MATA KULIAH
TATA LETAK DAN DASAR RANCANGAN PABRIK
(SEMESTER IV)
OLEH
TIM
i
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan karunianya sehingga “Buku
Kerja Praktek Mahasiswa Tata Letak dan Dasar Rancangan Pabrik” ini dapat
disusun dan digunakan sebagai panduan praktikum bagi mahasiswa semester IV
yang mengambil mata kuliah Tata Letak dan Dasar Rancangan Pabrik di
Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM) ini tentu masih memiliki banyak
kekurangan yang diharapkan dapat disempurnakan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca maupun penggunan BKPM ini.
Penyusun mengharapkan semoga BKPM ini dapat berguna sebagai
panduan bagi mahasiswa dalam melaksanakan praktikum di laboratorium.
Tim Pengajar
i
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Tata Tertib Praktikum iii
Format Laporan iv
ii
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
iii
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
iv
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
v
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
vi
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
2
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
- Combination layout
Merupakan kombinasi product layout dan process layout. Layout ini
berdasarkan pengelompokan produk/komponen yang akan diproduksi.
Produk yang identik dikelompokkan menurut bentuk, proses, mesin dan
peralatan yang dipakai, kemudian ditempatkan dalam sebuah
manufacturing cell.
3
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
ORGANISASI
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 4- 5 orang
Setiap kelompok harus melakukan semua kegiatan secara bersama-
sama sesuai dengan petunjuk pada BKPM diawasi langsung oleh dosen
pengampu yang dibantu oleh teknisi
PELAKSANAAN
Menyimak pengenalan tentang tipe-tipe layout fasilitas pabrik
Membedakan masing-masing tipe layout
Menentukan pabrik pangan yang akan ditentukan tipe layoutnya
Menganalisis tipe layout pabrik pangan yang telah dipilih
Membuat layout pabrik pangan yang telah anda pilih
Pertanyaan :
1. Apa perbedaan tipe process layout dan product layout?
DAFTAR PUSTAKA
Kiran, D. R. (2019). Plant layout. Production Planning and Control, 261–
278. doi:10.1016/b978-0-12-818364-9.00018-4
4
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
5
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
6
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
TEORI
Rute produksi merupakan pengaturan jalur/rute perjalanan operasi atau
menentukan rangkaian operasi dari suatu proses produksi. Beberapa kegiatan
dalam perencanaan rute produksi adalah penetapan jalur perjalanan operasi,
menjabarkan/mendefinisikan masing-masing bagian operasi, menentukan setup
time dan process time pada masing-masing operasi (Ramachandran S & Devaraj
R, 2016)
Rute produksi tergantung dengan produk yang akan dihasilkan dan proses
yang akan diterapkan. Produk yang berbeda dapat memungkinkan rute produksi
yang berbeda, begitu pula dengan proses produksi yang berbeda juga
menyebabkan perbedaan rute produksi.
Routing produksi menyusun alur produksi mulai dari penerimaan bahan
baku sampai produk akhir hingga distribusi produk ke konsumen. Routing
mengatur alur perpindahan bahan dari satu pusat kerja ke pusat kerja berikutnya,
serta menentukan alternatif alur jika terjadi kerusakan pada salah satu pusat
kerja.
Routing menentukan apa, berapa banyak, bagaimana dan dimana produk
dihasilkan. Oleh karena itu, penyusunan routing terkait dengan beberapa hal
yang harus diperhatikan seperti kuantitas dan kualitas produk, sumber daya
7
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
manusia, mesin, bahan material, tempat produksi, jumlah dan urutan operasi
manufaktur, dll.
Perencanaan routing membuat aliran kerja menjadi sistematis, terukur, dan
efisien, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja.
ORGANISASI
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 4- 5 orang
Setiap kelompok harus melakukan semua kegiatan secara bersama-
sama sesuai dengan petunjuk pada BKPM diawasi langsung oleh dosen
pengampu yang dibantu oleh teknisi
PELAKSANAAN
1. P
TUGAS DAN PERTANYAAN
Tugas
1. A
Pertanyaan
1. J
DAFTAR PUSTAKA
Ramachandran S, Devaraj R. 2016. Production Planning and Control.
Chennai : Air Walk Publications.
LEMBAR KERJA
Judul Praktikum :
Tanggal :
8
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
TEORI
Dalam merancang tata letak pabrik, terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, antara lain :
1. Prinsip integrasi
Setiap elemen dalam proses produksi harus dirancang terintegrasi dalam
satu unit operasi yang besar.
2. Prinsip pemindahan bahan
Perpindahan bahan dari satu unit kerja ke unit kerja berikutnya harus
dirancang dengan biaya seminimal mungkin dan waktu yang sesingkat
mungkin.
9
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
Secara sederhana tahapan perencanaan tata letak pabrik terdiri dari beberapa
langkah berikut :
1. Menentukan produk dan proses operasi
2. Menentukan tipe, jenis, dan jumlah mesin serta area yang dibutuhkan
untuk kegiatan operasi
3. Menentukan tipe tata letak fasilitas pabrik
4. Menentukan aliran bahan dan aliran kerja
5. Menentukan luas pabrik dan luas area masing-masing departemen
6. Merencanakan alternatif desain tata letak
7. Memilih desain tata letak yang terbaik
ORGANISASI
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 4- 5 orang
10
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
PELAKSANAAN
Tugas
1. A
Pertanyaan
1. J
DAFTAR PUSTAKA
Wignjosoebroto, Sritomo. 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Surabaya : Guna Widya
11
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
12
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
13
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
14
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
15
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
ORGANISASI
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 4- 5 orang
Setiap kelompok harus melakukan semua kegiatan secara bersama-
sama sesuai dengan petunjuk pada BKPM diawasi langsung oleh dosen
pengampu yang dibantu oleh teknisi
PELAKSANAAN
Bahan ditimbang lalu dicuci
Selanjutnya dikupas dan dipotong kecil-kecil
Pengambilan sari buah dengan diekstraksi menggunakan mesin juicer
Setelah mendapatkan hasil ekstraksi sari buah, kemudian dilakukan
penyaringan
Larutkan CMC dalam 40 ml air matang dan gula dalam 60 ml air matang
Pencampuran larutan CMC dan gula kedalam ekstrak buah
Pasteurisasi selama 15 menit dengan suhu 85 oC
Setelah itu sari buah dimasukan dalam botol yang sebelumnya botol kaca
sudah dilakukan sterilisasi dengan cara pengukusan botol kaca kosong
selama 30 menit dengan suhu 100 oC
Penutupan botol dan pelabelan.
17
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
3. Buatlah laporan praktikum yang sudah anda lakukan sesuai format yang
sudah ada dan jawablah pertanyaan yang ada!
Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi dari penambahan CMC!
2. Jelaskan fungsi penyaringan sari buah!
3. Jelaskan kenapa dalam pembuatan sari buah, buah tersebut harus
diblansir!
4. Kenapa setelah dibotolkan kemudian direbus? Peristiwa apa yang terjadi?
5. Apa yang dimaksud dengan head space ?
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra. A. G. 1994. Teknologi penanganan pasca panen. Rineka Cipta.
Jakarta
Marliyati, S. A., A. Sulaeman, dan F. Anwar. 1992. Pengolahan Pangan.
Departmen Pendidikan dan Kebudayaan Jendral Pendidikan Tinggi. PAU
Pangan dan Gizi. IPB. Bogor
Muchtadi, TR, Sugiyono. 1989. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB.
Muchtadi, TR. Dan Subama. 1998. Teknologi Pengolahan Nabati. Fakultas
Teknologi Pertanian. IPB. Bogor
Pantastico, ER. B. 1997. Fisiologi Pasca Panen Penanganan dan Pemanfaatan
Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Terjemahan oleh
Kamariyani. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Satuhu, S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta: Penebar
Swadaya
Sumoprastowo, RM. 2000. Memilih menyimpan sayur mayur, buah-buahan dan
bahan makanan. Bumi Aksara. Bogor
Syarief, R. Dan A. Irawati. 1986. Pengetahuan bahan untuk industri pertanian.
IPB. Bogor
18
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
LEMBAR KERJA
Judul Praktikum :
Tanggal Praktikum :
19
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
PELAKSANAAN
1. Bahan dibersihkan dan ditimbang
2. Buah dikupas kemudian dilakukan penghancuran menjadi bubur buah
3. Pencampuran dengan santan, gula, dan tepung ketan.
4. Pemasakan adonan. Pemasakan sampai adonan kental dan tidak lengket
di wajan. Adonan yang terbentuk liat, berminyak dan tidak lengket.
5. Pencetakan adonan. Segera tuangkan adonan yang telah kalis ke dalam
cetakan ata nampan dengan ketinggian 1-2 cm, sambil di tekan-tekan
agar padat dan rata. Sebelumnya cetakan dialas terlebih dahulu dengan
plastic yang telah diolesi dengan minyak.
6. Dodol yang telah mengeras di potong-potang kemudian di bungkus
dengan plastic atau kertas minyak
7. Pengemasan. Potongan dodol yang telah dibungkus kemudian dikemas.
Pertanyaan
1. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kualitas dodol yang dihasilkan!
2. Jelaskan prinsip pengolahan dodol buah!
3. Jelaskan fungsi penambahan sirup glukosa pada pembuatan dodol!
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wooton. 1985. Food Science.
DGHE and the Internasional Development Program For Australian
Desrosier, Norman W. 1998. Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas
Indonesia. Jakarta
Muchtadi, TR. 1997. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departmen
Pendidikan dan Kebudayaan Jendral Pendidikan Tinggi. PAU Pangan dan
Gizi. IPB. Bogor
21
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
LEMBAR KERJA
Sampel
No Pengamatan
3 Rendemen
4 Warna
5 Aroma
6 Rasa
7 Tekstur
8 Kadar Air
22
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
23
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
PELAKSANAAN
1. Pemilihan bahan yang segar sangat berpengaruh terhadap hasil akhir
pembuatan selai. Pilihlah buah yang sudah matang (tidak menjadi lembek
karena terlalu matang) dan segar, tidak terjadi pembusukan sebagian atau
di beberapa tempat. Cucilah buah-buahan di bawah kucuran air keran
dengan sebersih-bersihnya.
2. Kupas buah
3. Kemudian dipotong-potong.
4. Rebus dalam air mendidih selama 5-10 menit untuk melunakkan buah
dan mengeluarkan pektin. Ada beberapa jenis buah yang tidak perlu di
rebus hanya diblansir
5. Hancurkan buah buahan tersebut dan tambahkan air 3-4 l per 1 liter
bubur buah. Saring dan ambil sari buahnya.
6. Tambahkan gula dan asam sitrat, campuran diaduk sampai semua gula
larut lalu dipanaskan sampai kental.
7. Pembotolan. Dalam pengisian jangan sampai penuh sekali kemudian
ditutup rapat.
8. Rebus botol selama 30 menit.
Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip pengolahan sirup buah!
2. Apa persamaan dan perbedaan sirup dengan sari buah
3. Apa alat yang digunakan untuk mengukur kekentalan sirup?
DAFTAR PUSTAKA
Latihan Nomor : 6 (Enam)
Pokok Bahasan : Analisis Kuantitatif Dalam Problem Pemindahan
Bahan
Judul Praktikum : Identifikasi dan Analisis Kuantitatif Problem
24
Pemindahan Bahan
No. Kurikulum :
Alokasi Waktu : 8 X 50 menit
Dosen :
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wooton. 1985. Food Science.
DGHE and the Internasional Development Program For Australian
Desrosier, Norman W. 1998. Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas
Indonesia. Jakarta
Muchtadi, TR. 1997. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departmen
Pendidikan dan Kebudayaan Jendral Pendidikan Tinggi. PAU Pangan dan
Gizi. IPB. Bogor
Muchtadi, T.R dan Sugiyono. 2013. Prinsip Proses Dan Teknologi Pangan.
Alfabeta : Bandung
Pantastico, ER. B. 1997. Fisiologi Pasca Panen Penanganan dan Pemanfaatan
Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Terjemahan oleh
Kamariyani. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Poerwanto, R. 2002. Good Agriculture Practices. Pusat Kajian Buah-buahan
Tropika. IPB. Bogor
Santoso, BB., dan BS. Purwoko. 1995. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen
Tanaman Hortikultura. Indonesia Australia Eastern University Project
25
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
LEMBAR KERJA
Tabel 1. Pengamatan rendemen, kadar gula dan kadar air aneka sirup buah
26
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
27
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
ORGANISASI
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 4- 5 orang
Setiap kelompok harus melakukan semua kegiatan secara bersama-
sama sesuai dengan petunjuk pada BKPM diawasi langsung oleh dosen
pengampu yang dibantu oleh teknisi
PELAKSANAAN
Pembuatan selai
1. Pemilihan buah yang matang dan tidak busuk
2. Pencucian dan pengupasan
3. Penimbangan buah
4. Penghancuran buah
5. Pemasakan
Memasak selai sangat mudah, hanya memerlukan buah-buahan, gula,
dan sedikit air. Buah-buahan yang sudah banyak mengandung air tidak
perlu menambahkan banyak air. Sebaiknya tidak menggunakan
tambahan preservatif kimia seperti pektin dan asam sitrat, tapi hanya
dengan mengandalkan pektin dan asam yang sudah dikandung oleh
buah-buahan tersebut saja. Lebih baik masaklah dahulu buah-buahannya
sampai lembut, lalu masukkan gula secukupnya dan aduk-aduk supaya
gula larut. Setelah gula larut, didihkan sampai kental sambil sesekali
diaduk. Pemakaian panci berpantat tebal sangat disarankan di sini,
supaya tidak terjadi cepatnya pembakaran di dasar panci menyebabkan
selai gosong. Pengadukan setiap beberapa menit sekali juga penting
29
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
Pembuatan Jelly
1. Pemilihan buah yang matang dan tidak busuk
2. Pencucian dan pengupasan
3. Penimbangan buah
4. Blansir buah
5. Penghancuran buah
6. Penyaringan sari buah
7. Sari buah didiamkan sampai jernih, kemudian ambil bagian jernihnya
tambahkan gula pasir dan diaduk merata
8. Masak campuran tersebut. Pemakaian panci berpantat tebal sangat
disarankan di sini, supaya tidak terjadi cepatnya pembakaran di dasar
panci menyebabkan jelly gosong. Pengadukan dilakukan secara
perlahan, setiap beberapa menit sekali juga penting untuk menghindari
jelly menjadi gosong. Sebaiknya selalu menggunakan sendok kayu saat
membuat jelly dan sendok kayu yang digunakan hanya dipakai untuk
mengaduk masakan yang manis atau mengaduk campuran untuk bolu
atau biskuit, tidak dipakai untuk mengaduk tumisan, cabe dll.
9. Ciri jelly yang sudah masak adalah cairannya sudah kental dan sudah
membalut punggung sendok kayu, atau bila dijatuhkan jatuhnya lambat
(spoon test).
10. Masukkan jelly segera ke dalam botol-botol/cetakan jelly yang masih
panas, tutup rapat, beri label (nama dan tanggal pembuatan, dll) lalu
simpan di tempat yang sejuk.
30
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
Pertanyaan
1. Jelaskan kenapa pemilihan merupakan faktor penting dalam pembuatan
jam dan jelly!
2. Jelaskan kenapa jam bisa mengental!
3. Jelaskan faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pembuatan jelly!
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra. A. G. 1994. Teknologi penanganan pasca panen. Rineka Cipta.
Jakarta
Marliyati, S. A., A. Sulaeman, dan F. Anwar. 1992. Pengolahan Pangan.
Departmen Pendidikan dan Kebudayaan Jendral Pendidikan Tinggi. PAU
Pangan dan Gizi. IPB. Bogor
Muchtadi, TR,. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat
Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB.
Muchtadi, TR. Dan Subama. 1998. Teknologi Pengolahan Nabati. Fakultas
Teknologi Pertanian. IPB. Bogor
Pantastico, ER. B. 1997. Fisiologi Pasca Panen Penanganan dan Pemanfaatan
Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Terjemahan oleh
Kamariyani. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Sumoprastowo, RM. 2000. Memilih menyimpan sayur mayur, buah-buahan dan
bahan makanan. Bumi Aksara. Bogor
Syarief, R. Dan A. Irawati. 1986. Pengetahuan bahan untuk industri pertanian.
IPB. Bogor
31
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
LEMBAR KERJA
Judul Praktikum :
Tanggal :
Tabel 1. Hasil pengamatan rendemen, sifat organoleptik (warna, aroma, rasa dan
tekstur) jam buah
32
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
33
FM 1-7.1.0-01-33 ed.A rev.1
34