Anda di halaman 1dari 8

KANDAGA Vol.

1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019


E-ISSN : **** - ****

VALIDASI PENENTUAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN


DENGAN METODE DPPH
(VALIDATION OF ANTIOXIDANT ACTIVITY DETERMINATION
BY DPPH METHODE)

Nur Julizan1*, Siti Maemunah1, Dina Dwiyanti1, Jamaludin Al Anshori1,2


1
Laboratorium Aplikasi Kimia dan Pelayanan, PPBS Gedung D, Lt 3, FMIPA, Universitas Padjadjran, Jl. Raya
Bandung-Sumedang KM 21 – Jatinangor, Kab. Sumedang 45363
2
Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Sintesis, Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjran, Jl. Raya
Bandung-Sumedang KM 21 – Jatinangor, Kab. Sumedang 45363
E-mail: nur.julizan@unpad.ac.id

ABSTRACT
Nowadays, research topic about potential antioxidant activity in organic compound is widely conducted. IC 50
shows sample concentration that able inhibit 50% of free radical oxidation. A testing method has to have a
quality assurance especially for unofficial method. Validation attribute will be determined is repetability.
Samples are ascorbic acid as control sample, ethanol extract of Citric leaves and Citric leaves. Ethanol extract
of Citric leaves and Citric leaves are used as natural compound sample with wide different IC 50 value.
Repetability determined with 7 testing replication for each sample. Repetabilytyinterpretated as (Horrat)r value.
From this research, (Horrat)r for ascorbic acid is 0,567, for Citric leaves is 0,556 and for ethanol extract of
Citric leaves is 1,250. From (Horrat)r values are determined can be concluded that the method of antioxidant
Activity potential determination with DPPH has good value because (Horrat)r complies Horwitz requirements
(less than 2).pakan hasil copy paste dari kalimat yang ada dalam isi naskah. Isi abstrak bahasa inggris
maksimal 250 kata.
Key words: method presicion, antioxidant, DPPH

ABSTRAK
Dewasa ini, penelitian yang bertemakan aktifitas antioksidan dari bahan alam semakin marak. IC 50
menunjukan konsentrasi suatu sampel yang dapat menghambat 50% proses oksidasi radikal bebas. Sebuah
metode uji yang dilakukan perlu dipastikan jaminan mutunya terutama untuk metode yang tidak baku.
Parameter validasi yang akan ditentukan pada penelitian ini adalah presisi. Sampel yang digunakan adalah
asam askorbat sebagai sampel kontrol, ekstrak etanol daun jeruk nipis dan daun jeruk nipis. Ekstrak etanol
daun jeruk nipis dan daun jeruk nipis berfungsi sebagai 2 variasi konsentrasi sampel bahan alam yang
memiliki perbedaan nilai IC50 yang cukup tinggi. Penentuan nilai presisi dilakukan dengan 7 ulangan untuk
setiap sampelnya. Presisi ditunjukan dengan nilai (HorRat)r. Dari penelitian ini, nilai (HorRat)r untuk
pengujian pada asam askorbat adalah 0,567, pada ektrak etanol daun jeruk (IC50 rendah) adalah 0,556 dan
pada daun jeruk (IC50 tinggi) adalah 1,250. Dari nilai (HorRat)r yang telah ditentukan dapat disimpulkan
bahwa metode uji Penentuan Potensi Aktifitas Antioksidan dengan Metode DPPH yang dilakukan dalam
penelitian ini memiliki presisi yang baik, karena memiliki nilai (HorRat)r berada pada nilai yang
dipersyaratkan, yaitu kurang dari 2.
Kata kunci: presisi metode, antioksidan, DPPH

PENDAHULUAN kan senyawa yang dapat mendonorkan proton


Radikal bebas merupakan senyawa yang kepada senyawa radikal bebas, sehingga tidak
memiliki satu atau lebih electron yang tidak terjadi reaksi leboh lanjut yang berbahaya.
berpasangan yang secara normal dihasilkan Senyawa fenolat atau senyawa metabolit
dalam metabolism sel. Untuk menghindari sekunder yang terdapat dalam tanaman yang
dampak negative dari radikal bebas maka bertanggung jawab terhadap aktifitas
diperlukan antioksidan. Antioksidan merupa- antioksidan, antikanker, antiviral dan anti
|41|
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019
E-ISSN : **** - ****

inflamasi. Tanaman jeruk (Citrus sp.) merupa- untuk metode yang tidak baku, metode yang
kan salah satu tanaman budidaya yang sangat dikembangkan laboratorium, metode baku
penting dalam perekonomian masyarakat yang digunakan di luar ruang lingkup yang
Indonesia. Jeruk dapat dikonsumsi segar atau dimaksud, metode yang dimodifikasi, metode
dibuat jus yang sangat penting sebagai sumber baku untuk menegaskan dan mengkonfirmasi
antioksidan karena kandungan vitamin C(asam bahwa metode itu sesuai untuk penggunaan
askorbat), flavonoid dan senyawa fenolik . yang dimaksudkan. Validasi adalah konfirmasi
Selain buah jeruk nipis, daun jeruk nipis juga melalui bukti-bukti pemeriksaan dan telah
sering digunakan sebagai obat oleh sesuai dengan tujuan pengujian. Laboratorium
masyarakat. Penelitian sebelumnya menyebut- uji yang mengadopsi peraturan ISO/IEC
kan bahwa daun jeruk nipis memiliki aktivitas 17025:2017 diwajibkan untuk melakukan
antioksidna yang kuat dengan nilai validasi/ verifikasi metode uji. Laboratorium
medianinhibitory concentration (IC50). Aplikasi Kimia dan Pelayanan merupakan
Medianinhibitory concentration (IC50) adalah salah satu laboratorium yang terkreditasi
konsentrasi ekstrak yang dapat menghambat ISO/IEC 17025:2008 oleh KAN BSN.
aktivitas oksidasi radikal sebanyak 50 %. Laboratorium penguji wajib melakukan
Adanya aktivitas antioksidan pada daun jeruk validasi metode uji bila menggunakan metode
nipis karena kandungannya kaya akan tidak baku, yaitu metode yang didesain atau
alkaloid, fenol, saponin, tannin, steroid dan dikembangkan oleh laboratorium. Metode
flavonoid. baku yang digunakan di luar ruang lingkup
Salah satu metode yang digunakan untuk yang dimaksud adalah, metode baku yang
menentukan aktivitas antioksiden adalah dimodifikasi dan metode baku untuk
metode DPPH (2-2-Diphenyl-1-Picryhidrazyl). menegaskan dan mengkonfirmasi bahwa
Metode ini merupakan metode yang sering metode itu telah sesuai untuk penggunaannya.
dipilih sebagai metode pengujian aktivitas Parameter utama yang harus divalidasi dari
antioksidan karena sederhana, mudah, cepat, suatu metode uji mencakup akurasi
peka dan memerlukan sedikit sampel. Metode (ketepatan), presisi (repeatability dan
ini hanya membutuhkan senyawa DPPH yang reproducibility), perolehan kembali (recovery),
bersifat stabil dan senyawa pembandingan linieritas, limit deteksi, limit kuantisasi,
seperti vitamin A, vitamin C dan vitamin E. sensitifitas, selektifitas, ruggedness/robustness,
Selain itu, metode ini tidak memerlukan dan ketidakpastian (uncertainty). Parameter
substrat karena radikal bebas sudah tersedia validasi yang dapat ditentukan dalam sebuah
secara langusng untuk mengganti substrat. metode tergantung pada jenis dan
Metode penentuan aktifitas antioksidan yang karaketeristik metode uji. Berikut
banyak dilakukan merupakan metode yang karaketeristik metode uji dan parameter
tidak baku. Validai metode uji harus dilakukan validasi yang dapat ditentukan
|42|
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019
E-ISSN : **** - ****

Karakteristik Metode Uji


Pengujian aktifitas
Parameter Pengujian aktifitas suatu Pengujian kuantitas suatu komponen dari
Validasi komponen kompleks analit penting dalam sebuah produk kimia
(bulk components) komponen kompleks atau produk kimia
sederhana
Spesifitas Ya Ya Ya
LInieritas Ya Ya Ya
Akurasi Tidak Ya Ya
Presisi Ya Ya Ya
Rentang * Ya Ya
Tidak Tidak Ya Tidak
Batas
Tidak Ya *
Kuantifikasi
*Memungkinkan untuk dilakukan tergantung dari jenis karakteristik pengujian

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk Sampel Pengujian


meningkatkan validitas data yang dihasilkan Asam Askorbat, daun jeruk yang dipotong-
dan sebagai langkah jaminan mutu dari potong kecil kemudian dikeringkan dan
metode uji, maka perlu dilakukan prosedur ekstrak etanol daun jeruk nipis.
validasi metode. Parameter validasi yang akan
dilakukan adalah presisi. Validasi terhadap Preparasi Ekstrak Etanol Daun Jeruk Nipis
sampel yang telah dikatuhi aktifitas Daun jeruk nipis kering yang sudah dipotong
antioksidannya tinggi harus dilakukan sebagai potong kecil ditimbang sebanyak ±150 gram
kontrol metode, pada penelitian ini asam ke dalam gelas kimia 500 mL. Sebanyak ± 100
askorbat sebagai kontrol sampel. Validasi juga mL etanol ditambahkan ke dalam gelas kimia,
dilakukan bahan alam yang memiliki aktifitas samapai seluruh daun jeruk terendam etanol.
antioksidan tinggi dan rendah (nilai IC 50 ke dalam vial. Sampel dimaserasi semalaman
rendah dan tinggi), yaitu daun jeruk dengan kemudian disaring. Filtrat diuapkan pada suhu
perbedaan preparasi untuk mendapatkan 40oC sampai didapat ektrak pekat etanol daun
rentang variasi nilai IC50 yang besar. jeruk nipis.

METODE Pembuatan larutan DPPH 4x10-4 M


Bahan
Sebanyak 0,004 gram DPPH ditimbang ke
Etanol, metanol, DPPH (2-2-Diphenyl-1-
dalam labu ukur 25 mL, kemudian
Picryhidrazyl), Asam askorbat (vitamin C) dan
ditambahkan methanol sampai batas tera.
daun jeruk nipis.
Larutan dihomogenkan. Labu ukur ditutup
dengan alumunium foil agar terhindar dari

|41|
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019
E-ISSN : **** - ****

cahaya. Larutan DPPH dibuat segar saat akan diinkubasi selama 30 menit. Absorbansi
dilakukan pengujian. larutan diukur menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang 517 nm. Absorbansi
Pembuatan larutan induk asam askorbat 10 dan konsentrasi larutan diplotkan terhadap
mg/ L kurva daya hambat sampel. Regresi linier yang
Asam askorbat ditimbang sebanyak 1 mg didapat minimal 0,9900. Nilai IC50 dihitung,
kemudian dilrutkan dengan methanol dalam dengan persamaan:
labu ukur 10 mL. Larutan dihomogenkan
hingga terlarut sempurna. Larutan dipipet
sebanyak 1 mL ke labu ukur 10 mL, kemudian
ditambahkan metanol sampai batas tera.
Penentuan nilai parameter validasi presisi
Larutan dihomogenkan.
(HorRat)r
Metode uji dilakukan pada sampel yang sama
Pembuatan larutan induk sampel 1.000 mg/
sebanyak 7 kali (n) pengulangan, dengan
L
analis, alat dan hari yang sama atau dalam
Ekstrak etanol daun jeruk nipis ditimbang
interval waktu yang pendek. Kelompok data
sebanyak 10 mg ke dalam labu ukur 10 Ml
terdiri dari asam askorbat, k sampel
kemudian ditambahkan metanol sampai
beraktifitas tinggi dan sampel beraktifitas
dengan batas tera. Larutan dihomogenkan
rendah. Masing-masing kelompok data
hingga terlarut sempurna.
dihitung secara statistika sehingga didapatkan
nilai (HorRat)rnya dengan persamaan sebagai
Pembuatan larutan induk sampel 50.000
berikut: .
mg/ L
Daun jeruk nipis yang sudah kering ditimbang
sebanyak 0,5 gram ke dalam labu ukur 10 mL,
kemudian ditambahkan metanol sampai
dengan batas tera. Larutan dihomogenkan.

Penentuan aktifitas antioksidan dengan


metode DPPH
Sampel stok diencerkan menjadi 5 variasi
konsentrasi bertingkat (termasuk pelarut
metanol sebagai blanko). Sampel dimasukan
ke dalam tabung reaksi sebanyak 2,4 mL. Ke
(Horwitz & Albert, 2006).
dalam tabung reksi ditambahkan larutan DPPH
4 x 10-4 M sebanyak 0,6 mL. Larutan
|42|
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019
E-ISSN : **** - ****

HASIL DAN PEMBAHASAN askorbat) memiliki nilai IC50 1,01- 58,94 mg/
Prosedur penentuan aktifitas antioksidan yang L.
dilakukan merupakan sebuah prosedur non Dari hasil uji coba yang dilakukan maka
baku yang tejamin parameter jaminan disimpulkan bahwa konsentrasi kerja untuk
mutunya. Sampel asam askorbat diujikan sampel asam askorbat berada pada rentang 1-5
untuk mengkonfirmasi bahwa prosedur ini mg/ L sesuai dengan Tabel 1. Oleh karena itu,
tepat digunakan untuk menentukan potensi pengujian penentuan Aktifitas Antioksidan
aktifitas antioksidan dalam suatu sampel. dengan Metode DPPH dalam asam askorbat
Berdasarkan literatur, asam askorbat diulang sebanyak 7 kali pada rentang
merupakan senyawa antioksidan yang baik. kosentrasi 1-5 mg/ L, dengan hasil analisa
Vitamin C (asam askorbat) adalah makanan sebagai berikut :
penting antioksidan dan secadara signifikan
menurunkan efek samping spesies reaktif,
sepeerti oksigen rwkatif yang dapat Tabel 2. Konsentrasi IC50 Potensi Aktifitas
menyebabkan kerusakan dengan reaksi Antioksidan Asam Askorbat
terhadap Radikal Bebas DPPH
oksidatif pada makromolekul seperti lipid, Ulangan IC50 (mg/ L)
DNA dan protein, yang mana terlibat dalam 1 2,8
2 3,0
penyakit kronis termasuk neurodegenerative
3 3,5
penyakit. 4 3,4
5 3,0
6 3,2
Tabel 1. Nilai Rata-Rata Variasi
7 3,4
Konsentrasi Asam Askorbat dan Inhibisi rata-rata 3,2
Potensi Antioksidan stdev 0,25
Konsentrasi
% RSD 7,70
Asam (PRSD)r 13,44
0,00 1,07 2,22 2,95 3,62 4,69
Askorbat (HorRat)r 0,573
(mg/ L)
% Inhibisi 0,00 13,55 38,95 50,62 63,44 86,65

Dari data 7 ulangan pengujian ditentukan nilai


Nilai IC50 asam askorbat yang diperoleh dari (HorRat)r untuk menunjukan kualitas atribut
penelitian ini adalah 3,2 mg/ L. Artinya, hanya validasi repetability yang ditentukan. Nilai
diperlukan asam askorbat dalam konsentrasi (HorRat)r yang didapat adalah 0,573.

kecil untuk menginhibisi terjadinya 50% Ekstrak etanol daun jeruk nipis berfungsi
radiasi. Hal ini menunjukan bahwa metode uji sebagai sampel yang memiliki nilai IC50 yang
yang dilakukan cukup handal dalam relatif sedang, yaitu pada rentang 100- 250mg/
menetukan potensi aktifitas antioksidan. L. Hasil optimasi penentuan konsentrasi
Sebuah studi menetukan bahwa aktifitas sampel daun jeruk yang berpotensi memiliki
antioksidan terhadap vitamin C (asam aktifitas antioksidan terhadap DPPH adalah

|43|
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019
E-ISSN : **** - ****

pada rentang 100 - 500 mg/ L. Oleh karena Hasil optimasi penentuan konsentrasi sampel
itu, pengujian penentuan Aktifitas Antioksidan daun jeruk yang berpotensi memiliki aktifitas
dengan Metode DPPH dalam daun jeruk antioksidan terhadap DPPH adalah pada
diulang sebanyak 7 kali pada rentang rentang 1.000 - 10.000 mg/ L. Oleh karena
kosentrasi 100 – 500 mg/ L, dengan hasil itu, pengujian penentuan Aktifitas Antioksidan
analisa sebagai berikut : dengan Metode DPPH dalam daun jeruk
Tabel 3. Konsentrasi IC50 Potensi Aktifitas diulang sebanyak 7 kali pada rentang
Antioksidan Ekstrak Etranol Daun
kosentrasi 1.000 - 10.000 mg/ L, dengan hasil
Jeruk Nipis terhadap Radikal Bebas
DPPH analisa sebagai berikut :
Ulangan IC50 (mg/ L)
Tabel 4. Konsentrasi IC50 Potensi Aktifitas
1 179,8 Antioksidan Daun Jeruk Nipis
2 186,4 terhadap Radikal Bebas DPPH
3 201,5 Ulangan IC50 (mg/ L)
4 193,9 1 6683,8
5 188,2 2 7446,1
6 182,9 3 7089,4
7 196,8 4 7602,7
rata-rata 189,9 5 6989,4
stdev 7,80 6 7384,5
% RSD 4,11 7 7786,8
(PRSD)r 7,2628 rata-rata 7283,2
(HorRat)r 0,566 stdev 382,02
%RSD 5,25
(PRSD)r 4,1952
Dari data 7 ulangan pengujian ditentukan nilai
(HorRat)r 1,250
(HorRat)r untuk menunjukan kualitas atribut
validasi repetability yang ditentukan. Nilai
(HorRat)r yang didapat adalah 0,556. Dari data 7 ulangan pengujian ditentukan nilai
(HorRat)r untuk menunjukan kualitas atribut
Pada penelitian ini, daun jeruk nipis memiliki validasi repetability yang ditentukan. Nilai
nilai IC50 pada rentang 1.000- 10.000 mg/ L. (HorRat)r yang didapat adalah 1,250.

Gambar 1. Kurva Daya Hambat Daun Jeruk Dari ketiga nilai (HorRat)r berada pada

Nipis terhadap radikal bebas DPPH rentang yang dipersyaratkan kurang dari 2
(Horwitz & Albert, 2006).

SIMPULAN
Nilai (Horrat)r dari asam askorbat yang
berfungsi sebagai kontrol sampel yaitu 0,537.
Nilai (Horrat)r untuk 2 variasi sampel bahan
alam yaitu 0,566 dan 1,250. Nilai (Horrat)r
dari ketiganya menunjukan bahwa metode
yang dilakukan pada penelitian ini memiliki
nilai presisi yang baik hingga nilai IC 50 sampel
10.000 mg/L, karena berada pada rentang yang

|44|
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019
E-ISSN : **** - ****

dipersayratakan yaitu kurang dari 2 (Horwitz KAN BSN. (2018). Persyaratan Umum
& Albert, 2006).
Kompetensi Laboratorium Pengujian dan
UCAPAN TERIMAKASIH Laboratorium Kalibrasi : SNI 19 - 17025
Terima kasih kami ucapkan kepada – 2008.
Universitas Padjadjaran yang telah membantu
pendanaan penelitian ini dalam program Riset Lung, J.K.S & Destiani, D.P. (2017) . Review
Tenaga Kependidikan Unpad dan juga atas Artikel Uji Aktifitas Antioksidan Vitamin
fasilitas di Laboratorium Aplikasi Kimia dan
Pelayanan. Terima kasih juga kami ucapkan A, C, E dengan Metode DPPH. Farmaka.
kepada Dr. Dadan Sumiarsa yang membantu Vol 15 No. 1.
sebagai Koordinator Teknis Laboratorium
serta kepada pihak-pihak yang telah membantu Maesaroh, K., Kurnia, D & Anshori, J.A.
terlaksananya penelitian ini. (2018). Perbandingan Metode Uji
Aktivitas Antioksidan DPPH, FRAP dan
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, C. (2007). Teknik & Evaluasi Validasi FIC terhadap Asam Askorbat, Asam
Metode serta Pemilihan Parameter Galat dan Kuersetin. Chimica et Natura
Validasi Metode. Seminar Pelatihan Acta. Vol. 06 No. 02.
Validasi Metode Analisis Kuantitatif 14 Molyneux, P. (2004). The Use of Stable free
s/d 15 April 2009. Bogor. radical diphenylpicryl-hisrazyl (DPPH)
APVMA. (2004). Guidelines for The for estimating antioxidant activity. J. SCi.
Validation of Anlytical Method for Active Technol. 26(2):211-219.
Constituent. Agricultural and Veterinary Reddi, L.J., Jalli, R.D., Jose, B & Gopu, S.
Chemical Products. Australia. (2012). Evaluation of Antibacterial &
Horwitz & Albert. (2006). The (HorRat)r Antioxidant Activities of The Leaf
Rasio Horwitz: A Useful Index of Method Essential Oil & Lead Extract of Citrus
Performance with Respect to Precision. aurantofilia. Asian Journal of
Journal of AOAC International. 89(14). Biochemical and Pharmaceutical
Juansa, D., Budiana, W & Ridwan, I.M. Research. . Vol. 2. 346-53.
(2015) . Penetapan Kadar Total Fenol Riyanto. (2014). Validasi dan Verifikasi
dan Aktivitas Antioksidan dari Jus Buah Metode Uji Sesuai dengan ISO/IEC
Lima Spesies Jeruk (Citrus sp.). Jurnal 17025 Laboratorium Pengujian dan
Farmasi Galenika. Volume 02 No. 01. Kalibrasi. Deepublish. Sleman.
ISSB: 2406-9299.

|45|
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 Edisi Mei 2019
E-ISSN : **** - ****

|42|

Anda mungkin juga menyukai