- Lien : ukuran dan echostructure normal, tak tampak massa/nodul, hilus
lienalis tak prominent.
- Pankreas : ukuran dan echostructure normal. Tak tampak massa maupun
kalsifikasi. Ductus pancreaticus tak prominent.
- Ren Dextra : ukuran dan echostructure normal, batas cortex dan medulla
tegas, SPC tak melebar, tak tampak massa / batu.
- Ren Sinistra : ukuran dan echostructure normal, batas cortex dan
medulla tegas, SPC tak melebar, tak tampak massa/ batu.
- Vesica Urinaria: terisi cairan, dinding tampak reguler tak tebal, tak
tampak batu maupun massa
- Prostat: ukuran dan echostructure normal, tak tampak massa
- Limfonodi paraaorta tak tampak prominent.

Kesan:
- Mengarah gambaran gas-forming liver abcess di lobus kanan
- Hepatomegali
- Tak tampak kelainan pada vesica felea, lien, pancreas, kedua ren VU
dan prostat

c) CT-Scan Abdomen (06-03-2020)

3.4. Diagnosis

15
- Susp abses abses hepar
- Demam Tifoid
- Susp DHF
- DM tipe II

3.5. Tatalaksana
Medikamentosa
a. IVFD RL 20 tpm
b. Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
c. Inj. Levofloxacin 2x500 mg
d. Inj. Pantoprazole 1x 1 vial
e. Inf. PCT 3x1000 mg
f. Inj. Apidra 3x12 iu
g. Inj Lantus 1x12 iu
h. PO. Sucralfat 3x2 cth

Non-medikamentosa
a. Bed rest

3.6. Planning

3.7. Prognosis
a. Quo ad vitam : dubia ad malam
b. Quo ad sanactionam : dubia ad malam
c. Quo ad functionam : dubia ad malam

16
BAB IV
PEMBAHASAN

17
DAFTAR PUSTAKA

18

Anda mungkin juga menyukai

  • FAQs PIC
    FAQs PIC
    Dokumen3 halaman
    FAQs PIC
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • DT
    DT
    Dokumen33 halaman
    DT
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • PIC
    PIC
    Dokumen1 halaman
    PIC
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • SPPD
    SPPD
    Dokumen4 halaman
    SPPD
    mirantika
    100% (1)
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Contoh Mou Bem
    Contoh Mou Bem
    Dokumen7 halaman
    Contoh Mou Bem
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Alur Koordinasi
    Alur Koordinasi
    Dokumen3 halaman
    Alur Koordinasi
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Morning Report
    Morning Report
    Dokumen17 halaman
    Morning Report
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • KEPERAWATAN
    KEPERAWATAN
    Dokumen1 halaman
    KEPERAWATAN
    rizki rahman
    Belum ada peringkat
  • Morning Report Mirantika 2
    Morning Report Mirantika 2
    Dokumen18 halaman
    Morning Report Mirantika 2
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Pruritus
    Pruritus
    Dokumen9 halaman
    Pruritus
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Data Riskesdas Bagaimana Hipertensi Di Indonesia
    Data Riskesdas Bagaimana Hipertensi Di Indonesia
    Dokumen3 halaman
    Data Riskesdas Bagaimana Hipertensi Di Indonesia
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Ulkus Dekubitus
    Laporan Kasus Ulkus Dekubitus
    Dokumen22 halaman
    Laporan Kasus Ulkus Dekubitus
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Referat Ranti
    Referat Ranti
    Dokumen39 halaman
    Referat Ranti
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Hstrdyfcy
    Hstrdyfcy
    Dokumen1 halaman
    Hstrdyfcy
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Referat Fadhil - Ctevv
    Referat Fadhil - Ctevv
    Dokumen25 halaman
    Referat Fadhil - Ctevv
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Morning Report
    Morning Report
    Dokumen14 halaman
    Morning Report
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Standar Pelayaan Geriatri
    Standar Pelayaan Geriatri
    Dokumen26 halaman
    Standar Pelayaan Geriatri
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Referat Fadhil - Ctevv
    Referat Fadhil - Ctevv
    Dokumen25 halaman
    Referat Fadhil - Ctevv
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • EVAPRO
    EVAPRO
    Dokumen6 halaman
    EVAPRO
    mirantika
    Belum ada peringkat
  • Ranti
    Ranti
    Dokumen1 halaman
    Ranti
    mirantika
    Belum ada peringkat