Anda di halaman 1dari 3

1.

Sinopsis - Tema

- sinopsis

Cerita ini berawal dari seorang perempuan G yang membuat sebuah iklan pencarian jodoh,
perempuan ini sudah mapan secara finansial akan tetapi belum mempunyai jodoh, G tinggal bersama
seorang pembantu yaitu P, di suatu hari, tepatnya dihari Rabu ada seorang laki-laki bernama T
mendatangi kediaman G, pada saat itu G mengira bahwa T datang untuk melamar dan menikah
dengannya, mereka berbincang lama dengan membicarakan persoalan-persoalan perkawinan,
perbincangan tentang perkawinan antara T dan G begitu alot dan semakin seru sampai-sampai G benar-
benar yakin bahwa T adalah laki-laki datang untuk melamar dirinya, karena T begitu detail dalam
menanyakan kepribadian G. Tapi setelah mereka memperbincangkan masalah perkawinan dan
perjodohan, diketahui bahwa T datang bukan untuk melamar G, akan tetapi dia datang sebagai makelar
jodoh yang hanya berniat menjodohkan G dengan laki-laki yang seumuran dengan almarhum ayahnya. G
pun terkejut setelah mengetahui itu semua, akan tetapi G berpikir lagi bahwa dirinya membutuhkan
seorang laki-laki untuk mendampingi hidupnya, setelah bernegosiasi begitu panjang akhirnya G pun
menyepakati perjodohan tersebut.

- tema

Dalam naskah drama “Kisah Cinta Hari Rabu” tema yang diangkat adalah mengenai
percintaan, dimana percintaan dalam hal ini ditarik menjadi cerita unik yang menarik, yaitu
melalui bentuk perjodohan.

2. Alur cerita : Maju, karena jalan cerita dalam naskah ' Kisah Cinta Hari Rabu ' merupakan
rangkaian peristiwa yang saling berhubungan sehingga terjalin suatu peristiwa cerita yang utuh.

3. Struktur dramatik

- Eksposisi

Cerita dimulai ketika G menginginkan seorang suami untuk mendampingi hidupnya dan
mulai memasangkan iklan di kantor-kantor biro jodoh tentang dirinya.

- Rising Action

Konflik mulai muncul ketika G didatangi oleh T, G mengira bahwa itu adalah laki-laki
yang ingin menjadikannya istri, G semakin yakin karena T menanyakan hal yang G iklankan di
kantor-kantor biro jodoh, T mulai memaparkan syarat-syarat untuk menjadi seorang istri yang
baik, dan stelah itu dan G mulai mempercayai si T bahwa dia bisa menjadi sosok suami yang
baik pantas buat dia.
- Klimaks
Persetujuan antara T dan G mulai terjadi, disitulah klimaks pada lakon ini terjadi, dan
beberapa saat kemudian T memberi tahu bahwa calon suaminya bukan dia, dia hanyalah seorang
makelar jodoh yang mencari persennan dalam menjodohkan seseorang, kemudian T memberi
tahu bahwa laki-laki yang di jodohkan nya adalah laki-laki yang seumuran dengan orang yang
fotonya terpasang di dinding, dan G pun kaget dan kecewa ternyata suami itu seumuran dengan
almarhum ayahnya.
- Falling Action
G pun menerima dengan ikhlas suami yang dijodohkan dengannya seumuran denga
almarhum ayahnya itu, karena sudah melakukan perjanjian sebelumnya dengan s T dan G pun
meminta P untuk ikut bahagia dengan perjodohan nya itu, juga memperingatkan P untuk
mempersiapkan pasta kecil di Rabu malam untuk merayakan perjodohan nya.
- Resolusi
Akhirnya G dan P pun berencana menyiapkan pesta kecil untuk bakal calon suami G, dan
G pun menerima dengan ikhlas perjodohan itu.
4. Analisa Babak dan Adegan
Dalam drama ini haya ada satu babak dan dalam 1 babak tersebut ada 10 adegan

Adegan 1

Diawali solilokui oleh pengung yang bercerita tentang perkembagan zaman dari segala aspek mulai
dari ekonomi, politik, budaya, bahkan cinta.

Adegan 2

Tokoh wanita masuk dan mengagetkan pengung dan mulai berbicara tentang mengapa setiap hari rabu
selalu di rumah dan tidak bekerja, itu karena si wanita selalu menunggu tamu yang diharapkannya akan
melamarnya.

Adegan 3

Tamu lelaki datang dengan maksud sebagai perantara dari biro jodoh tempat ia bekerja.

Adegan 4

Ditandai dengan masuknya si wanita ke kamar dan munculnya si pengung ke panggung dan bercerita
tentang majukannya dulu yg juga kenalan si makelar

Adegan 5
wanita masuk lagi dan mulai mengujakan persyaratan bagi calon suaminya kelak

Adegan 6

Lelaki keluar dan si wanita solilokui tentang harapannya untuk segera menikah yang akan terlaksana

Adegan 7

Lelaki masuk lagi dan membicarakan tarip dia sebagai makelar dan membenarkan kesalahpahaman
antara lelaki dan wanita soal maksud si lelaki sebenarnya.

Adegan 8

Lelaki pergi dan si wanita kaget mendengar pertanyaan si lelaki tentang calon suaminya yg seumuran
dengan almarhum ayahnya.

Adegan 9

Pengung masuk karena terkejut mendengar teriakkan majikannya dan si wanita pun menjelaskan apa
yang terjadi

Adegan 10

Solilokui si pengung soal perubahan zaman terutama soal cinta yang sudah pakai makelar segala yang
menimpa majikannya sendiri.

5. Deskripsi alasan pemilihan naskah : karena bentuk cerita naskah ini merupakan salah satu naskah yang
menceritakan perjodohan lewat perantara, dan kita bisa ambil relevansinya ke realita sekarang (milenial),
banyak sekali yang mencari jodoh lewat app store dll, sehingga bisa berkenalan lebih dekat dan akhirnya
bisa bertatap muka, jika cocok maka akan di lanjutkan dan jika tidak akan di tinggalkan, sama seperti hal
nya di naskah tersebut.

6. Bentuk dan Gaya pertunjukan

Bentuk komedi dan gaya realis, yang menceritakan si G ingin mempunyai suami dengan cara mendaftar
kan ke biro jodoh atau makelar jodoh, hal ini tentunya erat relevansinya dengan keadaan sosial
dimasyarakat kita, namun tentunya dalam kemasan drama realis seperti ini tidak akan vulgar dalam
merepresentasikan keadaan realitas sehari-hari di masyarakat kita, tentunya diperhalus dengan
permainan kata-kata dan penebalan kata-kata.

Anda mungkin juga menyukai