Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN MAINTENANCE PESAWAT UDARA DALAM

MENDUKUNG OPERASIONAL
PENERBANGAN GARUDA INDONESIA
FAUZIAH ASSAHARI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan analisis dan metode lean six

sigma terhadap masalah keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan

maintenance pesawat B738NG milik Garuda Indonesia yang dapat mengganggu

kegiatan operasional penerbangan, maka dapat dibuat beberapa simpulan sebagai

berikut:

1. Keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan maintenance pesawat

B738NG disebabkan oleh adanya unscheduled maintenance yang terdiri

dari unplanned maintenance, AOG, Extended TAT dan incident/ accident.

Dari semua unscheduled maintenance tersebut yang dapat dikendalikan

dan diantisipasi lebih awal adalah masalah unplanned dan extended TAT

maintenance.

2. Beberapa faktor yang paling berpengaruh dalam menyebabkan terjadinya

unplanned dan extended TAT maintenance adalah:

a. Time for Rectification yang terlalu lama dari target waktu yang

ditentukan

b. Shortages material yang menyebabkan aktivitas maintenance menjadi

tertunda karena menunggu ketersediaan material.

103
ANALISIS KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN MAINTENANCE PESAWAT UDARA DALAM
MENDUKUNG OPERASIONAL
PENERBANGAN GARUDA INDONESIA
FAUZIAH ASSAHARI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3. Dari dua faktor terbesar penyebab masalah unplanned dan extended TAT

maintenance tersebut ditemukan beberapa akar permasalahan (root cause)

yang masing-masing dari akar permasalahan tersebut dapat ditemukan

akar permasalahan lain (break down) yang merupakan waste dan bisa di

eliminasi untuk perbaikan. Beberapa akar permasalahan tersebut, yaitu:

a. Waiting material, disebabkan oleh shortage material, material

handling, custom process, material information system.

b. Late send to shop, disebabkan oleh miss coordination, lack of

administrative document.

c. Late finding, disebabkan oleh waiting inspection process dan open

access panel.

d. Postponed task disebabkan oleh lack of manpower, lack of tools dan

equipment, lack of time, dan waiting for engineering evaluation.

e. Late order, disebabkan oleh mismanaged, masalah budget dan

masalah proses approval payment.

f. Supply chain problem, disebabkan oleh part pooling dan komitmen

provider sesuai agreement.

g. Part robbing activity disebabkan oleh masalah pengendalian dari

aktivitas robbing tersebut.

104
ANALISIS KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN MAINTENANCE PESAWAT UDARA DALAM
MENDUKUNG OPERASIONAL
PENERBANGAN GARUDA INDONESIA
FAUZIAH ASSAHARI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5.2. Saran

Sesuai dengan tujuan penelitian ini dapat dibuat beberapa saran rancangan

perbaikan terhadap permasalahan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan

dalam penyelesaian pelaksanaan maintenance pesawat B738NG. Beberapa

rancangan perbaikan yang diusulkan tersebut dibuat berdasarkan hasil analisis

dengan menggunakan metode lean six sigma.

Secara umum rancangan perbaikan yang diusulkan pada dasarnya adalah

pada proses koordinasi antar masing-masing unit yang terkait dalam proses

maintenance dan pengontrolan secara ketat dan berkala semua urutan (sequence)

pekerjaan yang tercakup dalam paket maintenance sesuai dengan time frame yang

telah ditetapkan serta pengurangan terhadap beberapa aktivitas yang kurang perlu

seperti menunggu (waste) yang dapat menambah waktu pelaksanaan maintenance.

Rancangan perbaikan pada beberapa proses pelaksanaan maintenance yang

ditulis dalam tesis ini diharapkan dapat diterapkan dan menjadi salah satu solusi

untuk mengoptimalkan proses kerja dan meningkatkan produktivitas serta service

level unit maintenance terhadap operasional penerbangan Garuda Indonesia.

105

Anda mungkin juga menyukai