Anda di halaman 1dari 21

RENCANA MUTU KONTRAK (RMK),

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG B PROGRAM TEKNOLOGI


INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

Disusun oleh:

Hardianto Dwi Prayitno


1641320088
4MRK2

MATA KULIAH PENGENDALIAN PROYEK


PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang- 65141 Jawa Timur – Indonesia
Telp: 0341-404423, 404425 Fax : 0341-404423
2019/2020
1. PENDAHULUHAN
Gedung B Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
Malang adalah gedung dua lantai yang dibangun sebagai tambahan dari gedung utama yang
dipergunakan untuk mendukung aktivitas akademis dari civitas Universitas Brawijaya
khususnya Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.

2. INFORMASI PROYEK
Nama Proyek Proyek Pembangunan Gedung B Program Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang
Alamat Jalan Veteran No. 8, Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang, Jawa Timur
Tahun Anggaran 2015
Nilai Kontrak Rp. 19,131,854,000.00 (Sembilan Belas Milyar Seratus Tiga
Puluh Satu Juta Delapan Ratus Lima Puluh Empat Ribu Rupiah)

3. RUANG LINGKUP
Pekerjaan Struktural, Arsitektural, Elektrikal dan Plumbing

4. SASARAN MUTU PROYEK


Sasaran akhir dari pekerjaan konstruksi ini adalah terbangunnya Gedung B Program
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang sesuai dengan
mutu dan rencana yang diharapkan.

Tahapan kegiatan disusun sebagai berikut :


Proyek pembangunan Gedung B Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya Malang Tahap II dilakukan secara bertahap menyambung Tahap
I yang sudah selesai masa konstruksinya. Dasar pengerjaan konstruksi gedung ini
dikarenakan akan kebutuhan ruangan yang dibutuhkan saat ini untuk kegiatan
pembelajaran di Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas
Brawijaya Malang sangatlah kurang mengingat kapasitas mahasiswa di program studi
tersebut sangatlah tinggi. Dengan menggunakan pelaksaan konstruksi secara bertahap,
lantai dasar yang sudah dibangun dapat digunakan terlebih dahulu seperti saat ini dengan
bersamaannya pelaksanaan pekerjaan lantai 2 dapat dilaksanakan. Pengerjaan dengan
tahap ini pun dinilai lebih dapat menghasilkan bangunan dengan kualitas maksimal
dengan biaya yang lebih minimum.
Pembangunan gedung B ini mulai dari pelaksanaan tahap I hingga tahap II
menggunakan metode cast in situ untuk pekerjaan beton (pondasi s/d. struktur). Hal ini
dikarenakan untuk menghindari gangguan yang akan terjadi pada sekitar lingkungan
sekitar pembangunan gedung dengan tetap memperhatikan kualitas mutu yang
direncanakan seperti pengujian slump selama pelaksanaan di area pelaksanaan pekerjaan
maupun pengujian kubus/silinder di laboratorium.
Pembangunan gedung B ini juga tidak terlalu memerlukan banyak penggunaan alat
berat yang khusus atau spesifik karena tergolong pekerjaan konstruksi yang sederhana.
Hanya mungkin memerlukan alat berat untuk pekerjaan konstruksi seperti pada
umumnya saja.

2
5. Sasaran Mutu Tiap Unit Kegiatan
Tabel matriks berikut menujukan rangkain sasaran mutu untuk tiap item yang diperlukan dalam:
Tabel 3: Sasaran Mutu Detail
NO KEGIATAN STANDAR SASARAN MUTU KET
1 Pekerjaan Beton Bertulang - PUBI-1982 NI-3 : Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia - Produk dokumen teknis pekerjaan
a. Acuan standar - Tata Cara Perhitungan struktur beton untuk Bangunan Gedung SK beton bertulang sudah harus memenuhi
pekerjaan beton SNI T-15-1991-03 standard normalisasi yang berlaku.
bertulang - Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2)
- Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding
Bertulang untuk Rumah dan Gedung SKBI-2.3.53.1987
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5)
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8)
- ASTM C-150 “Spesification for Fortland Cement”
- ASTM C-33 “Standard Spesification for Concrete Aggregates”.
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
- Peraturan Bangunan Nasional 1978
- “American Society for Testingand Material” (ASTM)
- “American Concrete Institute” (AC)
- Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun
tertulis yang diberikan oleh Konsultan Pengawas
b. Persyaratan - Portland cement - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
bahan/produk o Jenis II, menurut NI-8 atau type I, menurut ASTM dan pekerjaan beton bertulang dapat
memenuhi S.400, menurut Standard Portland Cement yang tercapai sesuai dengan perencanaan.
ditentukan Asosiasi Semen Indonesia.
o Permukaan beton expose memakai 1 merk semen.
o Kekuatan tes kubus semen minimal 300 kg cm persegi.
- Aggregat
o Kualitas agregate harus memenuhi syarat SNI. Agregate kasar
harus berupa batu pecah (split) yang mempunyai susunan
gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak
porous). Kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi
dari 5% berat kering
o Dimensi maksimum dari agregate kasar tidak lebih dari 3,0 cm
dan tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil
dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
o Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam, dan bebas
dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan
sebagainya.
- Air
o Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam alkali, dan bahan-bahan organis
atau bahan-bahan lain yang dapat mengurangi mutu pekerjaan.
o Kandungan chlorida tidak boleh melebihi 500 ppm dan
komposisi sulfat(SO3) tidak boleh melebihi 1000 ppm.
- Besi Beton
o Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan
yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Kecuali
ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi mutu BJTP 24 ø
< 13 mm
o Adanya sertifikat dari laboratorium baik pada saat pemesanan
maupun secara periodik minimum masing-masing dua (dua)
contoh percobaan (stres strain) dan pelengkungan untuk setiap
20 ton besi.
c. Syarat - Kualitas beton - Realisasi pelaksanaan pekerjaan beton
Pelaksanaan o Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton bertulang yang ada di lapangan akan
adalah K-125 : fc’9,8 Mpa sesuai SNI Mutu beton K-125 : fc’ sama atau setidaknya menyerupai
9,8 Mpa digunakan pada umumnya untuk kolom-kolom praktis dengan perencanaan
dan bagian-bagian lain yang tidak memikul beban, kecuali
ditentukan lain.
o Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum
10±2 cm
o Jika dianggap perlu, pembuatan kubus percobaan untuk umur 7
(tujuh) hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh
kurang dari 65% kekuatan yang diminta 28 hari, dengan
catatan tampa adanya bahan tambahan admixture.
o Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75
detik terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk dalam
mixer.
o Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.
- Pekerjaan Bekisting
o Acuan harus kokoh, rapat (tidak bocor), permukaan licin,
bebas dari kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur
dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus
mudah di bongkar tanpa merusak permukaan beton.
o Kawat pengikat bevel beton/rangka adalah dari baja lunak dan
tidak disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama
dengan 0.40mm. Kawat pengikat bevel beton/rangka harus

4
memenuhi syarat-syarat yang di tentukan dalam Nl-2 (PBI
tahun 1971).
- Perawatan beton
o Beton harus dibasahi terus menerus paling sedikit selama 10
hari setelah pengecoran.
- Hal-hal lain
o Pegangan plafond dari besi beton diameter 6 mm dengan jarak
x dan y :150 cm. Dipasang pada saat sebelum pengecoran
beton dan penggantungan harus dikaitkan pada tulangan pelat
atau balok.
o Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak
langsung diatas tanah, harus dibuat lantai kerja dari beton
ringan dengan campuran (semen : pasir : koral = 1:3:5).
- Penghentian Pengecoran Sementara
o Dapat dilakukan pada waktu pengecoran pelat/balok dengan
jarak minimal 2h (h = tinggi balok) dihitung dari tepi
kolom/balok yang bersilangan. Pengecoran dihentikan dengan
kemiringan 60˚ terhadap dasar balok/plat.
2 Pekerjaan Pasangan - Bahan perekat semen yang direkomendasikan adalah MU 380 dan - Jenis bahan dan kualitas mutu semen
a. Semen MU 100 eks Mortar Utama atau yang setara dengan persetujuan dari pekerjaan pasangan dapat tercapai
direksi sesuai dengan perencanaan.

b. Plesteran - Digunakan material acian MU 100 eks Mortar Utama atau - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
 Persyaratan sekualitas (dipilih dari satuan pabrik/produk untuk satu pekerjaan pasangan dapat tercapai
bahan pekerjaan). sesuai dengan perencanaan.
- Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
- Adukan 1 pc : 2 ps, dipakai untuk plesteran rapat air.
- Adukan 1 pc : 4 ps, dipakai untuk seluruh plesteran dinding
lainnya.
 Persyaratan - Pasangan kepala plesteran dibuat jarak 1 meter, dipasang tegak - Realisasi pelaksanaan pekerjaan
pelaksanaan dan menggunakan keping-keping setebal 9 mm untuk patokan pasangan ada di lapangan akan sama
kerataan bidang. atau setidaknya menyerupai dengan
- Plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom perencanaan
yang dinyatakan dalam gambar. Tebal plesteran minimum 2,5 cm,
jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan
yang diijinkan.
- Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang
bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat tali air dengan

5
ukuran lebar 0,7 dan didalamnya 0,5 cm kecuali bila ada petunjuk
lain didalam gambar.
- Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi
lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap
jarak 2 meter. Jika melebihi wajib diperbaiki dengan biaya atas
tanggungan sendiri.
- Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai harus harus selalu
disiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali
setiap hari.
- Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan
sebelum plesteran berumur lebih 2 minggu.
c. Bata ringan - Bata ringan harus memenuhi NI-10 - Produk dokumen teknis pekerjaan
 Acuan standar - Semen perekat harus memenuhi NI-8 pasangan bata ringan sudah harus
- Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 memenuhi standard normalisasi yang
- Air harus memenuhi PVBI-1982 pasal 9 berlaku.
 Persyaratan - Bata ringan, hasil produksi eks HEBEL atau sekualitas dengan - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
bahan ukuran nominal kira-kira 60 cm x 20 cm x 12.5 cm, bersudut pekerjaan pasangan dapat tercapai
runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran. sesuai dengan perencanaan.
- Sesuai dengan pasal 81 dari A.V. 1041, minimum daya tekan
ultimate harus 40 kg/cm2.
 Persyaratan - Pasangan bata ringan, dengan menggunakan perekat MU 380 eks - Realisasi pelaksanaan pekerjaan
pelaksanaan Mortar Utama atau sekualitas. pasangan bata ringan yang ada di
- Semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari lapangan akan sama atau setidaknya
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai menyerupai dengan perencanaan
dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan
lantai, serta semua dinding yang ada pada gambar menggunakan
simbol adukan transraam/kedap air digunakan aduk rapat air (1pc
: 2pasir pasang).
- Nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm, dan dibersihkan dengan
sapu lidi dan kemudian disiram air.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap
terdiri maximum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom
praktis.
- Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari 12 m²
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis).
- Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-
stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian

6
yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm
kecuali ditentukan lain.
- Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua
melebihi dari 5%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh
digunakan.
- Pasangan baru bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish
adalah 25 cm.
- Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak
lurus.
3 Pekerjaan kusen, pintu, - Tiap kunci harus mempunyai 2 anak kunci yang berselimut nikel, - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
jendela, dan pekerjaan dijadikan satu dan diikat dengan kawat dan masing-masing diberi pekerjaan kusen, pintu, jendela, dan
hardware (penggantung) merk nomor pintu. pekerjaan hardware (penggantung)
a. Persyaratan - Pegangan dan engsel-engsel terbuat dari logam yang digalvanisir dapat tercapai sesuai dengan
bahan dengan type dan finish yang sesuai. perencanaan.
- Digunakan merk-merk yang cukup terkenal setara Sess Kwalitas1.
b. Persyaratan - Semua pemasangan Hardware untuk jendela/pintu, menggunakan - Realisasi pelaksanaan pekerjaan kusen,
pelaksanaan paku ulir, dipasangkan dengan sistem putar (tidak pintu, jendela, dan pekerjaan hardware
digetok/dipukul). (penggantung) yang ada di lapangan
- Untuk Hardware yang menggunakan paku ulir besar, harus akan sama atau setidaknya menyerupai
dilobangi terlebih dahulu atau dibor sesuai ukuran yang dengan perencanaan
dibutuhkan.
4 Pekerjaan alumunium - Kusen Alumunium yang digunakan : - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
a. Persyaratan o Dari bahan Alumunium flaming system pekerjaan aluminium dapat tercapai
bahan o Bentuk Profil: Sesuai shop drawing yang disetujui sesuai dengan perencanaan.
Perencana/pengawas Untuk kusen jendela dan curtain wall
luar dibuat system framless.
o Warna Profil: Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan
Pelaksana Kerja)
o Pewarna: Colour Anodized 18 micron, tebal minimum 1,8
mm
o Nilai Deformasi: Diijinkan maksimal 2 mm.
o Produk yang dipakai adalah YKK, Alexindo atau yang setara
- Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai
hasil tes, minimum 100 kg/m².
- Ketahanan terhadap udara dan tidak kurang dari 15 m²/hr dan
terhadap tekanan air 15 kg/m² yang harus disertai hasil test.
- Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai

7
untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran
sebagai berikut.
o Untuk tinggi dan lebar 1 mm
o Untuk diagonal 2 mm
- Accessories Sekrup dan stainless steel galvanized kepala tertanam,
weatherstrip vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan
dengan alumunium harus ditutup caulking dan sealant, angkur-
angkur untuk rangkai kusen alumunium terbuat dari steel tebal 2-3
mm,dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikro sehingga
dapat bergeser.
- Bahan finishing Treatment untuk permukaan kusen jendela dan
pintu yang bersangkutan dengan bahan alkaline seperti beton,
aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari
aquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insutating
varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.
b. Persyaratan - Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) - Realisasi pelaksanaan pekerjaan
pelaksanaan dari arah bagian dalam agar sambungan tidak tampak oleh mata. aluminium yang ada di lapangan akan
- Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti sama atau setidaknya menyerupai
dengan sekrup, rivet, stap, dan cocok. dengan perencanaan
- Angkur-angkur untuk rangka/kosen alumunium terbuat dari
steelplate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup
anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dan
tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan
terhadap air sebesar 1.000 kg/cm². celah antara kaca system kusen
alumunium harus ditutup oleh sealant.
- Disyaratkan bahan kusen alumunium dilengkapi oleh
kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
o Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.
o Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar,dll.
o Sistem kosen dapat menampung kaca frameless.
o Untuk system partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa
harus dimainkan secara penuh yang merusak baik lantai
maupun langit-langit.
o Mempunyai accessories yang mampu mendukung
kemungkinan diatas.
- Untuk fitting hardware dan reinforcing material yang mana kosen
alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka

8
permukaan material yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium menghindari kontak korosi.
- Toleransi pemasangan kosen alumunium disatu sisi dinding
adalah 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
- Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama
pada ruangan yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair
dan jika perlu dapat digunakan syntheticribber atau bahan
synthetic resin. Penggunaan ini pada swingdoor dan double door.
- Sekeliling tepi yang terlihat berbatasan dengan dinding agar
sealent supaya kedap air dan kedap suara.
- Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk
penahan air hujan.
5 Pekerjaan lantai dan - Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satuan - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
pasangan keramik pabrik/produk untuk satu pekerjaan). pekerjaan lantai dan pasangan keramik
a. Persyaratan - Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 28.2.3. dapat tercapai sesuai dengan
bahan - Air harus memenuhi NI-3 pasal 10 perencanaan.
- Penggunaan adukan plesteran :
o Adukan 1 pc : 2 ps, dipakai untuk plesteran rapat air.
o Adukan 1 pc : 4 ps, dipakai untuk seluruh lantai lainnya.
o Adukan pabrikasi sekualitas MU,AM untuk keramik dinding
luar
- Produk:
o setara Granito,ezensa (Lantai Utama dan dinding luar)
o setara Roman (Lantai + Dinding Toilet)
6 Pekerjaan langit-langit - Rangka langit-langit/plafond - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
a. Persyaratan o Pada lantai satu dipakai furing metal dengan mengacu pekerjaan langit-langit dapat tercapai
bahan persyaratan pemasangan yang disetujui konsultan pengawas sesuai dengan perencanaan.
o Pada lantai dua dipakai aluminium dengan ukuran yang
mengacu pada gambar kerja.
o Aluminium rangka plafond lantai dua bertumpu pada
aluminium sesuai dengan gambar kerja.
- Penutup langit-langit
o Jenis : Gypsumboard
o Tebal : 9 mm
o Ukuran : 122 x 244 cm
o Produk : JayaBoard atau setara
o Standart : Interior lathing dan Furring, class O fire resistance
- Penutup langit-langit
o Jenis : Kalsiboard

9
o Tebal : 6 mm
o Ukuran : 122 x 244 cm
o Produk : Eternit atau setara
o Standart : Interior lathing dan Furring, class O fire resistance
7 Pekerjaan kaca - Toleransi lebar dan panjang - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
a. Persyaratan o Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi pekerjaan kaca dapat tercapai sesuai
bahan seperti yang ditentukan oleh pabrik. dengan perencanaan.
- Kesikuan
o Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai
sudut serta potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan
maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
- Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/79 dan PBVI 1982.
digunakan produk Standard : - ANSI : American Nat Standard
Inst.297-1-1975 Safety Material Used In Build
- Bahan untuk kaca interior : Colour (tinted fload glass, refleksi
glass 40%) tebal sesuai gambar untuk itu.
- Bahan untuk cermin menggunakan : Clear float glass, tebal
minimal 6 mm. Disatu permukaannnya dilapisi (chaemics
deposited silver). Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfida maupun bercak-bercak lainnya.
- ASTM : E6-P3
- PBVI 1982
- Ketebalan kaca harus merata, siku sudut-sudutnya (toleransi 1,5
mm per m’) potongannya harus lurus.
- Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan
harus digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
b. Cacat-cacat - Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai - Bahan yang digunakan selama masa
dengan ketentuan dari pabrik. konstruksi terhindar dari cacat-cacat
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang sudah ditentukan.
yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang
dapat mengganggu pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan ( garis-garis pecah pada kaca
baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpalan tepi (tonjolan pada sisi panjang
dan lebar ke arah luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (String) dan gelombang (Wave), benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang

10
adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu
pandangan.
- Harus bebas dari bintik-bintik (Spots), awan (cloud) dan goresan
(scratch).
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui
toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm
kira-kira 0,3 mm.
c. Persyaratan - Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan - Realisasi pelaksanaan pekerjaan kaca
pelaksanaan dengan menggunakan lem aci yang ada di lapangan akan sama atau
- Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka minimal 10 setidaknya menyerupai dengan
mm masuk kedalam alur kaca pada kosen. perencanaan
- Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang
lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca.
- Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa
melalui kosen, harus diisi dengan lem silikon warna transparan
cara pemasangan dan persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik.
- Jenis cermin sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat
pemakaian bahan material dalam uraian dan syarat pekerjaan
tertulis ini type VVV polished, tebal 5 mm.
- Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan
menggunakan alat potong kaca khusus.
- Pemasangan cermin
o Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang
disekrupkan pada klose-klose dinding, kemudian dilapis
dengan plastik busa tebal 1cm.
o Pemasangan cermin menggunakan penjepit aluminium
siku/skrup-skrup kaca yang mempunyai dop penutup steinless
steel.
o Setelah terpasang, cermin harus dibersihkan dengan cairan
pembersih yang mengandung amoniak.
8 Pekerjaan pengecatan - PVBI : 54,58 1982. - Produk dokumen teknis pekerjaan
a. Acuan standar - N.I :4 pengecatan harus memenuhi standard
- ASTM : D – 361 normalisasi yang berlaku.
- BS : 3900-1970e.
- AS : K-41

11
b. Ketentuan bahan - Untuk dinding luar bagunan dipakai cat khusus exterior, produk - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
ICI Weathershield atau yang setara. pekerjaan pengecatan dapat tercapai
- Untuk dinding interior digunakan: sesuai dengan perencanaan.
o Plamir digunakan produksi ICI atau yang setara
o Cat untuk dinding luar dan dalam, kolom, langit-langit dan
sebagainya, harus memakai cat emulsi/acrylic berdasarkan
alkydresins, dengan cat dasarnya yang tahan alkali seperti
yang telah ditentukan.
- Pekerjaan cat kayu harus mengandung bahan sintetis
- Untuk finishing interior kayu (list dsb) digunakan melamik,
produk : Niponpaint atau yang setara.
c. Persyaratan - Pengecatan dinding luar dan dalam - Realisasi pelaksanaan pekerjaan
pelaksanaan o Untuk dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar jenis pengecatan yang ada di lapangan akan
ICI Weathershiled atau yang setara, warna ditentukan sama atau setidaknya menyerupai
perencana/konsultan pengawas. dengan perencanaan
o Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis
Emulsi Acrylic merk ICI Dulux atau yang setara
o Dinding yang akan dicat diberi 1 (satu) lapis alkali resistance
sealer
o Setelah diberi 1 (satu) lapis alkali resistance sealer masih
terdapat retak rambut maka segera diberi plamur yang satu
merk.
o Setelah pekerjaan plamur selesai maka diberikan kembali 1
(satu) lapis alkali resistance sealer.
o Lapisan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali
resistance sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic
emulsion dengan kekentalan cat sesuai persyaratan pabrik.
o Pemborong diharuskan membuat contoh (mock up) cat
dengan ukuran 1,00 x 2,00 m untuk disetujui.
o Untuk warna-warna yang sejenis, Pelaksana Pekerjaan
diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor
pencampuran (batchnumber) yang sama.
o Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan
bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang
dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
- Pengecatan langit-langit
o Cat yang digunakan merk ICI Dulux atau setara, jenis Vinyl
Acrylic warna ditentukan Konsultan Pengawas setelah
melakukan percobaan pengecatan.

12
o Plamur yang digunakan adalah plamur tembok yang satu
merek dengan cat yang akan digunakan.
o Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan
dinding dalam pasal ini, kecuali tidak digunakannya lapis
alkali resistance sealer pada pengecatan langit-langit.
9 Pekerjaan railing tangga - Bahan: - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
a. Persyaratan o Untuk bahan stainless steell setara “Indah Maspion”. pekerjaan railing tangga dapat tercapai
bahan o Rangka pipa GIV ukuran 1.5 Inch, serta plat baja 10 mm. sesuai dengan perencanaan.
- Jenis Bahan
o Pipa-pipa, tebal 1,8 - 2 mm.
o Digunakan stainless steel dengan mutu SS 306 finish mirror
dan pipa GIV dengan pengelasan sambungan harus kuat dan
permukaan halus.
b. Persyaratan - Pekerjaan baja tahan karat - Realisasi pelaksanaan pekerjaan railing
pelaksanaan o Untuk stainless steel yang dipakai berupa profil-profil pipa tangga yang ada di lapangan akan sama
dan plat stainless steel. atau setidaknya menyerupai dengan
o Penyambungan dengan luas harus dilaksanakan dengan perencanaan
kelipatan dan keahlian yang tinggi, pengelasan harus dengan
laslistrik dengan electrode stainless steel, permukaan yang
dilas harus sama rata dan alur lasnya kelihatan teratur, bekas
las-lasan harus dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi
kekuatan lasnya.
o Las-lasan yang cacat harus dipotong dan dilas kembali atas
biaya pemborong .
o Pembengkokan profil-profil / plat-plat / pipa-pipa harus
dilaksanakan dengan alas bender (pembengkokan) sehingga
hasilnya baik, halus dan tidak cacat-cacat bekas pukulan.
o Setelah pekerjaan las-lasan, penghalusan dan pemasangan
selesai stainless steeldipoles dengan mesin poles, kemudian
digosok dengan compound memakai kain halus sehingga
bersih dan mengkilap
10 Pekerjaan closet dan - Untuk bahan Kloset dan Wastefel setara TOTO - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
wastafel pekerjaan closet dan wastafel dapat
a. Persyaratan tercapai sesuai dengan perencanaan.
bahan
11 Pekerjaan MEP - Instalasi Plumbing – (Produk/Merek harus Setara) - Jenis bahan dan kualitas mutu dari
a. Persyaratan o Pengolahan limbah air kotor : Bio-Master, Bio-Primatec. pekerjaan MEP dapat tercapai sesuai
bahan o Pompa air bersih : Grundfos, Landini, Matra, Bombas Ideal, dengan perencanaan.
EQual.

13
o Pipa utama di ruang pompa : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI,
Spindo.
o Pipa Plumbing : Rucika, Pralon, Wavin, Super Intilon,Super
Swallow.
o Peralatan pengaturan air bersih (10 bar) : Toyo, Mizu, Astam,
Kitz.
- Instalasi Pemadam Kebakaran – (Produk/Merek harus Setara)
o Pemadam api ringan (PAR) : Yamato, Appindo, Chuub.
- Instalasi Listrik (Arus Kuat) – (Produk/Merek harus Setara)
o Panel tegangan rendah : Simetri, OniPanel, JapaPanel,
Hager,Hansel.
o Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo,
Kabelmetal,Voksel.
o Rak kabel : OniRack, Metosu, Nobi.
o Komponen Panel TR : Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB.
o Relay Pengaman : Merlin Gerin, AEG, Omron.
o Lightning arrester : OBO B., Phonic Contec, MG.
o Unit Instrument : Schlumberge, AEG, Crompton, Fuji
Electric,Circutor, unibell.
o Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
o Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.
o Unit saklar dan stop kontak : MK, Legrand.
o Armatur lampu : OniLight, Metosu, Phillips.
o Unit alat lampu : Phillips, Atco, BJB.
o Kapasitor bank : Nokian, Merlin Gerin.
o Kabel kontrol : BICC Brand-Rex, Avaya.
- Instalasi Penyalur Petir – (Produk/Merek harus Setara)
o Air terminal system elektrostatis : Prevectron, Ese Tech.
Apollo,Zeus, Kurn. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable,
Kabelindo,Kabelmetal, Voksel.
o Lightning counter : Prevectron, OBO Bettermann, Phonic
Contec.
o Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
o Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

14
6. PIHAK YANG TERLIBAT
Pihak yang telibat yaitu …………………

Berikut organisasi pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek ………………………l antara lain:

 Pihak-Pihak Yang Terlibat

STRUKTUR ORGANISASI PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA

15
7. DAFTAR SIMAK
Tabel 4: Daftar Simak

NO JUDUL PEMENUHAN PERSYARATAN


DAFTAR SIMAK SUDAH BELUM ACUAN
1 SURAT UNDANGAN RAPAT
2 PENJELASAN STRUKTUR ORGANISASI
PROYEK
3 PENJELASAN MATERI PEMBAHASAN
4 PENJELASAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB DIREKSI PEKERJAAN
5 PENJELASAN ADMINISTRASI PROYEK
6 PENJELASAN STRUKTUR ORGANISASI
PENYEDIA JASA
7 PENJELASAN RENCANA MOBILISASI
8 PENJELASAN RENCANA KERJA
PERENCANAAN
9 PENJELASAN METODE PERENCANAAN
10 PENJELASAN PENGENDALIAN MUTU
OLEH PENYEDIA JASA
11 PENJELASAN SISTEM PELAPORAN DAN
FORMAT-FORMAT LAPORAN
12 PENYUSUNAN BERITA ACARA RAPAT
13 PENGESAHAN BEERITA ACARA RAPAT
14 PENJELASAN K3
DIBUAT OLEH : CATATAN

16
Nama :
Jabatan :
Tanggal
Paraf
(nama)

8. PROSEDUR PEKERJAAN PERSIAPAN

1. TUJUAN : Memberikan penjelasan tentang berbagai pekerjaan persiapan sebelum memulai pekerjaan
perencanaan meliputi mobilisasi seperti staff dan fasilitas kerja (sarana & prasarana).

2. RUANG LINGKUP : Prosedur ini berlaku untuk pekerjaan persiapan.

3. DEFINISI : Tujuan dari pekerjaan persiapan harus mempunyai beberapa arti seperti:
a. Mobilisasi adalah pemidahan atau pengalokasi semua yang terlibat dalam proyek tersebut.
b. Kantor konsultan adalah tempat dan beserta isi yang dipakai untuk melakukan aktivitas perencanaan.
c. Staff adalah tenaga ahli, assisten tenaga alhi dan tenaga pendukung yang terlibat dalam proyek tersebut.
d. Peralatan dan furnisher adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alat & perabot kantor.
e. Peralatan operasional dan teknik adalah segala sesuatu peralatan yang digunakan yang dibutuh selama pekerjaan perencanaan
seperti: Laptop, Dekstop, Theodolit/Total Station/Leveling Instrument, dll

17
f. Transportasi & komunikasi: Mobil/Motor serta alat komunikasi termasuk dokumentasi yang diperlukan.

5. REFERENSI : Pada ketentuan kontrak dan proposal konsultan.

6. KETENTUAN UMUM : Sesuai kontrak tenaga ahli, assisten tenaga ahli dan tenaga pendukung serta fasilitas sudah siap untuk
memulai dan menyelesaikan pekerjaan konsultan.

7. PROSEDUR KEGIATAN:

a. Kantor konsultan harus mempuyai ukuran cukup, mudah di access, dll.


b. Mobilisasi personil: Kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, sertifikasi, dll
c. Pengadaan peralatan dan furnisher: jumlah, kondisi, kelayakan, dll.
d. Pengadaan peralatan teknik seperti Laptop, Dekstop, Teodelit/Total Station/Leveling Instrument, dll: Jumlah & specifikasinya
disesuikan dengan kontrak atau kebutuhan.
e. Transportasi & komunikasi: Jumlah & spesifikasinya disesuikan dengan kontrak.

8. TARGET KUALITAS
6. LAMPIRAN : Flow Chart

18
BAGAN ALIR PEKERJAAN PERSIAPAN

MULAI

MOBILISASI

PEMBUKAAN KANTOR STAFF UTAMA & ADM.

PENGADAAN PERABOT
KANTOR

PENGADAAN PERALATAN
TEKNIK

STAFF AHLI

PENGADAAN SARANA &


PRASARANA TRANS. & KOM.
N
CHECK

AKTIVITAS PRENCANAAN

SELESAI

Gambar 5. Bagan Alir Pekerjaan Persiapan

19
9. PDCA (PLAN, DO, CECK & ACTION)

20
21

Anda mungkin juga menyukai