PEMBAHASAN
2. Herpes Genitalis
Herpes genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah
kelamin, kulit di sekeliling rektum atau daerah disekitarnya yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-2
biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1
biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks
tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di sekeliling rektum atau
tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan kebagian tubuh
lainnya (misalnya permukaan mata).
3. Herpes Zoster
Jenis herpes ini timbul akibat lanjutan dari infeksi virus varicella
zoster (cacar air). Apabila penderita mengalami cacar air yang
disebabkan oleh viru varicella zoster, maka jika orang tersebut tekerna
cacar untuk kedua kalinya, hal itu dinamakan herpes zoster.
B. HERPES SIMPLEK
1. Pengertian
Herpes simpleks adalah infeksi akut suatu lesi akut berupa vesikel
berkelompok di atas daerah yang eritema, dapat satu atau beberapa
kelompok terutama pada atau dekat sambungan mukokutan.Herpes
simpleks disebabkan oleh herpes simpleks virus (HSV) tipe I atau tipe
II yang dapat berlangsung primer maupun rekurens. Herpes simpleks
disebut juga fever blister, cold sore,herpes febrilis, herpes labialis,
herpes genitalis (Handoko, 2010).
2. Epidemologi
Pravelensi antibody dari HSV-1 pada sebuah populasi bergantung
pada faktor-faktor seperti negara , kelas sosial ekonomi dan usia. HSV
1 umumnya ditemukan pada daerah oral pada masa anak-anak, terlebih
lagi pada kondisi sosial ekonomi terbelakang. Kebiasaan , orientasi
seksual dan gender mempengaruhi HSV-2. Pravelensi HSV-2 lebih
rending disbanding HSV-1 dan lebih sering ditemukan pada usia
dewasa yang terjadi karena kontak seksual. Studi serologis pada
popuklasi menunjukan bahwa lebih 50% usia 20 tahun telah terpajan
HSV. Studi pada populasi juga menunjukan bahwa 2-4% adalah karier
asimptomatik dan merupakan suatucontinual virus reservoir untuk
terjadinya infeksi baru.
3. Etiologi
4. Pathogenesis
Infeksi primer HSV masuk melalui defek kecil pada kulit atau
mukosa dan bereplikasi lokal lalu menyebar melalui akson ke ganglia
sensoris dan terus bereplikasi. Dengan penyebaran sentrifugal oleh
saraf-saraf lainnya menginfeksi daerah yang lebih luas. Setelah infeksi
primer HSV masuk dalam masa laten di ganglia sensoris (Sterry,
2006).
5. Manifestasi klinis
Tanda utama dari genital herpes adalah luka disekitar vagina, penis,
atau di daerah anus. Kadang-kadang luka dari herpes genital muncul di
skrotum, bokong atau paha. Luka dapat muncul sekitar 4-7 hari setelah
infeksi. Gejala dari herpes disebut juga outbreaks, muncul dalam dua
minggu setelah orang terinfeksi dan dapat saja berlangsung untuk
beberapa minggu. Adapun gejalanya sebagai berikut:
Tanda-tanda:
b. Limfadenopat inguinal
c. Faringitis
d. Servisitis
4) Infeksi ocular
5) Kelinan neurologis
6) Penurunan imunitas
7) Herpes neonatal
6. Komplikasi
7. Penatalaksanaan
b. Valasiklovir
c. Farmsiklovir
8. pencegahan
Hingga saat ini tidak ada satupun bahan yang efektif mencegah
HSV. Kondom dapat menurunkan transmisi penyakit, tetapi penularan
masih dapat terjadi pada daerah yang tidak tertutup kondom ketika
terjadi ekskresi virus. Spermatisida menyebabkan HSV inaktif secara
invitro. Disamping itu yang terbaik, jangan melakukan kontak orak
genital pada keadaan dimana ada gejala atau ditemukan herpes oral.
Budimulja, Unandar. 2008. Eritrasma dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta: FK UI.
Djuanda adhi. 1999. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta : fakultas FKUI