SEMESTER III
MATA AJARAN :
EVALUASI SENSORIK
PAYAKUMBUH
POLITEKNIK PERTANIAN BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
OLEH
MIMI HARNI
SUSI DESMINARTI
EVALUASI SENSORIK
Ir.John Nefri,M.Si Ir.Elvin Hasman, MP Dr. Ir. Susi.D, M.Si Mimi Harni,S.TP. MP
NIP: NIP: NIP: NIP:
POLITEKNIK PERTANIAN BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-NYA,
sehingga penulisan ‘Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM) Evaluasi Sensorik’
dapat diselesaikan. Buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa semester III yang
mengambil mata ajaran Evaluasi Sensorik di lingkungan Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan baik dalam penyajian isi ataupun
dari segi penulisan buku. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan
demi perbaikan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat dan
dapat memperlancar proses belajar mengajar khususnya pada mata ajaran Evaluasi
Sensorik.
MH
4
POLITEKNIK PERTANIAN BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar I
Daftar Isi Ii
Latihan 1 Pengenalan Sifat Indrawi 1
Latihan 2 Uji Pembedaan Pasangan 9
Latihan 3 Uji Pembedaan Segi Tiga 13
Latihan 4 Uji Pembedaan Duo-Trio 17
Latihan 5 Uji Pembandingan Ganda 21
Latihan 6 Uji Pembanding Jamak 25
Latihan 7 Uji Rangsangan Tunggal 29
Latihan 8 Uji Pasangan Jamak 33
Latihan 9 Uji Hedonik 37
Latihan 10 Uji Skalar Garis 41
Latihan 11 Uji Skoring 45
Latihan 12 Uji Rangking /Penjenjangan 49
Latihan 13 Uji Perbandingan Pasangan dan Uji Deskripsi 54
Latihan 14 Uji Ambang Rangsangan 61
Latihan 15 Uji Penentuan Derajat Kemanisan 66
Latihan 16 Uji Keterandalan Panelis 71
Lampiran 79
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) 89
5
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Penilaian indrawi atau evaluasi sensorik yaitu proses pengindraan
terhadap suatu rangsangan untuk mendapatkan respon indrawi panelis.
Penilaian ini menggunakan manusia sebagai instrumen atau alat. Penilaian ini
bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh kondisi fisiologik dan psikologik
seseorang. Seseorang yang kondisi fisik dan psikologiknya terganggu tidak
dapat diandalkan sebagai panelis.
Di dalam menentukan mutu suatu produk tidak cukup hanya dengan
analisa sifat-sifat objektifnya saja seperti kadar air, protein, lemak dan lain-lain
melainkan sifat-sifat indrawinya juga harus baik. Pada umumnya mutu produk
pangan tidak akan dapat diterima konsumen bila sifat-sifat indrawinya tidak baik.
Pengujian inderawi memerlukan pendekatan dan penanganan tersendiri
sehingga mempunyai kekhasan tersendiri. Kekhasan pengujian inderawi yaitu :
1. Menyangkut sifat inderawi yang sulit untuk dideskripsikan
2. Menyangkut respon manusia yang dipengaruhi oleh kondisi fisiologik dan
psikologik
3. Mempunyai banyak variabel
4. Memerlukan kondisi dan lingkungan yang khas
Terdapat beberapa istilah dalam pengujian inderawi yaitu :
1. Contoh uji adalah benda atau produk yang diujikan
2. Respon adalah tanggapan atau respon yang diujikan
3. Panelis adalah orang yang melaksanakan uji inderawi
1
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan pengujian untuk semua sampel yang di uji
PELAKSANAAN
Cara Penilaian
Penelis diminta untuk mengisi kesan yang dipilih pada alternatif pilihan
yang diberikan. Penilaian dalam hal ini dimaksudkan agar panelis dapat melatih
panca inderanya untuk melukan penilaian sifat-sifat inderawi pangan seperti
yang telah diuraikan pada penyajian contoh.
Bahan pangan yang diujikan beserta sifat yang diuji adalah sebagai
berikut :
1. Produk cair (susu) : Kekentalan (visual dengan sendok)
Aroma (penciuman)
Rasa (pencicipan)
2. Produk ketimun : Kekerasan (digigit)
Kecemerlangan warna (visual)
2
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Cara Analisis
Data yang diperoleh dapat dikumpulkan dan dinyatakan dalam suatu
persentasi dan persepsi yang dinyatakan secara deskriptif. Panelis dapat
mengetahui apakah sudah tepat atau belum penilaianya berdasarkan kriteria
yang telah diterima umum. Format pengujian pengenalan sifat indrawi susu,
ketimun, keripik dan jelly adalah sebagai berikut :
2. PERTANYAAN
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian secara indrawi.
- Jelaskan kenapa penilaian indrawi bersifat objektif
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
3
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
4
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh : Susu
Instruksi : Berikan penilaian contoh-contoh dibawah ini dengan
memberikan tanda √ pada kesan yang dipilih dan
berikan deksripsinya
Tabel Pengamatan 1
Kekentalan Aroma (pembauan) Rasa susu
Tabel Pengamatan 2
Bahan Deskripsi
Susu kental
Bau susu
Rasa susu
5
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh : Ketimun
Instruksi : Berikan penilaian contoh-contoh dibawah ini dengan
memberikan tanda √ pada kesan yang dipilih dan
berikan deksripsinya
Tabel Pengamatan 3
Kekerasan (Gigit) Kecemerlangan warna (visual)
Tabel Pengamatan 4
Bahan Deskripsi
Ketimun renyah
Ketimun segar
6
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh : Keripik
Instruksi : Berikan penilaian contoh-contoh dibawah ini dengan
memberikan tanda √ pada kesan yang dipilih dan
berikan deksripsinya
Tabel Pengamatan 5
Kekerasan (Gigit dan dengarkan) Kecemerlangan warna (visual)
Tabel Pengamatan 6
Bahan Deskripsi
Keripik renyah
Keripik cemerlang
Keripik pucat
7
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh : Jelly
Instruksi : Berikan penilaian contoh-contoh dibawah ini dengan
memberikan tanda √ pada kesan yang dipilih dan
berikan deksripsinya
Tabel Pengamatan 7
Kekerasan (Gigit ) Kelembutan (perabaan dengan
pencicipan)
Keras Sedang Lunak Ringan Sedang Penuh
Tabel Pengamatan 8
Bahan Deskripsi
Kekerasan jelly
Kelembutan/liat
8
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji pembedaan pasangan digunakan untuk menetapkan apakah ada
perbedaan sifat inderawi atau sifat organoleptik antara dua contoh. Sealin itu
juga digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi
proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri atau untuk
mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi
yang sama bagi konsumen. Biasanya produk yang diuji adalah produk baru
untuk kemudian dibandingkan dengan produk terdahulu yang sudah diterima
oleh masyarakat.
Uji pembedaan pasangan ini merupakan uji yang paling tua, paling
sederhana dan paling sering digunakan. Pelaksanaan pengujian pasangan
adalah dua contoh disajikan bersamaan atau berurutan dengan nomor kode
berlainan. Kemudian masing-masing anggota panel diminta menyatakan ada
atau tidaknya perbedaan dalam hal sifat yang diujikan (sifat atau kriteria yang
diuji harus jelas dan dipahami panelis.
9
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel uji
PELAKSANAAN
Cara Analisis
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
antara 2 contoh yang disajikan dengan hipotesis berekor dua (Lampiran 1).
Untuk mengetahui besarnya perbedaan tersebut (sedikit, sedang atau banyak)
dapat digunakan hipotesis berekor satu (Lampiran 2)
Kemudian penelis melakukan penilaian melalui formulir isian tersebut
dengan memberikan angka 1 (satu) apabila terdapat perbedaan dan angka 0
(nol) bila tidak perbedaan kriteria penilaian.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan apa tujuan uji pembedaan pasangan dilakukan
- Jelaskan kenapa uji pembedaan pasangan dikatakan sebagai uji yang
sederhana
10
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
11
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh :
Kriteria yang dinilai :
Instruksi : Nyatakan apakah contoh yang disajikan sama atau
berbeda dengan contoh baku. Bila sama beri tanda 1,
sedangkan bila berbeda beri tanda 0
Tabel Pengamatan 8
Penilaian
12
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji pembedaan segi tiga atau disebut juga uji triangle test merupakan
uji untuk mendeteksi perbedaan yang kecil, dengan demikian uji ini lebih peka
dibandingkan dengan uji pasangan. Uji segi tiga sedapat mungkin harus dibuat
seragam agar tidak terdapat kesalahan atau bias karena pengaruh penyajiaan
Pelaksanaan uji segi tiga adalah sebagai berikut :
1. Kepada masing-masing panelis diberikan secara acak 3 contoh berkode
2. Pengujian ke tiga contoh bisa bersamaan atau berurutan
3. Dua dari tiga contoh adalah sama, yang ke tiga berbeda
4. Panelis diminta memilih satu dari tiga contoh yang berbeda dari dua yang
lain
5. Tidak ada contoh pembanding
Dalam memberikan penilaian tidak boleh ragu-ragu. Panelis harus
menerka atau menebak salah satu dari ke tiga contoh yang dianggap paling
berbeda. Terdapat tiga contoh yang dinilai maka peluang masing-masing contoh
secara acak adalah 1/3. Jumlah penelis untuk pengujian ini dengan kriteria agak
terlatih sebanyak 15-25 orang sedangkan untuk panelis terlatih adalah 5-15
orang
Analisis data untuk pengujian ini dengan cara membuat tabulasi data
antara panelis dengan kriteria pengamatan. Data yang diperoleh dibandingkan
dengan tabel jumlah terkecil menyatakan beda pada uji segi tiga dengan
hipotesis berekor dua (Lampiran 3).
13
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel uji
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk menilai atau mencari contoh yang berbeda
diantara ketiga contoh tersebut. Panelis harus menunjukan satu contoh yang
berbeda dengan menuliskan angka 1 dan apabila contoh sama dituliskan angka
0.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan perbedaan uji pembedaan pasangan dengan uji pembedaan segi tiga
- Jelaskan kenapa uji pembedaan segi tiga lebih peka dibandingkan uji
pasangan
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
14
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
15
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh :
Kriteria yang dinilai :
Instruksi : Nyatakan salah satu contoh berbeda diantara ke tiga
contoh ini dan beri tanda 1
Tabel Pengamatan 9
490
587
371
16
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Seperti halnya uji segi tiga, uji ini juga dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh. Uji ini relatif
mudah karena adanya contoh baku dalam pengujian. Uji duo trio digunakan
untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai
keseragaman mutu bahan.
Tiap-tiap mutu anggota panel disajikan 3 contoh yang terdiri dari dua
contoh dari bahan yang sama dan satu contoh dari bahan yang lain. Salah satu
dari dua contoh yang sama itu dicicipi dan dikenali terlebih dahulu dan dianggap
sebagai contoh baku/pembanding. Setelah itu disajikan kedua contoh lainnya.
Dalam pelaksanaan uji ini, panelis diminta memilih salah satu diantara
dua contoh terakhir yang sama dengan contoh baku atau pembanding karena
ada dua contoh yang dinilai maka peluang masing-masing contoh secara acak
adalah ½. Jumlah panelis dengan kriteria agak terlatih sebanyak 15-25 orang
dan untuk panelis terlatih 5-15 orang.
Analisis data untuk pengujian ini dengan cara membuat tabulasi data
antara panelis dengan kriteria pengamatan. Data yang diperoleh dibandingkan
dengan tabel jumlah terkecil menyatakan beda pada uji pasangan, uji duo trio,
uji pembanding ganda, uji pembanding jamak dan uji rangsangan tunggal
dengan hipotesis berekor dua (Lampiran 1).
17
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel uji
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk menilai atau mencari contoh yang berbeda atau
contoh yang sama dengan contoh baku. Panelis harus mengenal contoh baku
terlebih dahulu dan kemudian memilih salah satu dari dua contoh yang lain yang
sama dengan contoh baku dan ditandai dengan angka 0.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan perbedaan uji pembedaan segi tiga dengan uji pembedaan duo trio
- Jelaskan kenapa uji pembedaan duo trio lebih mudah untuk dilakukan dan apa
tujuan uji ini dilakukan
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
18
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
19
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh :
Kriteria yang dinilai :
Instruksi : Nyatakan salah satu contoh berbeda diantara ke tiga
contoh ini dan beri tanda 1
Tabel Pengamatan 10
490
389
20
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji pembanding ganda yang disebut juga dengan dual standar
merupakan metoda pengujian yang menyerupai duo trio dengan dua contoh
pembanding yaitu A dan B. Kedua contoh pembanding tersebut disajikan
bersamaan sebelum contoh-contoh yang akan diuji diberikan.
Panelis diwajibkan mengenali dan mengingat sifat-sifat inderawi kedua
contoh pembanding yang diujikan misal jika bau tengik yang diujikan maka
panelis harus sudah betul-betul mengenali dan mengingat bau tengik itu dari
pembauan. Dalam pengujian panelis diminta menyebutkan yang mana dari
kedua contoh yang diujikan sama dengan pembanding A dan yang mana dengan
pembanding B.
Uji ini baik digunakan untuk membedakan bau-bauan atau sifat bau
komoditi karena ada dua contoh yang dinilai maka peluang masing-masing
contoh secara acak adalah ½. Jumlah panelis dengan kriteria agak terlatih
adalah sebanyak 15-25 orang dan untuk panelis terlatih sebanyak 5-15 orang.
Jumlah contoh untuk setiap pengujian adalah dua contoh baku dan dua contoh
uji.
Analisis data untuk pengujian ini dengan cara membuat tabulasi data
antara panelis dengan parameter pengamatan. Uji ini mirip dengan uji duo trio.
Hasil yang diperoleh setelah ditabulasikan dibandingkan dengan tabel jumlah
terkecil menyatakan beda pada uji pasangan, uji duo trio, uji pembanding ganda,
uji pembanding jamak dan uji rangsangan tunggal dengan hipotesis berekor dua
(Lampiran 1). Apabila nilai yang didapat panelis masih dibawah nilai yang
21
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ditunjukan tabel maka berati produk contoh dan pembanding tidak
berbeda nyata.
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel uji
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk mengingat-ingat sifat contoh baku A dan B.
Setelah itu diberikan dua contoh untuk dinilai contoh mana yang sama dengan
contoh baku A dan contoh baku B.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan kenapa uji pembanding ganda lebih baik digunakan untuk
membedakan bau-bauan atau siafat bau komoditi
- Jelaskan kenapa uji pembanding ganda menyerupai uji duo trio
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
22
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
23
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Setelah mengenali dua contoh baku, nyatakan mana
contoh yang sama dengan baku A dan mana yang sama
dengan baku B (beri tanda 0)
Tabel Pengamatan 11
Baku A Baku B
423
307
24
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji pembanding jamak atau uji baku jamak (multiple standar)
merupakan salah satu uji pembedaan yang menggunakan contoh baku hingga
tiga atau lebih. Sifat bahan yang akan di uji ditunjukkan dari banyaknya contoh
pembanding yang menunjukkan bahwa perbedaan sifat antar pembanding atau
baku tersebut tidak terlalu mencolok.
Pada uji pembanding jamak banyak pembanding yang disediakan maka
uji ini tidak dimaksudkan untuk pengujian menggunakan indera pencicipan
melainkan menggunakan indera pembau atau indera penglihatan. Dengan
demikian pengaruh banyaknya contoh yang mengakibatkan kejenuhan dapat
dihindari.
Dalam penyajian uji pembanding jamak, contoh-contoh pembanding
tidak perlu dikenali terlebih dahulu karena penyajiannya dilakukan bersama-sama
dengan contoh yang dinilai. Beberapa contoh pembanding dan satu contoh uji
disajikan secara acak.
Jumlah panelis dengan kriteria agak terlartih adalah sebanyak 10-20
orang dan untuk panelis terlatih sebanyak 5-10 orang. Jumlah contoh untuk
setiap pengujian adalah satu contoh uji dan beberapa contoh baku (3 contoh
baku atau lebih).
Analisis data untuk pengujian ini dengan cara membuat tabulasi data
antara panelis dengan parameter pengamatan. Uji ini mirip dengan uji duo trio.
Hasil yang diperoleh setelah ditabulasikan dibandingkan dengan tabel jumlah
terkecil menyatakan beda pada uji pasangan, uji duo trio, uji pembanding ganda,
25
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
uji pembanding jamak dan uji rangsangan tunggal dengan hipotesis berekor dua
(Lampiran 1). Apabila nilai yang didapat panelis masih dibawah nilai yang
ditunjukan tabel maka berati produk contoh dan pembandinbg tidak berbeda
nyata
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel uji
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk menunjuk salah satu dari sekian banyak contoh
yang disajikan yang paling bebeda. Apabila ketentuan panelis memilih contoh B
yang diuji yang paling bebeda maka dapat dikatakan bahwa memang contoh
yang diuji tersebut lain dengan contoh baku atau bukan termasuk golongan A.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan syarat bahan yang dapat digunakan sebagai contoh pembanding
dalam uji pembanding jamak
- Pengujian pada uji pembanding jamak menggunakan indera apa dan kenapa
26
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
27
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Nyatakan manakah contoh yang disajikan yang paling
berbeda (beri tanda 1)
Tabel Pengamatan 12
Penilaian
28
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji rangsangan tunggal (single stimulus) disebut juga uji A dan bukan A.
Contoh bukan A yaitu semua contoh yang tidak mempunyai sifat-sifat sensorik
seperti yang dispesifikasikan dengan contoh A. Contoh bukan A dapat pula
diganti dengan contoh B yaitu contoh dengan sifat sensorik tertentu atau yang
telah dispesifikasi tetapi berbeda dengan contoh A
Contoh baku A disajikan secara berulang-ulang hingga panelis mengenal
betul sifat contoh A tersebut. Pengenalan contoh baku A dilakukan secara
intensif, setelah itu contoh baku A dan contoh yang diuji disajikan secara acak.
Jumlah panelis terlatih untuk pengujian ini adalah sebanyak 5-15 orang
dan untuk perseorangan terbatas sebanyak 3-5 orang. Adapun jumlah contoh
setiap penyajian adalah satu contoh baku dan satu atau lebih contoh yang akan
diuji.
Seperti halnya uji pasangan dengan penyajian dua contoh maka
penggolongan ke A atau bukan A dapat dilakukan atau uji kebenaranya melihat
tabel jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata berekor dua (Lampiran 1).
Setelah dilakukan tabulasi data antara panelis dengan golongan A dan bukan
golongan A, maka jumlah tersebut dicocokan dengan Lampiran 1 yang
menyatakan suatu contoh berbeda dengan yang lainnya.
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel uji
29
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
PELAKSANAAN
Panelis mengenali dengan baik contoh baku A, kemudian untuk menilai
apakah contoh yang dinilai termasuk A atau bukan A. Untuk contoh pengenalan
susu sapi dan susu kedelai panelis diminta untuk menilai bau susu dan mengenali
mana susu sapi dan mana susu kedelai. Contoh bukan A adalah contoh yang
mempunyai sifat-sifat sensorik yang lain seperti yang telah dispesifikasikan atau
telah dikenal dengan baik dari contoh A.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan berapa jumlah panelis yang dibutuhkan dalam uji rangsangan
tunggal
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan contoh baku A dan contoh bukan A
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
30
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
31
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Setelah mengenali contoh baku A, tentukan contoh-
contoh mana yang termasuk golongan A dan bukan
golongan A. Beri tanda V pada kolom yang dipilih
Tabel Pengamatan 13
Golongan A Bukan A
754
813
456
895
32
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji pasangan jamak (multiple pairs) adalah uji yang serupa dengan uji
rangsangan tunggal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Apabila pada uji
rangsangan tunggal digunakan 1 contoh baku, maka pada uji pasangan jamak
digunakan 2 kelompok contoh yang harus dipisahkan atau dinilai apakah
termasuk contoh kelompok A atau bukan kelompok A.
Cara pelaksanaan uji ini yaitu sekelompok contoh buka A atau contoh B
disajikan secara acak. Panelis diwajibkan mengenali masing-masing kelompok
dengan tidak adanya contoh baku atau pembanding. Panelis diminta
mengelompokan masing-masing contoh atau mensortasi ke dalam kelompok A
atau bukan A. Penyajian contoh biasanya berurutan atau satu per satu bahkan
dapat juga secara acak. Uji ini baik untuk sortasi atau pengkelasan mutu.
Data yang diperoleh dapat dianalisis dengan melihat persentasi panelis
yang menyatakan suatu contoh termasuk golongan A atau golongan B. Selain itu
juga dapat diketahui seberapa jauh penyimpangan mutu dapat diterima,
sehingga contoh masih termasuk ke dalam kategori tersebut.
Jumlah panelis terlatih untuk pengujian ini adalah sebanyak 5-15 orang
dan untuk perseorangan terbatas sebanyak 3-5 orang. Adapun jumlah contoh
setiap penyajian adalah satu kelompok contoh A yang dapat terdiri dari 2 atau
lebih satuan contoh dan 1 kelompok contoh B yang dapat terdiri dari 2 atau lebih
contoh.
33
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel uji
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk menggolongkan contoh-contoh yang disajikan
apakah termasuk ke dalam kelompok A atau dalam kelompok B.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan perbedaan uji rangsangan tunggal dengan uji pasangan jamak
- Jelaskan bagaimana cara pelaksanaan uji pasangan jamak
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
34
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
35
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Nyatakan apakah contoh yang disajikan termasuk ke
dalam kelompok A atau B
Tabel Pengamatan 14
Penilaian
36
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji hedonik disebut juga dengan uji kesukaan yaitu uji yang meminta
tanggapan pribadi panelis tentang kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan.
Selain itu juga tanggapan mengenai tingkat kesukaan. Tingkat kesukaan
disebut dengan skala hedonik. Contohnya sifat hedonik suka dapat mempunyai
skala hedonik sebagai berikut : amat suka, sangat suka, suka dan tidak suka.
Untuk sifat hedonik tidak suka, mempunyai skala hedonik dari amat sangat tidak
suka, sangat tidak suka, tidak suka, sampai agak tidak suka. Diantara agak tidak
suka sampai agak suka terdapat tanggapan netral (bukan suka tetapi bukan
tidak suka).
37
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk melakukan penilaian uji hedonik secara spontan.
Untuk panelis diminta mengisi formulir berikut. Dalam hal ini misalnya uji
kesukaan terhadap teh kotak dari 3 jenis sampel dan penilaian dilakukan pada 9
tingkat kesukaan.
38
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
2. PERTANYAAN
- Jelaskan kenapa uji hedonik dimasukan ke dalam kategori uji penerimaan.
- Jelaskan perbedaan antara uji hedonik dengan uji mutu hedonik
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
39
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Nyatakan penilaian anda dan berikan tanda √ pada
pernyataan yang sesuai dengan penilaian saudara
Tabel Pengamatan 16
Kode Bahan
Penilaian
158 585 434
Amat sangat suka
Sangat suka
Suka
Agak suka
Netral
Agak tidak suka
Tidak suka
Sangat tidak suka
Amat sangat tidak suka
40
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji skalar merupakan uji indrawi yang menyatakan besaran kesan
dalam bentuk besaran skalar dan skala numerik. Besaran skalar digambarkan
dalam bentuk garis lurus berarah dengan pembagian skala dan jarak yang sama
dan dalam bentuk pita degradasi yang mengarah misalnya degradasi warna dari
sangat putih sampai hitam.
Salah satu bentuk uji skalar yaitu uji skalar garis dalam bentuk garis
lurus berarah dengan syarat :
1. Garis tersebut mempunyai titik pangkal dan mempunyai arah
2. Sepanjang garis tersebut dibuat skala dengan jarak yang sama
3. Arah skala boleh satu arah atau dua arah
4. Terdapat skala numerik atau tidak
5. Dibuat tanda garis vertikal atau tanda X pada titik di garis skalar
6. Data penilaian uji skalar dinyatakan dengan angka kemudian dianalisa
secara statistik seperti Lampiran 4.
Jumlah panelis dengan kriteria agak terlatih untuk pengujian ini adalah
sebanyak 15-25 orang dan untuk kriteria terlatih sebanyak 5-15 orang. Adapun
jumlah contoh setiap penyajian adalah 1-6 contoh apabila kriteria mutu yang
dinilai berat atau susah dan apabila kriteria mutu yang dinilai ringan atau mudah
sebanyak 1-18. Contoh disajikan secara acak dan bersamaan.
41
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk menilai apakah contoh yang disajikan mempunyai
tekstur tertentu dari amat sangat lembek hingga amat sangat renyah. Respon
tersebut dituliskan atau digambarkan dalam garis dengan memberi tanda X
(silang) pada respon yang diberikan seperti berikut.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji skalar garis
- Apa tujuan penggunaan skalar garis pada uji skalar
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
42
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
43
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Berilah tanda X pada garis dibawah ini sesuai
dengan respon yang ditimbulkan setelah saudara
menguji tekstur contoh dengan digigit
Kode contoh
44
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji Skoring merupakan uji indrawi untuk menilai sifat indrawi yang
spesifik, menilai sifat hedonik atau mutu hedonik. Pemberian skor adalah
memberikan angka nilai atau menetapkan mutu sensorik terhadap bahan yang
diuji. Tingkat skala mutu dinyatakan dalam ungkapan-ungkapan skala mutu
yang sudah baku. Contoh transformasi skala scoring menjadi skala numerik
dapat dilihat pada Tabel 17 berikut ini :
45
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Jumlah panelis dengan kriteria agak terlatih untuk pengujian ini adalah
sebanyak 15-25 orang dan untuk kriteria terlatih sebayak 5-15 orang. Adapun
jumlah contoh setiap penyajian adalah 1-6 contoh apabila kriteria mutu yang
dinilai berat atau susah dan apabila kriteria mutu yang dinilai ringan atau mudah
sebanyak 1-18. Contoh disajikan secara acak dan bersamaan.
Cara analisis data adalah mengkonversikan hasil uji dalam suatu skala
numerik misalnya untuk sirup yang amat sangat baik diberikan penilaian 1, nilai 6
untuk penilaian warna sirup yang amat sangat jelek. Hasil pengujian tersebut
ditabulasikan dalam bentuk respon penelis terhadap parameter yang diamati.
Selanjutnya data dianalisa secara statistik seperti topik-topik sebelum ini.
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk menilai apakah contoh yang disajikan sesuai
dengan kriteria yang diminta, dalam hal ini panelis menyatakan kesannya sesuai
dengan pengertian skala mutu yang sudah baku dari produk. Panelis akan
menguji warna dari tiga jenis sirup dan responnya dituliskan pada formulir
sebagai berikut .
46
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
2. PERTANYAAN
- Jelaskan fungsi uji skoring dilakukan pada suatu pengujian makanan
- Jelaskan penilaian dalam uji skoring dalam bentuk apa
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
47
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Berikan penilaian anda terhadap contoh yang
disajikan dan alasan singkat terhadap penilaian
tersebut
Tabel Pengamatan 18
Kode Bahan
Penilaian
815 558 384
Amat sangat baik
Sangat baik
Baik
Sedang
Jelek
Sangat jelek
48
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji ranking disebut juga dengan uji penjenjangan atau uji pengurutan.
Uji ranking termasuk dalam uji skalar karena hasil pengujian panelis dinyatakan
dalam besaran kesan dengan jarak interval tertentu. Panelis diminta
mengurutkan contoh yang diuji berdasarkan perbedaan tingkat mutu sensorik.
Jarak atau interval antara jenjang/ranking tidak harus sama untuk tiap tingkat,
misal jenjang nomor satu dan dua boleh berbeda dengan jenjang nomor dua dan
tiga. Pada uji komoditi diurutkan berdasarkan nomor urut dimana urutan
pertama selalu menyatakan tingkat mutu sensorik tertinggi dan urutan
selanjutnya menunjukkan tingkat yang makin rendah.
Angka atau nilai hasil uji ranking hanya berbentuk nomor urut dan tidak
menyatakan contoh pembanding suatu besaran skalar. Disamping itu uji ini juga
tidak menyatakan contoh pembanding sebagai komoditi yang paling tinggi
nilainya, namun contoh tersebut hanya berfungsi sebagai pedoman dalam
membandingkan berbagai komoditi yang sama jenisnya tetapi berbeda mutunya.
49
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Dari Tabel Fisher Yates tersebut dapat diketahui bahwa untuk tiga
sampel pengujian, nilai skor untuk rangking pertama adalah 0,85 dan untuk
urutan terakhir -0,85, sedangkan urutan kedua mempunyai nilai skor 0. Tabulasi
skor/nilai hasil uji rangking keempukan daging dapat dilihat pada Tab 20.
50
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
PELAKSANAAN
Dalam prakteknya uji rangking memerlukan formulir pernyataan atau
kuesioner dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
kesimpulan melalui analisis statistik.
Sebagai contoh adalah pengujian tingkat keempukan produk daging
terhadap tiga contoh daging dengan uji pembedaan. Panelis diminta untuk
mengurutkan atau memberikan nomor urut terhadap keempukan contoh daging
yang diuji. Contoh yang paling empuk diberi nomor urut tertinggi (misalnya =1
) seterusnya hingga contoh yang lebih keras (kurang empuk dibanding yang
lain). Tiga contoh daging disajikan tersebut diambil dari hewan yang berbeda
umurnya. Penilaian diisikan dalam suatu formulir berikut.
51
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
2. PERTANYAAN
- Jelaskan kenapa uji rangking termasuk ke dalam uji skalar
- Jelaskan kapan uji rangking digunakan dalam suatu industri makanan
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
52
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Ujilah keempukan contoh-contoh berikut kemudian
urutkan berdasarkan keempukkannya. Tulis nomor kode
contoh pada kotak yang tersedia sesuai dengan tingkat
keempukkannya.
Tabel Pengamatan 21
Urutan I II III
Kode
53
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Uji perbandingan pasangan adalah uji skalar yang hampir menyerupai
uji pasangan, karena contoh disajikan secara bersamaan atau berurutan.
Perbedaan uji perbandingan pasangan dengan uji pasangan terdapat pada
pertanyaan yang diajukan terhadap panelis, dimana pada uji perbandingan
pasangan ditanyakan kelebihan contoh yang satu dengan yang lainnya.
Kelebihan yang dimaksud dapat berati contoh yang diujikan lebih baik atau lebih
buruk dan seberapa jauh tingkat kelebihan tersebut. Berikut adalah contoh uji
pasangan dengan skala numeriknya dapat dilihat berikut ini :
Jumlah panelis dengan kriteria agak terlatih untuk pengujian ini adalah
sebanyak 15-25 orang dan untuk kriteria terlatih sebanyak 5-15 orang. Adapun
jumlah contoh setiap penyajian dua contoh dapat disajikan berurutan atau
54
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
bersamaan dimana dalam hal ini salah satu contoh berperan sebagai contoh
baku atau pembanding.
Penilaian Skor
Sangat lebih +3
Lebih +2
Agak lebih +1
Tidak beda 0
Agak kurang -1
Kurang -2
Sangat kurang -3
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
55
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk memperhatikan sifat mutu produk pembanding
yang akan dibandingkan harus diamati dengan sebaik-baiknya. Penilaian diisikan
dalam suatu formulir berikut.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan perbedaan uji perbandingan pasangan dengan uji pasangan
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
56
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Bandingkan warna, aroma dan rasa produk sampel yang
disajikan terhadap produk pembanding. Berilah tanda √
pada pernyataan yang sesuai dengan penilaian saudara
Tabel Pengamatan 22
Warna Aroma
Sangat lebih cerah Sangat lebih enak
Lebih cerah Lebih enak
Agak lebih cerah Agak lebih enak
Tidak berbeda Tidak berbeda
Agak kurang cerah Agak kurang enak
Kurang cerah Kurang enak
Sangat kurang cerah Sangat kurang enak
Rasa
Sangat lebih asin Sangat lebih manis
Lebih asin Lebih manis
Agak lebih asin Agak lebih manis
Tidak berbeda Tidak berbeda
Agak kurang asin Agak kurang manis
Kurang asin Kurang manis
Sangat kurang asin Sangat kurang manis
57
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
B. Uji Deskripsi
TEORI
Uji deskripsi merupakan penilaian sensorik berdasarkan sifat-sifat
sensorik yang lebih komplek, meliputi berbagai jenis sifat sensorik yang
menggambarkan keseluruhan sifat komoditi tesebut. Uji ini dapat digunakan
dalam industri pangan untuk menilai tingkat pengembangan kualitas produk,
mempertahankan/menyeragamkan mutu, sebagai alat diagnosis dan dapat
berfungsi sebagai pengukuran pengawasan mutu.
Pengujian diawali dengan penilaian atribut mutu menggunakan metoda
Rating, kemudian data ditransformasikan ke dalam grafik majemuk yang disusun
secara radial dengan sudut antar dua garis radial yang sama besar (Gambar 1).
Masing-masing garis menggambarkan himpunan nilai mutu, sedangkan titik
pusat menyatakan nilai mutu yang tertinggi.
1
5,0
4,0
8 2
3,0
2,0
1,0
Makanan Bayi A
7 0,0 3
Makanan Bayi B
6 4
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
58
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
PELAKSANAAN
Panelis diminta untuk memperhatikan sifat mutu produk. Uji ini diawali
dengan penentuan atribut mutu yang akan dianalisis. Contohnya untuk makanan
bayi adalah kehalusan/ukuran granula, warna, bau dan rasa yang merupakan
sifat-sifat umum, namun dapat juga dititik beratkan pada sifat rasa saja sehingga
atribut rasa dapat dijabarkan lebih detil lagi. Penilaian diisikan dalam suatu
formulir berikut.
2. PERTANYAAN
- Jelaskan perbedaan uji deskripsi dengan uji-uji lainnya
- Jelaskan penggunaan uji deskripsi dalam industri pangan
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
59
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Bandingkan warna, aroma dan rasa produk sampel yang
disajikan terhadap produk pembanding. Berilah tanda √
pada pernyataan yang sesuai dengan penilaian saudara
Tabel Pengamatan 22
Penilaian
Atribut Mutu
6 5 4 3 2 1
Rasa asam
Rasa pahit
Manis akhir
Rasa mentah
Rasa sangray
Rasa kacang
Manis awal
Rasa biji-bijian
Rasa asin
Rasa pati
Rasa susu
Rasa karamel
Keterangan :
Nilai 6 = sangat lemah
Nilai 1 = sangat berat
60
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Ambang rangsangan (threshold) yaitu rangsangan terendah yang mulai
dapat menghasilkan kesan atau tanggapan. Terdapat empat macam ambang
rangsangan yaitu ambang mutlak, ambang pembedaan, ambang pengenalan dan
ambang batas.
Ambang mutlak yaitu jumlah benda perangsang terkecil yang dapat
menghasilkan kesan atau tanggapan. Ambang pengenalan (recognition treshold)
yaitu konsentrasi atau jumlah perbandingan terendah yang dapat dikenal dengan
betul. Pengukuran ambang mutlak didasarkan 50% panelis dapat mengenal atau
menyebut dengan tepat sifat sensoris yang dinilai, sedangkan pengukuran
ambang pengenalan didasarkan pada 75% panelis dapat mengenal atau
menyebut dengan tepat sifat sensoris yang dinilai.
Ambang pembedaan (difference threshold) yaitu perbedaan terkecil
antara dua rangsangan yang masih dapat dikenali. Ambang batas (terminal
threshold) yaitu rangsangan terbesar jika kenaikan tingkat rangsangan tidak
menaikan intensitas kesan. Pengukuran ambang dapat dilakukan secara
induvidual atau secara kumulatif dengan menggunakan uji pasangan.
Jumlah panelis dengan kriteria terlatih sebanyak 5-15 orang. Adapun
jumlah contoh setiap penyajian tergantung dari jenis rangsangan yang akan
diuji.
Jumlah panelis dengan kriteria terlatih unutk pengujian ini adalah
sebanyak 5-15 orang. Adapun jumlah contoh setiap penyajian tergantung dari
jenis rangsangan yang akan diuji. Hasil penilaian ditabulasikan seperti Tabel 23
misalnya untuk rasa asin.
61
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
62
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
PELAKSANAAN
Terlebih dahulu dibuat larutan stok dari garam, gula, asam dan kafein
kemudian dilakukan pengenceran hingga diperoleh 7 kosentrasi. Dalam hal ini
pelarut yang digunakan air bebas ion ber pH netral. Tahap-tahap penyajian
contoh :
1. Pembuatan larutan stok
Asin : 5,845 gram NaCl/Liter (1M)
Manis : 34,23 gram sukrosa/Liter (1M)
Asam : 21,01 gram asam sitrat/Liter (1M)
Pahit : 19,41 gram kafein/Liter (1M)
63
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
2. Pengenceran larutan
Asin : 0; 0,0064; ... ; 0,4096 M (8 kosentrasi)
Manis : 0; 0,064; ... ; 4,064 M (8 kosentrasi)
Asam : 0; 0,0008; ...; 0,0064 M (8 kosentrasi)
Pahit : 0; 0,0002; ...; 0,0016 M (8 kosentrasi)
2. PERTANYAAN
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan ambang pembedaan
- Jelaskan berapa persen panelis menyatakan ada perbedaan pada ambang
pengenalan
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
64
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Instruksi : Ciciplah contoh-contoh dalam wadah berikut ini secara
berurutan. Setiap contoh hanya dicicipi satu kali dan
tidak diperkenankan mencicipi ulang. Tulislah kesan
anda sebagai berikut :
0 = tidak berasa apa-apa, seperti air
X = berbeda dengan air, tetapi rasa belum dapat
dikenali
+ = rasa sudah dapat dikenali dengan
1 = lemah 4 = sangat kuat
2 = sedang 5 = amat sangat kuat
3 = kuat
Tabel Pengamatan 25
No Penilaian
Kode contoh
Asin Manis Asam Pahit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
65
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Rasa manis berasal dari zat non ionik seperti gula, aldehid, chloroform
dan sakarin. Terdapat dua golongan bahan pemanis makanan yaitu golongan
pemanis bergizi seperti gula dan golongan pemanis tidak bergizi seperti sakarin
dan siklamat.
Rasa manis biasanya dinyatakan dengan gula (sukrosa) dengan nilai
100. Tingkat kemanisan zat-zat lain diukur berdasarkan rasa manis gula pasir :
▪ Gula pasir : 100
▪ Fruktosa : 160
▪ Dektrosa (glukosa) : 80
▪ Laktosa : 25
▪ Maltosa : 50
▪ Sakarin : 30.000
66
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
67
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
K = 1/p X 100%
= 1/1,05 X 100%
= 95,42%
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
PELAKSANAAN
Terlebih dahulu disiapkan larutan yang berasa manis seperti larutan
gula merah, atau pemanis lainnya. Sebagai contoh dapat disajikan kemanisan
gula merah yang dibuat dengan melarutkan gula merah dalam air putih dengan
kosentrasi 0,3 ; 0,6 ; 0,9 ; 1,2 ; 1,5 ; 1,8 %. Sebagai larutan standar digunakan
larutan sukrosa dengan kosentrasi 1%.
Sepertinya halnya uji pasangan maka panelis diminta untuk menilai
contoh dengan membandingkannya pada larutan standar. Apabila panelis
menemukan adanya perbedaan, maka respon yang dituliskan dalam formulir
adalah kode 1 dan bila terdapat perbedaan dituliskan kode 0. Respon panelis
dituliskan pada respon berikut
68
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
2. PERTANYAAN
- Jelaskan kenapa rasa manis diuji kesetaraannya dengan larutan sukrosa
(gula)
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan after taste
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
69
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal pengujian :
Jenis contoh :
Kriteria yang dinilai :
Instruksi : Nyatakan apakah contoh yang disajikan sama atau
berbeda dengan contoh baku. Bila sama beri tanda 1,
sedangkan bila berbeda beri tanda 0
Tabel Pengamatan 27
Penilaian
Kode contoh
No Sama Berbeda
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
70
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
TEORI
Panelis merupakan anggota panel atau perorangan atau orang yang
terlibat dalam penilaian inderawi dari berbagai kesan subjektif makanan dan
minuman yang disajikan. Setiap panelis harus memenuhi syarat-syarat seperti :
a. Berminat terhadap pekerjaan inderawi
b. Bersedia meluangkan waktu
c. Mempunyai kepekaan tertentu
71
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
ORGANISASI
Setiap mahasiswa melakukan setiap jenis pengujian untuk semua
sampel yang di uji.
PELAKSANAAN
1. Nutrisari dan hore dilarutkan dalam 1 liter air dan buah jeruk dibelah dua.
Kemudian ambil airnya. Penyajian sampel ada 2 macam yaitu pakai
pembanding (sari buah jeruk asli) dan tanpa pembanding.
2. Uji skoring sari jeruk dengan pembanding, masing-masing sampel (nutrisari
dan hore) diisikan ke dalam gelas uji berkode dan disajikan bersama-sama
dengan pembanding (sari jeruk asli). Panelis diminta memberikan penilaian
terhadap kedua produk tersebut dengan skor 1-7.
72
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
3. Uji skoring sari jeruk tanpa pembanding dengan cara masing-masing sampel
(nurtrisari dan hore) diisikan ke dalam gelas uji berkode. Panelis
memberikan penilaian terhadap kedua produk tersebut dengan skor 1-7
(yang menunjukan rasa jeruk semakin kuat) dan menuangkan hasil
pengamatan ke dalam format uji. Pengujian ini diulangi sebanyak 10 kali.
4. Uji rating sari jeruk dilakukan dengan cara masing-masing sampel (nutrisari
dan hore) diisikan ke dalam gelas uji berkode. Panelis diminta mencicipi
produk tersebut dan memberikan penilaian terhadap kedua produk tersebut
dan menuangkan hasil pengamatan ke dalam format uji. Pengujian ini
diulangi sebanyak 10 kali. Format uji skoring dengan pembanding dan tanpa
pembanding serta uji rating sari jeruk dapat dilihat berikut ini.
5. Analisa keterandalan panelis perseorangan dan tim diperoleh melalui tingkat
kekonsistensian menilai berdasarkan pendekatan nisbah nilai galat terkecil
hasil pengukuran. Keterandalan tim panelis diukur dengan koefisien
keterandalan (rtt) = 1 – KTG/KTP. Panelis dianggap andal bila nilai rtt lebih
besar dari 0,70. Hasil analisis keterandalan panelis perseorangan dan tim
berdasarkan sidik ragam dapat dilihat pada Tabel 31 dan 32
2. PERTANYAAN
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan panelis yang andal
- Jelaskan bagaimana menganalisa keterandalan panelis
KEPUSTAKAAN
Pudji, W.R. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
73
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
74
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis Contoh :
Kriteria yang dinilai :
Instruksi : Tuliskan nilai skor (1-7) dari nomor kode contoh
pada kotak skor yang tersedia dengan
membandingkan contoh terlebih dahulu dengan
pembanding
Tabel Pengamatan 28
Nomor Kode Contoh
317 522 473 660
75
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis Contoh :
Kriteria yang dinilai :
Instruksi : Tuliskan nilai skor (1-7) dari nomor kode contoh
pada kotak skor yang tersedia
Tabel Pengamatan 29
Nomor Kode Contoh
981 379 621 333
76
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
LEMBARAN KERJA
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis Contoh :
Kriteria yang dinilai :
Instruksi : Tuliskan nilai skor (1-7) dari nomor kode contoh
pada kotak skor yang tersedia dengan
membandingkan contoh terlebih dahulu dengan
pembanding
Tabel Pengamatan 30
Nomor Kode Contoh
413 798 631 550
77
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Kriteria Penilaian :
7 = rasa jeruk sangat kuat
6 = rasa jeruk kuat
5 = rasa jeruk agak kuat
4 = rasa jeruk netral
3 = rasa jeruk agak lemah
2 = rasa jeruk lemah
1 = rasa jeruk sangat lemah
Tabel 32. Sidik ragam penduga koefisien keterandalan tim panelis dari
setiap jenis produk sari jeruk untuk masing-masing format
uji indrawi
Sumber Keragaman db JK KT F hit F tabel
Jenis sari jeruk n-1
Galat n (r-1)
Total nr -1
78
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
5% 1% 0,1% 5% 1% 0,1%
6 6 36 25 27 29
7 7 37 25 27 29
8 8 8 38 26 28 30
9 8 9 39 27 28 31
10 9 10 40 27 29 31
11 10 11 11 41 28 30 32
12 10 11 12 42 28 30 32
13 11 12 13 43 29 31 33
14 12 13 14 44 29 31 34
15 12 13 14 45 30 32 34
16 13 14 15 46 30 33 35
17 13 15 16 47 31 33 36
18 14 15 17 48 31 34 36
19 15 16 17 49 32 34 37
20 15 17 18 50 33 35 37
21 16 17 19 52 34 36 39
22 17 18 19 54 35 37 40
23 17 19 20 56 36 39 41
24 18 19 21 58 37 40 42
25 18 20 21 60 39 41 44
26 19 20 22 62 40 42 45
27 20 21 23 64 41 43 46
28 20 22 23 66 42 44 47
29 21 22 24 68 43 46 48
30 21 23 25 70 44 47 50
31 22 24 25 92 56 59 63
32 23 24 26 94 57 60 64
33 23 25 27 96 59 62 65
34 24 25 27 98 60 63 66
35 24 26 28 100 61 64 67
79
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
5% 1% 0,1% 5% 1% 0,1%
7 7 7 21 15 17 18
8 7 8 22 16 17 19
9 8 9 23 16 18 20
10 9 10 10 24 17 19 20
11 9 10 11 25 18 19 21
12 10 11 12 30 20 22 24
13 10 12 13 35 23 25 27
14 11 12 13 40 26 28 31
15 12 13 14 45 29 31 34
16 12 14 15 50 32 34 37
17 13 14 16 60 37 40 43
18 13 15 16 70 43 46 49
19 14 15 17 80 48 51 55
20 15 16 18 90 54 57 61
100 59 63 66
80
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
5% 1% 0,1% 5% 1% 0,1%
1 41 20 22 24
2 42 20 22 25
3 3 43 21 23 25
4 3 44 21 23 26
5 4 5 45 21 24 26
6 4 6 46 22 24 27
7 5 6 7 47 22 24 27
8 5 7 8 48 22 25 27
9 6 7 8 49 23 25 28
10 6 8 9 50 23 26 28
11 7 8 10 52 24 26 29
12 7 9 10 54 25 27 30
13 8 9 11 56 26 28 31
14 8 10 11 58 26 29 32
15 9 10 12 60 27 30 33
16 9 11 12 62 28 30 33
17 10 11 13 64 29 31 34
18 10 12 13 66 29 32 35
19 11 13 14 68 30 33 36
20 11 13 14 72 32 34 38
21 12 13 15 74 32 35 39
22 12 14 15 76 33 36 39
23 12 14 16 78 34 37 40
24 13 15 16 80 35 38 41
25 13 15 17 82 35 38 42
26 14 15 17 84 36 39 43
27 14 16 18 86 37 40 44
28 15 16 18 88 38 41 44
29 15 17 19 90 38 42 45
30 15 17 19 92 39 42 46
31 16 18 20 94 40 43 47
32 16 18 20 96 41 44 48
33 17 18 21 98 41 45 48
34 17 19 21 100 42 46 49
35 17 19 22
36 18 20 22
37 18 20 22
38 19 21 23
39 19 21 23
40 19 21 24
81
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Cara Analisis
Langkah 1
Data disusun seperti Tabel 33 dimana Yij adalah pengamatan dari
perlakuan ke-i, kelompok ke-j untuk i = 1,...,t dan j = 1,...r. Setelah ditabulasi,
dilakukan perhitungan total perlakuan (Yi), total kelompok (Yj) dan total umum
(Y..). Kemudian dihitung pula εY2 untuk setiap perlakuan dan kelompok
dimana,
82
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Total jumlah kuadrat (εi/j Yij2) = W1. + W2. + W3. + .. + Wr. Atau
Jumlah kuadrat total perlakuan (∑i Yj2) = Y12 + Y22 + Y32 +... +Yt2
Langkah 2
= Y.. 2
rt
Rt
Jumlah kelompok
= ∑i Yi.2 – Y.. 2
t rt
Jumlah perlakuan
= ∑j Y.j2 – Y.. 2
t rt
83
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Jumlah kuadrat galat = Jumlah kuadrat total - jumlah kuadrat perlakuan - jumlah
kuadrat kelompok
Langkah 3
Derajat bebas
Jika ada perbedaan yang nyata diantara perlakuan maka digunakan suatu uji
statistik seperti uji Duncan yang dapat menyatakan perbedaan diantara masing-
masing perlakuan tersebut.
84
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
= 2972 = 1470,15
20 X 3
Kelompok (panelis)
85
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
20
Perlakuan
Setelah itu dilakukan tabulasi dalam daftar analisis varian seperti ditunjukan pada
Tabel 36
Untuk mengetahui perlakuan mana yang sama atau lebih dari yang lain
memerlukan analisis lebih lanjut terhadap perlakuan tersebut. Sementara untuk
hasil analisis sidik ragam yang memberikan hasil tidak berbeda nyata, tidak perlu
dilakukan analisis lanjutan. Analisis yang biasa dilakukan adalah uji Duncan
seperti dijelaskan sebagai berikut ini.
86
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
Langkah A
Jumlah kelompok 20
Langkah B
Dari tabel duncan pada range tingkat nyata 5% dengan derajat bebas galat (db
eror) = 38 ~ 40 diperoleh : (dimana LSR = Range X standar eror rata-rata)
p 2 3 4
Range 2,86 3,01 3,10
Least Significant 0,907 0,954 0,983
Ranges (LSR)
Langkah C
Nilai rata-rata penilaian tiap jenis teh kotak diurutkan, kemudian selisihnya
dibandingkan dengan LSR yang sesuai. Bila yang dibandingkan merupakan dua
nilai tengah yang berdekatan maka digunakan nilai LSR dengan p =2 . Jadi p
menyatakan jumlah nilai tengah yang dibandingkan. Dua nilai tengah dinyatakan
sama apabila selisihnya lebih kecil dari nilai LSR nya dan nilai yang sama tersebut
diberikan tanda garis bawah
87
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
88
POLITEKNIK PERTANIAN
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
NEGERI PAYAKUMBUH (BKPM)
89