3.1 Formulasi
3.1.1 Formulasi Standar ( FORNAS HAL 100)
Tiap tablet mengandung :
Dextromethorfan HBr 15 mg
Zat tambahan yang cocok q.s
b. Fase luar
10
Mg Stearat = ×15=0,15 g
100
c. Penimbangan bahan
Dextromethorfan HBr = 15 mg x 10 tab =150 g
Manitol = 1,5 x 10 tab = 15 g
Mg Stearat = 0,15 x 10 tab = 1,5 g
CMC-Na = 0,3 x 10 tab = 3 g
Air CMC-Na = 10 x 3 = 30 ml
Laktosa = 498,185 x 10 tab = 49,8185 mg
3.4 Alat dan Bahan
Alat Bahan
Mortir dan Stamper Dextromethorfan HBr
Batang pengaduk Manitol
Beaker glass Mg Stearat
Gelas ukur CMC-Na
Centong Laktosa
Loyang
Oven
Thermometer
Corong
Jangka sorong
Alat pencetak
c. Sudut diam
Metode Sudut diam (pengukuran sudut diam)
12-16 Baik
23-35 buruk
2. Kemudian ditimbang satu per satu dan dihitung bobot rata – ratanya.
3. Selanjutnya dihitung persentase tablet dengan syarat tidak boleh lebih dari
dua tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 5% bobot rata – ratanya dan
tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10% bobot rata –
ratanya.
b. Keseragaman ukuran
1. Diambil 10 tablet secara acak, lalu diukur tebalnya satu per satu dengan
menggunakan jangka sorong.
2. Kemudian hitung rata – ratanya, kecuali dinyatakan lain garis tengah
tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.
c. Waktu hancur
Prosedur kerja uji waktu hancur (Indonesia, 1976:6)
1. Dimasukkan satu tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, lalu
masukkan satu cakram pada tiap tabung dan alat dijalankan menggunakan air
bersuhu 370 ± 20C sebagai media kecuali dinyatakan lain dalam monografi.
2. Pada akhir batas waktu yang tertera pada monografi, keranjang diangkat
d. Kerapuhan
Prosedur kerja uji kerapuhan :
1. Tablet dibersihkan dari debu dengan cara memakai kuas kecil
2. Ditimbang bobot 20 tablet (tablet besar) atau 40 tablet (tablet kecil) = Wo
3. Tablet dimasukkan ke dalam alat, kemudian alat dijalankan selama 4 menit
dengan kecepatan 25 rpm
4. Tablet dikeluarkan lalu dibersihkan dari debu dengan memakai kuas kecil
5. Ditimbang bobot tablet = Wf
6. Indeks kerapuhan dihitung dengan memakai rumus :
W 0−Wf
F= x 100%
W0
Ket :
F = indeks kerapuhan
Wo= bobot awal
Wf= bobot akhir
e. Kekerasan
2. Pengujian dilakukan dengan cara, sebuah tablet diletakkan di antara ruang
penjepit. Kemudian di jepit dengan memutar alat penekan, sehingga tablet
kokoh ditempatnya dan petunjuk berada pada skala 0, melalui putaran
padasebuah sekrup.
3. Tablet akan pecah dan dibaca penunjuk skala pada alat yang disebut
Hardness Tester.