net/publication/337672814
CITATIONS READS
0 2
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Penerapan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa View project
All content following this page was uploaded by Siti Nur Aisyah on 02 December 2019.
Abstrak
Abstract
The purpose of this study was to determine the application of contextual learning
models to improve students' problem solving abilities. This research is a literature
literature so the data collection method used is documentation, which is tracking written
sources that contain various themes and topics discussed. This type of research is in the
form of qualitative data. This research was conducted by looking at and linking the
characteristics and indicators of problem-solving abilities with the characteristics of
contextual learning models. From the results of data analysis, it can be concluded that the
application of contextual based learning models can improve students' mathematical
problem solving abilities.
PENDAHULUAN
Pembelajaran Kontekstual
Menurut (Azwar, Surya dan Saragih, 2017) menyatakan bahwa ada tujuh
princciples dalam pengembangan pembelajaran kontekstual adalah: (1) konstektivisme,
(2) penyelidikan, (3) pertanyaan, (4) masyarakat belajar, (5) pemodelan, dan (7) penilaian
otentik.
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Pada hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) memiliki pengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching
and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni:
konstruktivisme (contructivism), menemukan (inquiry), bertanya (Questioning),
masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling) dan penelitian yang
sebenrnya (Authentic Assessment) (Sembiring dan Surya, 2016). Model pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching and Learning) ternyata memiliki pengaruh terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini ditunjukkan dengan
rangkaian keuntungan dari pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa, yaitu:
1. Kelas yang berpusat pada siswa bukan berpusat pada guru. Pada saat suatu
pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, melainkan kepada siswa, maka hal
tersebut akan membuat siswa lebih mengembangkan kemampuannya untuk
menyelesaikan masalah. Siswa tidak lagi hanya mendengar dan memperhatikan
cara guru menyelesaikan soal dan permasalahan, tetapi siswa turut serta
memahami, merencanakan, melaksanakan serta memecahkan permasalahan
tersebut. Dimana hal ini merupakan indikator pencapaian dari kemampuan
pemecahan masalah matematika.
2. Model pembelajaran ini mengembangkan pengendalian diri siswa. Ini
mengajarkan siswa untuk membuat rencana prospektif, menghadapi realitas dan
mengekspresikan emosi. Hal ini jelas merupakan langkah-langkah dari
pemecahan masalah.
3. Model ini memungkinkan siswa untuk melihat peristiwa dari berbagai dimensi
dan dengan perspektif yang lebih dalam. Pada proses memecahkan masalah,
secara tidak langsung siswa harus mampu memahami permasalahan tersebut
dalam perspektif yang dalam, untuk dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu,
model CTL ini sudah memuat indikator dari pemecahan masalah.
4. Model ini mengembangkan kemampuan memecahkan masalah siswa. Kalimat ini
jelas mendukung bahwa model CTL memang dirancang dengan karakteristik
adanya penyajian masalah non rutin, yang akan mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa.
5. Model ini mendorong siswa untuk mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah. Pada saat siswa mempelajari materi dan konsep baru,
berarti pada tahap ini siswa telah melakukan perencanaan solusi untuk
menyelesaikan masalah dimana hal ini merupakan indikator dari kemampuan
pemecahan masalah.
6. Model ini mengembangkan pemikiran tingkat tinggi/kemampuan berpikir kritis
dan berpikir ilmiah siswa. Saat siswa dilatih untuk berpikir tingkat tinggi, maka
pastilah siswa tahu bagaimana memahami masalah, merencakan solusi,
melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali hasil diskusi. Berarti tahap pada
model ini dapat mencapai indikator kemampuan pemecahan masalah matematika.
7. Model ini memungkinkan siswa untuk menggabungkan pengetahuan lama
mereka dengan pengetahuan baru dan untuk mengembangkan keterampilan
menilai mereka. Pada tahap ini, telah mencapai indikator kemampuan pemecahan
masalah, yaitu memeriksa kembali prosedur dan hasil dari pemikiran siswa serta
menginterpretasikan hasil. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) ini dapat
mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Amalia, E., Surya, E., dan Syahputra, E. (2017). The Effectiveness Of Using Problem
Based Learning (PBL) In Mathematics Problem Solving Ability For Junior High
School Students. International Journal Of Advance Research And Innovative
Ideas In Education (IJARIIE).Vol. 3, Issue 2.
Azwar., Surya, E., dan Saragih, S. (2017). Development oh Learning Devices Based on
Contextual Teaching and Learning Model Based on the Context of Aceh Cultural
to Improve Mathematical Representation and Self-efficacy Ability of SMAN 1
Peureulak Students. Journal of Education and Practice. Vol. 8 No. 27.
Caesar, M.I.M., dkk. (2016). “The Benefits of Adopting a Problem Based Learning
Approach on Students’ Learning Development in Secondary Geography
Lessons”. International Education Studies. 8 (12).
Davis, Brent dan Simmt, Elaine. (2003). Understanding Learning Systems: Mathematics
Educationand Complexity Science. Journal of Research in Mathematics
Education. Vol 34, No 2.
Ginting, H., dan Surya, E. (2017). Development Learning Device Based for Measuring
Contextual Critical Thinking Skills Students SD Class VI Mathematical.
International Journal of Sciences (IJSBAR).
Glynn, S.M. (2004). Contextual teaching and learning of science in elementary schools.
Journal of Elementary Science Education.16 (2).
Kadir, Z.A., dkk. (2016). “Does Problem-Based Learning Improve Problem Solving
Ability? -A Study among Business Undergraduates At Malaysian Premier
Technical University,” International Education Studies.9 (5).
Nasution, N.R. dan Edi Surya (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika
Siswa. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNIMED.
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston: NCTM.
Saragih, D.I dan Surya, E. (2017). Analysis the Effectivenessof Mathematics Learning
Using Contextual Learning Model. International Journal of Sciences: Basic and
Applied Research (IJSBAR). Vol.34 No.1.
Surya, E., dkk.. (2013). Improving of Junior High School Visual Thinking Representation
Ability in Mathematical Problem Solving by CTL. IndoMS. J.M.E, Vol.4, No.1.
Yus, S.R., dan Surya, E.( 2017). Pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL)
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP.
ResearchGate.