Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riswan Guntur Sukmana

18133003

IV/A

Filsafat Seni

Realitas Amat Jaga dan Relevansi-nya

Dengan Nasib Buruh


Lakon Amat Jaga Karya Saini KM

Pada dasarnya manusia sangat berkaitan dengan kebudayaan, keduanya tidak bisa dipisahkan.
Terciptanya atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil interaksi antara manusia
dengan segala isi alam raya ini. Manusia telah dilengkapi Tuhan dengan akal pikiran menjadikan
mereka khilafah di muka bumi dan diberikan kemampuan apa yang disebut sebagai daya dari
manusia itu sendiri. Dengan demikian, Teater menjadi unsur dari budaya yang harusnya
dilestarikan sebagai manusia yang bermasyarakat, pada perjalanan waktu teater mampu
menjadi sarana untuk melestarikan budaya dikarenakan pesan yang ada didalam ceritanya.

Teater menurut etmologi teater dari bahasa Yunani yaitu theatron, dalam bahasa inggris
theater, yang berarti pertunjukan atau dunia sandiwara yang spektakuler. Dalam pengertian
yang lebih luas kata teater diartkan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang
banyak. Dengan demikian, dalam rumusan sederhana teater adalah pertunjukan, misalnya
ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, dan lain sebagainya. Teater dapat dikatakan
sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah, sepert misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah
dan ibu, bermain perang-perangan, dan lain sebagainya. Selain itu, teater merupakan
manifestasi dari peleburan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual.

Dapat disimpulkan bahwa teater adalah pementasan yang menarik, di Indonesia beberapa
teater yang mewarnai panggung pertunjukan diantaranya Teater Koma, Teater Gandrik, Teater
Rendra, Teater Kampus dan lain sebagainya. Kelompok-kelompok tersebut mengolah drama
menjadi sebuah pertunjukan yang mengutamakan aktng, dialog, dan gerak.

Persoalan yang dihadapi dalam naskah lakon adalah konfik manusia berupa lakuan yang
tercermin dalam dialog dan petunjuk lakukan. Materi konfik dialami dari kehidupan yaitu
hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan
Tuhan. Kisah perjalanan manusia dan berbagai peristwanya adalah materi konfik drama sejak,
lahir dan mati, kawin dan cerai, melakukan kejahatan dan hukuman, perang dan damai.
Sedangkan temanya berupa keberanian dan kepengecutan, kesetaan dan pengkhianatan,
keserakahan dan murah hati. Emosinya berupa kemarahan, cinta, benci, ketakutan, dan
kenikmatan.

Sama Hal nya dengan Naskah Lakon Amat Jaga karya Saini KM, Lakon Amat Jaga Menceritakan
keadaan ekonomi disuatu desa yang begitu makmur sebelum adanya invasi dari Oligarki asing,
Ketika industri asing masuk dengan dalih mengembangkan sistem perekonomian tersebut,
industri asing tersebut malah menginvasi semua alat produksi masyarakat di desa tersebut
secara masif. Amat seorang lakon yang memperjuangkan hak masyarakat tersebut yakni
merebut kembali alat produksi mereka yang di okupasi oleh industri asing.

Hal ini Relevan dengan keadaan ekonomi politik di negara Indonesia sekarang ataupun di jaman
dimana naskah amat jaga ini ditulis, pasalnya keadaan ekonomi politik di negara Indonesia
sekarang mengalami banyak ketimpangan, terutama dari segi kesejahteraan untuk masyarakat
lokal atau pribumi, negara kita Indonesia hanya memberikan ruang produksi secara makro
terhadap oligarki-oligarki asing, berbanding terbalik dengan masyarakat pribumi nya sendiri,
dimana kemiskinan, kelaparan, kekurangan pendidikan dan rasa kemanusiaan semakin nampak
dan menjadi, hal itu karena eksploitasi bangsa asing terhadap kekayaan sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia, tentunya dengan kepanjangan tangan para elit politik di negara kita ini.

Amat Jaga adalah manifestasi sarana kritik Saini KM terhadap ketimpangan yang terjadi di
negaranya, kritik Saini KM dalam lakon amat jaga berfokus pada pergeseran alat produksi
perekonomian dari Menanam di sawah sebagai alat produksi sendiri menjadi bekerja di pabrik
sebagai alat produksi Asing. Ketika kita tarik pada realitas sekarang, hal ini persis terjadi dimana
bangsa kita masih dijajah oleh sistem Kapitalistik bangsa asing yang jelas-jelas mereduksi arti
dari kata kemanusiaan, pasalnya kapitalisme masih menjadi momok menyeramkan bagi para
kaum buruh, dimana buruh bekerja sekian jam dan upahnya tidak sebanding dengan pekerjaan
nya. Hal ini menunjukkan bahwa negara kita gagal dalam mensejahterakan rakyat nya dan itu
berbanding terbalik dengan landasan yang kita pegang yaitu KESEJAHTERAAN BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA, landasan itu tidak menjadi nyata oleh para elit politik di Indonesia hanya
sebagai Legitimasi untuk mendapatkan suara dan hati rakyat.

Pandangan Saini KM atas kehidupan dalam lakon Amat Jaga sangat kental dengan perjuangan
atas hak kemanusiaan sesungguhnya, kemanusiaan tidak bisa diperjualbelikan dengan gampang
apalagi dengan uang, karena itu menyangkut dengan hal naluriah yang amat sangat dalam. Hal
diatas semua adalah resume Saini KM tentang realitas kehidupan sesungguhnya dibalut dengan
cerita dan dramatik yang begitu ciamik dan semua Itu diberi judul Amat Jaga .

Anda mungkin juga menyukai